Anda di halaman 1dari 12

Makalah Keunikan yang Ada pada Diri Sendiri

Di susun oleh :

Ahmad rifaldi (021118081)

Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Pakuan
2021

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas makalah ini dapat
diselesaikan.

Demikianlah tugas ini disusun semoga dapat bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Menemukan Keunikan Diri Sendiri yang telah diberikian oleh Dosen Ramlan, S.E.,
M.M.

Tugas ini tentu tidak lepas dari kekurangan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan
sarannya dari para pembaca, sehingga penyusunan makalah yang akan datang akan lebih baik
dari sebelumnya.

Bogor, 21Maret 2021

Ahmad rifaldi

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………       .i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….         ii

BAB I  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………..4


B. Rumusan Masalah …………………………………………………………….…...4
C. Tujuan ………………………………………………………………… ……………4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sejarah Keunikan diri sendiri …………………………. ……….5


B. Cara Menjadi Diri Sendiri…..………………………………………... ……………6
C. Manfaat Menjadi diri sendiri ………………………………………....9

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ………………………………………………………………………….11

 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk paling unik di dunia. Sifat individualitas manusia memunculkan perbedaan
karakter antara satu dengan yang lainnya. Tidak hanya seseorang yang lahir dari rahim yang berbeda,
manusia yang terlahir sebagai kembar identik pun masih dapat dibedakan melalui sifat-sifat non-fisik
yang dibawanya. Keragaman atas keunikan yang dimiliki manusia tersebut menjadi dasar bagi
perlunya optimalisasi potensi personal, sehingga terarah pada jalur yang benar, normatif, sesuai
dengan kondisi lingkungan masyarakat tempat dirinya berada.
Kajian terhadap keunikan manusia mendorong munculnya pendidikan dalam arti luas yang diarahkan
untuk memfasilitasi tumbuhkembangnya karakter-karakter unik yang positif secara optimal. Dalam
arti sempit, pendidikan yang diselenggarakan di sekolah seyogianya menyediakan ruang bagi
keunikan individu (siswa) untuk berkembang optimal sehingga mampu menumbuhkan rasa percaya
diri tidak saja atas penilaiannya secara subjektif, tapi juga secara objektif berdasarkan perspektif
lingkungan masyarakat sekitarnya. Rasa percaya diri yang positif didorong oleh kondisi olah rasa
penghargaan terhadap diri, baik melalui pandangan personal maupun pandangan lingkungan terhadap
diri individu yang bersangkutan. Dalam hal ini self esteem menunjukkan peran yang signifikan dalam
optimalisasi keunikan individu.
Keunikan individu, atau siswa dalam konteks pendidikan, 2 dapat didorong dengan cara
meningkatkan self esteem yang bersangkutan. Tidak mungkin seseorang akan tumbuh dengan segala
keunikannya, bila dirinya tidak percaya diri atau bahkan dianggap tidak berharga oleh lingkungannya.
Apabila kondisi demikian terjadi maka yang muncul adalah perasaan rendah diri atau terkenal dengan
istilah “minder” di kalangan siswa. ”Apalah arti sebuah self esteem?” Jawaban dari pertanyaan
tersebut adalah jelas, berarti, dan penting sekali dimiliki oleh individu dalam menjalani kehidupannya.
Self esteem mengandung pengertian “siapa dan apa diri saya”. Segala sesuatu yang berhubungan
dengan seseorang, selalu mendapat penilaian berdasarkan kriteria dan standar tertentu, atribut-atribut
yang melekat dalam diri individu akan mendapat masukan dari orang lain dalam proses berinteraksi.
Pada gilirannya, proses ini dapat menguji individu, yang memperlihatkan standar dan nilai diri yang
terinternalisasi dari masyarakat dan orang lain.
Self esteem dalam pembicaraan sehari-hari lebih sering dikaitkan dengan situasi tersinggung atau
penghargaan terhadap diri maupun orang lain yang dinilai melalui perilaku orang yang bersangkutan.
Misalnya ungkapan, “Dia tidak punya self esteem”, atau “ tidak percaya diri ”. Ungkapan-ungkapan
seperti ini memang tidak terlalu tepat dalam konteks psikologi, namun tetap menggambarkan arti
penting dari self esteem. Self esteem itu sendiri mengandung arti suatu hasil penilaian individu
terhadap dirinya yang diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat positif dan negatif. Cara
seseorang menilai dirinya akan memengaruhi perilaku dalam kehidupannya sehari-hari. Self esteem
yang positif 3 akan membangkitkan rasa percaya diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna
serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan di dunia ini. Berkaitan dengan masa perkembangan remaja,
hasil-hasil studi yang panjang di berbagai negara menunjukkan bahwa masa yang paling penting dan
menentukan perkembangan self esteem seseorang adalah pada masa awal remaja. Pada masa inilah
seseorang akan mengenali dan mengembangkan seluruh aspek dalam dirinya, sehingga menentukan
kepemilikan self esteem yang positif atau negatif. Seorang remaja atau siswa yang memiliki self
esteem yang positif, akan yakin dapat mencapai prestasi yang diharapkan, baik oleh dirinya maupun
oleh orang lain. Pada gilirannya, keyakinan itu akan memotivasi siswa tersebut untuk sungguh-
sungguh mencapai yang diinginkan. Sebaliknya, seorang siswa yang memiliki self esteem yang
negatif akan cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga. Di samping itu, siswa
dengan self esteem yang negatif cenderung untuk tidak berani mencari tantangan-tantangan baru
dalam hidupnya, lebih senang menghadapi hal-hal yang sudah dikenal dengan baik serta menyenangi
hal-hal yang tidak penuh dengan tuntutan, cenderung tidak merasa yakin akan pemikiran-pemikiran
serta perasaan yang dimilikinya, cenderung takut menghadapi respon dari orang lain, tidak mampu
membina komunikasi yang baik dan cenderung merasa hidupnya tidak bahagia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah; Adakah Pengaruh Layanan Bimbingan Pribadi-
Sosial Terhadap Self Esteem terhadap remaja.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini untuk mengetahui; Pengaruh Layanan
Bimbingan Pribadi-Sosial Terhadap Self Esteem terhadap remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keunikan pada Diri Sendiri

