Komunikasi
Di Susun Oleh:
KELOMPOK 4
AKPER 1-A
Serka Sudianto 219042
Rezki Ramli 219032
Nur Insani 219029
Sindi Astika Sari 219037
Siti Nurkahfiani Kadir 219039
Mutiara 219024
Kurnia 219019
Hikmawati Rahman 219014
Sri Wahyuni 219040
Indri angraeni 219016
Abdul Rahman 219001
Rezky fatika sari 219031
Allah SWT atas limpah nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
berjudul “Komunikasi”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ........................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................... 43
B. Saran ............................................................................................ 44
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bayi yang dibesarkan dalam lingkungan yang sepi dan bisu menjadi
1
Jadi yang dipentingkan dalam komunikasi adalah penyampaian dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Komunikasi
1033 ]
3
ini akan lebih efektif bagi perawat dalam memberikan kepuasaan
yaitu semenjak bayi dalam Rahim ibu sampai lansia dan bahkan
kecupan lembut pada perut ibu serta panggilan lembut dekat perut
Tri16 \l 1057 ]
4
a. Orang dewasa harus menggunakan bentuk bahasa yang
5
dengan perkembangan bayi/anak telah menunjukkan
a. Tangisan
bayi.
6
1) Nilai Celoteh
2) Isyarat
ingin digendong.
3) Ungkapan Emosional
Contohnya:
7
b) Menegangkan bada, gerakan membanting
a. Teknik Verbal
8
Dengna demikian, perasaan takut anak akan berkurang
2) Bibliotheraphy (biblioterapi)
membca.
9
digunakan untuk mengurangi trauma akibat sakit
sakit.
menyenangkan ?”.
10
tidak menyenangkan. Teknik ini dimulai dari hal-hal
b. Teknik Nonverbal
1) Menulis
anak menulis.
11
2) Menggambar
menunjukkan keakraban/kedekatan.
teknik yaitu :
a) Nada Suara
b) Aktivitas Pengalihan
c) Ungkapan Marah
12
d) Sentuhan
e) Penerapan Komunikasi
menerima rangsangan.
13
memberitahukan bahwa ada sesuatu tidak enak dia
dan lain-lain.
Bayi yang agak besar akan merasa tidak nyaman jika dia
sebagai berikut :
14
(b) Memberi kesempatan pada anak untuk menyentuh
anak.
sebagai berikut :
spesifik.
15
(b) Menjelaskan sesuatu yang ingin diketahui anak.
efektif.
Masa remaja adalah masa yang sulit. Pada saat ini, reaja
adalah masa yang penuh konflik dan dilema. Konflik yang terjadi
orang dewasa.
16
peralihan anak menjadi dewasa, sedangkan secara
dewasa. Pola asuh remaja perlu cara khusus. Walau usia masih
17
Remaja sudah mulai menunjukkan jati diri. Biasanya remaja lebih
orang tua.
Sikap perawat, orang tua, atau orang dewasa lain yang perlu
dan sikapnya.
mendiskusikannya.
makan bersama.
18
3. Suasana Komunikasi Yang Kondusif Pada Remaja
19
4. Peranan Komunikasi Sesuai Tingkat Perkembangan Remaja
memuji, menyetujui.
20
sediakan waktu untuk remaja untuk menyampaikan
pendapatnya.
dengan remaja.
21
e. Dorong anak itu mengatakan hal-hal positif tentang dirinya.
22
ia sendiri yang ingin belajar hal baru, dia akan terdorong
kurang tepat.
23
Gunakan perasaan dan pikirang orang dewasa/lansia
perawat :
24
menyampingkan harga diri mereka akan dapat menjadi
tercapai.
25
mereka telah berubah menjadi status ketika orang lain yang
agresi.
secara langsung.
(helping-relationship).
26
c. Melakukan komunikasi secara timbal balik secara langsung,
dinamis.
aspek yaitu:
27
rentangnya terhadap serangan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian.
yang meliputi:
lansia meliputi :
28
(2) Mudah lelah
(6) Berdebar-debar(palpitasi)
29
2) Perkembangan komunikasi pada lansia
pada lansia.
kesehatan.
mengikutsertakan dirinya.
30
e) Menolak nasihat-nasihat misalnya istirahat baring,
kenyamana klien.
lansia
31
a) Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.
mengobrol.
lebih baik
sederhana
32
Berikut akan di paparkan bagaimana perawat dapat
sebagai berikut.
emosi.
informasi
(5) Mendengarkan
pemahaman
33
(13) Cari tempat yang tenang
pada lansia
lama wawancara
34
(8) Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan
mengobservasi.
mengenal pasien
wawancara.
lansia.
35
organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di
36
Mundakir (2006) mengidentifikasi beberapa teknik
a) Teknik asertif
lansia.
b) Responsif
c) Fokus
37
pernyataan di luar materi yang tidak relevan dengan
tujuan terapi.
d) Supotif
(suportif)
e) Klarifikasi
menyamakan persepsi
38
perawat yang dapat merusak komunikasi dan hubungan
b) Model SMCR
39
pihak yang menjadi objek dan tujuan komunikasi. Dalam
lama.
c) Model leary
yang banyak.
d) Model terapeutik
40
sulit, namun kita tidak boleh menyokong penolakan
kuat.
41
Dalam komunikasi ini mengandung tiga factor, yaitu
berkesinambungan.
42
memperhatikan tempat/ruangan dan jenis pelayanan
yang digunakan.
43
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
44
berdasarkan empat aspek yaitu pendekatan aspek fisik, psikologis,
B. Saran
tingkat usia mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan lansia
45
46
DAFTAR PUSTAKA
Tri Anjaswarni. (2016). Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
iii