Dosen Pengampu :
Isna Rafianti, M.Pd.
Disusun oleh :
1. Adrian Pratama (2225160074)
2. Alfa Anandhia Vhitasya (2225160075)
3. Faradilla Juliani Pratiwi (2225160096)
4. Dita Yulistiany (2225160097)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Pembinaan Karir Pendidik : Jenjang
Karir, Sertifikasi, Kepangkatan, dan Evaluasi Kerja”. Kami juga mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Isna Rafianti, M. Pd. selaku dosen mata kuliah
Etika Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang sudah memberikan kepercayaan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan mengenai Pembinaan Karir Pendidik.Kami pun menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang
kurang berkenan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu pembinaan karir pendidik
2. Untuk mengetahui jenjang karir seorang pendidik
3. Untuk memahami kepangkatan dan evaluasi kinerja seorang pendidik
2
BAB 2
PEMBAHASAN
imbalan berupa gaji maupun uang. Karir merujuk pada aktivitas dan posisi
yang ada dalam kecakapan khusus, jabatan, dan pekerjaan/tugas dan juga aktivitas
karir ini adalah aktivitas dan posisi seseorang. Secara umum dapat dikatakan
bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari tanggung jawab, kekuasaan dan
pendapatan seseorang.
Pembinaan karir guru adalah proses, cara, dan perbuatan dalam membina guru
yang dilakukan melalui alur sistematis dan terarah untuk meningkatkan kompetensi
sesuai jabatan fungsisonalnya dan/atau jabatan lainnya melalui alur karir vertikal,
horizontal, dan diagonal. Pembinaan atau pengembangan karir merupakan hal yang
penting bagi seorang guru dan pendidik karena hal ini sangat berpengaruh
lain, jika karir seorang guru/pendidik meningkat maka tentu saja pengakuan
lembaga yang menaunginya juga meningkat yang salah satunya dibuktikan dengan
3
peningkatan gaji yang ia terima dan tentunya hal ini akan membuat ia lebih merasa
yaitu, pengembangan kompetensi guru yang belum dan yang sudah berkualifikasi
S-1 atau D-IV. Pengembangan dan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru
a. Penugasan
b. Promosi
c. Kenaikan Pangkat
4
3. Estbalishment (usia 25-44)
Tahap Estbalishment merupakan coba-coba dan stabilisasi melalui
pengalaman kerja. Pengembangan karir pada tahapan ini sudah pada tataran
‘aksi’ dimana seseorang sudah mulai masuk pada dunia kerja/karir yang ia
pilih. Jika memang sesuai dengan apa yang ia cita-citakan/inginkan, maka ia
akan berusaha menstabilkan diri dalam dunia kerja yang ia geluti.
4. Maintenance (usia 45-64)
Tahap Maintenance merupakan proses penyesuaian yang terus menerus
untuk meningkatkan posisi dan situasi kerja. Tahap Maintenance
merupakan proses penyesuaian yang terus menerus untuk meningkatkan
posisi dan situasi kerja. Pada tahapan ini pengembangan karirnya diarahkan
pada bagaimana melakukan proses penyesuaian baik keyakinan, pengetahuan,
keterampilan, dan sikap untuk dapat meningkatkan posisinya ke arah yang
lebih baik lagi dan menciptakan situasi kerja yang membuatnya lebih nyaman
bekerja.
5. Decline (usia 65+)
Tahap Decline merupakan pertimbangan pra pensiun, keluar kerja, dan
pensiun. Pengembangan karir pada tahapan ini adalah berkenaan dengan
pembukaan wawasan berkenaan dengan pensiun sehingga seseorang dapat
mempersiapkan diri di saat ia harus pensiun nanti. Jika sudah pensiun,
pengembangan karirnya berkenaan dengan bagaimana ia memanfaatkan waktu
pensiunnya dengan semaksimal mungkin untuk kebaikan diri dan orang-orang
yang terdekatnya.
5
2. Karir Fungsional, berhubungan dengan tingkatan/pencapaian formal
seseorang di dalam profesi yang ia geluti, contohnya guru madya, guru dewasa,
guru pembina, guru professional.
Agar dapat mengalami kenaikan karir, seorang guru/pendidik perlu
mengerjakan sejumlah tugas-tugas profesional yang memiliki nilai kredit tertentu
dan dibuktikan dengan dokumen-dokumen legal. Akumulasi nilai kredit yang
dimaksud harus dapat memenuhi jumlah nilai tertentu yang ditetapkan
pemerintah. Kedua jenis karir guru/pendidik di sekolah tersebut dapat dicapai
tentunya dengan sejumlah pemerolehan kompetensi-kompetensi guru/pendidik
yang tinggi.
6
2.2.2. Tujuan Sertifikasi
Sertifikasi dalam kerangka makro adalah upaya peningkatan kualitas layanan
dan hasil pendidikan bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut (Mulyasa, 2009:34) :
1. Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan
2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten sehingga
merusak citra pendidil dan tenaga kependidikan
3. Membantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan,dengan
menyediakan rambu-rambu dan instrument untuk melakukan seleksi terhaap
pelamar yang kompeten
4. Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga
kependidikan
5. Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan.
7
2. Guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang
studi yang relevan dengan mata pelajarn yang diampunya dengan
golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif
setara dengan golongan IV/b.
3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang sudah memiliki
kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi
dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata
pelajarn yang diampunya dengan golongan paling rendah IV/b atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b
4. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang
sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi
terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan
dengan mata pelajaran yang diampunya dengan golongan paling rendah
IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan
IV/b; atau
5. Guru yang sudah mempunyai golongan paling rendah IV/c atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c (melalui in
passing)
b. Penilaian Portofolio (Pola PF)
Serifikasi guru pola PF dilakukan melalui penilaian dan verifikasi
terhadap kumpulan berkas yang mencerminkan kompetensi guru. Komponen
penilaian portofolio mencakup : (1) Kualifikasi akademik, (2) Pendidikan dan
pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik,
(7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9)
pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan social, dan (10)
penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Peserta sertifikasi pola portofolio adalah guru yang diangkat dalam
jabatan pengawas satuan pendidikan yang telah memenuhi persyaratan
akademik dan administrasi serta memiliki prestasi dan kesiapan diri.
c. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
PLPG merupakan pola sertifikasi dalam bentuk pelatihan yang
diselenggarakan oleh rayon LPTK untuk memfasilitasi terpenuhinya standar
8
kompetensi guru peserta sertifikasi. Beban pelajaran PLPG sebanyak 90 jam
pembelajaran selama 10 hari dan dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan dan
workshop menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan. Perkuliahan dilaksanakan untuk penguatan materi
bidang studi, model-model pembelajaran dan karya ilmiah.
Peserta sertifikasi PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru kelas,
guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling serta guru yang diangkat
dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memilih : (1) sertifikasi pola
PLPG, (2) pola PF yang berstatus tidak mencapai passing grade penilaian
portofolio atau tidak lulus sertifikasi portofolio dan (3) PSPL tetapi berstatus
tidak memenuhi persyaratan yang lulus UKA (Uji Kompetensi Awal)
1. Berdasarkan ketentuan
Evaluasi kinerja pendidik harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
mengacu pada peraturan yang berlaku.
2. Berdasarkan kinerja
Aspek yang dinilai dalam evaluasi kinerja pendidik adalah kinerja yang
dapat diamati dan dipantau sesuai dengan tugas guru sehari-hari dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Dilaksanakan secara konsisten
Dilaksanakan teratur setiap tahun diawali dengan penilaian formatif di
awal tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang
tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemajuan kerjanya. Pengembangan
karir yang merupakan hal penting bagi seorang guru dan konselor karena hal ini
sangat berpengaruh setidaknya terhadap kepuasan kerja dan peningkatan
penghasilan. Dengan kata lain, jika karir seorang guru/konselor meningkat maka
tentu saja pengakuan lembaga yang menaunginya juga meningkat yang salah
satunya dibuktikan dengan peningkatan gaji yang ia terima dan tentunya hal ini
akan membuat ia lebih merasa senang dan nyaman bekerja.
2. Setiap guru atau tenaga pendidik harus mengikuti pembinaan karir melalui
sertifikasi dan kenaikan pangkat serta melakukan evaluasi kinerja pendidik agar
mampu mencapai profesionalisme sehingga tujuan pendidikan nasional tercapai.
3. Karir guru/konselor di sekolah meliputi dua hal, yaitu karir struktural dan karir
fungsional.
3.2. Saran
Kita sebagai calon tenaga pendidik, sekiranya diharapkan untuk mengetahui
tentang pembinaan karir pendidik, jenjang karir, sertifikasi, kepngkatan dan evaluasi
kinerja diharapkan terhadap tenaga pendidik di Indonesia mampu menjalankan secara
professional tugas untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
11
DAFTAR PUSTAKA
12