Disusun Oleh :
Kelompok 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas harian secara khusus, ucapan
terimakasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing dan juga semua pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan makalah ini.
Dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan masukan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini. Terimakasih, dan semoga
makalah ini bisa memberikan pembelajaran yang positif bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………..2
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….7
3.2 Saran…………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan
keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak
dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermis total.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Latihan Range Of Motion (ROM) adalah latihan ynag dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal
dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter dan Perry,2005). Latihan
Range Of Motion (ROM) merupakan istilah baku untuk menyatakan batas atau batasan gerakan
sendi yang normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun menyatakan
batas gerakan sendi yang abnormal (Arif,M,2008). ROM adalah latihan gerakan sendi yang
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakkan masing-
masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM dilakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien diagnose, tanda-
tanda vital dan lamanya tirah baring.
2
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan,
siku, bahu, tumit, kaki dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang
dicurigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin
telah dilakukan.
Menurut Potter&Perry (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian sebagai berikut:
1. Leher, spinal, servikal
2. Bahu
3. Siku
4. Lengan Bawah
Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, rentang 70-90 derajat
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap
ke bawah, rentang 70-90 derajat
4
5. Pergelangan Tangan
6. Jari-jari Tangan
7. Ibu Jari
8. Pinggul
Fleksi Menggerakkan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120
derajat
Ekstensi Menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain,
rentang 90-120 derajat
Hiperekstensi Menggerakkan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50
derajat
Abduksi Menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang
30-50 derajat
Adduksi Menggerakkan tungkai kembali ke posisi media dan
melebihi jika mungkin, rentang 30-50 derajat
5
9. Lutut
Fleksi Menggerakkan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-
130 derajat
Ekstensi Mengembalikkan tungkai ke lantai, rentang 120-130 derajat
11. Kaki
Inversi Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10 derajat
Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10 derajat
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ROM harus dilaksanakan secara berulang, perlahan dan hati-hati sehingga tidak
melelahkan pasien. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnose, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring
Bagian- bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan ROM adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. ROM dapat dilakukan pada semua
persendian atau hanya pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit
serta harus sesuai waktunya
3.2 Saran
berdasarkan makalah yangt kami buat ini, kami dapat menyarankan ke semua
pelayan kesehatan khususnya perawat untuk lebiuh dapat mengetahui, memahami tentang ROM
beserta semua prinsip, indikasi, dan kontra indikasinya agar mampu menjadi pertimbangan
dalam penerapannya di dunia kesehatan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Warfield, Carol. 1996. Segala Sesuatu yang Perlu Anda ketahui Terapi Medis. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Potter, Patricia A & Perry, Anne Grifin. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta:
EGC.
8