Anda di halaman 1dari 29

HUBUNGAN

ANTAR
MANUSIA
Dosen :
S.Rahayu
Pengetian hubungan
antar manusia

Interaksi dan komunikasi antara


satu orang dengan yang lain untuk
mempermudah alih pengetahuan,
dan modifikasi perilaku seseorang.
Menurut Hugh Cabot dan
Joseph A. Kahl (1967),

suatu sosiologi konkret karena


meneliti situasi kehidupan,
khususnya masalah ”interaksi”
dengan pengaruh psikologinya.
Menurut H, Bonner (1975),

hubungan antara dua atau


lebih individu manusia dan
perilaku individu yang satu
mempengaruhi, mengubah,
dan memperbaiki perilaku
individu yang lain atau
sebaliknya
Tujuan hubungan antar manusia

memanfaatkan pengetahuan tentang


faktor sosial dan psikologis dalam
penyesuaian diri manusia sedemikian
rupa sehingga penyesuaian itu terjadi
dengan serasi dan selaras, dengan
ketegangan dan pertentangan sedikit
mungkin.
Hubungan antar manusia
merupakan dasar dari proses
komunikasi interpersonal
Tehnik-tehnik hubungan antar
pribadi

SOLER
 S : Smille/Nod at client
(Senyum /mengangguk pada klien)
 O : Open and non-judgemental
facial expression (ekspresi
muka menunjukan sikap
terbuka dan tidak menilai)
 L : lean toward client (tubuh
condong ke klien)
 E : eye contact in a culturally-
acceptable manner (kontak
mata/tatap mata sesuai cara
yang diterima budaya
setempat)
 R : relaxed and friendly manner
(santai dan sikap
bersahabat)
Tiga hal yang penting yang
perlu diperhatikan dalam
menjalin hubungan baik :

 Menunjukan tanda perhatian


verbal
 Menjalin kerjasama

 Memberikan respons yang positif

seperti : Pujian, Dukungan


Perilaku respon positif yang
mendukung terciptanya hubungan
baik, menimbulkan perasaan
nyaman pada klien misalnya :

 Bersalaman dengan ramah


 Mempersilahkan duduk
 Bersabar
 Tidak menginterupsi/memotong
pembicaraan klien
 Menjaga kerahasiaan klien
 Tidak melakukan penilaian
 Mendengarkan dengan penuh
perhatian
 Menanyakan alasan
kedatangan klien
 Mengahargai apapun
pertanyaan maupun pendapat
klien
Konsep diri
Definisi :
1. William D. Brooks
 Konsep diri adalah pandangan dan

perasaan kita tentang diri kita.


Persepsi tentang diri ini boleh bersifat
psikologis, sosial dan fisik.
Contoh persepsi yang bersifat
psikologis adalah:
 Bagaimana watak saya sebenarnya ?

 Apa yang membuat saya bahagia atau

sedih ?
 Apa yang sangat mencemaskan saya ?
Contoh persepsi yang bersifat sosial
adalah:
 Bagaimana orang lain memandang saya ?

 Apakah mereka menghargai saya atau


merendahkan saya ?
 Apakah mereka menyukai saya atau

membenci saya ?
Contoh persepsi yang bersifat fisik :
 Bagaimana pandangan saya tentang

penampilan saya ?
 Apakah saya orang yang cantik atau jelek ?

 Apakah tubuh saya kuat atau lemah ?


Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert
(dalam psikologi sosial) ada dua komponen
yang sangat berpengaruh besar terhadap
komunikasi interpersonal yaitu :
 Komponen Kognitif, yaitu citra diri (self

image)
Contoh : ungkapan yang menyatakan
”Saya tidak bisa mengedan”.
 Komponen Afektif, yaitu harga diri (self

esteem)
Contoh : ungkapan yang menyatakan ”Saya
malu sekali karena tidak bisa mengedan”.
2. Anita Taylor et al
Konsep diri adalah semua
yang dipikirkan dan
dirasakan tentang diri
sendiri dan keseluruhan
kepercayaan dan tingkah
laku diri sendiri.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi konsep diri :
1. Orang lain
 Gabriel Marcel
Kita mengenal diri kita dengan
mengenal orang lain lebih
dahulu. Bagaimana orang lain
menilai diri kita, akan
membentuk konsep diri.
 Harry Stack Sullivan
Jika kita diterima orang lain,
dihormati dan disenangi karena
keadaan kita, kita akan cenderung
menghormati dan menerima diri
kita. Sebalikya bila orang lain
selalu meremehkan kita,
menyalahkan kita dan menolak
kita, kita akan cenderung tidak
menyenangi diri sendiri.
 S. Frank Miyamoto dan Sanford M.
Dornbush
Penilaian kita terhadap diri sendiri meliputi
skala lima angka dari yang paling jelek
sampai yang paling baik. Yang dinilai
adalah kecerdasan, kepercayaan diri,
daya tarik fisik, dan kesukaan orang lain
pada diri kita. Dengan skala yang sama kita
juga menilai orang lain. Ternyata orang
lain cenderung memberikan skor yang tinggi
juga dalam menilai dirinya. Artinya harga
dirinya sesuai dengan penilaian orang lain
terhadap dirinya.
 Gergen
Self Image seseorang meningkat karena
mendapat dukungan dari orang lain.
 George Herbert Mead (Significant

