Anda di halaman 1dari 21

JOHARI WINDOW

A. PENDAHULUAN
Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda karena manuia
tercipta tidak ada yang sama. Manusia memiliki kepribadian yang unik sehungga
setiap antar manusia tidak bisa meniru kepribadian seseorang. Kepribadian adalah
gambaran keseluruhan cara bertingkah laku yang terlihat dari kebiasaan berpikir,
sikap, minat, serta pandangan hidup.
B. KAJIAN TEORI
Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat
dinamika dari self-awareness yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif
kita. Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini
berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari
proses komunikasi. Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep
Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang
lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. Jendela tersebut terdiri dari matrik 4
sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun
yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah
tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Keempat gambar dapat dilihat sebagai
berikut:

1. Open Area (Daerah Publik)


Open Area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain
seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Area terbuka
merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita
sendiri dan orang lain. Bagi orang yang telah mengenal potensi dan kemampuan

dirinya sendiri, kelebihan dan kekurangannya sangatlah mudah untuk melakukan


kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga
orang dengan Type ini pasti selalu menemui kesuksesan setiap langkahnya,
karena orang lain tahu kemampuannya begitu juga dirinya sendiri. Ketika
memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan
tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus
bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open
area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.
2. Blind Area (Daerah Buta)
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak.
Pada daerah ini orang lain mengenal kita sementara kita tidak tahu kemampuan
dan potensi kita, bila hal tersebut yang terjadi maka umpan balik dan komunikasi
merupakan cara agar kita lebih dikenal orang terutama kemampuan kita,
hilangkan rasa tidak percaya diri mulailah terbuka. Misalnya bagaimana cara
mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan
mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita
memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka
akan bagus dalam bekerja tim. merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi
yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.
3. Hidden Area (Daerah Tersembunyi)
Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi
orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan,
keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area,
biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat
orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan
mengurangi tingkat kepercayaan orang. merujuk kepada perilaku, perasaan, dan
motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita
sendiri.
4. Unknown Area (Daerah yang tidak disadari)
Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak
mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang
lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau
berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota
keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan cinta. Jendela ini
akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau
belajar dari pengalaman.

Yang dimaksud dengan daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang
diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat
hal-hal yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam
berhubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak
mampu memahami tentang diri, sehingga orang ini seringkali menyinggung
perasaan orang lain dengan tidak sengaja. Daerah tersembunyi adalah daerah
yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh
orang lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/menutup dirinya. Informasi
tentang dirinya disimpan rapat-rapat. Daerah yang tidak disadari membuat bagian
kepribadian yang direpres dalam ketidaksadaran, yang tidak diketahui baik oleh
diri sendiri maupun orang lain. Namun demikian ketidaksadaran ini kemungkinan
bisa muncul. Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masingmasing daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain.
C. Instrumen Penilaian
Pernyataan
Saya menyelesaikan masalah dengan tenang
Saya pemalu
Saya berani jika menurut saya hal itu benar
Saya memiliki rasa percaya diri
Saya memiliki sikap responsif terhadap teman yang sakit
Saya selalu siap dengan apa yang akan terjadi
Saya dipercaya menjadi pemimpin dari sebuah organisasi
Saya memiliki pengetahuan yang luas
Saya memiliki rasa humor
Saya dapat diandalkan dalam menyelesaikan masalah
Saya pemberani
Saya suka membantu teman yang sedang kesusahan
Rentang skor yaitu:

: Jika pernyataan tidak sesuai dengan penggambaran diri anda

: Jika pernyataan sedikit sesuai dengan penggambaran diri anda

: Jika pernyataan sesuai dengan penggambaran diri anda

: Jika pernyataan sangat sesuai dengan penggabaran diri anda

D. Analisis Instrumen
Dari instrumen diatas dapat dianalisis bahwa apabila nilai pada setiap bagian itu
tinggi, maka seseorang yang menigisi angket tersebut memiliki kepribadian yang
sesuai dengan kriteria bagian tersebut. Pada bagian A yaitu tahu tentang diri dan orang
lain tahu tentang diri kita, bagian B yaitu tidak yahu tentang diri sendiri tapi orang
lain tahu tentang diri kita, bagian C yaitu orang lain tidak tahu tentang kita tapi kita

tahu tentang diri kita sendiri dan bagian D yaitu kita sendiri dan orang lain tidak tahu
menahu.
Dari bagian diatas dapat dikatakan bahwa kepribadian yang baik yaitu pada bagian A
dan bagian yang buruk yaitu bagian D. Maka dari itu, dengan angket ini diharapkan
seseorang yang mengisi angket ini dapat mengetahui kepribadian masing-masing.

