Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KLASIFIKASI MEDIA BIMBINGAN DAN


KONSELING

Disusun oleh:

Intan Hana Pratiwi

NIM. 1600001033

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2017
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. Kelompok Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam ..................................... 3
B. Kelompok Media Proyeksi Diam................................................................................. 4
C. Kelompok Media Audio ............................................................................................... 5
D. Kelompok Film (Motion Pictures) ............................................................................... 6
E. Kelompok Multimedia .................................................................................................. 6
F. Media Objek .................................................................................................................. 7
G. Media Interaktif ............................................................................................................ 7
H. Manfaat Media Bimbingan dan Konseling.............................................................. 8
BAB III : PENUTUP ............................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................ii

i
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses komunikasi, artinya di
dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada
seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Media merupakan bagian dari
proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan
saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran/ channel yang dimaksud adalah media.
Karena pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, maka
media yang dimaksud adalah media bimbingan dan konseling.

Bentuk komunikasi yang terdapat dalam layanan bimbingan dan konseling yaitu
membutuhkan peran media untuk dapat meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian
tujuannya. Menurut Berlo (dalam Nursalim, 2015) Komunikasi tersebut akan efektif
jika ditandai dengan adanya “area of experience” atau daerah pengalaman yang sama
antara penyalur pesan dan penerima pesan.

Komunikasi dalam konteks bimbingan konseling adalah syarat mutlak, karena proses
bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan proses komunikasi. Oleh sebab itu,
menurut faqih (2004) metode bimbingan konseling dapat diklasifikasikan berdasarkan
segi komunikasi tersebut. Ada metode langsung atau komunikasi langsung dan
metode tidak langsung atau komunikasi tidak langsung.

Metode komunikasi langsung adalah metode yang menuntut proses bimbingan dan
konseling itu dilakukan dengan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan
konselinya, baik secara individual maupun kelompok. Kemudian metode lainnya
adalah metode komunikasi tidak langsung, metode ini mensyaratkan adanya bantuan
media sebagai sarana berkomunikasi dalam proses bimbingan dan konseling, baik
dilakukan secara individual, kelompok, maupun secara massal.

Berdasarkan Sujiono (dalam Irawan, 2015) Media bimbingan dan konseling


merupakan suatu peralatan baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras
yang berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
Media bimbingan dan konseling juga dapat diartikan segala sesuatu yang digunakan
menyalurkan pesan atau informasi dari pembimbing kepada siswa yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga siswa akan mengalami
perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik Arsyad (2016)
Mengemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam pengertian media adalah
bahwa; (1) media memiliki pengertian fisik (hardware), yaitu suatu benda yang dapat
dilihat, didengar atau diraba panca indera; (2) media memiliki pengertian non fisik
(software), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang
merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa; (3) penekanan media terdapat
pada visual dan audio; (4) media merupakan alat bantu pada proses belajar baik di
dalam kelas maupun di luar kelas; (5) digunakan dalam rangka komunikasi dan

1
interaksi pembimbing dan siswa dalam proses layanan; (6) dapat digunakan secara
massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya:
film, slide, video), atau perorangan (misalnya: komputer, modul, radio tape, video
recorder). Berdasarkan pada uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media dalam layanan bimbingan dan konseling membantu efektifitas penyampaian
layanan. Kegunaan penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling
adalah memperjelas penyajian pesan atau informasi agar tidak verbalistis, mengatasi
keterbatasan ruang, merubah perilaku dari yang tidak diinginkan menjadi sesuai yang
diinginkan, dan menyamakan persepsi antara pembimbing dengan individu yang
dibimbing.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan maka kami merumuskan masalah
pembahasan Klasifikasi Media Bimbingan dan Konseling sebagai berikut:

1. Apa itu kelompok media grafis, bahan cetak, dan gambar diam?
2. Apa itu kelompok media proyeksi diam?
3. Apa itu kelompok media audio?
4. Apa itu kelompok film (Motion Pictures)?
5. Apa itu kelompok multimedia?
6. Apa itu media objek?
7. Apa itu media interaktif?
8. Apakah manfaat media bimbingan dan konseling?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas maka kami menentukan tujuan
pebahasan Klasifikasi Media Bimbingan dan Konseling sebagai berikut:

1. Kelompok media grafis, bahan cetak dan gambar diam.


2. Kelompok media proyeksi diam
3. Kelompok media audio.
4. Kelompok film (motion pictures).
5. Kelompok Multimedia.
6. Media objek.
7. Media interaktif.
8. Manfaat media bimbingan dan konseling.