Others) dan Richard Dewey-W.J Humber


(Affective Others)
Orang-orang yang paling dekat dan
mempunyai ikatan emosional dengan diri
kita membentuk konsep diri. Senyuman,
pujian, pelukan, menyebabkan kita
menilai diri secara positif. Ejekan
cemoohan dan hardikan membuat kita
memandang diri secara negatif
2. Kelompok Rujukan
Merupakan suatu kelompok yang
secara emosional mengikat kita dan
berpengaruh terhadap pembentukan
kosep diri dimana kelompok ini
mengarahkan perilaku dan
penyesuaian diri kita terhadap norma-
norma dalam kelompok tersebut.
Contohnya dengan menjadi anggota
Ikatan Bidan Indonesia (IBI), kita
menjadikan norma-norma IBI sebagai
ukuran perilaku dan kita juga merasa
sebagai bagian dari kelompok
tersebut, lengkap dengan seluruh
sifat-sifat bidan menurut persepsi kita.
Teori Johary Windows
 Window : Jendela
 Johari : singkatan nama tokoh
Joseph Luth dan
Harmington Ingharm
Menurut kedua tokoh ini, setiap
individu tidak tahu benar dan
menyeluruh tentang dirinya sendiri.
Di dalam diri individu dapat
diumpamakan seperti jendela yang
tebagi dalam empat bagian
1 2
Diri Sendiri Diri Buta
(diketahui sendiri dan (Tidak diketahui diri
orang lain) sendiri, tapi diketahui
orang lain)
3 4
Diri tersembunyi/rahasia Diri gelap (tidak
(diketahui diri sendiri, tapi diketahui diri sendiri
tidak diketahui orang lain) maupun orang lain)
 Kuadran 1 : daerah diri terbuka,
yaitu segala aspek dalam diri
sendiri seperti tingkah laku,
perasaan, dan pikiran, yang
diketahui diri sendiri maupun orang
lain sekitarnya
 Kuadran 2 : daerah diri buta yaitu

segala aspek tingkah laku perasaan


dan pikiran yang diketahui orang
lain tapi tidak diketahui /sadari oleh
diri sendiri.
 Kuadran 3 : daerah rahasia, yaitu segala
sesuatu yang hanya diketahui diri individu
sendiri, orang lain tidak tahu.
 Kuadran 4 : daerah diri gelap, yaitu aspek-

aspek diri yang tidak diketahui sendiri


maupun orang lain

Secara keseluruhan, keempat kuadran ini


mencerminkan totalitas diri seseorang
Prinsip berfungsinya diri dalam 4
kuadran ini :
1. Perubahan pada satu akan mempengaruhi/
menyebabkan perubahan kuadran lainnya
2. Semakin kecil/ sempit daerah 1 (daerah
terbuka), semakin buruk komunikasi yang
terjadi
3. Meningkatkan komunikasi interpersonal
berarti melakukan perubahan diri sehingga
kuadran 1 lebih besar dan kuadran lain
menjadi lebih kecil.
Sebagai contoh :
A B
1 2 1 2
3 4 3 4
A : adalah individu yang kurang memahami diri
sendiri, tingkah lakunya terbatas, perasaannya
kurang terbuka, kurang luas cara pandang dan
variasi hidupnya.
B : adalah individu yang terbuka terhadap dunia di
sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan dan
pikirannya terbuka untuk pengalaman-
pengalaman hidup uang menyedihkan,
menyenangkan, pekerjaan dan sebagainya. Ia
lebih spontan, bersikap jujur dan apa adanya pada
orang lain.
Untuk meningkatkan komunikasi
interpersonal, kuadran 1 perlu
lebih terbuka, caranya dengan :
 Membuka diri (sehingga daerah

3/rahasia lebih mengecil), dengan


catatan harus terbuka dan jujur
 Mau menerima feedback/umpan

balik/kritik (sehingga daerah


2/daerah buta lebih mengecil)
Tugas
 Isilah lembar karakteristik
 Bentuk kelompok @ 3-4 orang
 Dalam kelompok : secara bergantian
membicarakan tentang dirinya sendiri
 Mahasiswa yang lain berunding untuk menganalisa
 Setelah selesai, mahasiswa yang lain
menyampaikan persepsi karakteristik (+/-) mereka
mengenai teman yang berbicara
 Pembicara menanggapi
 Rangkum kegiatan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai