Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sellina Mita Saputri

NIM : 0303172126

Kelas/ Semester : BKI-2/VI

PERILAKU ATTENDING, EMPATI, REFLEKSI DAN EKSPLORASI

A. Perilaku Attending

Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen
kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan. Perilaku attending yang baik dapat :

1. Meningkatkan harga diri klien.

2. Menciptakan suasana yang aman

3. Mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.

Contoh perilaku attending yang baik :

1. Kepala : melakukan anggukan jika setuju

2. Ekspresi wajah : tenang, ceria, senyum

3. Posisi tubuh : agak condong ke arah klien, jarak antara konselor dengan klien agak dekat,
duduk akrab berhadapan atau berdampingan.

4. Tangan : variasi gerakan tangan/lengan spontan berubah-ubah, menggunakan tangan


sebagai isyarat, menggunakan tangan untuk menekankan ucapan.

5. Mendengarkan : aktif penuh perhatian, menunggu ucapan klien hingga selesai, diam
(menanti saat kesempatan bereaksi), perhatian terarah pada lawan bicara.

B. Pengertian Empati
Pada dasarnya konselor yang kita hadapi biasanya hanya menampilkan diri mereka
sebagian saja dan tidak utuh. Bahkan seringkali mereka berusaha menutupi sebagian besar
diri mereka. Konselee jarang menampilkan dunia dalam diri mereka, kecuali teerhadap orang
yang mereka percayai. Orang yang mendapatkan kepercayaan ini adalah orang yang dapat
memahami dan merasakan isi pikiran, pengalaman hidup, maupun perasaan mereka.

Oleh sebab itu keberhasilan konseling sangat ditentukan oleh kemampuan kita berempati.
Jika kita mampu berempati terhadap konselee, maka konselee akan lebih terbuka. Dengan
demikian, konseling pun akan berjalan dengan lebih lancar sesuai dengan klien yang terbuka
dan jujur terhadap konselor. Untuk itu empati memiliki komponen sebagai berikut :

Empati adalah sebuah kemampuan untuk melihat, memahami, dan merasakan sesuatu hal
yang terjadi pada diri orang lain dari sudut pandang orang lain tersebut; bukan dari sudut
pandang kita sendiri. Dan Empati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang
dirasakan klien, merasa dan berfikir bersama klien dan bukan untuk atau tentang klien. Agar
dapat membantu konselee, maka kita harus dapat memahami diri dan dunia konselee tersebut
dari sudut pandang si konselee. Anda harus memberikan keyakinan pada diri konselee bahwa
anda memahami keadaan dan perasaan konselee yang unik.

Hampir sama dengan apa yang diungkap oleh Edi Kurnanto, bahwa empati itu adalah
kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan oleh klien, merasa dan berfikir
bersama klien dan bukan uantuk atau tentang klien.

Adapaun tujuan dari empati yang digunakan oleh konselor adalah agar calon konselor
mampu memasuki dunia dalam klien melalui ungkapan-ungkapan empati baik itu empati
primer maupun empati tingkat tinggi yang menyentuh perasaan klien. Jika demikian
keadaannya maka klien akan terbuka dan mau mengungkapkan dunia dalamnya lebih jauh.
Baik itu perasaan, pengalamnnya, dan pikirannya.

Dan untuk lebih lengkapnya ada dua macam empati adalah sebagai berikut :

1. Empati primer/ Primery Emphaty (PE), yaitu suatu perasaan bagaimana masuk ke dunia
dalam klien merasakan apa yang diarasakan, dan dnegan perilaku attending . Jadi bentuk
empati yang hanya berusaha memahami perasaan, pikiran dan keinginan klien, dengan
tujuan agar klien dapat terlibat dan terbuka. Contoh ungkapan empati primer : “Saya
mengerti keinginan Anda”, “Saya dapat memahami pikiran Anda”, “Saya dapat
merasakan bagaimana perasaan Anda”. Atau seperti ini, “anda merasa tidak aman ketika
melihat dia. Saya merasakan perasaan anda. Akan teteapi anda memiliki kekuatan untuk
bangkit dan pergi meninggalkannya.”

2. Empati tingkat tinggi yang lebih akurat/ Advanced Accurate Emphaty (AAE), yaitu
konselor memberi empati yang lebih mendalam dan mengena sehingga pengaruhnya
terasa lebih mendalam pada diri klien, dan pada gilirannya lebih emmbangkitkan
suasanan emosional klien. Jadi empati apabila kepahaman konselor terhadap perasaan,
pikiran keinginan serta pengalaman klien lebih mendalam dan menyentuh klien karena
konselor ikut dengan perasaan tersebut. Misalnya: “saya ikut terluka dengan penderitaan
anda. Namun saya juga bangga dengan kemampuan daya tahan anda.”

C. Refleksi

Refleksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan,
pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non
verbalnya. Terdapat tiga jenis refleksi, yaitu :

1. Refleksi perasaan, yaitu keterampilan atau teknik untuk dapat memantulkan perasaan
klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien. Contoh
: ” Tampaknya yang Anda katakan adalah ….”

2. Refleksi pikiran, yaitu teknik untuk memantulkan ide, pikiran, dan pendapat klien
sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.Contoh : ”
Tampaknya yang Anda katakan…”

3. Refleksi pengalaman, yaitu teknik untuk memantulkan pengalaman-pengalaman klien


sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien. Contoh : ”
Tampaknya yang Anda katakan suatu…”
D. Eksplorasi

Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan pengalaman klien. Hal ini
penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak
mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan teknik ini memungkinkan klien untuk bebas
berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam. Seperti halnya pada teknik refleksi,
terdapat tiga jenis dalam teknik eksplorasi, yaitu :

1. Eksplorasi perasaan, yaitu teknik untuk dapat menggali perasaan klien yang tersimpan.
Contoh :” Bisakah Anda menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksudkan ….”

2. Eksplorasi pikiran, yaitu teknik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien. Contoh :
” Saya yakin Anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide Anda tentang sekolah sambil
bekerja”.

3. Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau teknik untuk menggali pengalaman-


pengalaman klien. Contoh :” Saya terkesan dengan pengalaman yang Anda lalui Namun
saya ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan pengaruhnya terhadap
pendidikan Anda”

Anda mungkin juga menyukai