Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan hidayahnya
kepada kita. Dengan rahmatnya itulah makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan
salam selalu tercurah kepada suri tauladan abadi dan kekasih kita Nabi Muhammad
SAW, sosok pembawa cahaya kebenaran yang alhamdulillah sampai pada diri kita
sehingga menjadi nikmat bagi kita bersama.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
membantu pembaca pada umumnya dan penulis sendiri khususnya.
DAFTAR ISI
BAB I PEMBAHASAN................................................................................................. 1
A. Staffing .............................................................................................................. 2
B. Organisasi .......................................................................................................... 3
C. Pengarahan dan perencanaan Personalia ........................................................ 4
D. Motivasi ............................................................................................................. 5
E. Komunikasi
F. Koordinasi ......................................................................................................... 6
BAB II
A. Staffing
a. Pengertian Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna
maksimal kepada organisasi.
Organizing dan staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat
hubungannya yaitu: organizing berupa penyusunan wadah legal untuk
menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada sesuatu organisasi,
staffing berhubungan dengan penetapan orang-orang yang akan memangku
masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
Menurut R. Duane dan J. Clifon (1989) staffing merupakan proses formal
dari memastikan bahwa organisasi mempunyai sumber daya manusia yang
memenuhi syarat untuk mendekati tujuan, dan mewakili sumber hidup dari
setiap perusahaan.
Menurut Jhon (1984) staffing dapat diartikan sebagai suatu proses untuk
mengisi pekerjaan dengan orang yang tepat. Hal ini merupakan bagian dari tugas
manajer organisasi. Dan ini merupakan seni dari penempatan orang-orang yang
berijazah atau memenuhi syarat dan antusias kedalam posisi jabatan pekerjaan
yang ditawarkan.
Menurut T. Hani Handoko (2003) penyusunan personalia (stuffing) adalah
fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian
latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi.
Tahap pertama dari penataan pegawai adalah perencanaan sumber daya
manusia, yang melibatkan perkiraan kebutuhan sumber daya manusia dan
merencanakan langkah-langkah yang harus diambil guna memenuhi kebutuhan
hal tersebut.
Kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan dasar
teknik yang digunakan dengan perkiraan sebagai berikut:
1. Inventori keterampilan tenaga kerja (skill inventory)
Skill inventory adalah penyimpanan arsip karyawan yang sangat
inci, seperti tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman, lama kerja,
dan demografi personal (umur, jenis kelamin, suku, dan status
perkawinan).
2. Analisa
Analisis jabatan dibutuhkan untuk dapat berkinerja dengan baik pada
jabatan tersebut, yang mempunyai dua bagian penting yaitu:
a) Deskripsi jabatan/pekerjaan (job description) adalah rincian
kerangka dari tugas utama dan tanggung jawab pada suatu jabatan atapekerjaan
b) Spesifikasi jabatan/pekerjaan (job specification) adalah suatu
daftar yang berisi karakteristik personal, keterampilan dan
pengalaman yang dibutuhkan seorang pekerja untuk dapat
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
c. Tujuan Staffing
1. Terwujudnya sinergitas pekerja sesuai dengan seluruh tugas dan
kewajibannya.
2. Terwujudnya mekanisme kerja yang kooperatif, efektif dan terpadu.
3. Memudahkan pekerja dengan keahlian pada bidang masing-masing
menyelesaikan tugasnya dengan baik.
4. Mendorong pekerja untuk memberikan daya guna dan hasil guna yang
maksimal bagi organisasi.
d. Prinsip Staffing
Dalam staffing berlaku prinsip utama yaitu: “The Right Man in The Right
Place and Time” yang berarti bahwa setiap personel ditempatkan pada unit kerja
yang sesuai dengan keahlian dan kecakapannya, dengan demikian
suatu pekerjaan/tugas dalam unit kerja dilakukan oleh orang yang tepat dan
mendapat hasil pekerjaan yang optimal.
