Anda di halaman 1dari 13

Modul

Ke:

01
Character
Building
Mengenal Diri Sendiri

JATI WHY
Fakultas : Program Studi:
FTI Teknik Informatika
PENGANTAR

1. PERKENALAN ANTAR PRIBADI 1.SAP


2. AKAN DIBAWA KEMANA
DALAM PERKULIAHAN INI 2.GBPP
3. ATURAN DALAM KULIAH INI 3.MATERI
(kehadiran, Tugas, Forum, Quiz,
Tugas besar, UTS,UAS dll)
4. Penilaian
5.Lain-lain
Pert. 1 Mengenal Diri Sendiri
SIAPAKAH DIRI KITA ? SUDAH MENGENALKAH DENGAN DIRI KITA
SENDIRI? SEBERAPA KENALLAH ?
Dalam kehidupan sehari-hari orang yang tidak mampu mengenal dirinya sendiri
dianggap sebagai orang yang tidak tahu diri. Padahal, sebutan atau identitas itu
dianggap kurang baik. Orang yang tahu diri biasanya bisa menempatkan
posisiya secara tepat. Tatkala berbicara, mengambil sikap, berperilaku dalam
pergaulan, bagi orang yang paham terhadap dirinya sendiri, maka tidak akan
melakukan kesalahan. Begitu pula sebaliknya, bagi orang yang tidak tahu diri.
Memahami diri sendiri, ternyata tidak mudah.

Mempelajari tentang diri sendiri jauh lebih penting dibanding mempelajari orang
lain. Bagi orang bijak dan arif, justru yang paling penting adalah memahami diri
sendiri agar bisa meletakkan dirinya secara benar dan tepat. Banyak orang
melakukan kesalahan hanya oleh karena tidak mampu memahami dirinya
sendiri. Langkah pertama dalam usaha membangun relasi yang baik dengan diri
sendiri adalah dengan mengenal diri sendiri. Dengan begitu kita tahu siapa kita
sebenarnya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita.
Mengawali pertanyaan “siapakah aku”? pertanyaan ini merupakan awal yang baik untuk
mencari jawaban tentang jati diri dan rahasia diri sendiri. Walaupun pertanyaan “siapakah
aku” dapat didekati dari banyak sudut pemahaman, seperti:agama, filsafat, antropologi,
psikologi, budaya, dan sebagainya, namun umumnya pertanyaan tersebut lebih dikenal
sebagai pertanyaan filosofis tentang manusia, yang melahirkan sederetan pertanyaan mendasar
yang lain, seperti: dari mana asalnya manusia itu, mau kemana dia sudah mati, apa makna
hidupnya didunia ini, apa arti kematian bagi manusia, dan sebagainya. Dalam bahan ini,
pertanyaan “siapakah aku” lebih banyak didekati dari sudut pandang psikologis, dan tidak
dimaksud atau didekati sebagai pertanyaan filosofis, sehingga pemahaman yang ingin dicapai
juga bukanlah terutama pemahaman filosofis tentang manusia. Pertanyaan : “siapakah aku”
ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri
sendiri).

Ungkapan “Kenalilah Dirimu” menyampaikan pesan yang sangat menantang kepada kita, agar
kita sesuai dengan keistimewaan yang ada pada kita mau terus berusaha mencari tahu tentang
rahasia diri kita sendiri, tentang kebenaran yang terkandung didalamnya. Walau ungkapan
tersebut tidak kita dalami seluas dan sedalam yang dimaksud oleh socrates, namun ungkapan
tersebut tetap relevan bagi kita
Memahami hakikat diri sendiri lebih sering menjadi hal yang sangat sulit dimata
kebanyakan orang. Mereka sering menilai orang lain namun tak pernah menilai
dan mengenal dirinya sendiri. Banyak orang dengan mudah mengenali orang
lain, tetapi ternyata tidak berhasil mengenali dirinya sendiri. Mengenali diri
sendiri tidak semudah mengenal orang lain. Oleh karena itu, siapapun
sedemikian mudah menemukan kesalahan orang lain, tetapi tidak gampang
melihat kesalahan diri sendiri. Akibatnya, banyak orang menganggap bahwa
orang lain selalu salah, kurang, dan tidak ada benarnya. Begitu pula sebaliknya,
dirinya selalu diangaggap paling benar. Pemahaman mendalam terhadap diri
sendiri akan sangat membantu seseorang dalam menggunakan potensi secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan
2. Pengertian Mengenal Diri
Manusia merupakan sebuah pertanyaan besar baginya sendiri. Ada ungkapan yang mengatakan
“manusia sebuah misteri”. Ungkapan ini ada benarnya, karena dalam ungkapan tersebut terkandung
pengertian bahwa manusia bukan sesuatu yang dapat habis atau selesai dibahas. Walau ada cukup
banyak ilmu yang membahas manusia dari berbagai seginya, namun siapakah siapakah manusia itu
tetap tak bisa terungkapkan seluruhnya. Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal
orang lain. Karena mampu memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan
berbagai gaya (style) orang yang berbeda. Jadinya menjadi orang yang cerdas secara personal (PQ)
Pengenalan diri ialah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, baik secara fisik, psikis, sosial maupun moral.
Pengenalan diri dilakukan dengan cara pengungkapan diri dan umpan balik dari orang lain. “Mengenal diri”
tidak dimaksud mengenal segalanya tentang diri, sebagaimana telah dikatakan bahwa hal itu tidak mungkin.
Mengenal diri di sini lebih baik dimengerti sebagai suatu keberhasilan seseorang memahami hal-hal pokok dan
penting tentang realitas dirinya, baik dari segi fisik maupun psikis, serta hal-hal penting lain yang berkaitan
dengan itu sebagaimana dialami dalam kehidupan
Mengenal diri berarti memahami kekhasan fisiknya kepribadian, watak dan
temperamennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya serta punya gambaran
atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya.
Mengenal diri disini adalah guna mengetahui apa kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Ketika kita
memiliki kunci apa yang menjadi titik lemah dan titik kuat dari pribadi diri kita, kita akan mampu
memanage diri sendiri. Tujuan atau manfaat mengenal diri harus dikaitkan dengan tugas mulia
manusia untuk mengembangkan dirinya. Pengembangan diri merupakan salah satu tujuan dari
pembelajaran. Sebagai makhluk sosial, belajar adalah bagian dari kehidupan. “long life education”.
Ada juga kata lain “belajar dari buaian, sampai hingga ke liang lahat”. Kalimat-kalimat tadi adalah
motivasi untuk setiap pribadi manusia agar senantiasa terus belajardan belajar untuk
mempersiapkan diri.
Disamping kenyataan faktualnya yang sekarang, manusia terbuka untuk banyak kemungkinan
(potensial) dimasa depan. Kita sedang berada pada suatu titik dalam rentangan yang panjang
antara yang sudah dan yang belum, antara masa lalu dan masa depan. Dalam rangka mewujudkan
kemungkinan potensial itu, manusia harus mengambil perannya. Bagaimana wujudnya,
kecepatannya, mutunya, dan sebagainya, sangat ditentukan oleh peran yang dimainkan seseorang
dalam merealisirnya.

