Fakultas : FTI
Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA
Tatap Muka
01
Kode Matakuliah : 32241E3FA
Disusun oleh : Jati Wahyono A, M.Pd.
DESKRIPSI MATERI PERTEMUAN 1
masyarakat
Deskrispsi Tugas Tugas Pertemuan 1 membaca modul dan ppt.serrta mempersiapakan
materi pertemuan ke 2 dan membaca serta memahaminya
Kontrak Perkuliahan DIisi dengan aturan Perkuliahan sesuai dengan aturan kampus dan ada
tambahan dari dosen secara pribadi. Jangan lupa coment di tugas dan
forum serta quiz, aka nada tugas besar pula, serta aturan lain yang dibahas
di pertemuan 1
Mengenal Diri Sendiri Mengenal diri merupakan pintu gerbang agar seorang individu dapat
mengembangkan diri secara optimal, dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang
menjadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana
menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan
makna dan kepenuhan dari hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari orang yang tidak mampu mengenal dirinya sendiri dianggap
sebagai orang yang tidak tahu diri. Padahal, sebutan atau identitas itu dianggap kurang baik. Orang
yang tahu diri biasanya bisa menempatkan posisiya secara tepat. Tatkala berbicara, mengambil sikap,
berperilaku dalam pergaulan, bagi orang yang paham terhadap dirinya sendiri, maka tidak akan
melakukan kesalahan. Begitu pula sebaliknya, bagi orang yang tidak tahu diri. Memahami diri sendiri,
ternyata tidak mudah.
Akan tetapi seharusnya dilakukan oleh setiap orang. Oleh karena itu, mempelajari tentang diri
sendiri jauh lebih penting dibanding mempelajari orang lain. Bagi orang bijak dan arif, justru yang paling
penting adalah memahami diri sendiri agar bisa meletakkan dirinya secara benar dan tepat. Banyak
orang melakukan kesalahan hanya oleh karena tidak mampu memahami dirinya sendiri. Langkah
pertama dalam usaha membangun relasi yang baik dengan diri sendiri adalah dengan mengenal diri
sendiri. Dengan begitu kita tahu siapa kita sebenarnya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang
ada pada diri kita.
Cara mengenal diri sendiri, dengan mengawali pertanyaan “siapakah aku”? pertanyaan ini
merupakan awal yang baik untuk mencari jawaban tentang jati diri dan rahasia diri sendiri. Walaupun
pertanyaan “siapakah aku” dapat didekati dari banyak sudut pemahaman, seperti:agama, filsafat,
antropologi, psikologi, budaya, dan sebagainya, namun umumnya pertanyaan tersebut lebih dikenal
sebagai pertanyaan filosofis tentang manusia, yang melahirkan sederetan pertanyaan mendasar yang
lain, seperti: dari mana asalnya manusia itu, mau kemana dia sudah mati, apa makna hidupnya didunia
ini, apa arti kematian bagi manusia, dan sebagainya. Dalam bahan ini, pertanyaan “siapakah aku” lebih
banyak didekati dari sudut pandang psikologis, dan tidak dimaksud atau didekati sebagai pertanyaan
filosofis, sehingga pemahaman yang ingin dicapai juga bukanlah terutama pemahaman filosofis tentang
manusia. Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan
pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini dapat menjadi pendorong untuk mencari tahu lebih
banyak tentang diri sendiri (dari segi fisik dan psikis), sebagaimana dialami secara nyata dalam hidup
keseharian. “Kenali dirimu” merupakan topik pembuka dari pokok bahasan pertama “mengenal diri
sendiri”. Judul ini merupakan penegasan tentang apa yang penting dan pertama kita lakukan terhadap
Ungkapan “Kenalilah Dirimu” menyampaikan pesan yang sangat menantang kepada kita, agar
kita sesuai dengan keistimewaan yang ada pada kita mau terus berusaha mencari tahu tentang rahasia
diri kita sendiri, tentang kebenaran yang terkandung didalamnya. Walau ungkapan tersebut tidak kita
dalami seluas dan sedalam yang dimaksud oleh socrates, namun ungkapan tersebut tetap relevan bagi
kita. Kebenaran itu merupakan “kacamata” atau “frame” yang membuat orang mampu berkomunikasi
dengan orang lain secara otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng.
Mengenal diri sendiri sangat penting sebelum kita mengenal orang lain. Memahami hakikat diri sendiri
lebih sering menjadi hal yang sangat sulit dimata kebanyakan orang. Mereka sering menilai orang lain
namun tak pernah menilai dan mengenal dirinya sendiri. Banyak orang dengan mudah mengenali orang
lain, tetapi ternyata tidak berhasil mengenali dirinya sendiri.
Mengenali diri sendiri tidak semudah mengenal orang lain. Oleh karena itu, siapapun
sedemikian mudah menemukan kesalahan orang lain, tetapi tidak gampang melihat kesalahan diri
sendiri. Akibatnya, banyak orang menganggap bahwa orang lain selalu salah, kurang, dan tidak ada
benarnya. Begitu pula sebaliknya, dirinya selalu diangaggap paling benar.
Dengan mengenali dirinya sendiri maka orientasi ke dalam dirinya akan mudah dilakukan,
sehingga mekanisme self managemant akan berjalan dengan baik. Pemahaman mendalam terhadap
diri sendiri akan sangat membantu seseorang dalam menggunakan potensi secara maksimal untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakan. Selain itu dengan mengenali diri sendiri seseorang bisa memiliki
keyakinan diri dan berpikir positif yang akan mempengaruhi motivasinya menghasilkan sebuah karya
besar.
Pengenalan diri ialah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, baik secara fisik, psikis, sosial
maupun moral. Pengenalan diri dilakukan dengan cara pengungkapan diri dan umpan balik dari orang
lain. “Mengenal diri” tidak dimaksud mengenal segalanya tentang diri, sebagaimana telah dikatakan
bahwa hal itu tidak mungkin. Mengenal diri di sini lebih baik dimengerti sebagai suatu keberhasilan
seseorang memahami hal-hal pokok dan penting tentang realitas dirinya, baik dari segi fisik maupun
psikis, serta hal-hal penting lain yang berkaitan dengan itu sebagaimana dialami dalam kehidupan
Mengenal diri disini adalah guna mengetahui apa kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Ketika kita
memiliki kunci apa yang menjadi titik lemah dan titik kuat dari pribadi diri kita, kita akan mampu
memanage diri sendiri.
Menjadi kan tiap titik kekuatan sebagai mesin, dan menjadikan setiap titik lemah sebagai salah satu
focus yang harus dihadapi dan untuk dihandle. Sebagai contoh, ketika kita merasa bahwa “diri saya
tidak menyukai hal-hal yang penuh tantangan”, maka sebagai “diri saya sendiri”, kita perlu mencari
solusi dengan menimbulkan alas an yang mampu memotivasi diri sehingga mampu melewati hal-hal
yang penuh tantangan. Pada akhirnya hal yang dipaksa dengan dicari celah penyebab alasannya ini,
akan menjadi sebuah keterbiasaan yang tak lagi menjadi
sesuatu yang kita suka.
Tujuan atau manfaat mengenal diri harus dikaitkan dengan tugas mulia manusia untuk
mengembangkan dirinya. Pengembangan diri merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran. Sebagai
makhluk sosial, belajar adalah bagian dari kehidupan. “long life education”. Ada juga kata lain “belajar
dari buaian, sampai hingga ke liang lahat”. Kalimat-kalimat tadi adalah motivasi untuk setiap pribadi
manusia agar senantiasa terus belajardan belajar untuk mempersiapkan diri.
Belajar, bukan ditujukan untuk menciptakan diri yang sempurna sebagai makhluk hidup saja. Namun
menjadi pribadi yang pembelajar sejati ditujuan untuk kesiapan diri menghadapi bahwa kehidupan
bukanlah sebuah kekekalan. Setiap manusia yang mampu mengenali diri, akan mampu membangun
pribadinya yang memiliki tujuan, berdiri kokoh, dan mampu bertahan serta memahami tujuan
kehidupan. Salah satu tujuan dari membangun diri adalah untuk membentuk identitas diri agar mampu
memiliki tempat dilingkungannya berada. sebagai Cara berada khas manusia adalah bereksistensi,
yang secara terus-menerus berada
dalam proses menjadi diri sendiri. Sebab manusia adalah sesuatu yang “sudah” dan sekaligus “belum”,
yang “faktual” dan yang “potensial”; suatu realitas yang masih harus dibentuk terus-menerus, tanpa
henti, tanpa akhir. Ini lah mengapa manusia disebut sebagai makhluk pembelajar.
Disamping kenyataan faktualnya yang sekarang, manusia terbuka untuk banyak kemungkinan
(potensial) dimasa depan. Kita sedang berada pada suatu titik dalam rentangan yang panjang antara
yang sudah dan yang belum, antara masa lalu dan masa depan. Dalam rangka mewujudkan
kemungkinan potensial itu, manusia harus mengambil perannya. Bagaimana wujudnya, kecepatannya,
mutunya, dan sebagainya, sangat ditentukan oleh peran yang dimainkan seseorang dalam
merealisirnya. Untuk perwujudan kemungkinan-kemungkinan pengembangan diri ini, harus didasarkan
pada kenyataan faktual personal yang bersangkutan. Data factual ini berfungsi sebagai pengarah.