2
BAB II : PEMBAHASAN

A. Kelompok Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam


1. Media Grafis
Merupakan media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol atau gambar. Adapun yang
termasuk ke dalam media grafis antara lain :
a. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka,
garis, dan simbol.
b. Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk
memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui
garis-garis simbol.
c. Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, simbol, yang merupakan
ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
d. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
e. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik,
dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
f. Papan Flanel, yaitu media berupa papan yang dilapisi kain flanel berisi
pesan berupa kata-kata agar mudah ditempel dan dilepas.
g. Buletin board, yaitu media berupa papan biasa berisi gambar atau kata,
biasanya langsung ditempel menggunakan alat perekat.
2. Media Bahan Cetak
Media visual yang pembuatannya melaluin proses pencetakan/printing atau
offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
Adapun jenisnya adalah sebagai berikut:
a. Buku Teks, yaitu buku yang membahas cara memecahkan masalah atau
cara menggambarkan diri, biasanya termasuk dalam biblio konseling.
b. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan
tertentu dan didesain sedemikian rupa guna memperlancar pelaksanaan
layanan informasi dan bimbingan klasikal. Dalam bimbingan konseling,
modul seperti ini sering digunakan dalam modul bimbingan karir, modul
bimbingan belajar dan sebagainya.
c. Bahan pengajaran terprogram, yaitu paket program pengajaran individu,
seperti halnya modul tetapi disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap
halamannya (bingkai), suatu bingkai biasanya berisi materi pelajaran,
pertanyaan dan follow up dari bingkai sebelumnya.
3. Gambar Diam
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan
melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto media gambar diam ini
dapat digunakan untuk berbagai macam layanan bimbingan dan konseling

3
misalnyauntuk menjelaskan tentang macam-macam pelanggaran yang sering
dilakukan siswa, menjelaskan prestasi yang diraih oleh siswa, menjelaskan tentang
kegiatan pengembangan diri siswa, MOS, kegiatan ekstrakulikuler dan sebagainya.
Kelebihan media gambar diam:
a. Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret.
b. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
c. Pembuatannya mudah dan hargamya murah.
Kelemahan media gambar diam :
a. Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran
kelompok besar.
b. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan
kesalahan persepsi.

B. Kelompok Media Proyeksi Diam


Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki
sedikit unsur gerakan. Adapun jenis media ini diantaranya adalah:

1. Media OHP dan OHT


OHT (Overhead Transparancy) adalah media visual yang diproyeksikan
melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). Ada 3 jenis bahan
yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
a. Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat
ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
b. PPC transparency film (PPC yaitu Plain Paper Copier), yaitu jenis
transparansi yang dapat diberi tulisan atu gambar dengan menggunakan
mesin photocopy.
c. Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan
atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax.

Kelebihan Media OHT/OHP :


a. Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
b. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan
warna-warna yang menarik.
c. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk
mencatat hal-hal yang penting.
d. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan
penggelapan ruangan.
e. Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
f. Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.

Kelemahan Media OHT/OHP :


a. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.

4
b. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah
gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
c. Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

2. Media Opaque Projektor


Merupakan media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan-bahan
yang tak tembus pandang seperti: buku, foto, selain gambar yang berdimensi
atau 2 dimensi (2D) juga bisa memproyeksikan gambar tiga dimensi (3D), selain
itu media opaque projector juga dapat memproyeksikan film bingkai atau slide
tetapi tidak dilengkapi dengan suara.

3. Media Slide
Merupakan media visual yang dapat diproyeksikan dengan alat yang
dikenal dengan proyektor slide. Biasanya film bingkai atau slide terbuat dari film
positif yang kemudian diberi bingkai karton atau plastik. Film positif yang biasa
digunakan untuk slide berukuran 35 mm dengan ukuran bingkai 2x2 inchi. Sebuah
film slide biasanya terdiri dari beberapa bingkai yang banyaknya disesuaikan
dengan bahan atau materi yang akan disampaikan.

4. Media Filmstrip
Merupakan media visual yang diproyeksikan seperti film slide hanya saja
terdiri dari atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (ujung yang satu dan
lain berkaitan). Biasanya frame dalam filmstrip terdiri dari 50 buah dan ada juga
yang 75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm.

C. Kelompok Media Audio


Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh
indra pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan ditunagkan ke dalam
lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik dan sound effect (dalam Nursalim,
2013: 17).

Adapun jenis media audio menurut Prasetiawan (dalam Prasetiawan, 2017: 1533)
yaitu media radio merupakan media audio yang dipancarkan melalui pancaran gelombang
elektromagnetik dari suatu pemancar. Biasanya seorang penyiar menyampaian pesan atau
materi melalui microphone yang kemudian diolah dan dipancarkan kesegala penjuru
dengan gelombang elektromagnetik dan diterima oleh alat yang disebut pesawat radio.

Jenis media audio ini diantaranya media alat perekam pita magnetik. Alat perekam
pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui
proses perekaman kaset audio. Dalam bimbingan dan konseling, media ini biasanya
berupa kaset relaksasi dan meditasi, bisa juga digunakan untuk mendukung pelaksanaan
strategi diri sebagai model (dalam Nursalim, 2013: 17).

5
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik :

1. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.


2. Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
3. Penggandaan programnya sangat mudah.

Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik :

1. Daya jangkaunya terbatas.

D. Kelompok Film (Motion Pictures)


Film disebut juga gambar hidup (motion picture), yaitu serangkaian gambar diam
(still picture) yang meluncur secara tepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan
kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audio
visual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi
pemirsanya.

Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film suara, dan film gelang yang
ujungnya saling besambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.

Kelebihan media film:

1. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
2. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
3. Megatasi keterbatasan ruang dan waktu.
4. Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
5. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat memperngaruhi sikap siswa.

Kekurangan media film:

1. Harga produksinya cukup mahal.


2. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3. Mememrlukan operator khusus untuk mengomperasikannya.

E. Kelompok Multimedia
Pengertian multimedia sering dikacaukan dengan pengertian multiimage. Multimedia
merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan
belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang
terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multiimage
meruoakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan lagi dengan
komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besar yang
cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas.

Kelebihan multimedia:

1. Siswa yang memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.


2. Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih
bervariasi.

6
Kelemahan multimedia:

1. Biayanya cukup mahal.


2. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.

F. Media Objek
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak
dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya,
bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya.

Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek
sebenarnya dan media objek pengganti. Media objek sebenarnya dibagi dua jenis,
yaitu media objek alami dan media objek buatan.

Media objek alami dapat dibagi kedalam dua jenis yaitu objek alami yang hidup
dan objek alami yang tidak hidup. Media kelompok kedua terdiri atas benda-benda tiruan
yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya ,objek-objek pengganti
disebut replika ,model,danbenda tiruan. Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi
statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang sebenarnya. Model
merupakan sebuah reproduksi yang keliahatannya sama ,tapi biasannya diperkecil atau di
perbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam ,yaitu pertama merupakan
bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai suatu benda yang besar. Bentuk benda
tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu benda
,misalnya sistem pembakaran automobile.

Dalam bimbingan dan konseling ,media objek ini contohnya adalah pohon harapan.
Media ini digunakan untuk membantu penyampaian materi tentang bimbingan karier.
Dibawah ini dicontohkan pohon harapan

G. Media Interaktif
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya
memeratikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama
mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Sedikitnya ada dua macam interaksi.
Interaksi yang pertama ialah siswa berinteraksi dengan sebuah program, misalnya
menjawab soal dari bahan belajar berprogram, misalnya siswa diminta mengisi isian
angket atau inventory pada program aplikasi tertentu dengan mengunakan komputer.
Melalui interaksi ini pada akhirnya siswa mampu memahami diri dan memecahkan
masalahnya, misalnya program pemahaman minat, program pengembangan diri, program
konseling interaktif dan sebagainya.

Bentuk interaksi kedua, siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya simulator,


komputer, laboratorium bahasa. Ketiga, interaksi siswa secarateratur tetapi tidak
terprogram, Misalnya permainan pendidikan, simulasi dan sejenisnya.

7
H. Manfaat Media Bimbingan dan Konseling
Secara umum media bimbingan dan konseling mempunyai manfaat atau kegunaan
yaitu sebagai berikut :

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.


2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah/ minat siswa, interaksi lebih langsung antara siswa
dengan guru bimbingan dan konseling (guru BK).
4. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
5. Proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik dan
interaktif.
6. Kualitas layanan bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan.
7. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap materi layanan bimbingan dan

Konseling.

8
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
Media Bimbingan dan Konseling adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa/konseli untuk memahami diri, mengambil
keputusan, serta memecahkan masalah yang dihadapi.

Penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling membantu efektifitas


penyampaian layanan. Kegunaan penggunaan media dalam layanan bimbingan dan
konseling adalah memperjelas penyajian pesan atau informasi agar tidak verbalistis,
mengatasi keterbatasan ruang, merubah perilaku dari yang tidak diinginkan menjadi
sesuai yang diinginkan, dan menyamakan persepsi antara pembimbing dengan
individu yang dibimbing.

B. Saran
Diharapkan pembaca dapat melakukan proses bimbingan dan konseling dengan baik,
menarik, agar klien tidak merasa bosan dan jengah. Dengan banyak kreatifan melalui
media yang ada diharapkan konselor dapat lebih kreatif untuk menciptakan suasana
bimbingan dan konseling semakin baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nursalim, Mochamad. 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta Barat:
Akademia Permata.

Prasetiawan, Hadi. 2017. Media dalam Layanan Bimbingan dan Konseling. The 5TH Urecol
Proceeding. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Halaman: 1529 – 1536.

ii

Anda mungkin juga menyukai