Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU DAN PENGENALAN DIRI DI ERA DIGITAL

NO NAMA NIM
1 Asni R gultom 1901001
2 Dinda Nahampun 1901002
3 Esrawati Gultom 1901005
4 Enjelina Manalu 1901003
5 Natalya Simamora 1901011
6 Feronika Silaban 1901016
7 Sridevi Siregar 1901013
8 Yesi Sianipar 1901015
9 Ciska C Simamora 1901018

Mata Kuliah : Pendidikan Karakter Dan Budi Pekerti Luhur


Dosen Pembimbing : Winta M.Batubara S.Kep Ners,MKM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESEHATAN BARU DOLOKSANGGUL


PRODI DIII KEBIDANAN JALAN BUKIT INSPIRASI SIPALAKKI
KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,yang senantiasa rahmat dan
kasihnya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul”Perilaku dan Pengenalan
diri di era digital ”.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum .Tetapi dengan keterbatasan wawasan ,pengetahuan ,pengalaman ,dan kemampuan
yang penyusun miliki,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan
.Selesainya makalah inni tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak ,oleh karena itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimahkasih yang sebsar-besarnya kepada dosen pengajar
kami yaitu Winta M.Batubara S.Kep Ners ,MKM

Selanjutnya penyusunan mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak pihak yang


telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini .Apabila banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan dan keterbatasan materi kami mohon maaf .Semoga makalah ini bermanfaat
guna bagi yang membacanya

Jumat 14 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI........................................................................................................................2
2.1 Pengertian Mengenal diri Sendiri................................................................................................2
2.2 Manfaat Mengenal diri sendiri.....................................................................................................3
2.3 Pengertian sikap dan perilaku......................................................................................................4
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................6
3.2 Saran............................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengenalan diri adalah cara untuk membentuk karakter seseorangan dengan


mengkonsepkan diri. Konsep diri menurut (Grinder, 1978) merupakan suatu pandangan
orang terhadap diri kita sendiri, baik memandang secara fisik. maupun moral atau sikap.

Pandangan tersebut merupakan sesuatu yang dilihat orang lain terhadap diri kita,
maupun keadaan yang fisik yang dipandang meliputi penilaian terhadap tubuh, pakaian,
benda milik yang dipakai oleh kita. Aspek psikis meliputi fikiran, perasaan, dan sikap
seseorang terhadap diri mereka sendiri. Aspek sosial meliputi bagaimana peranan sosial
dalam masyarakat. Sementara penilaian moral dinilai dari prinsip yang memberi arti dan arah
dalam kehidupan seseorang.

 Mengenali diri sendiri itu adalah suatu hal yang perlu kita sadari, dengan kita
mengenali diri sendiri maka secara tidak langsung kita telah mengenal hal apa yang bisa kita
lakukan untuk menjadi lebih baik. Mengenali diri sendiri berarti memiliki pemahaman
tenteng sebuah perasaan, motivasi, pola pikir, dan kecendrungan kita. Hal hal tersebut
memberikan pemahaman yang stabil dan mengenai harga diri, nilai – nilai, serta motivasi
kita, tanpa pemahaman ini, kita dapat mengukur nilai kita sendiri. “ Siapa mengenal dirinya,
maka akan mengenal tuhannya”.

Umumnya sikap adalah keyakinan yang di terjemahkan ke dalam tindakan pada objek
yang inginkan. Sikap, didefinisikan oleh Psikologi Sosial sebagai evaluasi positif atau negatif
dari reaksi terhadap objek, orang, situasi atau aspek lain, dan memungkinkan kita untuk
mempredeksi dan mengubah perilaku masyarakat

Perilaku sebagai totalitas dari pemahaman dan aktivitas seseorang beserta faktor
internal (perhatian, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti, pengamatan, dan sebagainya) dan
faktor eksternalnya (lingkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya. Politik, dan sebagainya)

1.2 Rumusan Masalah


a) Jelaskan Pengertian Mengenal diri Sendiri
b) Jelaskan apa-apa saja manfaat mengenal diri sendiri
c) Jelaskan Pengertian dari sikap dan perilaku
1.3 Tujuan Masalah
a) Menjelaskan Pengertian dari Mengenal diri sendiri
b) Menjelaskan Manfaat Mengenal diri sendiri
c) Menjelaskan Pengenrtian dari sikap dan perilaku

1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Mengenal diri Sendiri

Pengenalan diri adalah cara untuk membentuk karakter seseorangan dengan


mengkonsepkan diri. Konsep diri menurut (Grinder, 1978) merupakan suatu pandangan
orang terhadap diri kita sendiri, baik memandang secara fisik. maupun moral atau sikap.

