MODUL PERKULIAHAN
Abstrak Sub-CPMK 2
Passion (Hasrat)
adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga tidak terpikir
untuk tidak melakukannya. Passion adalah segala macam wujud keunikan, keistimewaan
yang kita miliki dan rasakan (Suhardono, 2012)
Banyak diantara kita tidak mengenal diri sendiri, Sacrotes mengatakan bahwa agar
manusia berhasil di dunia, Manusia harus mengenal diri sendiri.
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
pernah bisa berkomunikasi jika ada tamu bule. Maka Bu Intan selalu menyingkir atau
pura-pura sakit jika harus bertemu orang dari negara lain.
Padahal teman-temannya tidak pernah menganggapnya remeh. Bu Intan bahkan sangat
disukai dan dihormati, karena ia orang yang paling teliti dalam pekerjaan. Ia juga
pendengar yang baik, sehingga menjadi tempat curhat teman-temannya.
Sayangnya hal-hal positif itu tidak dianggapnya penting, dan dia lebih menampilkan
dirinya sebagai orang yang nilainya lebih rendah. Padahal, banyak orang lain yang tidak
bisa bahasa Inggris tetap sukses dalam pekerjaan dan pergaulan.
Ini berkebalikan dengan Pak Badu, sebutlah begitu. Anak muda yang belum lama masuk
dunia politik ini, menilai dirinya terlalu besar. Dengan posisi politik dan kedudukannya
sebagai anggota DPR, ia mengira bisa mengatur negara dan menentukan ini itu seperti
yang diinginkannya. Di hadapan rekan-rekannya dalam suatu acara reuni misalnya, dia
bisa berkata, “Oh, gampang itu. Saya akan atur nanti supaya si Itu dilepaskan dari kabinet
dan diganti dengan si Ini.”
Dalam acara dengar pendapat dengan seorang penegak hukum yang reputasi, integritas,
dan moralnya sangat bagus dia berkata, “Saya ingin menguji Saudara….,” atau bahkan,
“Saya ingin menasihati Saudara….”
Mendengar itu semua, teman yang mengenal Pak Badu terheran-heran. “Dia itu siapa,
kok, berani-beraninya bicara begitu kepada orang tua yang sangat disegani itu.”
Temannya yang lain berkomentar, “Kasihan betul Badu ini, dia sudah tidak kenal lagi
siapa dirinya.”
Mengapa orang bisa seperti itu? Mengapa harus membohong terus? Mungkin mereka
dan bahkan kita sendiri mencoba tampil seperti yang kita kira bagus, tapi sebetulnya tidak
sesuai dengan kenyataan diri kita.
Lalu, siapa diri kita sebenarnya? Apa yang kita tahu betul tentang diri kita? Apakah kita
tahu tentang kelemahan dan kekuatan kita? Dan apa yang kita kira kita tahu tentang diri
sendiri itu lantas terbukti atau sesuai dengan kenyataan? Kalau itu kelebihan, apakah
orang lain juga mengakuinya? Dan kalau itu kita kira sebagai kekurangan, apakah orang
lain juga mengakui itu kekurangan kita?
Semakin mendekati jarak antara kenyataan dengan apa yang kita asumsikan tentang diri
kita, itu berarti baik karena kita mengenal diri sendiri. Begitu pula sebaliknya. Semakin
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
jauh jarak antara kenyatan dengan apa yang kita perkirakan tentang diri sendiri, artinya
buruk sekali pengenalan diri kita.
Apa akibatnya jika orang tidak kenal dirinya, sehingga jarak antara asumsi dan kenyataan
tentang diri sendiri begitu jauh? Tak bisa lain, orang itu harus terus berusaha mengingkari
kenyataan tentang dirinya. Barangkali dalam kenyataan sehari-hari muncul dan sering
kita temui dalam bentuk over compensation, membual, melebih-lebihkan, atau bahkan
mengecilkan orang lain untuk meninggikan diri sendiri, berbohong dan seterusnya jika
merasa dirinya paling hebat. Ia tidak berpijak pada kenyataan, sehingga dalam bekerja
biasanya hanya omong doang.