2020 Nama Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Nama Dosen – No Telp http://www.undira.ac.id
Perkembangan seseorang bukanlah perkembangan sembarangan, tanpa landasan dan arah yang
jelas. Keberhasilan seseorang mewujudkan hal tertentu dalam dirinya (sebagai dokter, peneliti, guru
dan sebagainya) tidak lain karena apa yang dia miliki secara potensial sekarang direalisir dengan
bantuan arahan dari apa yang sudah dia miliki sebelumnya. Inilah yang dimaksud kekuatan mengenal
diri. Ketika sesorang mampu mengenal dirinya, tau kekuatan-kekuatan diri, hal-hal yang disukai dan
diminati, serta
menjadi potensi, makai a akan tau kemana arah pribadinya. Sebagai contoh ketika
sesorang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan eksperimen, menyukai untuk mengamati,
menemukan hal-hal baru, suka melakukan uji coba, maka ia bisa mengambil peluang bahwa dirinya
memiliki potensi sebagai peneliti.
Selain sebagai arahan, data faktual diri sesorang berfungsi juga sebagai pembatas, dengannya tidak
semua kemungkinan dapat diwujudkan. Seseorang yang kakinya cacat tidak akan bisa menjadi
seorang pemain bola kaki yang handal. Keadaan dirinya membatasinya untuk merealisir kemungkinan
itu. Maka orang itu pun tidak perlu bermimpi untuk menjadi pemain bola kaki yang profesional.
Berikut beberapa manfaat mengenali diri sendiri:
1. Mampu Menentukan Jalan Hidup
Dalam menjalani kehidupan, kita dihadapkan pada banyak pilihan. Mulai dari pilihan dalam berkarir,
asmara, tempat berlibur, dan lain sebagainya. Bila kita sudah mengenali diri sendiri, tentu kita jauh
lebih mudah menentukan pilihan yang tepat. Ambil contoh kecilnya kita menyukai menulis, tentu kita
dapat dengan mudah memilih berkarir di dunia tulis
menulis.
Saat mencoba mengenali diri, tentu kita mendapati beberapa potensi yang kita punya. Dengan
mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri, kita bias mengoptimalkannya untuk kesuksesan dalam
karir maupun kehidupan. Salah satu manfaat praktis dari mengenal diri adalah memungkinkan
seseorang berkenalan akrab dengan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakat pribadinya. Ini amat
membantu bagi seseorang dalam kehidupannya dan dapat mencegahnya, misalnya, dari memilih
bidang studi atau pekerjaan yang secara interen tidak sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang
Tuhan anugerahkan kepadanya.
Hal itu sangat berharga bagi seseorang untuk memahami bahwa ia tidak berdiri sendiri secara teologis.
Ini penting, karena dapat membantu seseorang untuk memahami; tak peduli betapa berkuasa atau
tingginya status seseorang dalam hidup ini.ada banyaknya kejadian dalam kehidupan di mana orang
tidak mempunyai kontrol. Tetapi, yang lebih penting adalah nilai rohani dari pengenalan diri, di mana
orang yang mengenal diri sangat kecil kemungkinannya
untuk berkubang dalam kesombongan, kebanggaan, yang tak sepatutnya. Orang yang berhubungan
erat dengan dirinya sendiri dan Tuhannya, jauh lebih baik dalam memperbaiki aspek dirinya yang dapat
diperbaiki, dan yang memang memerlukan perbaikan. Ia lebih dapat menilai kelemahan-kelemahan
dan kekuatannya, dan bersyukur atas nikmatnya. Pengenalan diri adalah suatu system yang sangat
efektif bagi perbaikan diri.
Manfaat dari pengenalan diri adalah seseorang dapat mengetahui bahwa ia ciptaan Tuhan yang amat
berharga, dapat mengenal karakteristik-karakteristik yang eksklusif, yang memungkinkan orang melihat
dengan jelas siapa mereka, dapat memahami bahwa kita tidak diciptakan secara kebetulan. Apabila
kita merenung secara mendalam tentang diri kita sendiri, kita akan sampai pada suatu kesimpulan yang
tak terelakkan bahwa Tuhanlah yang menciptakan semua, dan kita tidak mungkin menjadi ada dengan
sendirinya. Melalui pengenalan diri kita mampu memupuk dan mengembangkan kesadaran diri kita.
Bila tidak demikian maka faktor-faktor luar dapat mempengaruhi kita dalam cara-cara yang tak dapat
[1] K. online.