Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN GIGI


HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HAM)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Komunikasi Dalam Kesehatan Gigi

Dosen Pengampu :
Drg. Nita Noviani, MKM

Disusun Oleh :

Reza Septiana
(P17125020038)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
Jl. Wijaya Kusuma No.47, RT.8/RW.4, Pondok Labu, Cilandak, South Jakarta
City, Jakarta 12450
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Komunikasi Dalam Kesehatan Gigi dengan
judul “ Hubungan Antar Manusia (HAM)”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada dosen Ilmu
Komunikasi Dalam Kesehatan Gigi yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Sekian dan Terima kasih.

Jakarta, 23 Februari 2021

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………………..1
Bab I (Pendahuluan)
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………..2.1
B. Tujuan……………………………………………………………………………..2.2
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………………2.3
Bab II (Isi)
A. Definisi Hubungan Antar Manusia (HAM)…………………….………………..3.1
B. Hubungan Antar Manusia (HAM) Dalam Keperawatan Gigi…………………...3.2
C. Tujuan Hubungan Antar Manusia (HAM)………………………….……………3.3
D. Wawancara ………………………………………….……………………….….3.4
E. Faktor Yang Menetukan Hubungan Antar Manusia (HAM)…………………….3.5
F. Tahapan Hubungan Antar Manusia (HAM)………………………………....…..3.6
G. Teori Hubungan Antar Manusia (HAM)……………………………………...….37
Bab III (Penutup)
A. Kesimpulan………………………………………………………………………...4.1
B. Saran……………………………………………………………………………….4.2
Daftar Pustaka
Bab I
(Pendahuluan)

2.1 Latar Belakang Masalah


Komunikasi adalah suatu proses dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan dengan media tertentu yang berguna untuk membuat pemahaman yang sama diantara
mereka, informasi yang disampaikan dapat memberikan efek tertentu kepada komunikan.
Komunikasi adalah “proses atau tindakan menyampaikan pesan (message) dari pengirim
(sender) ke penerima (receiver), melalui suatu medium(channel) yang biasa mengalami
gangguan (noice). Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat intentional(disengaja) serta
membawa perubahan.
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan gigi komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan
metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan gigi. Pengalaman ilmu untuk
menolong sesame memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar. Untuk itu
perawat gigi memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup
keterampilan, intelektual, tehnical, dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku (caring) atau
kasih sayang/cinta dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Human Relation (hubungan antar manusia) adalah komunikasi antar pribadi yang
manusiawi, yang berarti komunikasi telah memasuki tahap psikologis dimana komunikator dan
komunikasinya saling memahami pikiran, perasaan dan melakukan tindakan secara Bersama
Allo (1997:28).

2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi komunikasi antar manusia (HAM)
2. Untuk mengetahui hubungan antar manusia (HAM) dalam keperawatan gigi
3. Untuk mengetahui tujuan HAM
4. Untuk mengetahui proses wawancara
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Ham

2.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud HAM?
2. Bagaimana HAM dalam keperawatan gigi?
3. Apa tujuan HAM?
4. Bagaimana mengetahui proses wawancara?
5. Apa faktor yang mempengaruhi HAM?
Bab II
(Pembahasaan)

3.1 Definisi Hubungan Antar Manusia (HAM)


Hubungan antar manusia adalah “hubungan kemanusiaan yang harmonis, tercipta atas
kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi kepentingan bersama. Kemudian
Siagian (1999:7) dalam (Ermita, 2012)menjelaskan bahwa hubungan antar manusia adalah
keseluruhan rangkaian hubungan yang bersifat formal antara atasan dengan bawahan, atasan
dengan atasan, serta antara bawahan dengan bawahan lain yang harus dibina dan dipelihara
sedemikian rupa, sehingga tercipta suatu team work dan suasana kerja yang intim dan harmonis
dalam rangka pencapaian tujuan.

