Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pembinaan Karir Pendidik : Jenjang Karir, Sertifikasi, Kepangkatan, dan Evaluasi


Kerja
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan)

Dosen Pengampu :
Isna Rafianti, M.Pd.

Disusun oleh :
1. Adrian Pratama (2225160074)
2. Alfa Anandhia Vhitasya (2225160075)
3. Faradilla Juliani Pratiwi (2225160096)
4. Dita Yulistiany (2225160097)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Pembinaan Karir Pendidik : Jenjang
Karir, Sertifikasi, Kepangkatan, dan Evaluasi Kerja”. Kami juga mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Isna Rafianti, M. Pd. selaku dosen mata kuliah
Etika Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang sudah memberikan kepercayaan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan mengenai Pembinaan Karir Pendidik.Kami pun menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang
kurang berkenan.

Serang, Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Pembinaan Karir Pendidik .......................................................................................... 3

2.1.1 Pengertian Karir dan Pembinaan Karir ................................................................... 3

2.1.2 Tahap Pembinaan Karir Guru ................................................................................... 4

2.1.3 Jenis Karir Guru .......................................................................................................... 5

2.2 Sertifikasi Guru ........................................................................................................... 6

2.2.1 Pengertian Sertifikasi Guru ....................................................................................... 6

2.2.2 Tujuan Serifikasi Guru .............................................................................................. 7

2.2.3 Pelaksanaan, Alur dan Prosedur Sertifikasi Guru ................................................... 7

2.3 Kepangkatan dan Evaluasi Kinerja Pendidik ............................................................. 9

2.3.1 Kenaikan Pangkat Tenaga Kependidikan ............................................................... 9

2.3.2 Evaluasi Kinerja Pendidik ........................................................................................ 9

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 11

3.2 Saran .......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengembangan karir yang merupakan hal penting bagi seorang guru dan konselor
karena hal ini sangat berpengaruh setidaknya terhadap kepuasan kerja dan peningkatan
penghasilan. Dengan kata lain, jika karir seorang guru/konselor meningkat maka tentu
saja pengakuan lembaga yang menaunginya juga meningkat yang salah satunya
dibuktikan dengan peningkatan gaji yang ia terima dan tentunya hal ini akan membuat ia
lebih merasa senang dan nyaman bekerja.
Untuk mencapai hal itu, idealnya seorang guru/konselor harus mengetahui tentang
tingkatan-tingkatan karir dan konsekuensi dari tingkatan karir tersebut bagi dirinya baik
berupa tanggung jawab/kewajiban maupun ganjaran yang akan ia peroleh. Selain itu,
guru/konselor juga harus mengetahui upaya-upaya yang dapat ia lakukan untuk dapat
meniti karir ke tingkatan yang lebih tinggi tersebut. Dengan memahami hal-hal seputar
tingkatan karir dan upaya pencapaiannya, seorang guru/konselor memiliki arah yang
jelas dalam menjalani karir dan profesinya itu. Kendatipun demikian, realita yang terjadi
saat ini sebagian guru/konselor baru mengalami kesibukan yang luar biasa ketika ia
mendapat pemberitahuan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk kenaikan
pangkat. Makalah ini berupaya untuk menjelaskan beberapa hal berkenaan dengan
pembinaan karir yang mencakup: pengertian karir dan pembinaan karir, tahapan
pengembangan karir dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan karirnya,
jenjang karir, sertifikasi, kepangkatan dan evaluasi kinerja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan karir dan pembinaan karir pendidik?
2. Bagaimana jenjang karir dan sertifikasi seorang pendidik?
3. Bagaimana kepangkatan dan evaluasi kinerja seorang pendidik?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu pembinaan karir pendidik
2. Untuk mengetahui jenjang karir seorang pendidik
3. Untuk memahami kepangkatan dan evaluasi kinerja seorang pendidik

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pembinaan Karir Pendidik

2.1.1 Pengertian Karir dan Pembinaan Karir

Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri

seseorang tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemajuan kerjanya. Karir

merupakan istilah yang didefinisikan oleh kamus bahasa indonesia sebagai

perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan

seseorang. Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan

imbalan berupa gaji maupun uang. Karir merujuk pada aktivitas dan posisi

yang ada dalam kecakapan khusus, jabatan, dan pekerjaan/tugas dan juga aktivitas

yang diasosiasikan dengan masa kehidupan kerja diasosiasikan dengan masa

kehidupan kerja seorang individu. Istilah yang dikedepankan dalam pendefinisian

karir ini adalah aktivitas dan posisi seseorang. Secara umum dapat dikatakan

bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari tanggung jawab, kekuasaan dan

pendapatan seseorang.

Pembinaan karir guru adalah proses, cara, dan perbuatan dalam membina guru

yang dilakukan melalui alur sistematis dan terarah untuk meningkatkan kompetensi

sesuai jabatan fungsisonalnya dan/atau jabatan lainnya melalui alur karir vertikal,

horizontal, dan diagonal. Pembinaan atau pengembangan karir merupakan hal yang

penting bagi seorang guru dan pendidik karena hal ini sangat berpengaruh

setidaknya terhadap kepuasan kerja dan peningkatan penghasilan. Dengan kata

lain, jika karir seorang guru/pendidik meningkat maka tentu saja pengakuan

lembaga yang menaunginya juga meningkat yang salah satunya dibuktikan dengan

3
peningkatan gaji yang ia terima dan tentunya hal ini akan membuat ia lebih merasa

senang dan nyaman bekerja.

Di dalam UU Nomor 74 tahun 2008 tentang guru dibedakan menjadi dua

yaitu, pengembangan kompetensi guru yang belum dan yang sudah berkualifikasi

S-1 atau D-IV. Pengembangan dan peningkatan kualifikasi akademik bagi guru

yang belum memenuhi kualifikasi S-1 dilakukan melalui pendidikan tinggi

program S-1 pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan

tenaga kependidikan dan/atau program pendidikan non kependidikan.

Pembinaan dan pengembangan karir meliputi:

a. Penugasan

b. Promosi

c. Kenaikan Pangkat

2.1.2 Tahapan Pembinaan Karir Pendidik


Terdapat lima tahap pembinaan karir, yaitu:
1. Growth (lahir – usia 14 atau 14 tahun)
Tahap Growth ini merupakan perkembangan kapasitas, sikap, minat, dan
kebutuhan yang diasosiasikan dengan konsep diri. Pada rentang usia ini,
pengembangan karir yang dapat dilakukan terutama oleh guru/orang tua pada
anak dan remaja adalah dengan memberikan pemahaman mengenai hidup
mandiri dan mengapa kita harus bekerja; memperkenalkan sejumlah pekerjaan
termasuk di dalamnya pemahaman segala sesuatu tentang pekerjaan tersebut;
dan termasuk berkenaan dengan upaya bagaimana memperoleh pekerjaan/karir
yang dimaksud.
2. Exploratory (usia 15-24)
Tahap Exploratory ini Merupakan fase tentatif yang didalamnya pilihan
dipersempit tapi tidak final. Pengembangan karir pada tahapan ini diarahkan
pada pengerucutan pilihan karir yang paling memungkinkan bagi seseorang.
Minat, bakat, dan latar belakang pendidikan menjadi bahan pertimbangan
dalam pengerucutan pilihan karir seseorang.