PERAN GURU
A. Pendahuluan
Kajian tentang profesionalitas guru terkait dengan konsepsi bagaimana guru
yang profesional itu, apa kreteria-kreterianya, tugas dan kewajiban guru, syaratsyarat guru, kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki, dan kode etik guru.
Sementara kajian tentang guru yang efektif, terkait dengan bagaimana efektifitas
guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa; bagaimana perencanaan
pengajarannya, bagaimana tampilannya di depan kelas, dan bagaimana teknis
evaluasinya. Namun pada pembahasan ini, yang akan dibahas mengenai peran
guru dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam sekolah.
B. Kajian Teori
Menurut Sardiman, guru merupakan salah satu komponen manusiawi dalam
proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber
daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Dari pengertian tersebut
dapat dipahami bahwa seorang guru dengan segala keilmuannya mampu
mengembangan potensi dari setiap anak didiknya. Guru dituntut untuk peka dan
tanggap terhadap perubahan-perubahan, pembaharuan, serta ilmu pengetahuan

dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan


masyarakat dan perkembangan zaman. Guru adalah seorang yang mempunyai
gagasan yang harus diwujudkan untuk kepentingan anak didik, menunjang
hubungan sebaikbaiknya, dalam kerangka menjunjung tinggi, mengembangkan
dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama, kebudayaan dan Keilmuan.
Dari pengertian tersebut bahwa sebagai tenaga pendidik yang memiliki
kemampuan kualitatif, guru harus menguasai ilmu keguruan dan mampu
menerapkan strategi pembelajaran untuk mengantarkan siswanya pada tujuan
pendidikan, dalam hal ini pendidikan agama misalnya, yaitu terciptanya generasi
mukmin yang berkepribadian ulul albab dan insan kamil. Tradisi yang belum
lekang dari Indonesia adalah sebutan guru agama sebagai ustadz. Ustadz,
senyatanya, dalam literatur pendidikan Islam adalah panggilan kehormatan bagi
seorang professor. Ini mengandung makna bahwa seorang guru harus memiliki
komitmen yang tinggi akan profesi mulia yang disandangnya. Seorang ustad yang
professional adalah yang pada dirinya melekat sikap dedikatif yang tinggi
terhadap profesinya, sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta
sikap continous improvement, yakni selalu berusaha memperbaiki dan
memperbaharui model-model atau cara kerjanya sesuai dengan tuntutan
zamannya, yang dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas mendidik
adalah tugas menyiapkan generasi penerus yang akan hidup pada zamannya masa
depan. Pengertian yang lebih sempit yaitu, guru adalah orang yang pekerjaannya
mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau di dalam kelas. Sedangkan
dalam kamus besar bahasa Indonesia, guru adalah orang yang pekerjaannya (mata
pencahariannya, profesinya) mengajar.
Guru bagi siswa adalah resi spiritual yang mengenyangkan diri dengan ilmu.
Guru adalah pribadi yang mengagungkan akhlak siswanya. Guru merupakan
pribadi penuh cinta terhadap anak-anaknya (siswanya). Hidup dan matinya
pembelajaran bergantung sepenuhnya kepada guru. Guru merupakan pembangkit
listrik kehidupan siswa di masa depan. Guru merupakan pemimpin bagi muridmuridnya. Guru adalah pelayan bagi muridmuridnya. Guru adalah orang terdepan
dalam member contoh sekaligus juga member motivasi atau dorongan kepada
murid-muridnya. Di sinilah

peran dan fungsi guru begitu mulia yang

kedudukannya menyamai rasul Allah Swt. yang diutus pada suatu kaum (umat
manusia).

