Anda di halaman 1dari 13

KONSELING

RASIONAL
EMOTIF
PERILAKU

Dini Rakhmawati

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas PGRI Semarang


Landasan Filosofi

Men are disturbed not by things, but by the views


which they take of them

Manusia terganggu bukan karena


sesuatu, tetapi karena pandangan
terhadap sesuatu
Filosofi hidup yang tidak efektif

– Semua orang harus menyukai dan menyetujui saya,


dan itu adalah sesuatu yang sangat esensial
– Untuk menjadi orang berharga, individu harus selalu
berhasil
– Jika sesuatu tidak seperti yang diharapkan, itu sangat
buruk.
– Ketidakbahagiaan adalah hasil dari peristiwa eksternal
yang tidak dapat dikontrol oleh diri sendiri.
Lanjutan..
– Sesuatu yang membahayakan harus menjadi perhatian dan
harus selalu diingat dalam pikiran.
– Lari dari kesulitan dan tanggung jawab lebih mudah daripada
menghadapinya.
– Seseorang harus memiliki orang lain sebagai tempat
bergantung dan harus memiliki orang lain yang lebih kuat
yang menjadi tempatnya bersandar.
– Masa lalu menentukan tingkah laku saat ini dan tidak bisa
dirubah.
– Individu bertanggung jawab atas masalah dan kesulitan yang
dialami oleh orang lain.
– Kegagalan adalah bencana.
Prinsip Teori REB
– Pikiran adaah penentu yang paling penting terhadap emosi
individu.
– Disfungsi berfikir adalah penentu utama stres.
– Cara terbaik untuk mengatasi stres adalah mengubah cara berfikir
– Perubahan itu tidak terjadi dengan mudah
TEORI G-ABC-DEF
G (Goal) Tujuan-tujuan
A (Activating event in a person life) atau kejadian yang mengaktifkan
atau mengakibatkan individu

B Keyakinan baik irasional maupun rasional


(Beliefs)
C (Consequences) konsekuesi baik emosional maupun tingkah laku
D (disputing irrationa belief) atau melakukan dispute pikiran irasional

E (Efective nee philosophy of life) mengembangkan filosofi hidup


efektif
F (Further action/ new feeling) atau aksi yang akan dilakukan lebih
lanjut dan perasaan baru yang dikembangkan
Contoh episode emosional yg cenderung salah
menginterpretasikan kejadian dan mengakibatkan masalah

A1 “Pendapat saya tidak diterima dalam kelompok”


A2 “Teman2 dalam kelompok saya mengacuhkan saya, mereka
membenci saya”
B “ Saya tidak berharga, saya adalah orang yang tidak diinginkan, saya
tidak punya arti”
C Reaksi emosi: Depresi
Tingkah laku: menghindari orang-orang, menjadi pendiam
Tahap-tahap Konseling REB
secara umum

• Proses penyadaran terhadap pikiran irasional konseli


• Penguatan bahwa konseli memiliki potensi untuk berubah
Tahap 1

• Proses dispute pikiran irasional


• Implementasi teknik-teknik konseling
Tahap 2

• Pengembangan filosofi hidup rasional dan efektif


Tahap 3
Dispute Kognitif

......Usaha untuk mengubah pikiran irasional


menjadi rasional sehingga konseli dapat
mengembangkan filosofi hidup yang lebih
efektif...
Pertanyaan-pertanyaan untuk
melakukan dispute logis

– Apakah itu logis?


– Mengapa harus begitu?
– Dimana aturan itu tertulis?
– Apakah kamu bisa melihat
ketidakkosistenan keyakinan kamu?
– Mengapa kamu harus merasa begitu?
– Sekarang kita lihat kembali, mengapa
kamu harus tidak melakukan itu?
Pertanyaan untuk reality testing

– Apa buktinya?
– Apa yang terjadi kalau......?
– Mari kita bicara kenyataanya..
– Apa yang dapat diartikan dari cerita
kamu tadi?
– Bagaimana kejadian itu bisa menjadi
sangat menakutkan / menyakitkan?
Pertanyaan untuk pragmatic
disputation
– Selama kamu meyakini hal tersebut,
akan bagaimana perasaan kamu?
– Apakah keyakinan ini berharga untuk
dipertahankan?
– Apa yang akan terjadi bila kamu berfikir
demikian?
SELAMAT BERLATIH
BAHAGIA ITU KITA YANG
CIPTAKAN

Anda mungkin juga menyukai