Begitu pula sebaliknya orang yang mengira diri sendiri negatif, akan sangat minder,
menarik diri dari pergaulan, mengurung diri, tidak mau melakukan apa pun. “Apalah
artinya saya, siapa yang mau mendengarkan saya,” adalah contoh ungkapan yang sering
diucapkan orang dengan persepsi diri negatif. Orang ini sebetulnya sangat tertekan pada
kelemahan dirinya.
Baik yang menilai dirinya terlalu tinggi maupun terlalu rendah, keduanya tidak sesuai
kenyataan dan itu berarti jelek. Hal ini secara mental atau psikologis tidak sehat. Orang
yang selalu pakai kedok akan capek, lalu memberikan stres yang besar pada diri sendiri.
Solusi
Dalam psikologi ada konsep yang disebut Johari Window atau Jendela Johari, yang
menggambarkan pengenalan diri kita. Ada empat jendela dalam Jendela Johari.
1.Jendela terbuka. Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu.
Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
2.Jendela tertutup. Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu.
Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
3.Jendela buta. Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu.
Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
4.Jendela gelap. Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu.
Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.
Semakin besar daerah/jendela terbuka kita akan semakin baik, karena berarti kita
mengenal diri secara baik. Orang yang memiliki daerah tertutup lebih besar akan
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengalami kesulitan dalam pergaulan. Adapun mereka yang memiliki daerah buta sangat
besar, bisanya akan membuat orang lain merasa kasihan.
Kepada orang yang kita kenal dekat, jendela itu harus dibuka semakin besar, juga bila
kita ingin bekerjasama dengan orang lain.
Mengenal diri dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan waktu yang kita luangkan
untuk melakukannya. Untuk mengenal orang lain, kita mungkin terpisahkan oleh jarak,
namun untuk mengenal diri jarak tidak menjadi hambatan. Kita hakikatnya selalu bersama
dengan diri kita. Meskipun begitu kenapa tidak sedikit orang yang merasa asing dengan
dirinya sendiri sehingga mulai bertanya-tanya siapa saya? dan mengalami krisis identitas.
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Makanya tidak mengherankan para Psikolog dan Psikiater menggunakan diary ini sebagai
salah satu sarana untuk mengevaluasi atau menilai kepribadian seseorang.
Tipe-Tipe Kepribadian
Setiap orang dilahirkan dengan sekumpulan karakter kepribadian yang unik, sering kali
berbeda antara kakak dan adik. Setiap orang tua akan setuju pada kenyataan bahwa, dari
kebanyakan kasus, anak-anak mereka memperlihatkan perbedaan jelas dalam perilaku
mereka. Yang satu mungkin sangat penuntut sementara yang lain cukup puas untuk
tumbuh dewasa secara tenang. Setiap orang mengetahui bahwa tidak ada dua sidik jari
yang sama. Bukankah kepribadian manusia seunik sidik jari juga??
Sebagian orang melihat dunia melalui kacamata merah sementara yang lain melihatnya
dengan kacamata gelap. Sayangnya, kita tidak dapat mengganti kepribadian seperti kita
mengganti kacamata. Kepribadian terdiri dari banyak sisi dan pilihan. Kita hanya dapat
memahami kepribadian kita sendiri dengan membuka mata untuk satu pemahaman baru
yang menyeluruh mengenai diri kita dan orang lain.
Karakter kepribadian Anda menentukan apakah Anda mudah terkena depresi, santai,
formal, hati-hati, atau acuh tak acuh. Karakter kepribadian Anda menentukan apakah
Anda pasif atau asertif. Kepribadian Anda adalah apa yang menyebabkan Anda beraksi
dan bereaksi dengan cara Anda. Dalam banyak hal kepribadian mengawasi Anda dan
merupakan penyebab mengapa Anda berbeda dari orang lain. Kepribadian cenderung
kaku, menolak perubahan, dan sangat protektif terhadap diri sendiri dan Anda.
Kepribadian menerima Anda sebagai satu-satunya pemimpin dan tidak suka untuk
mencoba mengalami serta memahami tipe-tipe kepribadian orang lain. Walaupun
kepribadian akan menerima kritik dari Anda, kepribadian Anda tidak akan siap menerima
kritik yang tidak diharapkan orang lain. Pada kenyataannya, kepribadian sering akan
menyerang jika merasa diancam oleh seorang penyusup.