Jika prinsip ini tidak diterapkan, dan menempatkan personel pada tugas dan
jenis pekerjaan yang bukan keahliannya, maka akan menghambat
upaya pencapaian tujuan administrasi itu sendiri, sebab hasil dari
pekerjaan tersebut cenderung kurang berdaya guna bagi organisasi.
Hal ini sering terjadi pada unit kerja yang kekurangan karyawan, sehingga
memaksa seorang karyawan membawahi dan mengerjakan beberapa
jenis pekerjaan yang bukan pada bidang keahliannya, atau bisa terjadi
karena menempatkan seseorang atas pendekatan nepotisme tanpa
memperhatikankeahlian orang tersebut, tindakan nepotisme ini tentu akan
membuka peluangkolusi dan korupsi yang berakibat buruk terhadap kemajuan
unit organisasi kerjaitu sendiri.
B. Organisasi (organization)
a. Definisi Organisasi (Organization)
Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya Negara, partai
politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bntuk organisasi yang paling
kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua
pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti
perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang,
perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses
pengorganisasian, pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk
mencapai tujuan yang efektif.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan
anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mncapai tujuan organisasi
dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya
baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi, yaitu
departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses
pengorganisasian.
James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi yaitu bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama, sedang
Chester I. Barnard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system
aktivitas kerja sama yang di lakaukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur
formal,mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas diantara para
angota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat di definisikan, yaitu:
• Organisasi dalam arti badaN
Yaitu kelompok orang yang berkerja sama untuk mencapaitujuan
tertentu.
• Organisasi dalam arti bagan
Yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orangorang yang
terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi, yaitu:
• Adanya tujuan bersama
• Adanya kerjasama dua orang atau lebih
• Adanya pembagian tugas
• Adanya kehendak untuk bekerja sama
d. Prinsip-Prinsip Organisasi
Organisasi merupakan wadah di mana berlangsung proses-proses
pengorganisasian sumber daya-sumber daya organisasi. Untuk itu
diperlukan suatu prinsip yang akan melandasi kegiatan-kegiatan
pengorganisasian dalam system manajemen.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
• Kekuasaan dan Tanggung Jawab
Kekuasaan selalu terkait dan diikuti oleh tanggung jawab.
• Disiplin
Rasa hormat pada aneka kesepakatan yang mungkin berbentuk
kepatuhan, kerja keras serta pengorbanan. Tumbuhnya disiplin
diperlakukan pemimpin yang baik dalam semua tingkatan.
• Kesatuan Perintah
Setiap orang dalam organisasi hanya menerima perintah dari satu
orang atasan saja.
• Keterpaduan Arah
Setiap kelompok aktivitas yang memiliki tujuan yang sama harus
memiliki seorang pimpinan dan rencana.
• Subordinasi Kepentingan
Subordinasi kepentingan pribadi pada kepentingan organisasi.
• Remunerasi
Remunerasi dan cara pembayaran harus adil dan memberikan
kepuasan kepada semua pihak baik karyawan maupun atasan atau
pimpinan.
• Sentralisasi
Tingkat pemusatan atau penyebaran kekuasaan.
• Rantai Kekuasaan
Rantai kekuasaan di mulai dari tingkat tertinggi sampai tingkat
terendah harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kalau
memungkinan lebih baik dipersingkat.
• Keteraturan
Keteraturan yang di atur dalam aturan main organisasi, dimaksudkan
agar setiap orang punya tugas dan tanggung jawab, serta hak masingmasing
yang mendukung tercapainya tujuan organisasi.
• Keadilan
Aturan main dan pelaksanaannya, di mana peranan pemimpin
menjadi penting, dibuat seadil mungkin, sehingga akan
membangkitkan pengabdian dan kesetiaannya para karyawan.
• Stabilitas Hubungan Kerja
Manajemen yang baik, akan meminimalisasikan terjadinya keluar
masuknya karyawan “turn over” pada tingkat yang wajar sehingga
tidak terlalu mengganggu kinerja organisasi.
• Inisiatif
Inisiatif dikaitkan dengan proses untuk memikirkan serta
melaksanakan rencana. Organisasi harus mendorong anggota
organisasi untuk berinisiatif, agar mereka menjadi puas.