Pandangan tersebut merupakan sesuatu yang dilihat orang lain terhadap diri kita,
maupun keadaan yang fisik yang dipandang meliputi penilaian terhadap tubuh, pakaian,
benda milik yang dipakai oleh kita. Aspek psikis meliputi fikiran, perasaan, dan sikap
seseorang terhadap diri mereka sendiri. Aspek sosial meliputi bagaimana peranan sosial
dalam masyarakat. Sementara penilaian moral dinilai dari prinsip yang memberi arti dan arah
dalam kehidupan seseorang.

 Mengenali diri sendiri itu adalah suatu hal yang perlu kita sadari, dengan kita
mengenali diri sendiri maka secara tidak langsung kita telah mengenal hal apa yang bisa kita
lakukan untuk menjadi lebih baik. Mengenali diri sendiri berarti memiliki pemahaman
tenteng sebuah perasaan, motivasi, pola pikir, dan kecendrungan kita. Hal hal tersebut
memberikan pemahaman yang stabil dan mengenai harga diri, nilai – nilai, serta motivasi
kita, tanpa pemahaman ini, kita dapat mengukur nilai kita sendiri. “ Siapa mengenal dirinya,
maka akan mengenal tuhannya”.

Mengenali diri sendiri bukan seperti mengenalkan nama, alamat, usia dan apa yang
sekiranya mengenal dan digunakan seperti ijasah atau Curiculum Virtae. Mengenal diri
sendiri adalah sebuah proses dan hubungan timbal balik antara seseorangan dengan dirinya
sendiri, Dalam kehidupan sehari – hari orang selalu terbiasa berkomunikasi dengan orang
sekitarnya, mereka mengembangkan berbagai mobile sebuah komunikasi dengan orang lain
demi tercapainya tujuan. Demikian pula dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorangan
harus mengembangkannya dengan bentuk komunikasi timbale balik yang baik dengan diri
sendiri.

Pentingnya mengenali diri? Tentu sangat penting untuk mengenal diri sendiri. Tak
sedikit dari seseorang yang belum mengenal diri sendiri, tetapi kita malah sibuk mengenal
dunia. Sebenernya kita lupa bahwa masih ada hal yang lebih penting untuk kita sadari,
sebelum kita mengenali jauh tentang dunia luar ialah mengenali diri sendiri, Disini kita perlu
mendalami apa yang ada dalam diri kita senndiri apakah ada hal yang belum kita sadari.
Dengan diri kita sendiri maka akan mengerti bahwa hidup tanpa pengertian diri sendiri hanya
akan membawa kegelisahan, keresahan, bahkan tidak tahu arah kemana kita akan membawa
hidup, karena kita tahu belum apa yang kita inginkan.

2
2.2 Manfaat Mengenal diri sendiri

Sebenarnya banyak sekali manfaat yang dapat kita dapat, jika kita mengenali diri kita sendiri.
Beberapa manfaat dari mengenali diri sendiri (Psikoma.com, 2020)

 Mampu menentukan jalan hidup.