3.2 Hubungan Antar Manusia (HAM) Dalam Keperawatan Gigi


Perawat gigi yang memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak hanya
akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, tetapi juga mencegah terjadinya
masalah legal, memberikan kepuasan professional dalam pelayanan keperawatan, dan
meningkatkan citra profesi keperawatan, serta citra rumah sakit (Achir Yani, 1996). Akan tetapi,
yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap
sesama manusia.
Dengan kata lain komunikasi perawat gigi dan pasien adalah elemen penting dalam
membina hubungan baik antara keduanya. Disini komunikasi dikendalikan dan dikondisikan
unuk tujuan terapeutik yaitu penyembuhan pasien dari penyakit kejiwaan. Komunikasi terapeutik
adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien (Indrawati, 2003:48). Komunikasi terapeutik terjadi apabila didahului
hubungan saling percaya antara perawat klien. Dalam konteks pelayanan keperawatan kepada
klien, pertama-tama klien harus percaya bahwa perawat mampu memberikan pelayanan
keperawatan dalam mengatasi keluhannya, demikian juga perawat harus dapat dipercaya dan
diandalkan atas kemampuan yang telah dimiliki dari aspek kapasitas dan kemampuannya
sehingga klien tidak meragukan kemampuan yang dimiliki perawat. Selain itu, perawat harus
mampu memberikan jaminan atas kualitas pelayanan keperawatan agar klien tidak ragu, tidak
cemas, pesimis dan skeptis dalam menjalani proses pelayanan keperawatan. Tidak jarang
ditemukan klien menolak bila ditangani oleh salah satu perawat. Hal ini karena klien ragu atas
kemampuan yang dimiliki perawat. Untuk mengurangi keraguan klien tersebut seharusnya
perawat mempersiapkan diri dulu sebelum bertemu dengan klien karena konteks pertemuan
perawat dan klien adalah hubungan terapeutik di mana segala bentuk komunikasi terjadi
harapannya adalah untuk mempercepat kesembuhan. Perawat harus mampu menghilangkan
keraguan dan kecemasan klien kalau ingin direspons klien.

3.3 Tujuan Hubungan Antar Manusia (HAM)


Tujuan hubungan antar manusia adalah agar tercapainya kehidupan yang harmonis
yaitu masing-masing orang saling bekerjasama dengan menyesuaikan diri terhadap satu dengan
yang lain, dan memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologis. Dalam
penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga penyesuaian diri ini terjadi dengan serasi
dan selaras, dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin.

Hal ini disebabkan karena didalam masyarakat/lingkungan sosial, setiap orang


mempunyai kepentingan dan harapan yang berbeda-beda atau bersaing satu sama lain. Suksesnya
hubungan antar manusia sebagai akibat tidak mengabaikan sopan santun, ramah tamah, hormat
menghormati dan menghargai orang lain dan faktor etika. Hubungan antar manusia yang baik
akan mengatasi hambatan-hambatan komunikasi, mencegah salah pengertian dan
mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia yang dipengaruhi oleh pembawaan dan
lingkungan serta mengurangi kesepian, mendapat rangsangan, mendapat pemahaman diri (seft-
knowledge), serta memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan.
Tujuan HAM lainnya adalah :

1. Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor social dan psikologis dalam penyesuaian


diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal
mungkin.
2. Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu dengan yang lain.
3. Memperoleh pengetahuan dan informasi.
4. Menumbuhkan sikap kerjasama

3.4 Wawancara
Wawancara atau interview adalah bentuk komunikasi Verbal yang bertujuan untuk
memperoleh informasi.Wawancara dilakukan secara langsung maupun tidakLangsung (melalui
media) ,perlu keterampilan dan kecepatan berpikir pewawancara. Dalam wawancara ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Cara bertanya yang baik.
2. Sebagai pendengar yang baik.
3. Bagaimana memulai suatu percakapan.
4. Bagaimana melakukan anamnesa.
5. Memberikan konseling.
A. Manfaat Wawancara
1. Fungsi deskriptif, untuk memperoleh gambaran yang obyektif tentang suatu
masalah.
2. Fungsi eksploratif, untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang suatu
masalah.
B. Teknik Wawancara
1. Teknik mencari masalah
Mengaktifkan masalah klien yang potensial & mencari data ,perawat bertanya
apakah klien sakit gigi? Jika ya maka perawat mengumpulkan data, tentang

kejadian, faktor pencetus, gejala yang menyertai.


2. Teknik pemecahan masalah
Fokus pada pengumpulan data yang lebih mendalam ,perawat
mengumpulkaninformasi, faktor yang memperberat gejala, cara menyelesaikan
masalah yang telah dicoba klien.
C. Faktor yang mempengaruhi wawancara
1. Masalah .
2. Kemampuan responden.
3. Kemampuan pewawancara.
4. Sifat lahiriah pewawancara.
5. Ketidaksiapan responden.
D. Macam-macam Wawancara
1. Berdasarkan fungsinya
a. Diagnostik
b. Teraoeutik
c. Penelitian
2. Berdasarkan jumlah respondenya
a. Individual
b. Kelompok
3. Menurut lamanya wawancara
a. Singkat
b. Panjang
4. Berdasarkan peranan pewawancara dan responden
a. Terbuka, tak berstruktur, bebas, non directive atau client-centered.
b. Tertutup, berstruktur.
E. Agar Wawancara berhasil, kondisi yang harus diciptakan yaitu :
1. Pesan harus dapat menarik perhatian yang diwawancarai
2. Pesan harus menggunakan lambang yang sama
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan yang diwawancara
4. Pesan harus menyarankan kebutuhan yang diwawancarai
5. Pesan disesuaikan dengan keadaan pribadi, nortma kelompok serta situasi dimana
pesan disampaikan.

3.5 Faktor Yang Menentukan Hubungan Antar Manusia


Faktor-faktor dalam hubungan antar manusia adalah
a. Faktor yang Mendasari Interaksi Sosial.
Menurut Santoso (2010: 166) interaksi sosial melibatkan individu secara
fisik maupun psikologis. Faktor utama dalam proses internalisasi antara lain :
1. Rasa Percaya
Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mangandalkan perilaku orang
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti
dan dalam situasi yang penuh resiko. Keuntungan rasa percaya kepada
orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal (membuka
saluran komunikasi, memperlancar pengiriman informasi, memperluas
peluang mencapai tujuan); mengurangi hambatan interpersonal.Faktor
yang menumbuhkan rasa percaya adalah :
1. Menerima, kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa
menilai dan berusaha mengendalikan.
2. Empati, paham dengan keadaan orang lain.
3. Kejujuran, menyebabkan perilaku dapat diduga.
2. Sikap Sportif
Sikap yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam
komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Rahkmat (2004:134)
mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif. Iklim
defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan
kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah.
3. Sikap Terbuka Dan Tertutup
Perbedaan karakteristik orang yang terbuka dan orang yang tertutup
yaitu:
1. Sikap terbuka adalah menilai pesan secara objektif dengan
menggunakan data dan keajegan logika; membedakan dengan
mudah, melihat suasana ; berorientasi pada isi pesan; mencari
informasi dari berbagai sumber; lebih bersifat profesionalisme dan
berusaha mengubah kepercayaan; mencari pengertian pesan yang
tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan.
2. Sikap tertutup adalah menilai pesan berdasarkan motif; berpikir
simplisis tanpa suasana; bersandar pada banyak sumber pesan
daripada isi pesan; kaku dan memegang teguh sistem kepercayaan;
menolak dan mengabaikan pesan yang tidak konsisten dengan
sistem kepercayaan.

3.6 Tahapan-Tahapan Dalam Hubungan Antar Manusia (HAM)


Dalam prosesnya, tenaga kesehatan gigi membina hubungan sesuai dengan tingkat
perkembangan pasien dengan mendorong perkembangan pasien dalam menyadari dan
mengidentifikasi masalah dan membantu pemecahan masalah. Proses berhubungan tenaga
kesehatan gigi-pasien/klien dapat dibagi dalam 4 tahap yaitu tahap pra interaksi, tahap orientasi,
tahap kerja dan tahap terminasi (Stuart and Sandeen, 1987) .
1. Tahap pra interaksi:
A. Merupakan tahap persiapan sebelum berhubungan & berkomunikasi dengan
orang lain.
B. Langkah yang perlu dilakukan :
a. Mengevaluasi diri, melakukan persiapan diri, memaksimalkan
kemampuan diri dengan meningkatkan pengetahuan tehnik
berwawancara yang baik, menimba pengalaman meminimalkan
kelemahan diri (rasa cemas, kurang percaya diri ).
b. Persiapan tahapan hubungan atau berinteraksi, dapatkan data tentang
pasien jika memungkinkan apakah interaksinya merupakan pertemuan
pertama atau lanjutan. Apakah tujuan dari pertemuan tersebut
(pengkajian/observasi/tindakan perawatan) - tindakan yang nantinya
akan dilakukan - bagaimana cara melakukan tindakan tersebut.
c. Rencana interaksi persiapan tertulis rencana percakapan, teknik
berkomunikasi, teknik observasi selama berhubungan dengan orang lain

2. Tahap orientasi :
A. Tahap dimulai ketika perawat bertemu dengan pasien pertama kali
B. Untuk menggali dan mendapat informasi yang akurat dan obyektif perlu
menggunakan tehnik komunikasi dalam wawancara
C. Dalam tahap ini antara perawat dan pasien saling bertukar pikiran dan
membuat penilaian tentang perilaku masing-masing
D. Ada lima kegiatan pokok:
a. Testing adalah pasien merasa ragu pada perawat, untuk itu perawat harus
menunjukkan rasa iklas menolong dan membantu pasien, pada kegiatan
ini perawat dan pasien saling mengidentifikasi nama masing-masing.
b. Building trust adalah rasa percaya (trust) menjadikan seseorang
mengikuti apa yang dikatakan dan diminta seseorang tanpa ragu ragu
atau menimbulkan pertanyaan.
c. Identification of problem and goals adalah pada awal bertemu dengan
klien pada saat itu pula perawat telah memulai mengkaji status
kesehatan pasien melalui pengamatan dan interaksi yang terjadi, perawat
mulai membuat diagnosis masalah yang dihadapi pasien.
d. Clarification of role setelah masalah teridentifikasi, perawat dan pasien
bersama-sama menetapkan tujuan yang akan dicapai.
e. Contract formation perawat melakukan konrak kerja dengan pasien
berdasarkan tujuan yang sudah disepakati.
3. Tahap Kerja
A. Tahap ini merupakan inti hubungan perawat dengan .pasien terkait dengan
pelaksanaan tindakan yang sesuia dengan tujuan yang akan dicapai.
B. Perawat harus bekerja keras untuk memmenuhi tujuan yang ditetapkan pada
tahap sebelumnya.
C. Terbagi dalam 2 kegiatan pokok, yaitu :
a. Menyatukan proses komunikasi dengan tindakan keperawatan.
b. Membangun suasana yang mendukung untuk proses perubahan.
D. Fokus tahap ini adalah merubah perilaku mal adaptif menjadi adaptif.
4. Tahap Terminasi
A. Merupakan akhir pertemuan perawat dan pasien
B. Meliputi evaluasi hasil kegiatan dan evaluasi tindaklanjut.
3.7 Teori Hubungan Antar Manusa (HAM)
Teori Johari window atau jendela Johari merupakan sebuah teori yang digunakan untuk
membantu orang dalam memahami hubungan antara dirinya sendiri dan orang lain. Teori ini
digagas oleh dua orang psikolog Amerika, yaitu Joseph Luft dan Harrington Ingham pada tahun
1955. Teori Johari window disebut juga teori kesadaran diri mengenai perilaku maupun pikiran
yang ada di dalam diri sendiri maupun di dalam diri orang lain. Teori jendela Johari berkaitan
dengan Emotional Intelligence Theory yang berhubungan dengan kesadaran dan perasaan
manusia.
Pelatihan atau training dalam teori ini biasanya menggunakan 55 kata sifat yang akan
diberikan kepada dua peserta yang berpasangan. Masing-masing peserta akan diperintahkan
untuk memilih lima atau enam kata sifat yang dapat mendeskripsikan kepribadiannya masing-
masing. Kemudian kata-kata yang sudah dipilih akan di petakan dalam sebuah jaringan.

Bab III
(Penutup)

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan atas pembahasan diatas dan dari rumusan masalah,maka dapat disimpulkan
bahwa Hubungan antar manusia adalah (HAM) “hubungan kemanusiaan yang harmonis, tercipta
atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi kepentingan bersama. Serta
HAM dalam Keperawatan Gigi merupakam bentuk komunikasi terapeutik yang bertujuan untuk
menjalin hubungan dengan pasien untuk kepetingan kesembuhan pasien. Dengan tujuan agar
tercapainya kehidupan yang harmonis yaitu masing-masing orang saling bekerjasama dengan
menyesuaikan diri terhadap satu dengan yang lain, dan memanfaatkan pengetahuan tentang
factor social dan psikologis.

4.2 Saran
Dengan mempelajari Hubungan Antar Manusia (HAM) diharapkan para mahasisiwa dapat
menjalin hubungan yang baik khususnya dengan lingkungan terdekat dan dengan pasien dengan
komunikasi terapeutik yang bertujuan untuk kesembuhan pasien.
Daftar Pustaka

Drg. Nita Noviani, MKM 2018 MODUL KOMUNIKASI TERAPEUTIK JURUSAN


KEPERAWATAN GIGI PRODI D-III KEPERAWATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA I.
Kristanty Nadapdap 2017 ANALISIS PENGARUH HUMAN RELATION TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
MEDAN.
Manta Rosma 2017 KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN GIGI DAN KEPUASAN
PASIEN DI KLINIK GIGI JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES RI
MEDAN (STUDI DESKRIPTIF).
Azizah HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HAM).

Anda mungkin juga menyukai