• Team Work
Kerjasama dalam tim, sangat penting bagi organisasi di mana
komunikasi perlu dikembangkan untuk membentuk team work.
b . Organisasi karyawan,
d . Sekolah - sekolah
e . Para pesaing,
1. Wawancara pendahuluan
3. Pengujian
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi
8. Orientasi jabatan
D. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Teori ini dicetuskan oleh Abraham Maslow dan menyatakan bahwa manusia
memiliki limahierarki kebutuhan yakni:
a. Fisiologis: rasa lapar, haus, berlindung, seksual dan kebutuhan fisik lainnya.
b. Rasa aman: rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional.
(2) kekuatan yaitu kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian
rupa sehinggamereka tidak akan berperilaku yang sebaliknya.
Bahwa tujuan yang khusus akan sulit menghantar ke kinerja yang lebih tinggi.
Hal inidibuktikan benar, adanya tujuan sulit yang spesifik akan menghasilkan
kinerja lebih tinggi biladiterima dengan baik. Tujuan-tujuan sulit mengarahkan
perhatian kita pada tugas yang sudahada dan menjauh dari gangguan - gangguan
yang tidak relevan. Ada beberapa factor yangmempengaruhi hubungan tujuan-
kinerja, yaitu umpan balik, komitmen tujuan, karakteristiktugas, dan budaya
nasional.
tingkat selanjutnya. Ada empat unsur yang umum untuk program MBO, yaitu
kekhususantujuan, partisipasi dalam pembuatan keputusan (penentuan tujuan),
periode waktu yang eksplisitdan umpan balik kinerja.
6) Teori Penguatan
7) Teori Keadilan
Teori yang menyatakan bahwa individu membandingkan masukan dan
keluaran pekerjaan mereka dengan masukan/keluaran orang lain dan
kemudian berespons untukmenghapuskan setiap ketidakadilan. Peran yang
dimainkan keadilan dalam motivasi akanmemicu individu untuk
mengoreksinya. Untuk itu, ada empat pembandingan acuan yang
dapatdigunakan karyawan/individu tersebut:
a. Diri-di dalam yaitu pengalaman seorang karyawan dalam posisi yang
berbeda didalamorganisasinya dewasa ini.
b. Diri-di luar yaitu pengalaman seorang karyawan dalam posisi/situasi
diluar organisasinyasaat ini.
c. Individu lain-di dalam yaitu individu atau kelompok individu lain
didalam organisasikaryawan itu.
d. Individu lain-di luar yaitu individu atau kelompok individu diluar
organisasi karyawan itu.Awalnya teori keadilan berfokus pada keadilan
distributif (distributive justice) yaitukeadilan tentang jumlah dan
pemberian penghargaan di antara individu-individu. Tetapi
semakinlama, keadilan dipikirkan dari sudut keadilan organisasional
(organizational justice) yangdidefinisikan sebagai seluruh persepsi
tentang apa yang adil di tempat kerja. Tambahan laindalam keadilan
organisasional yaitu keadilan distributif sangat berkaitan antara
kepuasandengan hasil-hasil dan komitmen organisasional. Keadilan
prosedural
(procedural justice )yaitu keadilan yang dirasakan mengenai proses yang
digunakan untuk menentukan distribusi penghargaan-penghargaan.
Keadilan interaksional (interactional justice) yaitu persepsiindividu
tentang tingkat sampai mana seorang individu diperlakukan dengan
martabat, perhatian,rasa, dan hormat.
8) Teori Harapan
Teori yang menunjukkan kekuatan dari suatu kecenderungan untuk
bertindak dalam caratertentu bergantung pada kekuatan dari suatu
harapan bahwa tindakan tersebut akan diikutidengan hasil yang ada dan
pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut. Kunci
untukteori harapan adalah pemahaman tujuan-tujuan seorang individu
dan hubungan antara usaha dankinerja, antara kinerja dan penghargaan,
dan akhirnya antara penghargaan dan penentuan tujuan individual.
E. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
b. Peran Komunikasi
e) Proses Komunikasi
2.Simbol / isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga
pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer
menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota
badan (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan
penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah
sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media / penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar,
papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat
dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima
pesan, situasi.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari
sipengirim meskipun dalam bentuk code atau isyarat tanpa
mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa
balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya
terhadap si penerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau
pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima
dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat
disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan
pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung
pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah
pesan itu akan dilaksanakan atau tidak balikan yang diberikan oleh
orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap
perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan
menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan
yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi,
saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk
menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan,
juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan
tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada
setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita.
Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
F. KOORDINASI
a. Definisi Koordinasi
Koordinasi menurut Chung & Megginson (1981) dapat didefinisikan sebagai
proses motivasi, memimpin, dan mengkomunikasikan bawahan untuk mencapai tujuan
organisasi. Sutisna (1989) mendefinisikan koordinasi ialah proses mempersatukan
sumbangan-sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain ke arah
tercapainya maksud-maksud yang telah ditetapkan.
Anonim (2003) mendefinisikan koordinasi ialah suatu sistem dan proses interaksi
untuk mewujudkan keterpaduan, keserasian, dan kesederhanaan berbagai kegiatan inter
dan antar institusi-institusi di masyarakat melalui komunikasi dan dialog-dialog antar
berbagai individu dengan menggunakan sistem informasi manajemen, dan teknologi
informasi.
Berdasarkan pendapat para pakar dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan koordinasi ialah proses mengintegrasikan (memadukan), mensinkronisasikan,
dan menyederhanakan pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah secara terus-menerus
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Tanpa adanya koordinasi, individu-
individu dan bagian-bagian akan tidak dapat melihat peran mereka dalam suatu
organisasi.
Mereka akan terbawa untuk mengikuti kepentingan-kepentingan sendiri (ego
sektoral) dan bahkan sampai mengorbankan sasaran-sararan organisasi yang lebih luas.
Koordinasi adalah bagian penting di antara anggota-anggota atau unit-unit organisasi
yang pekerjaannya saling bergantung. Semakin banyak pekerjaan individu-individu atau
unit-unit yang berlainan yang erat hubungannya, semakin besar pula kemungkinan
terjadinya masalah-masalah koordinasi.Koordinasi adalah penyatuan, integrasi,
sinkronisasi upaya anggota kelompok sehingga memberikan kesatuan tindakan dalam
mengejar tujuan bersama. Ini adalah kekuatan tersembunyi yang mengikat semua
fungsi lain dari manajemen.Menurut Mooney dan Reelay, "koordinasi adalah Co
susunan teratur dari upaya kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan dalam
mengejar tujuan bersama".
Menurut Charles Worth, "koordinasi adalah Co integrasi dari beberapa bagian ke
dalam lubang teratur untuk mencapai tujuan pengertian". Manajemen berupaya untuk
mencapai koordinasi melalui fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian, staffing,
memimpin dan mengendalikan. Itulah sebabnya, koordinasi bukan merupakan fungsi
yang terpisah dari manajemen karena mencapai keselarasan antara usaha-usaha individu
terhadap pencapaian tujuan kelompok merupakan kunci keberhasilan
manajemen. Koordinasi adalah inti dari manajemen dan implisit dan melekat pada
semua fungsi manajemen.
b. Karakter Koordinasi
Karakteristik Koordinasi yang Efektif :
1) Tujuan berkoordinasi tercapai dengan memuaskan semua pihak terkait.
2) Koordinator sangat proaktif dan stakeholders kooperatif.
3) Tidak ada yang mementingkan diri sendiri atau kelompoknya (egosektoral).
4) Tidak terjadi tumpang tindih tugas.
5) Komitmen semua pihak tinggi.
6) Informasi keputusan mengalir cepat ke semua pihak yang ada dalam sistem
jaringan koordinasi.
7) Tidak merugikan pihak-pihak yang berkoordinasi.