Mulyasa, dengan mengutip Pullias dan Young, Manan, serta Yelon,


mengidentifikasikan sedikitnya 19 peran guru, yakni
1. Guru sebagai pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung
jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.
2. Guru sebagai pengajar
Guru membantu peserta didik yang masih berkembang untuk mempelajari
sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami
materi standar yang dipelajari.
3. Guru sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas,
menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh,
menggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai kelancarannya sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
4. Guru sebagai pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan,
baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak
sebagai pelatih.
5. Guru sebagai penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua,
meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan
dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
6. Guru sebagai pembaharu (innovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan
yang bermakna bagi peserta didik.
7. Guru sebagai model dan teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua
orang yang menganggap dia sebagai guru. Sebagai teladan, tentu saja
pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik
serta orang disekitar lingkungannya yang menganggapnya sebagai guru.
8. Guru sebagai pribadi
Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus
memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan
yang sering dikemukakan adalah bahwa guru bisa digugu dan ditiru.
Guru sering dijadikan panutan oleh masyarakat, untuk itu guru harus

mengenal nilai-nilai yang dianut dan berkembang di masyarakat tempat


melaksanakan tugas dan bertempat tinggal.
9. Guru sebagai peneliti
Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan
penyesuaian-penyesuaian

dengan

kondisi

lingkungan.

Untuk

itu

diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh


karena itu guru adalah seorang peneliti.
10. Guru sebagai pendorong kreativitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan
guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses
kreativitas tersebut.
11. Guru sebagai pembangkit pandangan
Guru harus terampil berkomunikasi dengan peserta didik di segala umur
dalam mengembangkan peran ini. Para guru perlu dibekali dengan ajaran
tentang hakekat manusia dan setelah mengenalnya akan mengenal pula
kebesaran Allah yang menciptakannya. Guru tahu bahwa ia tidak dapat
membangkitkan pandangan tentang kebesaran kepada peserta didik jika ia
sendiri tidak memilikinya.
12. Guru sebagai pekerja rutin
Guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan
rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan.
13. Guru sebagai pemindah kemah
Pemindah kemah yang dimaksud yakni membantu peserta didik
meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka alami.
Guru dan peserta didik bekerjasama mempelajari cara baru, dan
meninggalkan kepribadian yang telah membantunya mencapai tujuan dan
menggantinya sesuai dengan tuntutan masa kini.
14. Guru sebagai pembawa ceritera
Guru, dengan menggunakan suaranya, memperbaiki kehidupan melalui
puisi, dan berbagai cerita tentang manusia. Guru tidak takut menjadi alat
untuk menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu
sepenuhnyaa bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia, dan ia
berharap bisa menjadi pembawa cerita yang baik.
15. Guru sebagai aktor
Sebagai seorang aktor, guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah
yang telah disusun dengan pertimbangan pesan yang akan disampaikan
kepada penonton. Penampilan yang bagus dari seorang aktor akan

mengakibatkan para penonton tertawa, mengikuti dengan sungguhsungguh, dan bisa pula menangis terbawa oleh penampilan sang aktor.
16. Guru sebagai emansipator
Guru melaksanakan peran sebagai emancipator, ketika peserta didik yang
telah menilai dirinya sebagai pribadi yang tak berharga, merasa
dicampakkan orang lain atau selalu diuji dengan berbagai kesulitan
sehingga hampir putus asa, dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang
percaya diri.
17. Guru sebagai evaluator
Seorang guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan
ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan
itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup
tepat.
18. Guru sebagai pengawet
Salah satu tugas pendidikan adalah mewariskan kebudayaan dari generasi
ke generasi selanjutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih
banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia sekarang maupun di masa
depan. Untuk mengawetkan pengetahuan sebagai salah satu komponen
kebudayaan, guru harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang harus
diawetkan.
19. Guru sebagai kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari
awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan
melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta
didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran sebagai
kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
Guru memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai perencana,
pelaksana, maupun evaluator pembelajaran. Hal ini berarati bahwa
kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas
sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas
pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan guru, terutama dalam
memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara efektif, dan
efisien.
C. Instrumen Penelitian
No
1

Keterangan
Ya
Guru sebagai pendidik
guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu,

Tidak

yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan


2

disiplin
Guru sebagai pengajar
Guru membantu peserta didik yang masih berkembang
untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya,
membentuk kompetensi, dan memahami materi standar

yang dipelajari
Guru sebagai pembimbing
Guru

harus

merumuskan

tujuan

secara

jelas,

menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang


harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan,
serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan
4

dan kemampuan peserta didik.