Dalam menjalani kehidupan, kita dihadapkan pada banyak pilihan. Mulai dari
pilih untuk memulai berkarir, kisah asmara, memulai usaha, ataupun lain - lain. Bila kita
sudah tepat. Diri sendiri, tentu kita lebih mudah menentukan pilihan yang Ambil contoh
kecilnya yang ditulis, tentu kita dapat dengan mudah memilih berkarir di dunia yang
ditulis.
 Mudah mencari solusi
Setiap orang, tentu kita akan dihadapkan pada beberapa masalah yang terjadi
entah masalah yang ringan ataupun rumit. Kita akan lebih mudah mencari solusi tepat
jika sudah diri sendiri. Semisal dalam masalah menyelesaikan masalah Anda butuh
masukan orang lain, tentu Anda akan lebih mudah menyelesaikan masalah dengan
meminta saran dari orang terdekat yang sudah menjadi pilihan Anda.
 Membantu berkompromi dengan diri sendiri
Masih terkait dengan masalah. Ketika kita dihadapkan pada sebuah masalah,
dengan percaya diri kita sendiri akan membantu kita untuk berkompromi dengan diri
sendiri dan orang lain dalam berbagai situasi.
 Mampu Hidup bermasyarakat
Dalam menjalani hidup bermasyarakat, kita akan dihadapkan dengan berbagai
macam kepribadian. Beda kepribadian, cara bersosialisasinya juga beda. Untuk
pemahaman kepribadian orang lain, tentu kita juga harus kepribadian kita dulu.
Bagaimana kita dapat mengenal orang lain dengan baik, kalau saja kita belum bisa
mengenal diri sendiri?
 Mampu Mengetahui kelebihan dan kekurangan
Dengan kita mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri itu
menjadi salah satu point dimana kita bisa menilai mereka. Saat mencoba diri sendiri, kita
akan melihat kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Kita bisa meningkatkan
kelebihan dan memperbaiki kekurangan. Bukankah hal ini sangat bermanfaat untuk kita?
 Mampu menerima kondisi diri
Dengan kita mulai mengerti kelebihan dan kekurang yang ada pada diri sendiri,
tentu akan terbantu untuk menerima segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Begitu
pula dengan orang lain yang dapat menerima dan bertoleransi xterhadap kelebihan dan
kekurangan pada setiap orang. Supaya tidak ada perasaan iri maupun cemburu berlebih
yang memberikan efek buruk.
 Mampu mengetahui potensi diri

3
Saat kita mencoba untuk mengenali diri sendiri, tuntu kita akan mendapati
beberapa potensi yang ada pada diri kita, dengan melihat petensi – potensi yang ada pada
diri sendiri, kita bisa mengoptimalkannya untuk kesuksesan dalam kehidupan.

2.3 Pengertian sikap dan perilaku


Umumnya sikap adalah keyakinan yang di terjemahkan ke dalam tindakan pada
objek yang inginkan. Sikap, didefinisikan oleh Psikologi Sosial sebagai evaluasi positif
atau negatif dari reaksi terhadap objek, orang, situasi atau aspek lain, dan memungkinkan
kita untuk mempredeksi dan mengubah perilaku masyarakat .
Eagly dan Chaiken (1993) dalam (Rahman, Abdul, 2014) membagi dua model
dari definisi sikap, yaitu
1) Sikap sebagai sebuah kombinasi afektif, kognitif dan konasi (Definisi tiga
Komponen),
2) Sikap sebagai penilaian positif atau negative terhadap suatu objek tertentu yang
diekspresikan dengan intensitas tertentu.Sikap merupakan evaluasi singkat dari
segala sesuatu berdasarkan informasi kognitif, emosi,dan perilaku .
Mengartikan perilaku sebagai totalitas dari pemahaman dan aktivitas seseorang
beserta faktor internal (perhatian, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti, pengamatan, dan
sebagainya) dan faktor eksternalnya (lingkungan fisik, sosial, ekonomi, budaya. Politik,
dan sebagainya). Menurut Abedi Sarvestani dan Shahvali (2009) dalam (Omran, 2014),
Perilaku manusia dipengaruhi oleh keyakinan, nilai seseorang dan sikap.

Teori Perilaku dikembangkan pertama kali oleh B.F Skinner pada tahun 1950,
Teori ini menggunakan konsep “positif” dan “negatif” untuk mengontrol perilaku
seseorang. Contohnya melalui perilaku belajar siswa yang sederhana (ketika seorang
siswa berprestasi disekolah diberikan hadiah dan jika sebaliknya, tidak berpresatsi akan
dihukum). Perilaku yang dipelajari dengan konsep seperti ini, dapat berubah sesuai
dengan kondisinya.Berdasarakan Cooper, Frone, Russell, & Mudar, 1995; Wall, et al.,
1998 dalam Booth et al., (2014) Sikap dan keyakinan dari perilaku seseorang dapat
diukur dengan berbagai cara.

Beberapa penelitian telah menyatakan bahwa selalu ada “harapan” untuk setiap
individu dapat mengalami kepada perubahan perilaku yang lebih baik. Menurut
(Kollmuss & Agyeman, 2002), perilaku pro lingkungan adalah perilaku yang tumbuh dari
kesadaan seseorang untuk meminimalkan dampak negatif dari tindakan seseorang
terhadap alam dan pembangunan, seperti meminimalkan penggunaan sumber daya,
penghematan konsumsi energy, penggunaan bahan yang tidak beracun, pengurangan
produksi sampah. Ramus dan Kilmer dalam (Sawitri et al.2015) berpendapat bahwa
perilaku pro lingkungan adalah tipe khusus perilaku pro sosial (sebuah perilaku yang
diarahkan dan dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan individu, kelompok
atau organisasi).