4
3. Estbalishment (usia 25-44)
Tahap Estbalishment merupakan coba-coba dan stabilisasi melalui
pengalaman kerja. Pengembangan karir pada tahapan ini sudah pada tataran
‘aksi’ dimana seseorang sudah mulai masuk pada dunia kerja/karir yang ia
pilih. Jika memang sesuai dengan apa yang ia cita-citakan/inginkan, maka ia
akan berusaha menstabilkan diri dalam dunia kerja yang ia geluti.
4. Maintenance (usia 45-64)
Tahap Maintenance merupakan proses penyesuaian yang terus menerus
untuk meningkatkan posisi dan situasi kerja. Tahap Maintenance
merupakan proses penyesuaian yang terus menerus untuk meningkatkan
posisi dan situasi kerja. Pada tahapan ini pengembangan karirnya diarahkan
pada bagaimana melakukan proses penyesuaian baik keyakinan, pengetahuan,
keterampilan, dan sikap untuk dapat meningkatkan posisinya ke arah yang
lebih baik lagi dan menciptakan situasi kerja yang membuatnya lebih nyaman
bekerja.
5. Decline (usia 65+)
Tahap Decline merupakan pertimbangan pra pensiun, keluar kerja, dan
pensiun. Pengembangan karir pada tahapan ini adalah berkenaan dengan
pembukaan wawasan berkenaan dengan pensiun sehingga seseorang dapat
mempersiapkan diri di saat ia harus pensiun nanti. Jika sudah pensiun,
pengembangan karirnya berkenaan dengan bagaimana ia memanfaatkan waktu
pensiunnya dengan semaksimal mungkin untuk kebaikan diri dan orang-orang
yang terdekatnya.

2.1.3 Jenis Karir Guru

Karir guru/konselor di sekolah meliputi dua hal, yaitu:

1. Karir Struktural, berhubungan dengan kedudukan seseorang di dalam


struktur organisasi tempat ia bekerja, misalnya menjabat sebagai Wali Kelas,
Wakasek, Kepala Sekolah, dan lain-lain. Karir ini memiliki tuntutan tanggung
jawab tertentu bagi seorang guru, sehingga wawasan/pengetahuan, sikap, dan
keterampilan seorang guru/konselor harus ditingkatkan untuk menjawab
tuntutan yang dimaksud.

5
2. Karir Fungsional, berhubungan dengan tingkatan/pencapaian formal
seseorang di dalam profesi yang ia geluti, contohnya guru madya, guru dewasa,
guru pembina, guru professional.
Agar dapat mengalami kenaikan karir, seorang guru/pendidik perlu
mengerjakan sejumlah tugas-tugas profesional yang memiliki nilai kredit tertentu
dan dibuktikan dengan dokumen-dokumen legal. Akumulasi nilai kredit yang
dimaksud harus dapat memenuhi jumlah nilai tertentu yang ditetapkan
pemerintah. Kedua jenis karir guru/pendidik di sekolah tersebut dapat dicapai
tentunya dengan sejumlah pemerolehan kompetensi-kompetensi guru/pendidik
yang tinggi.

2.2 Sertifikasi Guru


2.2.1. Pengertian Sertifikasi
Menurut Mulyana (2007:34) sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi
yang dirancang untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai
landasan pemberian sertifikat pendidik.
Menurut Martinis Yamin (2006:2) sertifikasi adalah pemberian sertifikat
pendidik untuk guru dan dosen atau bukti formal sebagai pengakuan yang diberika
kepada guru dan dosen sebagai tenaga kependidikan professional.
Menurut UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, sertifikasi
adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.
Secara umum sertifikasi guru adalah sebuah upaya pemerintah dalam rangka
peningkatan mutu dan uji kompetensi tenaga pendidik dalam mekanisme teknis
yang telah diatur oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
setempat, yang bekerjasama dengan instasi pendidikan tinggi yang kompeten, yang
diakhiri dengan pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah dinyatakan
memenuhi standar professional. Sehingga guru yang sudah mendapatkan sertifikat
pendidik berarti guru tersebut sudah dianggap mampu dan professional dalam
menciptakan system dan praktik pendidikan yang berkualitas dan guru yang sudah
mendapat sertifikasi diharapkan mampu membawa perubahan pendidikan menjadi
pendidikan yang berkualitas baik dari segi proses maupun outputnya.