Setiap manusia diciptakan dengan segala keunikannya masing-masing, disiapkan


segala sesuatu dan kebutuhannya lengkap komplit didunia. Terdapat 4 kepribadian
yang memang sudah diketahui sejak dahulu dalam dunia psikologi. 4 kepribadian ini
dimiliki oleh setiap orang masing-masing satu kepribadian atau bisa lebih dari satu.
Semuanya merupakan kepribadian yang memiliki kelebihan dan kelemahan.
Semuanya merupakan keunikan yang memang ada pada setiap diri manusia.

Hal ini tentu berkaitan dengan cara menyikapi, komunikasi, dan menjalakan
hubungan yang memang dibutuhkan oleh setiap orang. Semuanya akan bisa menjadi
baik dan bisa memrubah kebiasaan - kebiasaan buruk yang terdapat dalam diri.
Dengan mengetahui kepribadian ini (Personality Plus) tentu diri kita sendiri pun bisa
menyikapinya dengan bijak. Merubah dan melakukan kebiasaan yang memang pantas
dan sesuai. Kepribadian tersebut bisa diketahui dengan test kepribadian "Personality
Plus", tentunya setelah mengikuti test kita bisa mengetahui kepribadian diri kita
pribadi dan berusaha menyikapi kepribadian orang lain dengan baik dan sesuai.

kepribadian yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Melankolis (yang sempurna)

Kelebihan :

 Hati-hati, suka berfikir dalam sebelum bertindak


 Suka belajar
 Rasa ingin tau dan ingin bisa sangat besar
 Tidak mudah marah
 Senang bergaul dan mengetahui hal yang baru
 Sensitif, perasa, mudah iba

Kelemahan :

 Cenderung pesimistis
 mudah kecewa bila sesuatu terjadi di luar harapan
 Kurang fleksibel
 Malu untuk bertanya
 Selalu ragu memulai sesuatu yang belum penah dicoba

2. Sanguinis (yang populer)

Kelebihan :
 Biasanya periang, penuh energi, suka bersenang-senang, terus terang
 Penuh rasa ingin tahu, mudah bergaul
 Ekstrovert, mencari perhatian, ingin diterima oleh lingkungannya

Kelemahan :

 Suka berinisiatif, gampang minta maaf 


 Gampang lupa, banyak alasan
 Tidak matang, selalu bermain-main, tidak serius

3. Koleris (yang kuat)

Kelebihan :

