DISUSUN OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah personality defelopment.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita semua. Sebab itu, penulis berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah disusun di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan semoga dapat berguna baik bagi penulis maupun pembaca.
Sebelumnya penulis meminta maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identifikasi Diri 6
2.2 Pengertian Pengenalan Diri 7
2.3 Pengertian Pengembangan Diri 8
2.4 Pengertian Potensi diri 9
BAB III : PENUTUP
3.1 Simpulan 13
3.2 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
, bingung, cemas, atau tidak tenang dengan keadaan yang terjadi di keluarganya
termasuk anak yang mengalami kesulitan dalam memahami lingkungannya.
Demikian pula dengan lingkungan tempat tinggal anak didik. Ada
lingkungan atau tempat tinggal yang kondusif dan masyarakatnya mendukung
anak seusia sekolah untuk belajar, namun ada pula lingkungan tempat tinggal
yang tidak mendukung. Apabila lingkungan tempat tinggal yang tidak atau
kurang memberikan dukungan dalam belajar dan anak didik mengalami kesulitan
dalam memahami lingkungan , sehingga mengalami masalah dalam belajarnya.
Lingkungan utama ketika anak didik menjalani proses belajar mengajar adalah
lingkungan sekolah. Di sinilah anak didik jangan sampai mengalami kesulitan
dlam memahami lingkungan sekolahnya, termasuk lingkungan sekolah ini adalah
para guru, temen-teman sekolah, segala fasilitas yang dimiliki dsekolah , peratura
tata tertib, dalam proses belajar mengajar., pelajaran tambahan atau kegiatan lain
yang menunjang pengembangan diri anak didik i sekolah. Dengan memahami
lingkungan secara baik, anak didik lebih mudah dalam mengikuti proses belajar
mengajar yang sedang di jalaninya.
1.1.2 Potensi diri
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk
ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak
dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu
sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup
dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar.
Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan
hidup kita lebih baik.
Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak
akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka
dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam
dirinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual), dan akal
(mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk
menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk
menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka
memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.3 Tujuan
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Identitas diri adalah proses menjadi seorang individu yang unik dengan peran
yang penting dalam hidup (Papalia, 2008), suatu kesadaran akan kesatuan dan
kesinambungan pribadi, serta keyakinan yang relatif stabil sepanjang rentang
kehidupan (Desmita, 2008), dan merupakan pengorganisasian dorongan-dorongan
(drives), kemampuan-kemampuan (abilities), keyakinan-keyakinan (beliefs), dan
pengalaman kedalam citra diri (image of self) yang konsisten yang meliputi
kemampuan memilih dan mengambil keputusan, baik menyangkut pekerjaan,
orientasi seksual, dan filsafah hidup (Woolfolk, dalam Yusuf, 2011).
Bila seseorang telah memperoleh identitas, maka ia akan menyadari ciri-ciri
khas kepribadiaanya, seperti kesukuan atau ketidaksukuannya, aspirasi, tujuan masa
depan yang diantisipasi, perasaan bahwa ia dapat dan harus mengatur orientasi
hidupnya (Desmita, 2008).
Menurut Erikson, identitas diri berarti perasaan dapat berfungsi sebagai
seseorang yang berdiri sendiri tetapi yang berhubungan erat dengan orang lain. Ini
berarti menjadi seorang dari kelompok tetapi sekaligus memiliki ciri-ciri yang
berbeda dengan kelompok yang merupakan kekhususan dari individu itu. Identitas
diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya
dalam masyarakat. Apakah ia seorang anak atau seorang dewasa? Apakah nantinya ia
dapat menjadi seorang ayah? Apakah ia mampu percaya diri sekalipun latar belakang
ras atau agama atau nasionalnya membuat beberapa orang merendahkannya? Secara
keseluruhan, apakah ia akan berhasil atau akan gagal? (Hurlock, 1980). Pertanyaan-
pertanyaan ini tidak begitu penting pada masa anak-anak, namun menjadi kian umum
dan intens pada masa remaja. Tidak jarang ramaja menjadi ragu terhadap eksistensi
dirinya sendiri, sehingga pencapaian identitas diri merupakan salah satu tugas yang
penting dan mendasar dalam kehidupan remaja (Purwandi, 2004).
Erikson (Desmita, 2008) juga menyatakan salah satu tugas terpenting yang
dihadapi remaja adalah menyelesaikan krisis identitas, sehingga diharapkan terbentuk
suatu identitas diri yang stabil pada akhir masa remaja. Remaja yang berhasil
mencapai suatu identitas yang stabil, akan memperoleh suatu pandangan yang jelas
7
tentang dirinya, memahami perbedaan dan persamaan dengan orang lain, menyadari
kelebihan dan kekurangan dirinya, penuh percaya diri, tanggap terhadap berbagai
situasi, mampu mengambil keputusan penting, mampu mengantisipasi tantangan masa
depan, serta mengenal perannya dalam masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
identitas diri adalah kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberi arti
pada dirinya sebagai seorang pribadi yang unik serta memiliki ciri-ciri berbeda
dengan kelompoknya, memiliki keyakinan yang relatif stabil, serta memiliki peran
penting dalam konteks kehidupan masyarakat. Identitas diri dapat berisi atribut fisik,
keyakinan, tujuan, harapan, prinsip moral atau gaya sosial.
8
hal yang sangat penting (Yusuf, 2011). Melalui kelompok tersebut remaja dapat
memperoleh nilai-nilai dan peran yang dapat menjadi acuan bagi dirinya.
Kelompok tersebut dapat membantu remaja untuk mengetahui dirinya dalam
perbandingannya dengan orang lain sehingga mereka dapat membandingkan
dirinya dengan kelompoknya, nilai-nilai yang ada pada dirinya dengan nilai-nilai
dalam kelompok yang selanjutnya akan berpengauh kepada pertimbangan-
pertimbangan apakah dia akan menerima atau menolak nilai-nilai yanga ada
dalam kelompok tersebut (Seotijiningsih, 2004). Studi-studi kontemporer tentang
remaja, juga menunjukkan bahwa hubungan yang positif dengan teman sebaya
diasosiasikan dengan penyesuaian sosial yang positif (Desmita, 2008).
9
Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal dirinya. Mengenal diri sendiri
berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari
kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada
diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri
yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/
menghilangkan yang negatif.
Pengertian Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah
"kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa
kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa
keinginanku' Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari.
10
a. Diri fisik :meliputi tubuh dan anggotanya besrta prosesnya.
b. Proses diri: merupakanalur atau arus pikiran,emosi dan tingkah alku yang
konstan.
c. Diri sosial : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat merespon
orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.
d. Konsep diri: adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang
tentang dirinya.( Habsari 2004 : 2).
B. Potensi diri fisik
Potensi diri fisik adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan dan dditingkatkan apabila dilatih dengan baik.Kemampuan yang
terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam
bidang tertentu.Potensi diri fisik akan semakin berkembang bila secata intens
dilatih dan dipelihara.
Potensi diri psikis aaadalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki
seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila
dipelajari daan dilatih dengan baik. Bentuk potensi diri psikis yang dimiliki setiap
orrang adalah:
1. Intelegent Quotient ( IQ )
11
atu menulis,guru.penyiar radio,peeemandu acara ,presenter, pengacara,
penterjemah,pelawak.
c) Kecerdasan musik: Profesi yang cocok bagi yang memiliki ini adalah
peenggubah lagu, pemusik, penyaanyi, disc jokey, guru seni suara, kritikus
musik, ahli terapi musik, audio mixier( pemandu suara dan bunyi).
d) Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan angka); Profesi yang cocol
bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ahli metematika ,ahli
astronomi,ahli pikir, ahli forensik, ahli tata kota , penaksir kerugian
asuransi,pialang saham, analis sistem komputer,ahli gempa.
e) Kecerdasan interpersonal ( cerdas diri ).Profesi yang cocok bagi mereka
yang memiliki kecerdasan ini adalah ulama,pendeta,guru,pedagang ,
resepsionis ,pekerja sosial,pekerja panti asuhan, perantara
dagang,pengacara, manajer konvensi, ahli melobi, manajer sumber daya
manusia.
f) Kecerdasan intrapersonal ( ceeerdas bergaul ): profesi yang cocok bagi
mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah peeliti, ahli kearsipan, ahli
agama, ahli budaya, ahli purbakala, ahli etika kedokteran .
2. Emosi Quottient ( EQ ) atau kecerdasan emosi.
mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain secara mendalam
sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh oaraang
lain.Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh
kerangka keja kecakapan ini,yaitu:
12
e) Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang
harus menangani suatu hubungan.
f) Empati : yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain,
berorientasi pelayanan dengan mengambangakan orang lain. Mengatasi
keragmana orang lain dan kesadaran politis.
g) Ketrampilan sosial: Yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tenggapan
yangdikrhendaki pada orang lain . kecakapan ni meliputi pengaruh ,
komunikasi, kepemimpinan, katalisatorperubahan, manajemen konflik,
pengikat jaringan, kolaboradi dan kooperasi serta kemampuan tim.
3. Adversity quotient ( AQ) Atau kecerdasan dalam menghdapi kesulitan.
a) Tinakat quitrers ( orang yang berhnti). Quiters adalah orang yang paling
lemah AQ nya. Ketika ia menghadapi berbagai kesulitan hidup ,ia
berhenti dan langsung menyerah.
b) Tingkat Campers ( Orang yang berkemah ). Campers adalah orang yang
memiliki AQ sedang.Ia puas dan cukup atas apa yang telah dicapai dan
enggan untuk maju lagi.
c) Tingkat Climbers ( orang yang mendaki ). Climbers adalah orang yang
memilikiAQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi
untuk dapat bertahan menghadpi kesulitan-kesulitan dan mapu
mengatasi tantangan hidup.
4. Spiritual Quotient ( SQ ) atau kecerdasan spiritual.
13
b). Mampu melihat kesatuan dalam keaneka ragaman.
Orang yang kurang percaya diri merasakan tidak nyaman ketika harus
berbicara dimuka umum atau ketika berhadapan dengan atasan atau orang
yang disegani.Bila keharuan itu tak terelakkan lagi untuk dihindari biasanya
orang tersebut akan merasakan atau akan mengalami kegugupan untuk
mengatakan sesuatu yang ingin dikataka apabila tidak membaca teks,perut
terasa mual dan berkeinginan berak, grogi, badan gemetar dan jantung
berdetak cepat dan ada juga yang berkeringat dingin secara berlebihan.
Banyak orang kurang percaya diri ,namun semua itu dapat terbantu untuk
menghilangkannya dengan latihan-latihan sebagai berikut:
1) Berdoa kepada Allah agar diberi rasa percaya diri dan dapat
2) Menyelesaikan tugas dengan baik .
3) Penampilan fisik : memakai kemeja yang membuat fisik terasa nyaman sesuai
dengan situasinya. Baju yang terlalu sempit atau yerlalu besar apalagi tak
sesuai dengan situasi akan mengundang banyak perhatian dan komentar. Hsl
seperti ini tak akan mendukung untuk terciptanya rasa percaya diri yang tinggi.
4) Tarik nafas dalam-dalam kemudian baru bicara dengan santai dan jelas,jangan
terburu-buru.Upayakan suara rendah terdengar hangat. dan alami.Saat
berbicara dengan atasan atau seseorang yang anda segani atau seseorang yang
anda segani atau di depan orang banyak jagalah kontak mata anda (bukan
terkesan menantang).
5) Pilihlah ungkapan atau kata yang sederhanadan mudah difahami.Hindari
istilah-istilah yang sulit dimengerti.
6) Bila berbicara dengan orang yang disegani bayangkan mereka adalah salah
satu dari sahabat anda atau keluarga anda.
Rasa percaya diri akan mendorong keberhasilan yang lebih besar.Raihlah keberhasilan
anda dalam kiat-kiat ini:
14
a) Berdoalah kepada allah agar keberhasilan selelu ditangan anda dan segala
rintangan dapat di lalui.
b) Apabila anda gagal,berusahalah kembali dengan lebih tekun dan keras.Jangan
patah semangat.Yakinlah bahwa allah pasti menolong kita untuk keberhasilan.
c) Yakinlah bahwa anda mampu.Janganpernah mengatakan kepada diri sendiri aku
tidak mampu.
d) Berfikirlah secara positif : Aku pasti bisa.!
e) Jangan membiarkan diri menjadi orang yang mudah menyerah.
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17