6
2.2.2. Tujuan Sertifikasi
Sertifikasi dalam kerangka makro adalah upaya peningkatan kualitas layanan
dan hasil pendidikan bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut (Mulyasa, 2009:34) :
1. Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan
2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten sehingga
merusak citra pendidil dan tenaga kependidikan
3. Membantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan,dengan
menyediakan rambu-rambu dan instrument untuk melakukan seleksi terhaap
pelamar yang kompeten
4. Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga
kependidikan
5. Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan.

Sedangkan menurut buku panduan dari kemendiknas tujuan sertifikasi yaitu :

1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen


pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
2. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan
3. Meningkatkan martabat guru
4. Meningkatkan profesionalisme guru

2.2.3. Pelaksanaan, Alur dan Prosedur Sertifikasi Guru


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun
2012, guru dalam jabatan yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti
sertifikasi melalui pelaksanaan sebagai berikut (Rustad, 2012:2) :
a. Pemberian Sertifikasi Pendidik Secara Langsung (Pola PSPL)
Peserta sertifikasi guru pola PSPL didahului dengan verifikasi dokumen
sebagai berikut :
1. Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang
studi yang relevan dengan mata pelajarn yang diampunya dengan
golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif
setara dengan golongan IV/b

7
2. Guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang
studi yang relevan dengan mata pelajarn yang diampunya dengan
golongan paling rendah IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif
setara dengan golongan IV/b.
3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang sudah memiliki
kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi
dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata
pelajarn yang diampunya dengan golongan paling rendah IV/b atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b
4. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang
sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi
terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan
dengan mata pelajaran yang diampunya dengan golongan paling rendah
IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan
IV/b; atau
5. Guru yang sudah mempunyai golongan paling rendah IV/c atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c (melalui in
passing)
b. Penilaian Portofolio (Pola PF)
Serifikasi guru pola PF dilakukan melalui penilaian dan verifikasi
terhadap kumpulan berkas yang mencerminkan kompetensi guru. Komponen
penilaian portofolio mencakup : (1) Kualifikasi akademik, (2) Pendidikan dan
pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik,
(7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9)
pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan social, dan (10)
penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Peserta sertifikasi pola portofolio adalah guru yang diangkat dalam
jabatan pengawas satuan pendidikan yang telah memenuhi persyaratan
akademik dan administrasi serta memiliki prestasi dan kesiapan diri.
c. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
PLPG merupakan pola sertifikasi dalam bentuk pelatihan yang
diselenggarakan oleh rayon LPTK untuk memfasilitasi terpenuhinya standar
8
kompetensi guru peserta sertifikasi. Beban pelajaran PLPG sebanyak 90 jam
pembelajaran selama 10 hari dan dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan dan
workshop menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan. Perkuliahan dilaksanakan untuk penguatan materi
bidang studi, model-model pembelajaran dan karya ilmiah.
Peserta sertifikasi PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru kelas,
guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling serta guru yang diangkat
dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memilih : (1) sertifikasi pola
PLPG, (2) pola PF yang berstatus tidak mencapai passing grade penilaian
portofolio atau tidak lulus sertifikasi portofolio dan (3) PSPL tetapi berstatus
tidak memenuhi persyaratan yang lulus UKA (Uji Kompetensi Awal)

