Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Komunikasi Keperawatan

Dosen : Rizqy Iftitah Alam, S.Kep.,Ns.,M.Kes

LAPORAN PENDAHULUAN
KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

OLEH :

Nama Mahasiswa : Nur Hudayah Tamaela Sapal


Stambuk : 14220210052
Kelas : B2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
Definisi Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal (kata-kata) adalah lambang-lambang bersifat abstrak yang dibuat dan
disepakati oleh sekelompok tertentu kemudian diberikan makna tertentu pula. 1 Bahasa verbal
merupakan sarana yang paling utama dalam rangka menyatakan rasa, pikiran dan juga apa yang
kita maksudkan.2 Kata-kata yang digunakan dalam bahasa verbal mewakili segala aspek realita
individual.
Komunikasi verbal ialah salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh seseorang
kepada orang lain baik melalui cara tertulis (written) ataupun cara lisan (oral). Komunikasi
verbal dapat mempermudah seseorang dalam menyampaikan pemikiran, ide-ide ataupun
keputusan.3
Penggunaan komunikasi verbal menggunakan lisan dapat dilakukan menggunakan media,
misalkan komunikasi lisan yang menggunakan media telepon/handphone. Sedangkan
penggunaan komunikasi verbal menggunakan tulisan dilakukan secara tidak langsung antara
seseorang dengan orang lain yang dalam penyampaiannya menggunakan media surat, gambar,
lukisan grafik, tabel dan lain sebagainya.
Pemanipulasian kata-kata manusia bisa mengkomunikasikan berbagai macam pesan yang
pelik sekalipun, misalnya perhitungan matematika, sastra, Undang-Undang, juga ilmu
pengetahuan yang lain. Oleh karena itu, komunikator diharapkan mampu menguasai cara
melaksanakan komunikasi verbal sehingga tidak menjadi penghalang semantik ketika proses
komunikasi berlangsung dengan komunikan di dalam pelatihan. 4

Karakteristik Komunikasi Verbal


Komunikasi verbal memiliki karakteristik sehingga membedakannya dengan komunikasi
non verbal, diantaranya:
1) ringkas dan jelas.
2) mudah dipahami perbendaharaan katanya.
3) arti katanya dapat bermakna konotatif dan denotatif.
4) intonasi suara dapat mempengaruhi isi pesan.

1 Luhur Wicaksono, "Bahasa dalam Komunikasi Pembelajaran", Jurnal Pembelajaran Prospektif, vol. 1 Nomor 2
(2016), 16.
2 Mulyana, Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar, 261
3 Tri Indah Kusumawati, "Komunikasi Verbal dan Nonverbal", Jurnal al-Irsyad, vol. 6 No. 2 (Juli -Desember,

2016), 142.
4 M. Arif Khoiruddin, "Peran Komunikasi dalam Pendidikan", Jurnal Komunikasi Vol. 23 Nomor. 1 (Januari,

2012), 123.
5) kecepatan berbicara yang dibarengi dengan tempo dan jeda yang baik.
6) disertai unsur humor.5

Jenis- jenis Komunikasi Verbal


1) Berbicara dan menulis.
Berbicara merupakan bentuk komunikasi verbal menggunakan vokal/suara,
sedangkan menulis merupakan komunikasi verbal tanpa vokal. Komunikasi verbal-
vokal misalnya presentasi yang dilakukan ketika rapat, sedangkan komunikasi vebal-
nonvokal misalnya surat menyurat dalam bisnis.
2) Mendengarkan dan membaca.
Mendengar ialah pengambilan makna dari segala sesuatu yang didengarkan dengan
melibatkan unsur mendengar, memperhatikan, memahami dan juga mengingat.
Sedangkan membaca merupakan suatu jalan untuk memperoleh informasi dari
sesuatu yang ditulis.6

Contoh Dialog Komunikasi Verbal


Pasien. : Selamat pagi, bu
Perawat: Apakah bapak masih ingat dengan saya?
Pasien : lya inget bu
Perawat: Balk, bapak bagaimana kabarnya hari ini?
Pasien : Baik bu
Perawat: Bagaimana perasaanya hari ini pak?
Pasien : Biasa aja
Perawat: Baiklah pak sebelumnya minggu kemarin kita telah berbincang-bincang tentang cara
mengontrol emosi bapak? Apakah bapak masih ingat ?
Pasien : Lupa
Perawat: Dulu kita pernah belajar tentang latihan fisik 1 (pukul bantal), latihan fisik 2
(tarik nafas dalam) dan minum obat. Apa bapak ingat?
Pasien : oh iya
Perawat: apakah bapak selalu melakukan dan minum obat secara teratur ?
Pasien : Saya gak bisa lupa

5
Khoiruddin, "Peran Komunikasi dalam Pendidikan", 125.
6
Kusumawati, "Komunikasi Verbal dan Nonverbal", 145.
Perawat : Kalau yang kemarin pak yang pukul bantal dan tarik nafas itu untuk meluapkan emosi
bapak dan pengobatannya itu ada 6 cara benar dari nama pasien. jenis obat, frekuensi
Obat waktu minum, cara minum obat, dan dosis obatnya pak
Pasien: oh iya bu
Perawat: Baiklah pak, sekarang kita akan berbincang-bincang kembali mengenal cara
mengontrol emosi bapak dengan cara verbal kira-kira waktunya 15 menit apakah
bapak bersedia?