Guru sebagai pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan
latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik,
sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai

pelatih.
Guru sebagai penasehat
Seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi
orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan
khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak

dapat berharap untuk menasehati orang


Guru sebagai pembaharu (innovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke

dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik.


Guru sebagai model dan teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta
didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai
guru. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang
dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik
serta

orang

disekitar

lingkungannya

yang

menganggapnya sebagai guru.


Guru sebagai pribadi
Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan
seorang pendidik serta guru sering dijadikan panutan

oleh masyarakat, untuk itu guru harus mengenal nilainilai yang dianut dan berkembang di masyarakat tempat
9

melaksanakan tugas dan bertempat tinggal.


Guru sebagai peneliti
Guru melakukan pembelajaran yang merupakan seni
dimana

10

dalam

pelaksanaannya

memerlukan

penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan.


Guru sebagai pendorong kreativitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam
pembelajaran,

dan

mendemonstrasikan
11

guru
dan

dituntut

untuk

menunjukkan

proses

kreativitas tersebut.
Guru sebagai pembangkit pandangan
Guru harus terampil berkomunikasi dengan peserta
didik di segala umur dalam mengembangkan peran ini.
Para guru perlu dibekali dengan ajaran tentang hakekat
manusia dan setelah mengenalnya akan mengenal pula
kebesaran Allah yang menciptakannya. Guru tahu
bahwa ia tidak dapat membangkitkan pandangan
tentang kebesaran kepada peserta didik jika ia sendiri

12

tidak memilikinya.
Guru sebagai pekerja rutin
Guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasaan
tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan

13

seringkali memberatkan
Guru sebagai pemindah kemah
Pemindah kemah yang dimaksud yakni membantu
peserta didik meninggalkan hal lama menuju sesuatu

14

yang baru yang bisa mereka alami.


Guru sebagai pembawa ceritera
Guru dengan menggunakan suaranya, memperbaiki
kehidupan melalui puisi, dan berbagai cerita tentang

15

manusia.
Guru sebagai aktor
Guru harus melakukan apa yang ada dalam naskah yang
telah disusun dengan pertimbangan pesan yang akan

disampaikan kepada penonton. Penampilan yang bagus


dari seorang aktor akan mengakibatkan para penonton
tertawa, mengikuti dengan sungguh-sungguh, dan bisa
16

pula menangis terbawa oleh penampilan sang aktor.


Guru sebagai emansipator
Ketika peserta didik yang telah menilai dirinya sebagai
pribadi yang tak berharga, merasa dicampakkan orang
lain atau selalu diuji dengan berbagai kesulitan sehingga
hampir putus asa, dibangkitkan kembali menjadi pribadi

17

yang percaya diri.


Guru sebagai evaluator
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum,

18

dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat


Guru sebagai pengawet
Salah satu tugas pendidikan adalah mewariskan
kebudayaan dari generasi ke generasi selanjutnya,
karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak
yang bermakna bagi kehidupan manusia sekarang

19

maupun di masa depan.


Guru sebagai kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar
secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi).
Dengan rancangannya peserta didik akan melewati
tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan
setiap

peserta

didik

bisa

mengetahui

kemajuan

belajarnya. Di sini peran sebagai kulminator terpadu


dengan peran sebagai evaluator

D. Analisis Intrumen
Dari hasil intrumen di atas, dapat dianalisis bahwa peneliti dapat meneliti seorang
guru sesuai dengan 19 peran guru. Apabila setengah dari total keseluruhan angket
menjawab iya, maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut dapat dikatakan

sebagai guru yang profesional. Namun jika sebaliknya, maka perlu diadakan
sebuah pelatihan untuk guru agar semua guru bisa profesionalisme.