4
Perilaku pro lingkungan dianggap sebagai usaha seseorang untuk melakukan
tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap lingkungan (menjaga alam dan
menangani isu-isu lingkungan) (Schultz, 2000); (Stern, 2000) Bechtel, R And
Churchman, (2012) menyatakan bahwa Perilaku pro lingkungan sebagai perilaku yang
secara khusus memberikan perhatian terhadap lingkungan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti pengurangan konsumsi energy (minyak, gas, listrik), pemeliharaan sumber daya
(udara, tanah, air), daur ulang (kertas, plastik), memeliharan kehidupan (flora dan fauna)
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa perilaku pro lingkungan adalah usaha
seseorang/ individu untuk mengurangi dampak yang negatif akibat kerusakan alam
dengan melakukan perbaikan dan pelestarian lingkungan.

Hubungan antara sikap dan perilaku dapat bervariasi, karena sikap dan perilaku
merupakan faktor yang bergantung tetapi dipengaruhi oleh faktor lainnya (suasana hati,
emosi, kepribadian, tekanan sosial, potensi, resiko ataupun waktu). Sikap akan
mempengaruhi perilaku, jika;

a. faktor-faktor yang mempengaruhi pernyataan sikap dan perilaku di kurangi


seminimal mungkin,
b. Ketika pengukuran sikap menunjuk pada suatu perilaku yang lebih spesifik,
c. Terdapat kesadaran terhadap sikap yang dimiliki, ketika akan menunjukkan suatu
perilaku.

Sikap terhadap perilaku biasanya mengacu pada teori perilaku yang direncanakan
(TPB). Berdasarkan teori tersebut, yang menjadi penentu terpenting dari perilaku
seseorang adalah intensi untuk berperilaku. Dimana, intensi perilaku tersebut
dipengaruhi oleh sikap individu yang baik terhadap perilaku tersebut, persepsi
individu terhadap norma subjektif, dan sejauh mana individu merasakan tingkah laku
yang berada dibawah kendali pribadinya

Sikap terhadap perilaku didefinisikan sebagai peneliaan positif atau negatif


indiviu terhadap suatu perilaku. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh kombinasi
belief individu mengenai konsekuensi positif dan atau negatif dari melakukan suatu
perilaku dengan nilai subjektif individu terhadap konsekuensi berperilaku tersebut .
Sikap positif seseorang akan menyebabkan perilaku yang positif terhadap suatu objek

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dengan mengenali diri sendiri, kita akan mengetahui apa arti tujuan hidup. Dengan
menerima kekurangan dan kelebihan dari diri kita sendiri, dan terus berupaya melakukan hal
yang terbaik. Selain hal diatas, mengenal diri dengan baik juga akan menghindarkan kita dari
pengaruh buruk dari orang sekitar kita. Mengenal diri membuat kita lebih tangguh
menghadapi kritikan, pujian, pendapat orang lain, dan lainnya. 

Kita juga lebih menjadi orang yang mudah bersyukur dan selalu ingat kepada
penciptanya. “Siapa mengenal dirinya, maka akan mengenal tuhannya. Untuk itu, kita disini
dapat bercermin untuk bisa mengenal diri sendiri karena dengan mengenal diri sendiri kita
akan tau apa manfaat yang kita dapat ketika kita menjadi diri sendiri.

Sikap yang positif terhadap perilaku pro-lingkungan akan mempengaruhi perilaku


seseorang menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Hal tersebut menjadi penting dalam
rangka mengurangi dampak negatif dari kerusakan lingkungan sehingga tercipta lingkungan
yang berkelanjutan.

3.2 Saran

Setelah mengetahui perilaku dan pengenalan diri di era digital ,sehingga pengetahuan yang
dimiliki bisa dimanfaatkan dengan bijak .Selain itu masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini,sehingga diharapkan akan ada makalah yang dapat melengkapi
makalah ini

6
DAFTAR PUSTAKA

Asiwardji, D. (1996). Ensiklopedi Psikologi . Jakarta.

Koentjoro. (1989). Konsep pengendalian diri dalam AMT. Modul Pelatihan Diri.

Retnowaty. (2018). Bidang pengendalian diri . Kupang: DINKES.

Anda mungkin juga menyukai