Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah Manajemen Potensi Diri


Kelas 03, Kamis jam 09.00-11.00 WIB

Oleh
Semmanta Nagara Solichin
17014007

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


14 Maret 2019
I. Latar Belakang
Kehidupan masa lalu adalah hal yang paling dominan yang membentuk kepribadian
dan karakter saya yang sekarang. Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter”,
“kharassein”, “Kharax”, dan dalam bahasa inggris: Charakter dan Indonesia
“Karakter” yang berarti membuat tajam.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Karakter diartikan sebagai tabiat; watak;
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
yang lain. Sedangkan dalam kamus sosiologi karakter diartikan sebagai ciri khusus
dari struktur dasar kepribadian seseorang (karakter; watak).
Masa kecil saya yang jauh dari kewajaran masa kanak-kanak pada umumnya,
cendrung kepada hal-hal yang tidak menyenangkan membentuk saya menjadi
pribadi yang kuat dan berani mempelajari hal-hal yang baru. Saat masa SD sampai
SMP saya mengalami kasus dibully di sekolah, dan harus menghadapi didikan ayah
saya yang keras pada saat dirumah. Kata-kata kasar dan merasa dibeda-bedakan
sangat sangat mempengaruhi pribadi saya pada saat itu, hal tersebut cukup membuat
saya menjadi pribadi yang penuh ketakutan dalam menjalin sosialisasi dengan
orang-orang yang tidak saya kenal. Tetapi dalam prosesnya pada sisi lain saya juga
mempunyai pandangan sendiri terhadap kehidupan saya, bahwa tidak ada hal yang
tidak dapat saya lakukan, bahkan dimasa kerasnya masa lalu saya, saya masih
berusaha untuk membuktikan kepada ayah saya bahwa saya bisa berprestasi lewat
piala piala yang saya kumpulkan dari lomba-lomba gambar yang saya ikuti pada
saat itu.
Sempat saya bertanya identitas diri saya saat masih kecil, mungkin karena saya
merasa pandangan saya selalu berbeda dengan anak-anak yang lain. Tapi di poin
yang sama saya-pun tidak ingin dilakukan berbeda, oleh teman, saudara ataupun
orang tua. Ketika seseorang merasakan nyaman ketika berada dirumah, saya merasa
bahwa kehidup yang ideal bagi saya adalah ketika saya nyaman hidup mandiri dan
tidak ada kekangan dari siapapun. Saya merasa nyaman ketika saya yang
memegang kendali atas apa yang ingin saya capai dan jalani, bahkan masuk ke ITB
pun adalah hasil saya membantah orang tua saya ketika saya ingin mencoba
mengikuti SBMPTN. Kalau saya analisa diri saya yang sekarang, saya adalah
seseorang yang ingin mematahkan pandangan-pandangan orang yang meremehkan
saya, yang dimaksud dengan mematahkan adalah saya ingin selalu membuktikan
bahwa saya adalah pribadi yang tetap kuat dan selalu ingin berproses.
Sama seperti manusia lainnya, saya juga mengalami naik turun dalam proses
kehidupan. Saya tidak selalu mudah untuk bangkit, apalagi saya adalah pribadi yang
jarang untuk bercerita kepada seseorang ketika ada masalah. Saya lebih memilih
untuk menyelesaikan masalah pribadi saya sendiri, karena ketika saya berhasil
menyelesaikan-nya saya merasa naik level dari masa sebelumnya.
Naik dan turun, tidak jarang saya merasa malas, ingin kabur dari masalah,tidak
sabar, mood swing dan bermasalah dalam mengontrol emosi saya sendiri. Ya, itulah
kekurangan saya yang sering saya alami pada masa perkuliahan. Terkadang saya
meremehkan hal yang saya anggap mudah untuk saya lakukan, dan akhirnya
berubah menjadi boomerang untuk diri saya sendiri.
Menurut sigmun freud, menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu struktur
yang terdiri dari tiga sistem, yakni id, ego dan super-ego. Sedangkan tingkah laku
tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketigas unsur dalam sistem
kepribadian tersebut. Dalam arti, hal-hal yang saya alami merupakan hasil dari id,
ego dan super-ego yang saya dapatkan dari lingkungan kehidupan saya dari masa
kecil hingga sekarang. Bagi saya, setiap masa yang saya lewati tidak mudah untuk
dilewati. Di tahun 2019 ini saya mengalami pressure yang lebih karena saya merasa
dititik pusat antara kehidupan keluarga dan realita lingkungan kampus dan
pekerjaan. Di sisi lain, saya ingin sekali bekerja dan harus segera membereskan
perkuliahan saya sehingga plan saya dapat saya realisasikan. Tetapi di sisi lain saya
masih ada masalah keluarga yang sangat berat yang menjadi tembok besar yang
membatasi impian-impian kehidupan saya kedepannya.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