TEST KOGNITIF
A. PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran di Indonesia, banyak sekali kendala-kendala yang harus dihadapi
oleh setiap tenaga kependidikan dan tenaga pendidik dimana salah satunya adalah

tentang kognitif. Kebanyakan siswa lemah dalam kemampuan kognitif. Proses


kognitif siswa dalam menghafal dan mengingat (C1) lebih bagus daripada
kemampuan siswa dalam memahami (C2). Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan siswa
pada soal UTS. Soal yang diberikan guru hanya pada level C1 dan C2, sedangkan
dimensi pengetahuan yang digunakan oleh guru dalam soal adalah dimensi
pengetahuan faktual dan dimensi pengetahuan konseptual.
Berdasarkan data yang diperoleh pada SMP Negeri 9 Malang dimana didapatkan hasil
bahwa Pengetahuan faktual yang dimiliki oleh siswa lebih bagus daripada
pengetahuan konseptual. Berdasarkan hasil UTS, dari 100% siswa, 70% siswa mampu
menguasai soal yang berhubungan dengan pengetahuan faktual, sedangkan 30% siswa
belum mampu menguasai soal yang berhubungan dengan pengetahuan faktual, dan
dari 100% siswa, 17% siswa mampu menguasai soal yang berhubungan dengan
pengetahuan konseptual, sedangkan 83% siswa belum mampu menguasai soal yang
berhubungan dengan pengetahuan konseptual. Hal ini dikarenakan siswa menganggap
bahwa pengetahuan konseptual merupakan sekumpulan konsep yang susah untuk
dipahami dan harus dihafalkan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka peneliti akan membuat soal kemampuan
kognitif berdasarkan taksonomi bloom yang telah direvisi.
B. PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) kemampuan adalah kesanggupan atau
kecakapan, sedangkan kognitif adalah kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan
atau usaha mengenai sesuatu melalui pengalaman.
Kemampuan kognitif adalah kemampuan seseorang dalam proses memperoleh
pengetahuan atau usaha mengenai sesuatu melalui pengalaman. Kemampuan kognitif
dalam penelitian ini menyangkut proses dan hasil belajar siswa selama kegiatan
belajar mengajar.
Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar.
Menurut Piaget, belajar akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap
perkembanagan peserta didik. Pesrta didik hendaknya diberi kesempatan untuk
melakukan eksperimen dengan objek fisik yang ditunjang oleh interaksi dengan teman
sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya memberikan
rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara
aktif, mencari, mengamati dan menemukan, memungut berbagai hal di lingkungan
(Suyono, 2011:86).
Kemampuan kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan
menurut Taksonomi Bloom yang telah direvisi dan diberi nama taxonomy for

learning, teaching, and assesing. Taksonomi Bloom yang telah direvisi ini
menyangkut dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif. Tingkatan
dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan dalam taksonomi Bloom yang telah
direvisi oleh Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R pada tahun 2001 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel Taksonomi Kemampuan Kognitif menurut Bloom yang Telah Direvisi
Dimensi Pengetahuan
1. Pengetahuan Faktual
a. Pengetahuan tentang terminologi
b. Pengetahuan tentang bagian detail
dan unsur-unsur
2. Pengetahuan Konseptual
a. Pengetahuan tentang klasifikasi
dan kategori
b. Pengetahuan tentang prinsip dan
generalisasi
Pengetahuan tentang teori, model,
dan struktur
3. Pengetahuan Prosedural
a. Pengetahuan
tentang
keterampilan
khusus
yang
berhubungan dengan suatu bidang
tertentu
dan
pengetahuan
algoritma
b. Pengetahuan tentang teknik dan
metode
c. Pengetahuan tentang kriteria
penggunaan suatu prosedur
4. Pengetahuan Metakognitif
a. Pengetahuan strategik
b. Pengetahuan tentang operasi
kognitif
c. Pengetahuan tentang diri sendiri