Untuk perwujudan kemungkinan-kemungkinan pengembangan diri ini, harus didasarkan pada


kenyataan faktual personal yang bersangkutan. Data factual ini berfungsi sebagai pengarah.
Perkembangan seseorang bukanlah perkembangan sembarangan, tanpa landasan dan arah yang
jelas. Keberhasilan seseorang mewujudkan hal tertentu dalam dirinya (sebagai dokter, peneliti,
guru dan sebagainya) tidak lain karena apa yang dia miliki secara potensial sekarang direalisir
dengan bantuan arahan dari apa yang sudah dia miliki sebelumnya. Inilah yang dimaksud
kekuatan mengenal diri. Ketika sesorang mampu mengenal dirinya, tau kekuatan-kekuatan diri,
hal-hal yang disukai dan diminati, serta menjadi potensi, makai a akan tau kemana arah
pribadinya.
Selain sebagai arahan, data faktual diri sesorang berfungsi juga sebagai pembatas, dengannya tidak
semua kemungkinan dapat diwujudkan. Seseorang yang kakinya cacat tidak akan bisa menjadi
seorang pemain bola kaki yang handal. Keadaan dirinya membatasinya untuk merealisir kemungkinan
itu. Maka orang itu pun tidak perlu bermimpi untuk menjadi pemain bola kaki yang profesional.
Berikut beberapa manfaat mengenali diri sendiri:
1. Mampu Menentukan Jalan Hidup
2. Mudah Mencari Solusi
3. Membantu Berkompromi dengan Diri Sendiri
4. Mampu Hidup Bermasayarakat
5. Mampu Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan
6. Mampu Menerima Kondisi Diri
7. Mampu Mengetahui Potensi Diri
1. Mampu Menentukan Jalan Hidup
Bila kita sudah mengenali diri sendiri, tentu kita jauh lebih mudah menentukan pilihan yang
tepat.
2. Mudah Mencari Solusi
Sebagai manusia biasa, tentu kita dihadapkan pada beberapa masalah entah
itu masalah ringan maupun rumit. Kita akan lebih mudah mencari solusi tepat jika sudah
mengenali diri sendiri.
3. Membantu Berkompromi dengan Diri Sendiri
Ketika kita dihadapkan pada sebuah masalah, dengan keberhasilan kita mengenali diri sendiri
akan membantu kita untuk berkompromi dengan diri sendiri dan orang lain dalam berbagai
situasi.
4. Mampu Hidup Bermasayarakat
Dalam hidup bermasyarakat, tentu kita dihadapkan pada ragam kepribadian. Beda
kepribadian, cara bersosialisasinya juga beda. Untuk memahami kepribadian orang lain, tentu
kita juga harus bisa mengenali kepribadian kita dulu. Bagaimana bisa mengenal orang lain
dengan baik kalau belum bias mengenal diri sendiri
5. Mampu Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan
Masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat mencoba mengenali diri
sendiri, kita akan mengetahui kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Kita bisa
meningkatkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan. Bukankah hal ini sangat bermanfaat
untuk kita?
6. Mampu Menerima Kondisi Diri
Ketika kita mulai mengerti kelebihan dan kekurangan yang kita punya, tentu
kita turut terbantu pula untuk menerima ikhlas segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Begitu juga keikhlasan menerima dan bertoleransi terhadap kelebihan dan kelemahan orang
lain.
7. Mampu Mengetahui Potensi Diri
Saat mencoba mengenali diri, tentu kita mendapati beberapa potensi yang kita punya. Dengan
mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri, kita bisa mengoptimalkannya untuk
kesuksesan dalam karir maupun kehidupan.
Bersinar
Bersama Undira
UNDIRA mengajak Anda untuk temukan
jalanmu
untuk mencapai cita-cita, dan bersinar
lebih terang menuju masa depan yang
lebih cerah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai