“CITRA DIRI”
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat – Nya,
karena atas berkah dan ridha-Nya sehingga Makalah Kepribadian “Citra Diri” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun penyelesaian makalah ini tak luput dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bu Raras Merbawani. Skep.Ns.,M.HKes, selaku Dosen Kepribadian
2. Teman-teman yang ikut serta dalam membantu menyelesaikan makalah
ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Sehingga
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Mojokerto, 2018
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .............................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 2
1.3 TUJUAN ................................................................................................... 2
1.4 MANFAAT ............................................................................................... 2
BAB 3 : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 10
3.2 SARAN ..................................................................................................... 10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.3.1 Umum
Memahami tentang tentang citra diri.
1.3.2 Khusus
Mengetahui tentang Citra Diri
Mengetahui komponen Citra Diri
Mengetahui perbedaan citra diri positif dan negatif
Mengetahui faktor yang mempengaruhi citra diri
Mengetahui membentuk citra diri yang baik
Mengetahui manfaat dari citra diri yang positif
1.4 MANFAAT
1.4.1 Teoritis
Memberikan pengetahuan tentang konsep Citra Diri
1.4.2 Praktis
Menumbuhkan motivasi bagi tenaga pelaksana untuk menambah
pengetahuan dalam bidang/pelajaran kepribadian.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
Citra diri merupakan gabungan dari gambaran, fantasi, dan pemaknaan
individu tentang bagian dan fungsi diri yang dimiliki yang merupakan bagian
dari komponen gambaran diri dan dasar representasi diri (Cash dan
Pruzinsky, 1990).
Citra diri adalah sikap atau cara pandang seseorang terhadap dirinya secara
sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaaan tentang
ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi diri saat ini dan masa lalu
(Stuart dan Sundeen, 2001)
Citra diri adalah gambaran mental yang kita miliki tentang diri kita.
Gambaran mental ini meliputi dua komponen, yaitu komponen perseptual
(ukuran, bentuk, berat, karakteristik, gerakan, dan performansi diri) dan
komponen sikap (apa yang kita rasakan tentang diri kita dan bagaimana
perasaan ini mengarahkan pada tingkah laku) (Rudd dan Lennon, 2000).
Citra diri membentuk persepsi seseorang tentang diri, baik secara internal
maupun eksternal. Persepsi ini mencakup perasaan dan sikap yang ditujukan
pada diri. Citra diri dipengaruhi oleh pandangan pribadi tentang karakteristik
dan kemampuan fisik dan oleh persepsi dari pandangan orang lain (Potter &
Perry, 2005).
Menurut Mubarak, Wahit & Chayatin (2008), terdapat beberapa hal terkait
citra diri antara lain:
1. Fokus individu terhadap bentuk fisiknya.
2. Cara individu memandang dirinya berdampak penting terhadap aspek
psikologis individu tersebut.
3. Citra diri seseorang sebagian dipengaruhi oleh sikap dan respon orang
lain terhadap dirinya, dan sebagian lagi oleh eksplorasi individu terhadap
dirinya.
3
4. Gambaran yang realistis tentang menerima dan menyukai bagian diri akan
memberi rasa aman serta mencegah kecemasan dan meningkatkan harga
diri.
5. Individu yang stabil, realistis dan konsisten terhadap citra dirinya dapat
mencapai kesuksesan dalam hidup.
4
2.3 CITRA DIRI YANG POSITIF DAN NEGATIF
1. Citra diri yang positif
a. Memiliki rasa percaya diri yang kuat
b. Berorientasi pada ambisi yang kuat dan mampu menentukan sasaran
hidup
c. Terorganisir dengan baik dan efisien (tidak terombangambing lagi
tanpa tujuan dari hari ke hari).
d. Bersikap mampu
e. Memiliki kepribadian yang menyenangkan
f. Mampu mengendalikan diri.
5
yang lebih rendah dibandingkan dengan individu yang memiliki citra diri
negatif.
Sejalan dengan itu, Keliat (1992) menyatakan bahwa citra diri
berhubungan dengan kepribadian. Cara individu memandang dirinya
mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologisnya. Pandangan yang
realistis terhadap diri serta kemampuan menerima keadaan diri akan membuat
individu terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri individu.
Pernyataan ini dikuatkan dengan penelitian oleh Casper & Offer (1990)
bahwa pada wanita, keinginan untuk mengubah diri dan penampilan
diasosiasikan dengan menurunnya tingkat harga diri. Hal ini bisa mendorong
munculnya gangguan makan.
Dalam beberapa kasus, gangguan ini bisa berkembang menjadi patologis,
seperti anorexia atau bulimia (Casper & Offer, 1990). Persepsi negatif
terhadap diri membuat wanita tidak bisa menghargai diri mereka sendiri.
Wanita yang fokus hanya fokus pada dirinya tidak akan mampu
menggunakan energinya untuk aspek lain dalam hidupnya. Usaha yang terus
menerus untuk mencapai diri yang ideal bisa menimbulkan obsesi terhadap
makanan. Selain itu, timbul masalah psikologis lainnya, seperti mudah marah,
merasa gagal dan inferior, masalah ingatan, kecemasan, dan gangguan
penyesuaian (Barnard, 1992).
Berscheid (Papalia & Olds, 2004) menyatakan bahwa wanita yang
memiliki persepsi positif terhadap citra diri lebih mampu menghargai dirinya.
Individu tersebut cenderung menilai dirinya sebagai orang degan kepribadian
cerdas, asertif, dan menyenangkan. Dacey dan Kenny (1994) mengemukakan
bahwa persepsi negatif remaja terhadap citra diri akan menghambat
perkembangan kemampuan interpersonal dan kemampuan membangun
hubungan yang positif dengan remaja lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa citra diri individu
memiliki pengaruh terhadap kepribadian. Individu yang memiliki citra diri
positif cenderung memiliki kepribadian sehat yang diasosiasikan dengan
peningkatan kualitas hidup, seperti peningkatan harga diri, kepercayaan diri,
6
dan kesehatan mental. Sebaliknya, individu yange memiliki citra diri negatif
cenderung mengembangkan kepribadianya yang tidak sehat, seperti
penurunan harga diri, kemampuan interpersonal yang buruk, bahkan dalam
banyak kasus berkembang menjadi patologis, seperti anorexia dan bulimia.
7
dipandang sebagai waktu di mana wanita mencapai kekuasaan dan
kebijaksanaan. Sedangkan dalam kultur barat menopause adalah ketika
wanita kurang disenangi secara seksual. Namun demikian, sekarang ini
hal tersebut bukan lagi keyakinan yang umum, wanita menopause dan
postmenopause mempetahankan rasa tentang diri mereka dan
ketertarikan mereka sendiri bahkan lebih kuat.
8
yang tidak menguntungkan tersebut, melainkan fokus mereka diarahkan
pada jalan keluar.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Setiap orang harus bisa menerima apapun yang ada pada dirinya,
sehingga jika ada ketidakpuasan persepsi terhadap dirinya tidak membuat
individu merubah dirinya kearah yang negatif. Maka ketika individu
berhasil untuk menerima dirinya sendiri dan bisa mencapai sesuatu hal
tersebut. Dan pada akhirnya pandangan manusia dalam mendeskripsikan
pandangan terhadap citra dirinya bukan malah memburuk tetapi berharap
lebih baik.
Dengan adanya tugas ini penulis lebih memahami tentang bagaimana
membuat citra diri yang baik dan positif, serta dapat memperaktekan dalm
kehidupan sehari – hari. Dengan adanya hasil makalah ini di harapkan dapat
di jadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan dari ilmu yang telah
didapatkan dan lebih baik dari sebelumnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dachyang, Mursalin. (2012). Hubungan Antara Citra Diri dan Persepsi Diri
dengan Kemampuan Akademik Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Angkatan 2012.
Jurnal. (Hlm 130 – 140)
Stuart GW., Sundeen SJ,. (2001). Principles and Practice of Psychiatric Nursing
Fifth Edition. St. Louis : Mosby
11