“ HISTOLOGI “
SYSTEM SARAF
a) OTAK
SSP terdiri atas otak dan medulla spinalis. Pada
SSP terdapat cairan cerebrospinal yang terletak OTAK MERUPAKAN PUSAT SISTEM SARAF PADA VERTEBRATA SERTA BANYAK
pada ventrikel otak dan kanalis medialis BEBERAPA INVERTEBRATA LAINNYA. OTAK MANUSIA IALAH STRUKTUR
PUSAT PENGATURAN YANG MEMPUNYAI VOLUME SEKITAR 1.350CC SERTA
(sentralis). Cairan cerebrospinal berasal dari
TERDIRI DARI 100 JUTA SEL SARAF ATAU NEURON. FUNGSI OTAK UNTUK
filtrasi darah oleh plexus choroideus (anyaman MENGATUR SERTA MENGKORDINIR SEBAGIAN BESAR GERAKAN, PERILAKU,
pembuluh darah). Cairan cerebrospinal berfungsi DAN JUGA FUNGSI TUBUH HOMEOSTASIS CONTOHNYA SEPERTI DETAK
JANTUNG, KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH, TEKANAN DARAH, SERTA SUHU
memberi nutrisi sel-sel otak dan medulla spinal.
TUBUH.
SSP dilindungi oleh suatu selubung kuat yang
disebut meninges. Meninges tersusun atas 3 • SEBAGAI PUSAT REGULASI SEBAGIAN DARI TINDAKAN YANG DIALAMI
• OTAK SEBAGAI PUSAT PENGATUR ORGAN-ORGAN TUBUH.
lapisan dari luar ke dalam sebagai berikut: dura
mater, arachnoid, dan pia mater.
1) Batang otak
Sumsum tulang (bahasa inggris: bone marrow, medulla ossea) adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang
merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang:
sumsum merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah
putih dihasilkan dari sumsum merah.
sumsum kuning. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak
dikandungnya.
Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.
Sewaktu lahir, semua sumsum tulang adalah sumsum merah. Seiring dengan pertumbuhan, semakin banyak yang berubah menjadi
sumsum kuning. Orang dewasa memiliki rata-rata 2,6 kg sumsum tulang yang sekitar setengahnya adalah sumsum merah. Sumsum
merah ditemukan terutama pada tulang pipih seperti tulang pinggul, tulang dada, tengkorak, tulang rusuk, tulang punggung, tulang
belikat, dan pada bagian lunak di ujung tulang panjang femur dan humerus. Sumsum kuning ditemukan pada rongga interior bagian
tengah tulang panjang.
Pada keadaan sewaktu tubuh kehilangan darah yang sangat banyak, sumsum kuning dapat diubah kembali menjadi sumsum merah
untuk meningkatkan produksi sel darah.
Sistem saraf tepi ( SST)
• System saraf tepi terbagi menjadi system saraf sadar ( system saraf somatic) dan system saraf tak sadar ( system saraf otonom)
• Berfungsi mengatur aktivitas-aktivitas yang kita sadari, contohnya otot-otot kaki untuk berjalan. System saraf sadar berhubungan dengan
otot rangka. System saraf sadar terdiri atas system saraf kranial (disusun oeh saraf otak ) dan system saraf spinal (disusun oleh saraf
sumsum tulang belakang. System sarafkranial tersususn atas 12 pasang saraf dari otak. Adapun system saraf spinal tersusun atas 31
pasang saraf dari sumsum tulang belakang
Sistem saraf otonom berhubungan dengan pengaturan lingkungan internal tubuh dantidak melibatkan otot rangka. System saraf otonom
keluar dari system saraf pusat menuju berbagai organ dala, missal jantung, paru-paru, usus, kelenjar. Sarafini bekerja tanpa kita sadari.
System saraf ini hanya terdiri atas sel-sel saraf motoric dan tidak memiliki sel saraf sensorik, sehingga impuls atau rangsangan yang
didapat berasal dari otak dan sumsum tulang belakang.
System saraf otonom terbagi menjadi system saraf simpatetik dan system saraf parasimpatetik. Keduanya memiliki pengaruh yang
berlawanan. Rangsangan saraf simpatetik cenderung meningkatkan atau mempercepat kerja organ, sedangakan parasimpateik sebaliknya.
B. Karakteristik sel syaraf dan jaringan syaraf
• Sistem saraf terbagi menjadi dua tipe sel, yaitu neuron dan sel pendukung. Neuron merupakan
stuktur dasar dan unit fungsional pada sistem saraf. Respon yang terjadi pada neuron diantaranya
adalah respon terhadap rangsangan fisika dan kimiawi, penghubung impuls elektrokimia, dan
melepaskan regulator kimia. Respon lainya yang dapat dilakukan oleh neuron adalah menanggapi
rangsangan sensori, pendengaran, ingatan, dan mengontrol otot serta kelenjar (Fox, 2004).
• Sel Saraf atau neuron membentuk sistem saraf yang merupakan sistem kontrol utama yang
sebagian besar ditujukan untuk mempertahankan homeostasis. Neuron berperan dalam
menghasilkan sinyal listrik dan proses biokimiawi, mampu mengolah, mengkode, dan menghantarkan
perubahan-perubahan pada potensial membrannya untuk menyalurkan signal (Sherwood, 1996).
• Struktur sel neuron terdiri atas tiga
bagian yaitu:
jaringan saraf adalah jaringan yang terdapat pada makhluk hidup sebagai
menghantarkan impuls (rangsangan) yang diterima sistem syaraf tepi menuju sistem
syaraf pusat, dan sebaliknya.
Pada manusia dan hewan tingkat tinggi saraf dibedakan menjadi dua yaitu sistem
saraf pusat (sum-sum tulang belakang dan otak) dan sistem saraf tepi.
Semua tindakan manusia dan hewan akan melalui sistem saraf otak atau sum-
sum tulang belakang. Otak akan berfikir dan memberikan respon terhadap semua
tidakan bergerak manusia. Aktivitas semua manusia akan dikendalikan melalui sistem
saraf.
C . Fungsi bagian – bagian sel , jaringan dan system saraf