Untuk memahami sifat dasar kita, perlu diketahui pengelompokan kepribadian atau watak
yang mula - mula ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :
1.Tipe Kepribadian Sanguinis
Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias; menyatakan
pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini adalah
berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang disiplin.
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda - nunda suatu pekerjaan;
mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang
lain.
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.Tipe Investigatif
Orang selalu tertarik pada gagasan dan ide-ide. la merasa membuang waktu dengan
masalah yang melibatkan emosi. Tipe ini sering berkonflik dengan orang yang biasa
bergosip.
3.Tipe Artistik
Orang yang senang dengan ide-ide dan materi untuk diekspresikan dengan cara yang
unik. Tipe ini sangat menghargai kebebasan. Sayangnya, tipe ini rentan jadi santapan
gosip karena caranya yang unik dan sering menimbulkan interpretasi yang biasa.
4.Tipe Sosial
Orang yang berorientasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung mempunyai
orientasi untuk menolong, memelihara dan mengembangkan orang lain. Karena
kepekaan dan kepeduliannya, orang ini seorang mengurus hal-hal yang terlalu pribadi.
Bila tidak diimbangi dengan kematangan, ia mudah tergelincir untuk menjadi penggosip.
5.Tipe Wiraswasta
Orang yang lebih berorientasi pada ‘orang’ daripada gagasan. la mendominasi orang lain
untuk mencapai tujuannya. la pintar mengatur kerja orang lain, mempersuasi orang dan
bernegosiasi. Kemampuan bicaranya sangat diperlukan, biasanya ia menunjukkan sifat
bossy dan pemarah di lingkungan kerjanya.
6.Tipe Konvensional
Orang ini biasanya berfungsi paling baik dalam lingkungan dan pekerjaan yang
terstruktur dengan baik serta memerlukan keletihan. la biasanya tidak suka bekerja
dengan ide-ide dan orang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tipe-tipe kepribadian sangat
penting manfaatnya dalam berbagai macam situasi. Diantaranya:
- Kita dapat lebih memahami orang lain dan mempelajari sejumlah alternatif dalam pola
perilaku kita sendiri. Kita dapat mulai memandang kehidupan dari sudut pandang yang
lebih luas.
- Sebagai sarana penting untuk mengembangkan hubungan dengan keluarga, teman
dan mitra kerja.
Oleh karena itu, marilah kita mulai belajar untuk saling memahami kepribadian -
kepribadian yang berbeda, sehingga kita akan senang bisa mengenali pola kepribadian
seseorang dan dapat membantu kita dalam hubungan dengan orang lain serta dalam
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengantisipasi reaksi orang lain, serta belajar bagaimana caranya menerima bahkan
menikmati ciri khas yang membuat kita masing-masing begitu berbeda. Dengan demikian
diri kita akan mudah untuk memaafkan dan menerima orang lain apa adanya.
2.Penuh Pertimbangan
Ada sebuah cerita tentang seorang anak laki-laki yang mampir di kedai es krim. Di
sebuah meja ia duduk dan bertanya kepada pelayan: "Berapa harga sebuah ice cream
cone?" Pelayan itu menjawab: "Lima ribu rupiah." Anak laki-laki itu menghitung uang di
kantungnya. Kemudian ia bertanya, berapa harga es krim yang lebih kecil. Si pelayan
dengan tidak sabar menjawab, "Tiga ribu rupiah." Lantas si anak itu mengatakan, "Saya
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
pesan es krim yang kecilsaja." Setelah mendapatkan es krim yang dipesan dan
membayar, dia pergi. Saat si pelayan mengambil nampan yang sudah kosong, dia
tersentuh. Di bawah bukti pembayaran terdapat uang tip Rp 1000. Rupanya, si anak laki-
laki tadi memiliki pertimbangan terhadap si pelayan sebelum memesan es krim. Ia
menunjukkan adanya sensitivitas dan kepedulian. Dia berpikir tentang orang lain pertama
kali ketimbang dirinya.