 Analisis Diri
Menurut analisa yang saya lakukan terhadap diri saya, saya merupakan
seorang yang cukup pekerja keras untuk hal yang saya cita-citakan, tetapi
juga memiliki banyak kekurangan seperti mudah terdistraksi, mudah patah
semangat, terkadang membatasi diri dan terkadang meremehkan suatu
pekerjaan.

 Akar Masalah Pribadi


Mungkin jika dijabarkan dari masa lalu / masa kecil saya, banyak terdapat
sebab yang mempengaruhi kebiasaan saya yang sekarang. Sifat mudah
terdistraksi dan mudah patah semangat yang merupakan sebab dari saya
yang mudah merasa kecil diri dan mengikuti kata-kata orang tanpa saya
cerna terdahulu mungkin disebabkan karena masa perbullyan teman teman
saat masa sekolah dasar, sifat membatasi diri yang disebabkan oleh rasa
takut saya akan hal-hal yang suatu saat akan menyakiti saya dan
meremehkan suatu pekerjaan karena saya mempunyai sifat optimis akan
suatu pekerjaan namun terbiasa menunda karena merasa sudah bisa.

 Alasan
Dari analisis diri dan akar masalah pribadi yang saya sudah jabarkan
terdapat satu benang merah yang saya dapatkan. Walaupin kehidupan
manusia tidak terlepas dari masa lalu-nya, namun dalam topik ini saya
melihat diri saya masih belum bisa memaafkan dan move on dari masa lalu
saya.
III. Self Improvement

 Intropeksi Diri
Banyak hal yang didapatkan setelah menelah diri saya lebih dalam, ternyata
masih banyak kekurangan diri saya yang saya harus ubah untuk menjadi
pribadi yang lebih baik dan dapat dikembangkan agar berguna untuk orang-
orang disekitar saya.Seperti salah satunya adalah menunda pekerjaan yang
jika saya biasakan maka suatu saat hal tersebut akan menjadi boomerang
bagi diri saya sendiri pada saat memasuki dunia kerja yang professional.
Dan saya harus belajar untuk menerima jati diri saya bahwa saya berbeda
dari mahluk sosial lainnya dan hal tersebut tidak merugikan orang-orang
disekitar saya.

 Analisis Diri
Saat saya menginjak umur 20 ke 21 banyak cita-cita yang saya ingin
wujudkan, awalnya beberapa dari cita-cita saya itu saya wujudkan tepatnya
pada 2 tahun lalu pada tahun 2017. Dimana pada saat itu saya mengalami
masa yang down karena saya putus dengan pacar saya, tapi saya dapat
memotivasi diri saya untuk lebih mecintai diri dan berprestasi di bidang
akademis dan luar akademis. Pada saat itu saya mulai berbisnis lewat mural
yang ditawarkan teman saya, di rekrut kedalam dunia permodelan dan
mendaftar dan menjadi brand ambassador di suatu perusahaan. Tapi pada
akhir 2018 saya mulai merasa down karena merasa insecure akan diri saya
saat melihat banyak teman-teman saya yang sudah lulus, sedangkan saya
masih sibuk dengan mencari-cari kesalahan di diri saya sendiri. Tapi
semenjak mengikuti mata kuliah Manajemen Potensi Diri, mata saya
terbukakan bahwa kehidupan adalah sebuah proses jatuh bangun tetapi kita
harus bangkit untuk terus maju.