 Perilakunya selalu bertujuan, terorganisir, berkompetensi


 Bakat memimpin, mampu memecah-kan masalah, Percaya diri
 Bertanggungjwb, suka memotivasi

Kelemahan :

 Menuntut loyalitas dari pihak lain & suka dihargai


 Sering bertindak “Bossy”, sok tahu, memandang remeh orang lain
 Ingin mengendalikan orang lain, agak sulit dipengaruhi
 Bila terlalu percaya diri (PD) cenderung terkesan sombong

4. Phlegmatis (yang damai)

Kelebihan :

 Orang yang seimbang, tenang


 Lebih senang kehidupan yang biasa saja, datar, tidak banyak perubahan
 Cenderung santai, tidak ngoyo
 Penyayang keluarga, suka damai dan menjadi pendamai
 Loyalitas tinggi 

Kelemahan :

 Terkesan lamban, tidak bersemangat


 Tidak menyukai tantangan, perubahan
 Diam-diam keras kepala
 Tidak ingin banyak terlibat kegiatan bersama
 Suka menunda pekerjaan
Oke, seperti yang disebutkan pada buku dari penulis Florence Littauer ini terdapat keunikan
yang berbeda pada setiap manusia. Kepribadian ini juga ada yang sifatnya campuran dari dua
kepribadian atau yang langkanya ada campuran yang lebih dari dua.

B. Cara Menjadi Diri Sendiri.

Terima diri apa adanya.

Jika Anda selama ini berpura-pura menjadi orang lain karena menganggap diri
Anda banyak kekurangan, hentikan sekarang juga. Tarik nafas Anda dalam-dalam,
dan terima semua kekurangan tersebut sebagai bagian dari diri Anda.

Jangan mengeluh. Jangan marah. Jangan malu. Ingatlah, Tuhan menciptakan Anda
dengan segala kehendak-Nya.

Kenali diri anda sendiri.

Menerima segala kekurangan yang dimiliki mungkin menjadikan Anda mampu


mengenali diri sendiri. Jika sebaliknya, tidak masalah. Beberapa pertanyaan di
bawah ini bisa membantu Anda mengenali diri sendiri:

 Apa kekuatan dan kelemahan Anda?


 Apa yang Anda sukai dan tidak sukai?
 Bagaimana cara Anda berinteraksi dengan orang lain?
 Apakah Anda bahagia karena uang?
 Hidup seperti apa yang benar-benar Anda inginkan?

Jadikan kekuatan Anda sebagai identitas diri.

Dari menjawab beberapa pertanyaan di atas, besar kemungkinan Anda akan tahu
kekuatan Anda. Nah, jadikan kekuatan tersebut sebagai identitas diri Anda.

Sebagai contoh, jika kekuatan Anda adalah menulis, jadikan menulis sebagai jati
diri Anda. Sampaikan kepada siapa saja bahwa Anda menikmati menulis dan ingin
menjadi penulis ternama atau mencari uang dari tulisan-tulisan Anda.

Jangan mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan dan katakan.


Berpura-pura menjadi orang lain biasanya disebabkan oleh rasa khawatir akan apa
yang orang katakan atau pikirkan tentang Anda. Untuk menghilangkan penyebab
ini, mulai sekarang jangan khawatirkan atau pusingkan apa yang akan orang
katakan atau pikirkan tentang Anda.

Mengapa? Karena Anda tidak bisa mengendalikan pikiran dan perkataan orang
lain. Selain itu, Anda juga tidak mungkin menyenangkan semua orang. Tampillah
seperti yang Anda inginkan. Lakukan apa yang Anda sukai. Senangkan diri Anda.

Fokus pada sasaran Anda.

Cara lain untuk menjadi diri sendiri adalah berfokus pada sasaran Anda. Sebagai
contoh, jika sasaran Anda adalah menjadi penulis best-seller, fokuslah membuat
buku demi buku yang bermanfaat bagi orang lain.

Dalam praktiknya, Anda akan menghadapi rintangan atau hambatan. Itu normal,
dan teruslah berfokus pada sasaran anda tercapai.