Sungguh dunia ini akan sangat indah bila semua orang berpikir seperti si anak kecil tadi.
Orang-orang akan menunjukkan adanya pertimbangan, penghormatan, dan kesopanan
terhadap orang lain.
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengkritik pribadi seseorang, kita melukai kepercayaan dirinya. Selama tindakan
mengkritik tidak menimbulkan kenikmatan kepada pengkritik itu sendiri, hal itu tidak
masalah. Tapi, kalau anda merasa nikmat dengan menyampaikan kritik, berhentilah
melakukannya.
Jika anda tidak mau dikritik, itu sama artinya anda tidak berbuat apa-apa, tidak berkata
apa-apa atau tidak memiliki apa-apa. Anda akan benar-benar tidak menjadi apa-apa.
Ketidakmampuan menerima kritik membangun adalah sinyal rendahnya kepercayaan
diri. Biasakan untuk menerima kritikan dengan menganggapnya sebagai penyemangat,
belajarlah dari kritik, terimalah denagn pikiran terbuka, dan berterima kasihlah kepada
orang yang menyampaikan kritik positif. Orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi
menerima kritik positif untuk menjadi lebih baik, bukan malah menjadi sewot.
Persoalannya, manusia lebih suka dipuji,dan merasa kalah bila kemudian dikritik.
Komplain. Beberapa orang menjadi tukang komplain yang akut. Setiap hari adalah hari
yang buruk. Semua serba terlalu, tidak ada yang pas. Mereka bahkan tetap komplain
kendati semuanya berjalan baik. Kenapa tabiat suka komplain itu tidak baik? Karena 50%
manusia tidak peduli jika anda mendpatkan masalah dan 50% lagi merasa gembira jika
anda mendapat masalah. Tidak ada manfaat dari sikap suka komplain. Ia sudah menjadi
sifat bawaan. Sama seperti kritik, bukan berarti kita tidak boleh mengkomplain. Komplain
pun ada yang bersifat membangun dengan menunjukkan kepedulian dan memberikan
kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
11 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
maupun dengan mengirim pesan singkat, tetapi tidak kunjung ditelpon balik atau dijawab.
Setelah beberapa hari, secara otomatis kita menyimpulkan, orang itu mengabaikan diri
kita, tidak peduli, dan sebagainya. Semuanya serba negative.
Tapi, kita tidak pernah berpikir dengan sikap empati. Bias saja ia sudah berusaha
menghubungi balik, tetapi gagal; pesan balasan yang dikirim tidak sampai; dia dalam
keadaan darurat; pesan tersebut justru tidak pernah diterimanya. Ada banyak
kemungkinan di balik itu.
9.Bersemangatlah
Antusiasme dan sukses adalah dua hal yang saling terkait, tetapi antusiasme harus lebih
dulu ada. Antusiasme memunculkan percaya diri, meningkatkan semangat, membangun
loyalitas, dan tidak ternilai harganya. Antusiasme itu bersifat menyebar. Anda akan
merasa antusias dengan cara orang berbicara, berjalan, atau berjabatan tangan.
Antusiasme adalah kebiasaan yang bias diperoleh dan dipraktikkan oleh setiap orang.
Hiduplah saat masih merasa hidup. Jangan merasa mati sebelum anda mati betulan.
Antusiasme dan hasrat adalah factor utama yang mampu mengubah sesuatu yang
bersifat biasa-biasa saja menjadi ekselen. Majalah Human Capital Juni-Juli 2006
Daftar Pustaka
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
12 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Artiningrum, Primi, Kurniasih, Augustina, Nurgroho, Arissetyanto, 2013,
Etika dan Perilaku Prof esional Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakart a
Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier
Hebat,BIP Gramedia, Jakarta
Sumber Internet :
https://www.cermati.com/artikel/cara -mengenali-dan-mengembangkan -
potensi-diri
http://ririnhandayani.blogspot.com/2013/01/cara -sederhana-mengenali-
potensi-diri.html
http://alampikiranmanusia.blogspot.com/2009/06/amazing -brain-otak-ajaib-
manusia.html
2021 Pendidikan Anti Korupsi dan ETIK UMB Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
13 ISLAHULBEN, SE., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/