Anda di halaman 1dari 5

MATERI TENTANG DHF

Pengertian DHF
DHF adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke
peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes

DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu
dari empat virus dengue. Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Sarana
penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albocpictus.

DHF (Dengue Hemografi Heber) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh
virus dengue serta memenuhi kriteria WHO unrtuk DBD yang ditularkan nyamuk aedes
aegepty lewat air liur gigitan saat mengisap darah manusia.

Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus
yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti betina. Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan Demam Berdarah Dengue (DBD).
(Aziz Alimul, 2006: 123). DHF adalah infeksi arbovirus( arthropoda-borne virus) akut,
ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 ) Dari beberapa pengertian di
atas penulis menyimpulkan bahwa DHF merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue dan ditularkan melalui gigita nyamuk Aedes Aegypti, biasanya menyerang anak di
bawah usia 15 tahun dan dapat menimbulkan kematian.

Tanda dan Gejala Demam Berdarah


Gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama
10 hari. Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:

 Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;


 Nyeri kepala berat;
 Nyeri pada sendi, otot, dan tulang;
 Nyeri pada bagian belakang mata;
 Nafsu makan menurun;
 Mual dan muntah;
 Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam;
 Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening; dan
 Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.

TEST DIAGNOSTIK

1. Uji tourniquet Perocbaan ini bermaksud menguji ketahanan kapiler darah dengan cara
mengenakan pembendungan kepada vena sehingga darah menekan kepada dinding
kapiler
2. Hemoglobin Kadar hemoglobin darah dapat ditentukan dengan bermacammacam cara
yaitu dengan cara sahli dan sianmethemoglobin.
3. Hematokrit Nilai hematokrit ialah volume semua eritrosit dalam 100 ml darah dan
disebut dengan persen dan dari volume darah itu. Biasanya nilai itu ditentukan dengan
darah vena atau darah kapiler
4. Trombosit Trombosir sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan
deari kotoran kecil. Lagi pula sel-sel itu cenderung melekat pada permukaan asing
(bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal

Diagnosis DHF
Diagnosis penyakit demam berdarah akan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
fisik dan wawancara medis. Selain itu pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah di
laboratorium juga harus dilakukan. Sebaiknya, setelah merasakan ada gejala-gejala demam
berdarah, segera konsultasi ke dokter atau langsung kunjungi rumah sakit terdekat, agar bisa
langsung dilakukan diagnosis. 

Penatalaksanaan DHF

1. Beritahu pasien untuk minum banyak cairan dan mendapatkan banyak istirahat.
2. Beritahu pasien untuk mengambil antipiretik untuk mengontrol suhu mereka. anak-anak
dengan dengue beresiko untuk demam kejang selama fase demam
3. Peringatkan pasien untuk menghindari aspirin dan nonsteroid lainnya, obat anti inflamasi
karena mereka meningkatkan risiko perdarahan.
4. Memantau hidrasi pasien selama fase demam
5. Mendidik pasien dan orang tua tentang tanda-tanda dehidrasi dan pantau output urine
6. Jika pasien tidak dapat mentoleransi cairan secara oral, mereka mungkin perlu cairan IV.
7. Kaji status hemodinamik dengan memeriksa denyut jantung, pengisian kapiler, nadi,
tekanan darah, dan Output urine.
8. Lakukan penilaian hemodinamik, cek hematokrit awal, dan jumlah trombosit
9. Terus memantau pasien selama terjadi penurunan suhu badan sampai yg normal.
10. Fase kritis DBD dimulai dengan penurunan suhu badan sampai yg normal dan
berlangsung 24-48 jam. 27

Faktor Risiko Demam Berdarah


Demam berdarah dapat dipicu oleh faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko
demam berdarah, yaitu:

 Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya;


 Tinggal atau bepergian ke daerah tropis; dan
 Penatalaksanaan DHF menurut (Centers for Disease Control and Prevention, 2009),
yaitu :
1) Beritahu pasien untuk minum banyak cairan dan mendapatkan banyak istirahat.
2) Beritahu pasien untuk mengambil antipiretik untuk mengontrol suhu mereka. anak-
anak dengan dengue beresiko untuk demam kejang selama fase demam.
3) Peringatkan pasien untuk menghindari aspirin dan nonsteroid lainnya, o

 Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

Penyebab Demam Berdarah


Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti  dan  Aedes albopictus. Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi hari
sampai sore menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap
darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut mengigit orang
lain, maka virus akan tersebar. Hal tersebut terjadi karena nyamuk berperan sebagai medium
pembawa (carrier) virus dengue tersebut

Komplikasi Demam Berdarah


Saat demam berdarah terlambat untuk ditangani, maka komplikasi akan terjadi.
Komplikasi demam berdara atau dengue shock syndrome (DSS) memiliki beberapa gejala
dan tanda, yaitu:

 Tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah
hitam, batuk darah maupun buang air besar dengan feses kehitaman;
 Tekanan darah menurun;
 Kulit basah dan terasa dingin;
 Denyut nadi melemah;
 Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine yang keluar sedikit;
 Mulut kering; dan
 Sesak nafas atau pola napas tidak beraturan.

Penanganan yang tepat dan cepat harus dilakukan ketika pengidap sudah mengalami
DSS. Jika tidak segera dilakukan penanganan, maka bisa mengakibatkan gangguan fungsi
organ tubuh yang berujung pada kematian.

Pengobatan Demam Berdarah


Pengobatan yang spesifik untuk mengobati demam berdarah saat ini belum ada.
Pengobatan bertujuan untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin memberat.
Beberapa upaya yang dianjurkan dokter, yaitu:

 Banyak minum cairan agar terhindar dari dehidarsi


 Cukup istirahat;
 Konsumsi obat penurun panas yang relatif aman dan dianjurkan dokter;
 Menghindari konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Hal ini dikarenakan obat-obatan
tersebut dapat menimbulkan komplikasi perdarahan. 
 Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.

Pencegahan Demam Berdarah


Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah,
yaitu:

 Anak usia 9-16 tahun seharusnya divaksinasi dengue, sebanyak 3 kali


dengan jarak 6 bulan;
 Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan
insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu;
 Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap
minggu;
 Menutup rapat tempat penampungan air;
 Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti;
 Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah;
 Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah;
 Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit
dikuras;
 Menggunakan kelambu saat tidur;
 Menanam tumbuhan pengusir nyamuk;
 Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian;
 Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi;
 Mengenakan pakaian yang longgar; dan
 Menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-
diethylmetatoluamide (DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.

Cara Mencengah Demam Berdarah Di Rumah


 Bubuk Abate efektif berantas larva nyamuk berdarah
 Kebersihan kamar tidur berpengaruh pada risiko demam berdarah
 Kaitan trombositopenia dengan demam berdarah yang perlu diketahui
 Ketahui penyebab tifus dan demam berdarah datang berdekatan

Pemeriksaan Penunjang
DHF umumnya dijumpai trombositopenia (100.000/UL atau kurang) dan
hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari meningginya nilai hematokrit sebanyak 20% atau
lebih dibandingkan dengan nilai hematokrit pada masa konvalensi.

program pemerintah dan penanggulangannya


Untuk menekan angka kejadian DBD, pemerintah dalam hal ini Kementerian
Kesehatan (Kemenkes ) menggalakkan program 1. rumah 1 jumantik. Dalam program
ini, satu anggota keluarga diharapkan bisa menjadi juru pemantau jentik di rumahnya
sendiri.Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Mohamad
Subuh mengatakan jumantik dalam suatu rumah tangga nantinya akan memastikan
bahwa tidak ada jentik di tempat tinggalnya sehingga kasus penularan virus DBD dari
nyamukAedesAegyptibisaditekan.
"Pengalaman kita tahun lalu ke Tangerang bersama Menkes, masuk ke tempat privat
suatu rumah tangga itu sangat sulit. Kamar mandi, misalnya ada di kamar tidur pribadi
mereka Kita harus optimis ini akan berhasil. Karena sebenernya pengetahuan masyarakat
sudah tinggi tentang bagaimana mereka melakukan pencegahan DBD. Kalau kita lihat
angka kematian DBD pada 1968 mencapai 41 persen tapi saat ini dengan perkembangan
teknologi dan pemahaman masyarakat yang sudah baik dalam mendeteksi DBD, angka
kematian bisa menurun hingga dibawah 1 persen," imbuhnya.

Subuh berharap program satu rumah satu jumantik ini bisa menekan angka kejadian DBD
hingga 0 persen. Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat tak lengah untuk membasmi
sarang nyamuk dimulai dari lingkungan tempat tinggalnya.

"Untuk itulah upaya harus kita lakukan, jangan lengah sedikit pun. PSN (pemberantasan
sarang nyamuk) harus dilakukan tiap minggu. Kalau satu tahun ada 52 minggu maka 52
kali harus kita lakukan PSN ini," pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai