Tatap Muka
11
Kode Matakuliah : U5319012
Disusun oleh : Abednego Priyatama, SE., MMSI
ABSTRAK TUJUAN
Modul ini menjelaskan Setelah membaca modul ini,
mengenai Manajemen mahasiswa diharapkan
Sumber Daya Manusia, mampu untuk :
Manajemen Operasi dan
Manajemen Produksi. 1. Memahami peran
Mahasiswa didorong untuk manajemen SDM,
mengenal penerapan operasi dan produksi
manajemen SDM, operasi dalam organisasi bisnis.
dan produksi dalam 2. Mengaplikasikan ilmu
organisasi bisnis. dan pengetahuan yang
dimiliki dalam kegiatan
organisasi.
PEMBAHASAN
MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi
11.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan bagian dari factor ekonomi organisasi atau
perusahaan dan merupakan factor produksi yang masuk dalam proses produksi, memiliki sifat
tidak dapat di pisahkan dari fungsi manajemen. Sumber daya manusia memiliki peranan
penting dan tersendiri dalam proses manajemen perusahaan, sukses dan pencapaian tujuan
perusahaan. Terdapat dua alasan sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam
organisasi atau perusahaan:
1. Mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi
2. Merupakan pengeluaran utama organisasi dalam menjalankan bisnis
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah ilmu atau cara untuk mengatur
bagaimana hubungan serta perananan tenaga kerja (sumber daya / obyek utama) secara
efektif dan efisien sehingga dapat dimaksimalkan untuk mencapai tujuan bersama, baik
perusahaan, karyawan maupun masyarakat.
Menurut Hasibuan (2006) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efiisen membantu terwujudnya
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dan menurut Simamora (2004) manajemen sumber
daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan
pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan. Dan menurut Panggabean
(2007) merupakan proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi
pekerjaaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan
kerja guna mencapai tujuan yang di tetapkan.
A.F. Stoner memberikan pandangan bahwa manajemen sumber adya manusia adalah
suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang - orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukannya. Atau dapat dikatakan juga sebagai suatu proses
menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pagawai, buruh, manajer dan
tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Secara umum manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi yang sama dengan
fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasia, kepempimpinan - pengarahan dan
pengendalian. Sumber daya manusia merupakan potensi atau asset dan berfungsi sebagai
modal bersifat non material di dalam suatu organisasi bisnis yang dapat di wujudkan menjadi
potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Pandangan tentang manajemen sumber daya manusia, banyak para ahli mengartikan
sebagai personalia, kepegawaian dan istilah man power management.
Dalam penarikan tenaga kerja dibutuhkan job analysis dan kemudian disusun dalam
job description dan job specification. Job analysis merupakan suatu kegiatan menganalisis
kegiatan apa saja dalam suatu jabatan tertentu, untuk mengetahui mengapa pekerjaan
tersebut dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Job description menggambarkan uraian mengenai tugas dan tanggungjawab pada
suatu jabatan atau pekerjaan, jumlah kebutuhan akan tenaga kerja, peralatan apa yang
dibutuhkan dan bagaikan hubungan dengan bagian pekerjaan lain.
Job specification menggambarkan suatu uraian tentang bagaimana persyaratan
minimal yang dibutuhkan oleh suatu jabatan agar efektif dan efisien.
2. Evaluasi
Menurut William N. Dunn, evaluasi merupakan appraisal (penaksiran), rating
(pemberian angka) dan assessment (penilaian), atau suatu usaha untuk menganalisis hasil
kebijakan dalam arti satuan nilainya, jadi evaluasi berhubungan dengan produksi informasi
mengenai nilai atau hasil manfaat kebijakan. Pandangan Peter H. Rossi, bahwa evaluasi
merupakan suatu aplikasi penilaian yang sistematis terhadap konsep, desain, implementasi
dan manfaat aktivitas dan program dari suatu organisasi.
Tujuan dari evaluasi menurut Cronbach adalah sebagai alat penyedia informasi untuk
membuat keputusan. Menurut Arikunto, tujuan evaluasi yaitu tujuan umum diarahkan kepada
program secara keseluruhan dan tujuan khusus difokuskan pada masing-masing komponen,
dan program implementasi di kembangkan untuk mengevaluasi sejauh mana program tersbut
telah berhasil mencapai hasil yang ditetapkan.
Tujuan evaluasi menurut James E. Neal Jr adalah:
a. Mengidentifikasi kemampuan dan kekkuatan karyawan
b. Mengidentifikasi potensi perkembangan karyawan
c. Memberikan informasi bagi perkembangan karyawan
d. Membuat organisasi lebih produktif
e. Memberikan data bagi kompensasi karyawan
f. Memproteksi organisasi dari tuntutan hukum
Fungsi evaluasi secara umum memberikan gambaran informasi yang baik dan benar,
memberikan kritikan pada klarifikasi pada suatu nilai-nilai dari suatu tujuan da target, membuat
suatu metode kebijakan untuk mencapai kinerja sehingga program dan kegiatan yang di
evaluasi memberikan konribusi dan dapat dirumuskan kembali dalam suatu kebijakan kegiatan
dalam organisasi.
5. Membangun relasi
Bagian sumber daya manusia harus mengembangkan bagaimana membangun relasi
dengan karyawan, antar bagian dan hubungan dengan lingkungan luar organisasi. Hal ini juga
berlaku untuk mengetahui bagaimana hubungan relasi antar karyawan, sebab hal ini akan
membawa manfaat yang sangat besar dalam hal pekerjaan.
Dengan relasi yang baik terhubung dapat memberikan manfaat seperti memperlancar
pekerjaan, mambantu memahami sifat karakter setiap karyawan, dapat terbebas dari masalah
pekerjaan dan organisasi.
7. Mendalami masalah
Bagian SDM memiliki fungsi salah satunya adalah sebagai pencari solusi dari masalah
– masalah yang terjadi atau personal research, masalah yang terjadi pada setiap personal
karyawan harus dicari akar pemasalahannya, mengumpulkan infomasi, mengevaluasi dan
menganalisa. Kemudian menjadikan suatu kebijakan agar menjadikan manajemen SDM lebih
baik dan sesuai dengan tujuan organisasi.
8. Pengintegrasian
Fungsi lain dari bagian SDM adalah bagaimana bisa menyatukan berbgai kepentingan
antara karyawan dengan perusahaan agar sinergi dan tidak memiliki dampak negative yang
besar, setiap kepentingan yang ada membawa dampak positif terhadap kepentingan individu
karyawan dan perusahaan.
9. Pemeliharaan
Karyawan atau tenaga kerja merupakan bagian dari konsep modal, jadi secara
manajemen harus dibuat suatu ketetapan dan kondisi pemeliharaan karyawan yang mengarah
pada meningkatan kondisi fisik, mental, loyalitas agar kerja sama dan setiap kepentingan
memberikan dampak positif.
10. Pemberhentian
Berhubungan dengan hukuman, atau pemutusan hubungan kerja. Hukuman adalah
sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang
berlaku secara umum. Hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan
ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang bersangkutan tidak memberikan
respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.
Fungsi hukuman dalam manajemen dapat memberikan konsep membatasi perilaku,
bersifat mendidik dan memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang
tidak diharapkan.
Jenis pelatihan yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada karyawan adalah:
a. Pelatihan keahlian
Pelatihan yang harus dilakukan oleh perusahaan kepada setiap karyawannya untuk
mendukung pekerjaan
b. Pelatihan ulang
Pelatihan untuk memberikan keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan untuk
menghadapi tuntutan kerja yang berubah-rubah
c. Pelatihan lintas fungsional
Pelatihan yang diberikan kepada karyawan untuk dapat melakukan aktivitas lain selain
pekerjaan yang ditugaskan.
d. Pelatihan tim
Pelatihan yang di lakukan dengan bekerja sama yang terdiri dari sekelompok individu
untuk menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan Bersama dalam sebuah tim
kerja.
e. Pelatihan kreativitas
Pelatihan dengan memberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan dan konsep
kreativitas sebebas mungkin berdasarkan pada nilai rasional, tujuannya agar
perusahaan dapat berkembang lebih baik.
Pola yang terjadi tidak selalu mengikuti Tahapan pada PLC, terkadang ada produk
yang loncat dari tahap pertama langsung ke tahap kejenuhan atau langsung masuk tahap
penurunan. Konsep ini tetap harus menjadi keputusan dalam produksi.
3. Kecenderungan dalam pengembangan produk
Dinamika perubahan pasar, teknologi, globalisasi pasar telah menciptakan
kecenderungan baru dalam desain produk. Kecenderungannya adalah:
a. Banyak perusahaan mengurangi macam produk dan menghentikan produksi pada
produk yang hanya menguntungkan secara marginal.
b. Banyak perusahaan menyederhanakan produk melalui perancangan kembali bagian
dan komponen, dalam pekerjaan yang sama.
2. Seleksi produk
Dilakukan untuk menyaring gagasan – gagasan yang jelek, karena menerima suatu
gagasan jelek dan mengembangkannya akan menjadi suatu produk yang merugikan
perusahaan. Lakukan uji pasar dan opersi percobaan sebelum keputusan final.
Keterangan :
RI : Return on investment
PT : Probabilitas keberhasilan teknikal
PC : Probabilitas keberhasilan komersial dalam pasar
AV : Volume penjualan tahunan
p : Kontribusi laba per unit produk
L : Waktu kehidupan produk dalam tahun
TDC : Biaya pengembangan produk total dalam rupiah
Dalam pengembangan produk baru terdapat beberapa hambatan yang perlu menjadi kajian,
yaitu:
a. Kurangnya gagasan – ide pengembangan produk baru
b. Kondisi pasar yang semakin bersaing
c. Batasan – Batasan semakan bertambah dari masyarakat dan pemerintah
d. Biaya proses pengembangan produk baru yang sangat mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard (2003), Manajemen, Edisi ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
F. Delmar dan S. Shane, "Does Business Planning Facilitate the Development of New Ventures"
Strategic Management Journal, December 2003, pp. 1165—1185.
Griffin, Ricky W., and Ebert, Ronald J., 2006, Business, 8th edition, Pearson Education Inc., New
Jersey.
Griffin (2005), Fundamental of Management, 4th Ed., Houghton Mifflin Company
Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th edition, South-Western College Publishing, USA.
Mosley, Donald C. dan Paul H. Pietri (1975) : The Art Of Working With And Through People.
Hanafi, Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Hariandja, Marihot Tua Efendi, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan,
Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, Cetakan
ketiga, PT Grasindo, Jakarta
N.Nuryesrnan M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni 1996.
Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th Ed., Prentice Hall, Inc. Upper Sadle River,
New Jersey.
Siagian, Sondang P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas, Bumi
Aksara, Jakarta.
Saydam, Gouzali, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu pendekatan Mikro (Dalam
Tanya Jawab), Cetakan kedua, Djambatan, Jakarta
T. Hani Handoko (2002), Dasar – dasar manajemen produksi dan operasi, BPFE Yogyakarta
T. Hani Handoko, (1987). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2.
Yogyakarta:PBFE [Universitas Gadjah Mada].