Dosen Pengampu:
Cindy Asli Pravesti, S.Pd.,M.Pd.
Kelompok 11:
1. Khoiril Hadi Syafa’ (195000040)
2. Bagus
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai dengan judul “KONSELING MULTIBUDAYA
SEBAGAI PROSES PEMBERDAYAAN” tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas dari
salah satu mata kuliah ‘’KONSELING LINTAS BUDAYA’’
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kata pengantar i
Daftar isi ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan 1
Bab ii pembahasan
A. Sejarah 2
B. Isu multicultural 2
C. Konseptualisasi pemberdayaan 3
D. Kesadaran kritis 3
E. Penyuluhan 4
A. Kesimpulan 5
B. Saran 5
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar belakang
Konseling Pemberdayaan
Istilah pemberdayaan pertama kali digunakan pada pertengahan abad ke-17.
Secara historis, telah digambarkan sebagai proses memberi kekuasaan, atau
memberdayakan, orang lain. Dengan kata lain, pemberdayaan dapat dipahami sebagai
cara membantu orang lain untuk membantu diri mereka sendiri. Dalam deskripsi
kontemporer tentang pemberdayaan, istilah tersebut telah menjadi arus utama dan
terkenal, dan merupakan istilah yang sering digunakan di masyarakat. Definisi
modern mirip dengan definisi historis, tetapi definisi modern lebih luas dan mencakup
proses memungkinkan orang lain untuk mendapatkan kendali dan kekuasaan.
Pemberdayaan melibatkan praktik peningkatan kekuasaan—dari individu ke
komunitas besar—sehingga individu dan kelompok kolektif dapat mengambil
tindakan untuk memperbaiki situasi mereka. Uraian ini menjelaskan pemberdayaan
sebagai cara memampukan orang untuk memiliki atau mendelegasikan kekuasaan.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Sejarah konseling pemberdayaan?
2. Bagaimana Isu multicultural?
3. Bagaimana Konseptualisasi pemberdayaan?
4. Bagaimana Kesadaran kritis?
5. Bagaimana Penyuluhan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah konseling pemberdayaan
2. Untuk mengetahui Isu multicultural
3. Untuk memahami Konseptualisasi pemberdayaan
4. Untuk memahami Kesadaran kritis
5. Untuk memahami Penyuluhan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
B. Isu Multikultural
D. Kesadaran Kritis
E. Penyuluhan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam konseling, pemberdayaan dipandang sebagai suatu cara untuk
memusatkan perhatian pada masalah-masalah kurangnya kekuasaan, yang juga
disebut sebagai ketidakberdayaan, dan untuk menengahi peran yang dimainkan oleh
kurangnya kekuasaan dalam pembentukan dan pemeliharaan masalah-masalah sosial.
Isu pemberdayaan sering hadir dalam konseling, dengan penekanan pada keyakinan
klien tentang diri mereka sendiri. Penekanan ini dapat menghasilkan klien untuk
berkontribusi pada perubahan baik perubahan yang mereka inginkan untuk diri
mereka sendiri maupun perubahan yang ingin mereka lihat pada orang lain.
Kontribusi perubahan ini sering disebut sebagai komunitas dan perubahan sosial.
Peran pemberdayaan dalam konseling menyarankan cara baru dalam memandang
konseling, karena pemberdayaan juga dapat mengarah pada pengembangan program
dan kebijakan yang menciptakan lingkungan yang berdaya.
B. Saran
Makalah yang telah kami buat ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dari segi
penulisan, isi dan kesopanan dalam kata-kata. Oleh karena itu kami meminta kepada
teman-teman semuanya untuk mengkritik kesalahan yang terdapat pada makalah kami
dan kami berharap teman-teman juga mencari refrensi lain selain pembahasan yang
kami berikan saat ini.
Daftar pustaka
http://bit.ly/empowermentcounselingculture