Dimensi Proses Kognitif


C1. Mengingat (Remember)
1.1 Mengenali (Recognizing)
1.2 Mengingat (Recalling)
C2. Memahami (Understand)
2.1 Menafsirkan (interpreting)
2.2 Memberi contoh (examplying)
2.3 Meringkas (summarizing)
2.4 Menarik inferensi (inferring)
2.5 Mengklasifikasi (classifying)
2.6 Membandingkan (compairing)
2.7 Menjelaskan (explaining)
C3. Mengaplikasi (Applying)
3.1 Menjalankan (executing)
3.2 Mengimplementasikan
(implementing)
C4. Menganalisis (Analyze)
4.1 Membedakan (differentiating)
4.2 Mengorganisir (Organizing)
4.3 Menemukan makna tersirat
(Attributing)
C5. Evaluasi (Evaluate)
5.1 Memeriksa (Checking)
5.2 Mengkritik (Critiquing)
C6. Menciptakan (Create)
1.1 Merumuskan (generating)
1.2 Merencanakan (planning)
1.3 Memproduksi (producing)
(Adaptasi dari Anderson, L.W. and Krathwohl, D.R, 2001)

Dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan dapat digambarkan dalam tabel
taksonomi seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel Taksonomi
Dimensi
pengetahuan

Dimensi Proses Kognitif


Understan
Remember
d
(C1)
(C2)

Apply
(C3)

Analyze
(C4)

Evaluate
(C5)

Pengetahuan
F,C1
F,C2
F,C3 F,C4
F,C5
Faktual
Pengetahuan
K,C1
K,C2
K,C3 K,C4
K,C5
Konseptual
Pengetahuan
P,C1
P,C2
P,C3 P,C4
P,C5
Prosedural
Pengetahuan
M,C1
M,C2
M,C3 M,C4
M,C5
Metakognisi
(Adaptasi dari Anderson, L.W. and Krathwohl, D.R, 2001:92)

Create
(C6)

F,C6
K,C6
P,C6
M,C6

C. INSTRUMEN PENILAIAN
Nama Sekolah

: SMP Unggulan Amanatul Ummah

Mata Pelajaran

: IPA (Fisika)

Kelas/Semester

: VII/2

Pokok Bahasan

: Gerak Lurus

Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan


Kompetensi Dasar

: 5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus berubah


beraturan serta penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator

1. Menjelaskan perbedaan kelajuan dan kecepatan


2. Menganalisis pengaruh perubahan kecepatan terhadap waktu
3. Menentukan nilai kecepatan dan kelajuan benda bergerak
4. Menjelaskan perbedaan GLB dan GLBB
5. Menganalisis gerak benda yang ber GLB dan ber GLBB
6. Menghitung kecepatan benda yang ber GLB dan ber GLBB
Tujuan Pembelajaran :
1.
2.
3.
4.

Menyebutkan pengertian kelajuan dan kecepatan


Menganalisis grafik hubungan kecepatan terhadap waktu
Menganalisis hubungan kecepatan terhadap waktu
Menentukan kecepatan dan kelajuan yang paling besar dari beberapa

pergerakan benda
5. Menjelaskan perbedaan jarak dan perpindahan sebuah benda bergerak
6. Menjelaskan kelajuan benda yang mengalami perpindahan

7. Mengkategorikan gerak lurus yang dialami benda bergerak


8. Menghitung nilai kelajuan dan kecepatan benda berdasarkan perumusan
9. Menyebutkan pengertian GLB dan GLBB
10. Menjelaskan perbedaan percepatan yang terjadi pada GLB dan GLBB
11. Menganalisis data hasil percobaan
12. Menganalisis benda yang bergerak beraturan maupun bergerak berubah
beraturan
13. Mengidentifikasi hubungan kecepatan terhadap waktu
14. Mengidentifikasi hubungan jarak dan waktu
15. Mengidentifikasi hubungan perubahan kecepatan terhadap percepatan
16. Mengidentifikasi hubungan kecepatan terhadap waktu
Kisi-Kisi Soal
1. Kecepatan dapat didefinisikan sebagai... (F.C1)
a. Jarak per satuan luas
b. Luas persatuan waktu
c. Perpindahan persatuan waktu
d. Perpindahan persatuan luas
2. Kecepatan termasuk besaran turunan yaitu diturunkan dari besaran pokok ... (K.C1)
a. Panjang dan massa
b. Panjang dan waktu
c. Waktu dan massa
d. Panjang, massa dan waktu
3. Grafik yang menunjukkan benda bergerak dipercepat beraturan dan lintasannya menurun
adalah .... (P.C1)
a. v (m/s)

t (s)
v (m/s)

b. .
t (s)

c. v (m/s)

t (s)

d. v (m/s)

t (s)

4. Suatu benda dikatakan berpindah jika ... (K,C2)


a. Posisi benda itu tetap
b. Posisi benda itu berubah
c. Benda tidak mengalami percepatan
d. Benda tidak bergerak
5. Suatu benda dikatakan bergerak dalam jarak tertentu jika ... (F.C2)
a. Kedudukan benda tersebut berubah terhadap benda lain
b. Jaraknya terhadap benda lain tidak berubah
c. Jarak benda itu jauh
d. Lintasan benda itu lurus
6. Ani pergi ke sekolah dengan menggunakan angkutan kota, jika sekolah dipakai sebagai
titik acuan, dapat dikatakan ... (P.C2)
a. Ani bergerak terhadap angkutan kota
b. Angkutan kota bergerak terhadap Ani
c. Ani bergerak terhadap sekolah
d. Sopir angkutan kota terhadap Ani
7. Perhatikan grafik kelajuan terhadap waktu dari sebuah sepeda motor berikut ini. Dari
bagian grafik perpindahan berikut yang menunjukkan sepeda motor bergerak dengan
kelajuan tetap adalah ... (M.C2)
v
C
D
B
A
E
t
a. AB
b. BC
c. CD
d. DE
8. Afiq naik sepeda ke sekolah pada pukul 06.15. jarak rumah Afiq dengan sekolah 3 km.
Sekolah dimulai pukul 06.45. Agar Afiq tidak terlambat tiba di sekolah maka ia harus
mengayuh sepedanya dengan kecepatan minimum ... (K.C3)
a. 3 km/jam
b. 6 km/jam
c. 8 km/jam
d. 9 km/jam
9. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 36 km/jam. Jika dinyatakan dalam SI, kelajuan
tersebut sama dengan ... (F.C3)
a. 10 m/s
b. 3,6 m/s
c. 36 m/s
d. 20 m/s
10. Kota A dan Kota B dihubungkan dengan jalan yang panjangnya 180 km. Apabila sebuah
bis dapat menempuh lintasan tersebut dalam waktu 4 jam maka kecepatan rata-rata bis
itu adalah ... (P.C3)
a. 45 km/jam
b. 45 m/s
c. 12,5 m/s
d. 12,5 cm/s

11. Seorang pelari berlari menempuh jarak 400m, 6 s pertama ditempuh jarak 50m, 4 s
kedua ditempuh jarak 60m, 8 s ke tiga ditempuh jarak 100m dan sisanya ditempuh dalam
waktu 22 s. Maka kecepatan rata-rata bis itu adalah ... (M.C3)
a. 5,25 m/s
b. 22,2 m/s
c. 11,7 m/s
d. 10 m/s
12. Grafik kecepatan sebuah truk terhadap waktu ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Grafik yang menunjukkan jarak tempuh terbesar adalah ... (F.C4)
a.

v (m/s)

0
b.

t (s)

v (m/s)

0
c.

t (s)

v (m/s)

8
4
0

d.

t (s)

v (m/s)

13. Jarak tempuh sebuah truk adalah 1 km, truk tersebut menempuhnya dengan kecepatan
50 km/jam. Jika truk itu mempercepat laju nya maka waktu yang ia lewati untuk
menempuh jarak itu akan ... (K.C4)
a. Semakin lama
b. Semakin cepat
c. Tetap saja
d. Tidak ada perubahan
14. Tejo berangkat sekolah dari rumah pukul 06.15 dengan kecepatan tetap 40 km/jam,
kerena jalanan yang ia lewati sepi Tejo menambah kecepatannya hingga 60 km/jam. Dari
kegiatan tersebut waktu tempuh tejo akan ... (P.C4)
a. Tetap
b. Bertambah
c. Berkurang
d. Tidak berpengaruh
15. Dari percobaan GLBB diperlambat didapatkan grafik sebagai berikut!
v (m/s)

t (s)

Dalam percobaan GLBB diperlambat jika kemiringan lintasan diperbesar maka grafik
hubungan kecepatan terhadap waktu akan semakin ... (M.C4)
a. Semakin kecil garis kemiringan grafik
b. Semakin tak hingga garis kemiringan grafik
c. Semakin besar garis kemiringan grafik
d. Tidak berpengaruh
16. Grafik di bawah ini merupakan hubungan kecepatan (v) dan waktu (t) dari suatu gerak
lurus. Bagian grafik yang menunjukkan gerak lurus berubah beraturan, kecuali ... (K.C5)

b
c
d

a.
b.
c.
d.

a
b
c
d

17. Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan antara jarak yang ditempuh s dan waktu t
untuk sebuah benda yang bergerak salam satu gerak lurus. Dari grafik tersebut terlihat
bahwa:
1) Kecepatan benda tetap
2) Percepatan benda sama dengan nol
3) Selama selang waktu yang sama, benda menempuh jarak yang sama
4) Pada saat t = 0 kecepatan benda sama dengan nol
s (m)

t (detik)

Dari pernyataan tersebut, yang benar adalah pernyataan ... (F.C5)


a. 1, 2 dan 3
b. 1 dan 3
c. 4 saja

d. 1, 2, 3 dan 4
18.Berikut nilai kecepatan dan waktu sebuah mobil yang melintas di jalan raya.
Mobil
v (m/s)
t (s)
1
2
3
4

30
45
66
60

3
5
2
6

Berdasarkan tabel diatas, mobil yang memiliki percepatan terkecil yaitu mobil nomer...
(P.C5)
a. 4
b. 2
c. 1
d. 3
19.Pada jarak s yang tertentu, jika sebuah sepeda motor berjalan dengan kecepatan v maka
waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut adalah t. Jika mobil berjalan
dengan kecepatan kurang dari v maka ... (M.C5)
a. Waktu untuk menempuh jarak tersebut lebih cepat
b. Waktu untuk menempuh jarak tersebut tetap
c. Waktu untuk menempuh jarak tersebut lebih lama
d. Waktu untuk menempuh jarak tersebut tidak berubah
20. Perhatikan gambar mobil yang melintas pada berbagai macam lintasan berikut!

Gambar 1

Gambar 3

Gambar 2

Gambar 4

Dari ketiga gambar tersebut, tiap mobil melintas dengan kecepatan sama yaitu 50
km/jam dan jarak yang sama pula yaitu 50 m. Mobil manakah yang sampai pertama kali
pada puncak nya ... (K.C6)

a.
b.
c.
d.

Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4

21. Perhatikan tabel berikut!


Mobil
percepatan (m/s2)
1.
5
2.
10
3.
15
Jika ketiga mobil tersebut sampai di tujuan dengan waktu 5 sekon. Mobil manakah yang
mempunyai kecepatan paling besar ... (F.C6)
a. Mobil 1 dengan kecepatan 25 (m/s)
b. Mobil 2 dengan kecepatan 4 (m/s)
c. Mobil 2,3 dengan kecepatan 4 (m/s)
d. Mobil 3 dengan kecepatan (m/s)
22.Perhatikan tabel dibawah ini,
Motor Waktu(s)
1
40
2
60
3
50
Jika diketahui jarak yang ditempuh ketiga motor itu adalah 1000 m, dengan masing
masing kecepatan 50 m/s. motor manakah yang memiliki percepatan dari yang paling
besar adalah ... (P.C6)
a. Motor 1, motor 2, motor 3
b. Motor 2, motor 3, motor 1
c. Motor 2, motor 1, motor 3
d. Motor 1, motor 3, motor 2
D. Analisis Soal
Dari analisis diperoleh bahwa pada soal nomor 3 merupakan soal paling sukar, sedangkan
yang lain memiliki tingkat kesukaran yang sedang. (lampiran)

Anda mungkin juga menyukai