Cintai apa yang Anda kerjakan

Saat berfokus mengejar sasaran, Anda bisa saja dihinggai keraguan sehingga ingin
kembali menjadi seperti orang lain. Hilangkan keraguan tersebut dengan mencintai
apa yang Anda kerjakan.

Ingatlah, banyak orang yang tidak mencintai pekerjaannya. Menurut survey yang
dilakukan Gallup pad 2013 lalu, 70% karyawan di Amerika Serikat membenci
pekerjaannya.

Jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain

Seiring berjalannya waktu, Anda akan meraih kesuksesan, entah itu kesuksesan
kecil maupun kesuksesan besar. Syukuri kesuksesan tersebut, dan jangan
bandingkan dengan kesuksesan orang lain.

C. Manfaat Menjadi Diri Sendiri

Anda Akan Lebih Bahagia


Bahagia adalah urusan hati. Kita tidak bisa menentapkan standar bahagia yang
sama untuk semua orang. Tapi, untuk benar-benar bahagia, seseorang harus
menjadi mereka sendiri.

Melakukan hal yang benar-benar diinginkan, mengejar impian terbesar mereka dan
segala sesuatu untuk kebaikan diri dan orang yang mereka cintai. Akan berbeda
jika apa yang dilakukan hanya untuk kebaikan dan kebahagian orang lain dan
mengabaikan diri sendiri. Anda tidak menjadi diri Anda sendiri.

Memang orang lain bahagia. Tapi, tidak diri Anda. Apalagi saat Anda tidak bisa
membuat orang lain bahagia. Anda akan merasa bersalah dan akan mempersulit
Anda untuk merasa bahagia. Ini hanya akan menambah masalah pada diri Anda
sendiri.

Lihatlah ke dalam diri Anda, apakah Anda telah menjadi diri Anda sendiri?
Apakah yang Anda lakukan saat ini untuk kebaikan diri sendiri dan orang yang
Anda cintai dan tidak semata-mata hanya untuk kebahagiaan orang lain, maka
Anda telah di jalur yang tepat. Jika belum, Anda perlu masuk ke dalam diri Anda
yang lebih dalam dan menemukan diri Anda yang sebenarnya

Menarik Orang Tepat Ke Dalam Hidup

Apa yang terjadi di luar diri kita adalah cerminan dari apa yang ada di dalam diri
kita. Jika kita jujur pada diri sendiri, mempercayai orang lain, menjadi apa adanya
di hadapan orang lain, maka orang yang masuk ke kehidupan kita juga akan
memiliki karakter yang sama.

Seperti kiasan yang berbunyi, “burung yang sama akan berkumpul dengan
kelompoknnya,” dan kita tidak pernah menemukan burung yang berbeda
berkumpul besama. Dengan karekter dan sifat yang Anda miliki, sadar atau tidak,
Anda akan menarik orang-orang yang memiliki karakter dan sifat yang sama
seperti yang Anda miliki.

Tidak Perlu Membuktikan Apapun Kepada Orang Lain


Jika Anda memiliki keinginan untuk membuktikan sesuatu kepada orang lain,
maka saat itu Anda telah kalah. Karena dengan membuktikan sesuatu, Anda tidak
akan bisa bekerja dengan sepenuh hati. Anda hanya akan fokus pada pembuktian
diri. Pada akhirnya, Anda tidak akan bisa menikmati proses dan memberikan usaha
terbaik Anda.

Dengan menjadi diri sendiri, Anda tidak butuh untuk membuktikan apapun kepada
orang lain. Anda hanya butuh membuktikan pada diri sendiri bahwa Anda mampu
melakukan apapun yang Anda inginkan. Cara berpikir seperti ini akan membuat
Anda lebih menikmati proses atas apapun yang Anda lakukan.
Bab III

A. Kesimpulan

jadilah diri sendiri jangan keterkaitan pada orang lain jangan dengarkan kata orang
lain karna mungkin itu juga yang bisa membuatmu tidak bisa mem potensi dirimu
bertindaklah sesuai kata hatimu bukan kata orang lain.

Menjadi diri sendiri adalah hal yang sangat baik tapi terkadang sebagai manusia
kita juga butuh masukan yang positif dari orang lain, jangan slalu menganggap
pendapat oranglain menjadi suatu hal negatif dalam dari kita, tapi kita juga harus
bisa mengambil masukan dari orang lain tersebut untuk menjadikan diri kita lebih
baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai