Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ORANG ASING

Dosen Pembimbing :

Hj. Masamah Al Mahmudah, SKM., M.Kes

Disusun Oleh :

Syaiful Hidayat (P27820117047)

Sukma Amalia K (P27820117050)

Rizcha Noviyanti (P27820117051)

Fatkhiyatur Rahma (P27820117053)

Niswa Aulia Nurbaiti (P27820117058)

Icha Anggi Saputri (P27820117063)

Firdayanti Nur Aini (P27820117068)

II Reguler B

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan
makalaHtentang “Komunikasi Terapeutik pada Orang Asing”.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Komunikasi pada orang Asing
tersebut. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah Kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi Kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya Kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan Kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Surabaya, 05 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi .................................................................................... 3

2.2 Pengertian Bahasa Asing .................................................................................. 3

2.3 Tujuan Komunikasi ........................................................................................... 3

2.4 Syarat-Syarat Komunikasi ................................................................................ 4

2.5 Komunikasi pada Klien Berbahasa Asing......................................................... 4

BAB III PEMERIKSAAN LABOLATORIUM FAAL HATI

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 6

3.2 Saran .................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 7


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses


penyembuhan klien. Dalam pengertian lain mengatakan bahwa komunikasi
terapeutik adalah proses yang digunakan oleh perawat memakai pendekatan yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan pada klien.

Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam


hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses
keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan
khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989).

Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial


yang mencakup ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang tercermin
dalam perilaku “caring” atau kasih sayang / cinta (Johnson, 1989) dalam
berkomunikasi dengan orang lain.

Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak


saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah
terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan
keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit,
tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan
pertolongan terhadap sesama manusia.

Dalam tulisan ini akan dibahas tentang pengertian komunikasi termasuk


“therapeutic use of self” dan “helping relationship” untuk praktek keperawatan,
sikap dan tehnik serta dimensi hubungan dari komunikasi terapeutik.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi terapiutik?


2. Apa fase-fase dalam melakukan komunikasi terapiutik?
3. Apa teknik-teknik dari komunikasi terapiutik?
4. Apa Saja Faktor-faktor komunikasi terapiutik dalam keperawatan?
5. Apa Fungsi komunikasi terapeutik ?

1.3 Tujuan Makalah

1. Membekali perawat pada saat akan melekukan tindakan kepada pasien


2. Agar perawat dan pasien terjalin komunikasi yang baik
3. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan
pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada
bila pasien percaya pada hal yang diperlukan.
4. Mengetahui Faktor-Faktor dalam komunikasi Terapeutik.
5. Mengetahui fungsi komunikasi terapeutik.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau


pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan
yang dimaksud dapat dimengerti. Dalam penyampaian atau penerimaan
informasi ada dua pihak yang terlibat yaitu:

1. Komunikator : Orang / kelompok orang yang menyampaikan informasi


atau pesan

2. Komunikan : orang atau kelompok orang yang menerima pesan.

Dalam berkomunikasi keberhasilan komunikator atau komunikan sangat


ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : Cakap, Pengetahuan, Sikap, Sistem
Sosial, Kondisi lahiriah. Menurut Lasswell, Effendy membedakan proses
komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian


pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media
primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan
nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang
secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.

Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam


pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain, komunikasi adalah
proses membuat pesan yang setara bagi komunikator dan komunikan.
Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode)
pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti
komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam
lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari
komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung
pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian.
Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat
menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat
kesamaan makna).
b. Proses komunikasi sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian


pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam


menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di
tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks,
surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang
sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder
itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa
(surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat,
megapon, dsb.).

Dari penjabaran di atas, komunikasi berperan penting bagi


kehidupan manusia, karena manusia itu sendiri dikenal sebagai makhluk
sosial. Setiap saat pasti manusia di dunia ini melakukan komunikasi, baik
itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian komunikasi?

2. Apakah pengertian bahasa asing?

3. Apakah tujuan dari komunikasi?

4. Apa saja syarat dari komunikasi ?

5. Bagaiman cara berkomunikasi pada orang yang menggunkana bahasa asing?

1.3 Tujuan

1.Mengetahui pengertian komunikasi

2. Mengetahui pengertian bahasa asing

3. Mengetahui tujuan dari komunikasi

4. Mengetahui syarat dari komunikasi

5. Mengetahui cara berkomunikasi dengan orang yang menggunakan bahasa

asing
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang berarti


berpartisipasi atau memberitahukan. Komunikasi adalah suatu yang dapat
dipahami sebagai hubungan atau saling berhubungan, saling pengertian, sebagai
pesan. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yag
disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti dilakukan oleh
penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan (Edwar Depari, AW Widjaja,
2000)
Menurut Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan
mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut
aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara
dan diubah. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan
kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cra seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

2.2 Pengertian Bahasa Asing

Bahasa asing adalah merupakan bahasa yang tidak digunakan oleh orang
yang tinggal di sebuah tempat tertetu, misalnya bahasa inggris dianggap
sebagai bahasa yang asing di Indonesia.

2.3 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi di antara lain adalah :


a. Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh orang
lain (komunikan)
b. Memahami orang lain
c. Supaya gagasan dapat diterima orang lain
d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu

Namun secara singkat dapat kita katakan bahwa tujuan komunikasi


adalah mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan
komunikator dapat diterima oleh orang lain (komunikasi). Sebagai tenaga
kesehatan yang memiliki tanggungjawab sesuai dengan tugas dan
wewenangnya.

2.4 Syarat-Syarat Komunikasi

Syarat komunikasi pada orang yang menggunakan bahasa asing adalah


mampu memahami pesan yang disampaikan dan mampu merespon pesan
tersebut menggunakan bahasa yang dimengerti oleh orang yang
menyampaikan pesan (dalam hal ini orang yang menggunakan bahasa asing).
Tapi sayarat komunikasi secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut.
Syarat-syarat untuk berkomunikasiantara lain:
a. Menciptakan suasana yang menguntungkan
b. Menggunkan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti oleh kedua
belah pihak
c. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atai miat dipihak
komunikan
d. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya
e. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak
komunikan
2.5 Komunikasi pada Klien Berbahasa Asing

Melakukan komunikasi dengan klien yang berbahasa asing dapat


menimbulkan gangguan komunikasi di tingkat kognitif karena ada
perbedaan pengetahuan tentang penguasaan dan perbendaharaan kata serta
kultur komunikasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berkomunikasi dengan klien


yang menggunakan bahasa asing,antara lain:

1. Usahakan menggunakan penerjemah (jika memungkinkan).

2. Usakan menggunakan kamus untuk menterjemahkan kata-kata.

3. Usahakan berbicara dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan


dengan nada suara normal.

4. Usahakan menggunakan gerakan pantomim untuk membantu melakukan


komunikasi.

Teknik komunikasi teraupeutik pada pasien yang bahasa daerah (Jawa) :

1. Perawat menggunakan bahasa jawa sesuai dengan tingkatan yang sesuai


dengan pasien.

2. Perawat bisa juga sambil menggunakan bahasa non verbal agar tidak
terjadi salah persepsi.

3. Bila merasa kesulitan perawat bisa meminta bantuan pihak ketiga yang
fasih berbahasa jawa.

Evaluasi komunikasi perawat – klien berbahasa daerah (jawa)

1. Tidak terjadi salah persepsi dalam komunikasi.

2. Klien merasa nyaman dan dapat terbuka kepada perawat.


3. Perawat berhasil melakukan asuhan keperawatan dan menghasilkan
kesembuhan bagi pasien.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi pada pasien berbahasa asing dalam pembelajaran merupakan


dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik.
Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap
berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga
dosen sebagai pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang
baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.

3.2 Saran

Dalam berkomunikasi pada pasien berbahasa asing sebaiknya dilakukan


oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang baik,sopan dan
apabila menggunakan bahasa tubuh,gunakan bahasa tubuh yang sopan dan
tidak membuat teman yang berkomunikasi kita tersinggung dengan perkataan
dan gerak tubuh kita.

Dan dibutuhkan komunikasi verbal yang baik dan dibantu komunikasi non
verbal untuk lebih memudahkan dalam berkomunikasi. Terutama pada klien
yang menggunakan bahasa asing.
DAFTAR PUSTAKA

Tamsuri, Anas. 2006. Buku Saku Komunikasi Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC

Kusuma Ningrum, Dita dkk. 2014. Komunikasi pada Pasien Berbahasa Asing.
Mataram : Poltekkes Mataram

Anda mungkin juga menyukai