A. Pengertian Multikultural
segala sesuatu yang ada kaitanya dengan unsur budaya disebut kultural.
Banyak hal yang berkaitan dengan kultural. Dalam berbagai segi kehidupan
sosiologi, dan sebagainya. Kultural budaya adalah segala cakupan budaya yang
sudah secara turun temurun yang meliputi bidang seni, pengetahuan, hukum,
kepercayaan, adat istiadat, pola kebiasaan masyarakat dan hal terkait lainnya
Kata lain kultural adalah sesuatu hal yang terkait dengan kebudayaan
dsb atau hal-hal yang berkaitan dengan seni rupa seperti musik, teater, melukis
dll. Kultural juga merupakan suatu landasan yang lebih menekankan kepada
nilai-nilai kebudayaan bangsa yaitu suatu kultur budaya yang menjadi jati diri
bangsa yang telah ada sejak jaman dahulu dan tidak terpengaruh oleh unsur
1
Multikultural adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
bisa juga diartikan sebagai pandangan atau anggapan dunia yang selanjutnya
keingintahuan mengenai budaya etnis dari orang lain (Lawrence Blum, dikutip
Lubis (2006:174).
pada suatu masyarakat yang saling menerima realitas tentang keragaman jenis
2
kelamin, ras, suku bangsa, agama, atau etnik, agama, serta kebudayaan dalam
tunggal yang telah diyakini oleh penduduk atau masyarakat dan pemerintah
masyarakat dan pemerintah sebagai acuan dalam menjalani hidup, atau dapat
dituntut untuk memakai cara yang sama, saling memahami satu sama lain dan
B. Individu Multikultural
Misalnya seperti etnis, budaya, agama, mata pencaharian, dan media. Sebagai
perlu untuk memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan
3
masyarakat. Berbagai kebudayaan itu jalan beriringan, saling melengkapi dan
Dalam konteks itu pula maka ribuan suku bangsa sebagai masyarakat
yang dimilikinya harus dilihat sebagai aset negara yang dapat didayagunakan
dirinya melalui kebudayaan mereka. Hal ini juga berarti bahwa masyarakat
perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat menjadi bagian dari kebudayaan
kelahiran leluhurnya, namun pada saat yang sama, mereka juga harus tetap
diberi ruang dan kesempatan untuk mampu melihat dirinya, serta dilihat oleh
4
masyarakat lainnya yang sama-sama merupakan warga negara Indonesia,
sebagai bagian dari bangsa Indonesia, dan tanah leluhurnya termasuk sebagai
berarti juga membangun bangsa dan tanah air tanpa merasakannya sebagai
lain. Misalnya, di pulau Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, dan Madura di
mana ketiga suku tersebut hidup di pulau Jawa dan memiliki kebudayaan
yang berbeda.
bersifat non-komplementer.
sosial yang bersifat tidak saling melengkapi. Misalnya, pada lembaga agama
5
berbeda. Lembaga-lembaga agama tersebut tidak saling melengkapi karena
dikembangkan.
pemicu terjadinya konflik. Konflik yang terjadi bisa sangat beragam, mulai
dari konflik antar individu sampai konflik antar kelompok. Hal ini bisa
disebabkan oleh minimnya toleransi satu sama lain, baik antar individu
masyarakat timbul bukan karena kesadaran, melainkan paksaan dari luar diri
6
integrasi karena kebutuhannya. Contohnya adalah individu yang bekerja
pada individu atau perusahaan lain membuat dirinya harus mematuhi segala
aturan yang dibuat. Terjadinya kondisi patuh dan integrasi timbul karena
memiliki kekuatan politik yang mengatur kelompok lain. Hal ini menjadi
C. Teori Multikultural
1. Lawrence Blum
bentuk idiologi untuk bisa menerima perbedaan agama, politik, etnis, dan
2. Parekh
7
kerjasama. Kesepakatan tersebut yang dilakukan adanya kesempatan
3. Matsumoto
seperti berbeda budaya, latar belakang keluarga, agama, dan etnis tersebut
pemahaman budaya.
kesadaran politik.
5. Suparlan 2002, merangkum Fay 2006, Jari dan Jary 1991, Watson 2000
tindakan, oleh orang-orang dari negara, beragam dalam hal etnis, budaya,
8
agama dan sebagainya, tetapi bercita-cita untuk mengembangkan semangat
penerapan teknik konseling yang masih tradisional dan teknik yang berasal
dari daerah, dan hubungan yang kompleks antara klien, konselor dan
konteks sosial.
ditulis oleh Derald Sue, Allen Ivey dan Paul Pedersen yang berjudul “ A
9
memberikan kontribusi yang substansial terhadap bidang konseling
salah satu bidang seperti perasaan, pikiran, perbuatan atau sistem sosial dan
pertama menyatakan bahwa MCT teori tentang berbagai macam teori dan
10
Proposisi keenam fokus kembali pada tujuan dasar konseling “ Kesadaran
hal yang ada dan dibutuhkan di dalam multikultural pada umumnya seseorang
anggota-anggotanya.
seperti berbeda budaya latar belakang keluarga, agama, dan etnis tersebut
11
konteks lintas budaya. Pentingnya kesadaran multikultural dalam menghadapi
keterampilan, aspek citra diri seseorang atau peran sosial, atau tubuh
penting untuk dikuasai oleh seseorang karena berkaitan dengan apa yang kita
lihat, bagaimana kita memahami apa yang kita lihat, dan bagaimana kita
lebih lanjut DuPraw daan Axner (2002) menyatakan seringkali kita tidak sadar
multikultural menurut moule (2012) ada 4 komponen atau tahapan yang perlu
diperhatikan :
1. Awareness (Kesadaran)
12
Dalam kemponen kesadaran diharapkan mampu menyadari reaksi
2. Knowledge (Pengetahuan)
mempengaruhi prilaku kita dan sering kali kita tidak menyadari hal itu.
Banyak orang yang sering berprasangka terhadap orang lain yung baru
a. Attitude (Sikap)
b. Kepercayaan
Segala nilai kepercayaan harus tetap utuh. Nilai budaya klien harus tetap
3. Skills (Keterampilan)
isyarat dan non verbal yang cenderung bervariasi antar budaya. komponen
diri satu sama lain. Banyak kasus radikalisme berlatar belakang perbedaan
13
etnis, budaya, agama dan pemahaman keprcayaan serta perbedaan lainnya
lingkungan yang plural. Untuk hidup dalam lingkungan yang plural. Ketika
humanity dan sanse of respect melalui penanaman nilai dan sikap saling
pendidikan formal, informasi maupun non formal. Mulai dari sekolah dasar
merupakan tiga pilar dasar pola piker dan menjadi kewajiban bagi konselor
penting sebagai pejuang terhadap dalam perubahan bangsa kita kearah yang
lebih baik,
14
hindari. Para konselor berasal dari beragam budaya yang berbeda dan
15
10. Undang-undang tentang pelecehan seksual,
membenci kejahatan, perumahan dan
diskriminasi kerja
11. Etis pengetahuan dan praktek (misalnya,
pedoman etika untuk penggunaan teknik lokal)
12. Pencegahan masalah
Keterampilan 1. Keterampilan wawancara untuk berbicara
tentang perbedaan budaya
2. Pemeriksaan latar belakang budaya dan masalah
3. Pengembangan orientasi teoritis individual
4. Menampilkan perilaku budaya responsif
5. Berkomunikasi empati secara budaya diakui oleh
klien
6. Penanganan klien perlawanan
7. Konsultasi keterampilan untuk komunikasi
dengan adat penyembuh
8. Manajemen kasus keterampilan
9. Keterampilan advokasi untuk mempengaruhi
organisasi
10. Keterampilan penjangkauan / organisasi
komunitas
11. Kelompok keterampilan resolusi konflik
12. Pengajaran keterampilan untuk pendidikan
masyarakat
budaya, seperti yang diketahui bahwa Indonesia memiliki lebih dari 300
kelompok etnik atau suku bangsa , lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa
di tanah air menurut sensus BPS tahun 2010. Dengan ini dalam upaya
16
terutama bimbingan dan konseling lah yang harus memberikan kontribusi
dan konseling dalam memberikan arahan kepada siswa khususnya, harus pula
ada di balik otaknya dan pada kedalama jiwanya, melainkan dari asal usul
tindakan sadarnya, dari interaksi sosial yang didasari oleh sejarah hidupnya
17
Faktor utama yang harus dimiliki konselor adalah kemampuan
pengertian dan hal yang bisa terjadi dalam proses konseling, serta memiliki
bimbingan adalah membantu? Dalam hal ini bukan semata – mata untuk dan
diri terhadap perbedaan budaya, sehingga menyadari streotipe yang ada dalam
Melalui proses bimbingan inilah diharapkan ada usaha lebih giat dari
18
kepada seluruh peserta didik, dan sebagai konselor pun bimbingan dan
mau menerima budaya lain sebagai obyek yang dapat dipelajari dengan segala
yang paling baik, dengan ini maka peranan bimbingan dan konseling harus bisa
dengan budaya klien, karena bagaimana pun klien tidak pernah salah.
Hal ini terkait dengan konselor harus berusaha lebih giat untuk
didalam multikulturalisme dapat dikenal dan dipahami oleh peserta didik dan
Bimbingan dan konseling itu sendiri yang selama ini keberadaannya kurang
peserta didik.
19
manusia. Pentingnya memahami perbedaan nilai – nilai, persepsi, emosi dan
budaya nya sendiri, memiliki pengetahuan mengenai ras – nya dan bagaimana
hal ini secara personal dan professional yang mempengaruhi proses konseling,
mempengaruhi orang lain. Dengan berbagainya suku dan budaya yang ada di
Negara kita maka dalam memajukan pendidikan yang bermutu dan berguna di
dalam multikultural ini membutuhkan proses secara bertahap agar peserta didik
memahami konsep perbedaan, dan mau menerima setiap perbedaan yang ada.
dan tak ada manusia yang sama dalam dunia ini, seperti dengan semboyan
Negara kita yaitu Bhineka Tunggal Ika dengan artian atau pengeertian berbeda
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/21217068/PERAN_KONSELOR_DALAM_MASYA
RAKAT_MULTIKULTURALISME_DI_SEKOLAH
https://www.indonesia.go.id/profil/suku-bangsa
21