Definisi Komunikasi Non Verbal


Komunikasi nonverbal adalah setiap informasi atau emosi dikomunikasikan tanpa
menggunakan kata-kata atau nonlinguistik. Komunikasi nonverbal adalah penting sebab apa
yang sering kita lakukan mempunyai makna jauh lebih penting daripada apa yang kita
katakan.7
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Potter, komunikasi nonverbal mencakup
semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang
dihasilkan oleh individu dan pengggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai
pesan potensial bagi pengirim atau penerima. 8
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya komunikasi
nonverbal adalah komunikasi di mana pesan disampaikan tanpa kata-kata, baik berupa
gerakan tubuh, ekpresi wajah, kontak mata, sikap, sentuhan, ataupun symbol- simbol lain
yang berbentuk nonverbal.

Fungsi Komunikasi Non Verbal


Mark L. Knapp menyebut lima fungsi pesan nonverbal (bahasa tunuh) yang dihubungkan
dengan pesan verbal:
1) Repetisi
Mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah
mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
2) Substitusi
Menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata,
kita menunjukkan persetujuan dengan megangguk-anggukkan kepala.

7
Ibid, hlm. 110.
8
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengatar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 343.
3) Kontradiksi
Menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya
Anda ‘memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata “Hebat, kau
memang hebat”.
4) Komplemen
Melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air mata Anda
menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata- kata.

5) Aksentuasi
Menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, Anda
mengungkapkan betapa jengkelnya Anda dengan memukul meja.

Selain itu, Paul Ekman juga menambahkan satu fungsi lagi mengenai pesan nonverbal, yaitu
regulasi (pengaturan). Fungsi regulasi ini adalah mengatur komunikasi verbal. Pesan-pesan
nonverbal berfungsi untuk mengendalikan sebuah interaksi dalam suatu cara yang sesuai dan
halus, seperti misalnya anggukan kepala selama percakapan berlangsung. 9Sehingga terdapat
enam fungsi dalam hubungannya dengan pesan verbal, yaitu: pengulangan (repetition),
berlawanan (contradiction), pengganti (substition), pengaturan (regulation), penekanan
(accentuation) dan pelengkap (complementation).

Contoh Dialog Komunikasi Non Verbal


1) Repetisi
ketika anda menganggukan kepala ketika mengatakan “ya” dan menggelengkan
kepala ketika berkata “tidak”
A: Apakah Perut ibu masih terasah sakit ?
B: Menganggukan kepala/”ya”
2) Substitusi
ketika ada perawat yang mendatangi pasien untuk menanyakan apakah sudah
makan dan pasien hanya menggerakan tangan atau melambaikan tangan.
A: Apakah ibu sudah minum obat ?
B: Melambaikan tangan/“tidak”

9
Daryanto dan Muljo Rahardjo, Teori Komunikasi (Yogyakarta: Gava Maedia, 2016), hlm. 166.
3) Kontradiksi
A : “Dia sangat hebat ya”
B : “iya sangat hebat sekali” (sambil tersenyum kecut)
4) Komplemen
Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali
sehingga dosen segera menutup kuliahnya.
A : Sudah jam begini tapi kita belum pulang (sambil melihat jam tangannya)

5) Aksentuansi
A : Ibu sedang melakukan apa ? (sambil menggerakan tangan saat sedang
bertanya)
B : Saya sedang latihan menyanyi (dengan mengangkat dan menggerakan tangan
sesuai tempo)
DAFTAR PUSTAKA

Wicaksono, Luhur. 2016. "Bahasa dalam Komunikasi Pembelajaran", Jurnal Pembelajaran


Prospektif, vol. 1 Nomor 2.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kusumawati, Tri Indah. 2016. "Komunikasi Verbal dan Nonverbal", Jurnal al
Irsyad, vol. 6 No. 2.
Khoiruddin, M. Arif. "Peran Komunikasi dalam Pendidikan", Jurnal Komunikasi
Vol. 23 Nomor. 1.
Julia T Wood, komunikai Teori dan Praktik, (Jakarta : Salemba Humanika, 2013), h112.
Mulyana,Deddy, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengatar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014),
hlm.343.
Daryanto, & Muljo Rahardjo, Teori Komunikasi (Yogyakarta: Gava Maedia, 2016), hlm.160.

Anda mungkin juga menyukai