2.3. Kepangkatan dan Evaluasi Kinerja Pendidik


2.3.1. Kenaikan Pangkat Tenaga Kependidikan
Kenaikan pangkat merupakan suatu penghargaan bagi seorang pendidik yang
juga merupakan salah satu bentuk promosi.
Jenis-jenis kenaikan pangkat antara lain :
1. Kenaikan pangkat regular diberikan kepada tenaga pendidik yang telah
memenuhi syarat yang telah ditentukan tanpa terikat jabatan yang
dipangkunya.
2. Kenaikan pangkat pilihan yang diberikan kepada tenaga pendidik yang telah
memangku jabatan structural atau fungsional, dalam batas-batas jenjang
pangkat yang ditentukan
3. Kenaikan pangkat istimewa yang diberikan kepada tenaga pendidik yang
menunjukan prestasi kerja yang luar biasa baiknya menemukan penemuan
baru yang bermanfaat bagi Negara
4. Kenaikan pangkat pengabdian sebagai penghargaan bagi tenaga pendidik yang
akan mencapai usia pension dan akan mengakhiri masa jabatannya
5. Kenaikan pangkat dalam penugasan diluar instansi diberikan kepada tenaga
pendidik yang dipekerjakan atau diperbantukan kepada instansi lain
2.3.2 Evaluasi Kinerja Pendidik
Penilaian atau Evaluasi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretaso data sebagai bahan pengambilan keputusan. Evaluasi diperlukan untuk
mengetahui tingkatan suatu objek yang dievaluasi tersebut. Dalam konteks evaluasi
9
guru yang menjadi objek evaluasi ialah guru tersebut, evaluasi tersebut
menganalisis seberapa besar persentase kinerja guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No 16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja guru
adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru
dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan dan jabatannya. Tujuan pelaksanaan
evaluasi kinerja guru/ tenaga pendidik ialah sebagai berikut :
1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah
3. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme
penetapan efektifitas kinerja guru
4. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru
5. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta
mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran
peserta didik untuk mencapai prestasinya
6. Menyediakan dasar dalam system peningkatan promosi dan karir guru serta
bentuk penghargaan lainnya.

Prinsip-prinsip evaluasi kinerja pendidik antara lain :

1. Berdasarkan ketentuan
Evaluasi kinerja pendidik harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
mengacu pada peraturan yang berlaku.
2. Berdasarkan kinerja
Aspek yang dinilai dalam evaluasi kinerja pendidik adalah kinerja yang
dapat diamati dan dipantau sesuai dengan tugas guru sehari-hari dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Dilaksanakan secara konsisten
Dilaksanakan teratur setiap tahun diawali dengan penilaian formatif di
awal tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun.

10
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang
tenaga kerja, sehingga mampu mendorong kemajuan kerjanya. Pengembangan
karir yang merupakan hal penting bagi seorang guru dan konselor karena hal ini
sangat berpengaruh setidaknya terhadap kepuasan kerja dan peningkatan
penghasilan. Dengan kata lain, jika karir seorang guru/konselor meningkat maka
tentu saja pengakuan lembaga yang menaunginya juga meningkat yang salah
satunya dibuktikan dengan peningkatan gaji yang ia terima dan tentunya hal ini
akan membuat ia lebih merasa senang dan nyaman bekerja.
2. Setiap guru atau tenaga pendidik harus mengikuti pembinaan karir melalui
sertifikasi dan kenaikan pangkat serta melakukan evaluasi kinerja pendidik agar
mampu mencapai profesionalisme sehingga tujuan pendidikan nasional tercapai.
3. Karir guru/konselor di sekolah meliputi dua hal, yaitu karir struktural dan karir
fungsional.

3.2. Saran
Kita sebagai calon tenaga pendidik, sekiranya diharapkan untuk mengetahui
tentang pembinaan karir pendidik, jenjang karir, sertifikasi, kepngkatan dan evaluasi
kinerja diharapkan terhadap tenaga pendidik di Indonesia mampu menjalankan secara
professional tugas untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyasa.2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja


Rosdakarya.
2. Martinis, Yamin. 2006. Sertifikasi Profesi keguruan di Indonesia. Jakarta : Gaung
Persada Pers.
3. Trianto dan Titik TT.. 2006. Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi,
Kompetensi dan Kesejahteraan. Jakarta: Prestasi.
4. Dian, Mahsunah; Dian, Wahyuni ; Arif, Antono.2012. Kebijakan Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta.
5. Samana.1994. Pengembangan Karir Guru. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
6. Anonim. 2015. Tahap Perkembangan Karir Guru.
7. Saomah, Aas.Dra.Msi. 2015. Pengembangan Karir Guru dan Konselor. Universitas
Pendidikan Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai