FARMAKOLOGI
(ANTISEPTIK CHRESOPEN DAN YODIUM)
A. RESKI IFTITA AB
AQILAH RAMADHANI
NURFAIZAH
PUTRI MAYANG SARI
ANDI ALI ALATAS
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan nikmat dan
rahmatNYA penyusun mampu menyelesaikan tugas ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Farmakologi.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai
antiseptik yang berhubungan dengan dunia kesehatan khususnya kesehatan gigi
dan mulut, yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi dan referensi. Saya sadar bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kepada pembaca saya
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan tugas di masa yang
akan datang.
17 Maret 2019
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
contoh antiseptik diantaranya adalah hydrogen peroksida, garam merkuri, boric
acid, dan triclosan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Chresopen
Yodium
Yodium (simbol kimia I, nomor atom 53) adalah unsur bukan logam yang
termasuk dalam golongan unsur kimia yang dikenal sebagai halogen. Pada suhu
dan tekanan biasa, Yodium berwarna abu-abu gelap / ungu-hitam padatan yang
siap tersublimasi, ia akan langsung berubah dari fase padat ke fase gas. Gas
berwarna ungu-merah muda dan memiliki bau menyengat. Nama yodium
diciptakan dari kata iodes Yunani, yang berarti “ungu.” unsur Yodium bersifat
korosif pada kulit dan beracun jika tertelan. Pada manusia, kekurangan atau
3
kelebihan ion iodida dapat menyebabkan pembengkakan dan gangguan fungsi
kelenjar tiroid.
2.2 Pebedaan Peran Chresopen dan Yodium dalam Kesehatan Gigi dan Mulut
CHRESOPEN
Cresophene mengandung 3 antiseptik : parachlorophenol, thymol,
camphor dan dexamethasone yang bertujuan untuk mengurangi inflamasi. Selain
itu juga, Terdiri dari: chlorphenol, hexachlorophene, thymol, dan dexamethasone,
yaitu sebagai anti-phlogisticum. Pemakaian terutama pada gigi dengan
periodontitis tahap awal, apikalis akut yang dapat terjadi misalnya pada peristiwa
over instrumentasi.
Cara aplikasi :
Pulpa Vital Setelah pulpotomi dan pembersihan saluran akar secara
mekanik, diaplikasikan ke saluran akar dan dibiarkan selama
beberapa menit. Setelah kemudian dibersihkan dengan paperpoint
steril, kemudian saluran akar diisi dengan bahan pengisi saluran
akar yang radiopaque dan non resorbable.
Pulpa Non Vital Setelah semua sisa jaringan pulpa dibuang dan
dipreparasi, satu tetes cresophen diletakkan pada setiap saluran
akar dengan bantuan paper point. Satu tetes lagi bisa diletakkan
pada cotton pellet pada ruang pulpa. Ruang pulpa kemudian
ditutup dengan tumpatan sementara. Obat ini ditinggal selama 3-7
hari. Pada kunjungan ke 2, jika gigi bebas gejala dan saluran sudah
4
steril, bisa dilakukan pengisian saluran akar secara permanen. Jika
sterilitas belum tercapai, maka perawatan diulang sampai tercapai
kontrol antimikroba.
5
Betadine kumur baru bisa digunakan apabila Anda terbukti memiliki salah
satu atau beberapa indikasi. Ada beberapa indikasi betadin kumur, yaitu bau
mulut, sariawan, sakit pada tenggorokan, gusi bengkak, dan gigi berlubang.
Obat kumur betadine juga bisa digunakan apabila terindikasi infeksi mukosa akut
pada mulut & pharynx, dan bisul pada mulut. Anda juga bisa menggunakan
apabila Anda berencana menjalani operasi gigi dan mulut. Gunakanlah betadine
kumur sebelum, selama, dan setelah operasi gigi dan mulut.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Antiseptik
https://dokumen.tips/documents/cresophen-summary.html
https://www.facebook.com/notes/rumah-sugar-gliderku/pemakaian-
antiseptikbetadine-rivanol-yodium-alkohol-pada-pertolongan-u-luka-
terb/937238489696132
https://doktersehat.com/betadine-kumur/