Anda di halaman 1dari 14

Pokok Bahasan

1. Confronting (Konfrontasi)
2. Reassurance
3. Summary
1. Confronting

 Confronting adalah ekspresi konselor


tentang ketidakcocokannya dengan
perilaku konseli.
 Konfrontasi adalah keterampilan konselor
untuk menunjukkan adanya kesenjangan,
diskrepensi, atau inkongruensi dalam diri
konseli dan kemudian konselor
mengumpanbalikkan kepada konseli.
SIFAT konfrontasi

Dapat digunakaan apabila hubungan


antara konselor dan konseli sudah
terbina dengan baik dan sudah
mencapai KEPERCAYAAN, jika tidak
justru terjadi resistensi di pihak
konseli.
TUJUANNYA Confronting (Konprontasi)

• Untuk membantu proses


perkembangan konseli yang
sementara ini nampak terganggu
oleh adanya KESENJANGAN
KESENJANGAN…..
1. Ketidak sesuaian antara ekspresi konseli tentang siapa dia
dan apa yang diinginkannya. (real self atau self concept
versus ideal self).
2. Ketidak sesuaian antara verbal konseli tentang dirinya
(awareness atau ansight) dengan perilakunya. (Klien
mengatakan satu pihak dia sangat memperhatikan pacarnya,
tapi dalam pernyataan lain dia malas menghubungi)
3. Antara Dua Tingkahlaku Non Verbal (Kaki gemetar,
sedangkan bibir tersenyum)
4. Antara dua orang atau lebih (Dia berkata begini, dan Anda
mengatakan begitu..”)
5. Antara Pernyataan dan Tingkahlaku Non-Verbal (Konseli
menyatakan bahwa dia sangat senang di runag konseling,
tetapi wajahnya menunjukkan ketegangan dan gemetar)
Contoh KALIMAT PERCAKAPAN
Ce “Pak Rosidan, saya inginnya belajar ini nanti ingin menjadi
ranking I di kelas, tapi saya itu kalau sudah membaca buku jadi
mudah ngantuk atau kalau diajak teman-teman ngobrol saya
ikutikutan
saja, atau kalau diajak jalan-jalan teman saya langsung
ikut.”

KET Kesenjangan apa?: antara diri actual (=mudah ngantuk, ikutikutan


saja) dan diri ideal (= menjadi ranking 1)

Co “Anda katanya ingin menjadi rangking 1, tapi anda mudah ngantuk


kalau sudah membaca buku?
3. Reassurance (Penguatan)
 Teknik yang dipergunakan untuk
memperkuat atau mendukung pernyataan
positif konseli agar iamenjadi lehih yakin
dan percaya diri.
 Teknik ini juga dapat dipergunakan untuk
mendorong diri konseli agar ia tabah
dalam menghadapi hal-hal yang tidak
menyenangkan bagi dirinya.
3 jenis : Reassurance dibedakan menjadi :

1. Prediction reassurance (penguatan prediksi),


yaitu penguatan yang dilakukan konselor
terhadap pernyataan konseli yang berisi rencana
positif yang akan dilaksanakan,
 Contoh: ”Bagus, apabila anda mau menolong
teman anda, kemungkinan besar mereka juga
akan menolong Anda”; Jika benar-benar Anda
lakukan rencana itu, ….maka” (prediksi).
2. Postdiction reassurance (penguatan postdiksi)
yaitu penguatan konselor lerhadap tingkah laku
positif yang telah dilakukan klien dan tampak
hasilnya.

Contoh: “Bagus sekali, setelah anda benusaha


belajar dengan keras, nilai anda menjadi lchih
tinggi dari cawu kemarin”,

Semula konseli takut menghadapi sesuatu, tetapi


dengan keberaniannya ternyata ia berhasil juga
menyelesaikan tugas yang selama ini ia takutkan.
Konselor: “Bagus, ternyata apa yang Anda
bayangkan selama ini tidak terbukti”.
3. Factual reassurance (penguatan faktual) yaitu
penguatan yang dipergunakan konselor untuk
mengurangi beban penderitaan psikologis
(pengalaman yang tidak menyenangkan) konseli,
karena pengalaman demikian tidak hanya konseli
sendiri yang mengalaminya, akan tetapi akan
dialami oleh semua orang.

Contoh: Pada saat konseli mengalami musibah, misalnya,


konselor dapat membantu meringankan beban konseli
dengan memberikan dukungan faktual bahwa apa yang
dialami konseli juga dapat dialami oleh orang lain dan
merasakan seperti apa yang dirasakan konseli saat ini.”
4. Summary (Ringkasan)

• Keterampilan konselor untuk


mendapatkann kesimpulan atau ringkasan
mengenai apa yang telah dikemukakan
oleh konseli.
• Okun (1987) mengemukakan bahwa
summary adalah teknik yang dipergunakan
konsetor untuk menyimpulkan hal-hal yang
dikomunikasikan selama session bantuan
dan hal-hal tersebut merupakan
bagianbagian yang penting.
Summary dibedakan menjadi dua (2 ) :

1. Kesimpulan bagian
2. kesimpulan akhir
CONTOH Summary bagian :

 Kesimpulan bagian dibuat pada percapakan


konseli dan konselor yang dipandang telah
sampai pada titik penting, dan dibuat dengan
menggunakan.

 kata-kata, seperti: “untuk sementara ini….”, “sejauh


percakapan kita ini…..”, “sampai saat ini…”.
CONTOH ; Summary Akhir
 Kesimpulan akhir dibuat setelah konselor
menganggap bahwa percapakan telah sampai
pada titik akhir Simpulan akhir merupakan review
dari keseluruhan wawancara pada suatu sesi
konseling.
 Menggunakan kata-kata pendahuluan,
seperti:“dari awal dan akhir percakapan kita,
maka dapat disimpulkan….”, “sebagai kesimpulan
akhir pembicaraaan kita…”.

Anda mungkin juga menyukai