8) Pelaksanaan tepat waKepala Sekolah.
9) Semua masalah terpecahkan.
10) Tersedianya laporan tertulis yang lengkap dan rinci oleh masing-masing
stakeholder.
c. Syarat-Syarat Koordinasi
Adapun syarat-syarat khusus umum yang ada dalam koordinasi adalah
sebagai berikut:
1. Sense of cooperation (perusahaan untuk bekerja sama), ini harus dilihat dari sudut
bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.
2. Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara
bagian-bagian, agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan
3. Team Spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian saling menghargai
4. Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang diikut sertakan atau dihargai,
umumnya akan menambah kegiatan yang bersemangat.
d. Fungsi Koordinasi
Koordinasi adalah mengarahkan kegiatan seluruh unit dengan tujuan memberikan
sumbangan yang maksimal unutk tercapainya tujuan tertentu. Kegiatn koordinasi sangat
perlu di lakukan hal itu bertujuan agar terciptanya kopersi yang sebagai berikut :
Terkoordinir
Harmonis
Terarah
Terintegrasi
Tersinkronisasi
Koordinasi merupakan langkah langkah kerja yang sangat ideal di antara mereka
yang bekerja di berbagai bagian guna menciptakan hasil yang nyata.
Dalam koordinasi sangat di perlukan sikap – sikap sebagai berikut :
- System komunikasi yang baik
- Umpan balik yang positif
e. Manfaat Koordinasi
1. Untuk mewujudkan KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi)
agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien;
2. Memecahkan berbagai konflik kepentingan berbagai pihak yang terkait;
3. Agar manajer pendidikan mampu mengintegrasikan dan mensinkronkan
pelaksanaan tugas-tugasnya dengan stakeholders pendidikan yang saling
bergantungan, semakin besar ketergantungan dari unit-unit, semakin besar pula
kebutuhan akan pengkoordinasian;
4. Agar manajer pendidikan mampu mengkoordinasikan pembangunan sektor
pendidikan dengan pengembangan sektor-sektor lainnya
5. Agar manajer pendidikan mampu mengintegrasikan kegiatan fungsional dinas
pendidikan dan tujuan-tujuan dari unit organisasi yang terpisah-pisah untuk
mencapai tujuan bersama dengan sumberdaya yang terbatas secara efektif dan
efisien;
6. Adanya pembagian kerja di mana semakin besar pembagian kerja, semakin
diperlukan pengkordinasian/penyerasian sehingga tidak terjadi duplikasi atau
tumpang tindih pekerjaan yang menyebabkan pemborosan;
7. Untuk mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dan harmonis di
antara kegiatan-kegiatan baik fisik maupun nonfisik dengan stakeholders;
8. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
dengan sumberdaya pendidikan yang terbatas;
9. Mencegah terjadinya konflik internal dan eksternal sekolah yang kontra produktif;
10. Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan wakepala Sekolah; dan
11. Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-widya-
mandira/manajemen/makalah-pengantar-manajemen-kel/32666944
https://iinwulandari13.blogspot.co.id/2016/03/makalah-motivasi-
dalam-organisasi.html
http://makalahtugasmu.blogspot.co.id/2015/09/makalah-motivasi-
dalam-organisasi.html
https://html.scribdassets.com/5tnngq9jb46brcie/images/20-
a4137c8da7.png
Robbins.Stephen P.2003.Perilaku Organisasi Jilid 2.Jakarta: Indeks.
Wikipedia. 2012. Daftar Definisi Komunikasi. (Online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi diakses 24
April 2012
Aries. 2009. Pengertian dan peranan Komunikasi. (Online),
http://4r13s.wordpress.com/2009/11/04/pengertian-dan-peranan-
komunikasi diakses 24April 2012
Chung, K.H. & Megginson, L.C. 1981. Organizational Behavior
Developing Managerial Skills. New York: Harper & Row,
Publishers.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., Donnelly, J.H., & Konopaske, R.
2003.
Organizations: Behavior, Structure, Processes. 11th Edition. New
York: McGraw-Hill Irwin.