 Peluang
Beberapa ahli menyampaikan pengertian tentang perkembangan yang dapat
dijadikan sebagai peluang di kehidupan sehari hari, seperti Whallley dan
Wongdalam Hidayat (2005: 15) menjelaskan perkembangan merupakan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui
tumbuh kematangan dan belajar, perkembangan pada anak dapat terjadi
pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek
sosial, emosional, dan intelektual dan menurut Soetjiningsih (1995:1)
menjelaskan, perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan
dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan.
(https://dokumen.tips/documents/teori-pengembangan-diri.html / 12 Maret
2019 18:39 ).

Potensi menurut Yung ( 2003: 23 ) adalah kemampuan manusia yang belum


digunakan secara maksimal. Potensi sangat berkaitan dengan hakekat
manusia yaitu sebagai mahluk bertaqwa , sebagai mahluk sosial, sebagai
mahluk berpotensi yang merupakan anugerah dan rahmat yang memiliki
nilai lebih bila dibandingkan Makhluk lainnya. Manusia diciptakan dengan
memiliki potensi dalam dirinya berusaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya . Potensi menurut Yung ( 2003: 23 ) adalah kemampuan manusia
yang belum digunakan secara maksimal. Potensi sangat berkaitan dengan
hakekat manusia yaitu sebagai mahluk bertaqwa, sebagai mahluk sosial,
sebagai mahluk berpotensi .

Jika dikaitkan dengan karakter saya, terdapat beberapa metode


pengembangan diri dan potensi yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan
saya. Kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan sebuah
prestasi dan kebebasan juga sebuah penghargaan dan self actualization
untuk menjadi orang sukses di masa depan adalah hal-hal yang belum bisa
saya capai karena terdapat beberapa karakter saya seperti menunda
pekerjaan, mudah terdistraksi, mudah putus asa dan rasa rendah diri.

Metode yang saya akan saya terapkan di kehidupan saya kedepannya yaitu
dengan mengenali diri saya lebih dalam lagi dan memaafkan masa lalu saya,
saya juga akan membuat sebuah tujuan hidup yang lebih tertata lagi dan
lebih menguatkan niat saya untuk semua pekerjaan yang saya lakukan
dengan menulis semua cita cita dan impian saya disebuah buku dan juga
rajin olahraga yang membantu pikiran dan kehidupan saya lebih positif lagi,
saya akan menerima dan mengubah pola pikir atas kritikan yang diucapkan
oleh orang lain terhadap saya untuk membantu saya menjadi pribadi yang
lebih baik, ambil yang baik dan buang yang buruk, selain itu saya juga akan
menjaga dan mencari lingkungan pergaulan yang positif untuk sama sama
mendukung masing-masing menjadi pribadi yang baik dan berkomitmen
dan optimis terhadap cita-cita dan passion yang saya sudah tuliskan dan saya
tidak akan membatasi diri saya lagi, lebih membuka diri terhadap
kesempatan peluang yang menghampiri saya, mau itu seseorang ataupun
sebuah pekerjaan.

IV. Daftar Pustaka

Ira M. Lapindus, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), h
445.

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung:
PT Remaja Rosda Karya, 2012), h.11.

Koeswara, Teori-teori Kepribadian Psikoanalisis, Behaviorisme, Humanistik


(Bandung: PT Eresco, 2006), h.17.

https://khumm.wordpress.com/2015/01/21/5-teori-george-herbert-tentang-
tahap-pengembangan-diri-manusia/
https://dkpmm.wordpress.com/2012/01/31/pengembagan-potensi-diri/

https://www.tipspengembangandiri.com/mengembangkan-potensi-diri/

Anda mungkin juga menyukai