MAKALAH
KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN SELF-
DISCLOUSURE DALAM KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Oleh:
Mentari
TAHUN 2022/2023
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..i
A.Latar Belakang Masalah……………………………………………..ii
B.Rumusan Masalah……………………………………………………1
C.Tujuan………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..2
A. Pengetian konsep diri………………………..………………………………….2
B. Tujuan dari komunikasi…..…………………………………………………….2
C. Self-disclousure……………….……………………………………………….2
D. Keuntungan dari penyingkapan diri…………………………………………....3
BABIII PENUTUP……………………………………………………………...3
A.Kesimpulan………………………………………………………….3
B.Saran…………………………………………………………………3
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..iii
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan komunikasi memiliki tiga dimensi yaitu fisik, sosial-psikologis, dan temporal.
Lingkungan fisik yaitu lingkungan nyata atau berwujud. Lingkungan fisik ini, apa pun
bentuknya, mempunyai pengaruh tertentu atas kandungan pesan (apa yang disampaikan) dan
bentuk pesannya (bagaimana menyampaikannya). Dimensi sosial-psikologis meliputi tata
hubungan status diantara mereka yang terlibat, peran dan permainan yang dijalankan orang,
serta aturan budaya masyarakat tempat mereka berkomunikasi. Dimensi temporal mencakup
waktu dalam sehari atau waktu dalam hitungan sejarah tempat komunikasi berlangsung.
Ketiga dimensi ini saling berinteraksi, masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
yang lain
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. agar mengetahui ap aitu konsep diri
2. agar mengetahui apa saja tujuan dalam komunikasi
3. agar mengetahui ap aitu self- disclousure
4. agar mengetahui apa saja keuntungan dalam penyingkapan diri
BAB II
3
PEMBAHASAN
Konsep diri adalah proses membedakan aspek dari diri kita yang diketahui oleh orang
lain dan aspek yang hanya di ketahui oleh diri kita sendiri, Kosep diri menjadi pemandu pada
perilaku individu. Bagaimana manusia melihat dirinya sendiri akan menetukan perilaku dan
pilihan untuk menilai dirinya berharga atau tidak. Ini menunjukkan bahwa perasaan anda
tentang diri anda akan memberi dampak pada bagaimana anda berkomunikasi. Dengan orang
lain. Ketika konsep diri anda relative percaya diri-perasaan memiliki kompetisi dan
keyakinan maka perasaan ini dapat mempengaruhi efektivitas.antar pribadi secara positif.
Menurut floyt (2011) konsep diri dalam komunikasi antar pribadi mempunyai tiga
karakter utama yaitu:
4
konteks yang lain terdapat unsur opini dalam mendeskripsikan diri. Cara ini cenderung
subjektif dengan menilai diri kita berdasarkan impresi atas diri kita dibandingkan dengan
fakta objektif yang ada. Dalam penilaian subjektif akan sulit bagi diri untuk menilai diri
dengan cara yang akurat atau objektif kadang kala Ketika melakukan penilain kepada diri,
kita melakukan bias terkadang cenderung dominan positif tetapi kadang justru cederung
negatif, dalam penilain positif misalnya diri mempunyai ide-ide yang tidak realistic, tentang
bakat diri kita, tentang intelegensi kita, atau bahkan tentang bagaimana diri kita memahami
dunia di luar diri. Sedangkan dalam penilain yang negatif justru timbul dari orang-orang
dengan kepercayaan diri yang rendah.
3. Abadi tetapi dapat berubah
Pada Sebagian besar dari konsep diri dikembangkan dengan cara perlahn sepanjang
hidup, banyak factor yang mempengaruhi bagaimana konsep diri kita dikembangkan seperti
kondisi biologis kita, bagaimana dan dimana kita di besarkan. Dari porter keluarga seperti ap
akita di kelilinggi dan dengan orang-orang seperti apa kita menghabiskan waktu
berkembang, beragamnya stimulus dalam mempengaruhi konsep diri dapat dipahami
kemudian bahwa konsep diri tidak mudah untuk berubah. Dalam pengembangan konsep diri
kita akan cenderung untuk mendekati orang atau kelompok yang akan mengkompirmasi
konsep diri kita, Ketika anda mempunyai konsep diri positif anda akan cenderug untuk
bersosialisasi dengan banyak teman, kolega, teman kelas, dan kerabat yang mempunyai
pandangan positif tentang anda, sebaliknya Ketika anda mempunyai konsep diri negatif,
anda justru akan merasa nyaman di kelilinggi oleh orang-orang yang mempunyai impresi
negatif tentang anda, Ketika anda di keliliggi oleh orang-orang yang melihat diri anda
sebagaimana diri anda melihat anda maka konsep diri akan semakin dikuatkan dan resisten
untuk berubah.
Konsep diri dapat berubah terkait dengan respon dari perubahan dan perkembangan dalam
lingkaran kehidupan yang dilalui. Psikolog menemukan pahwa pada usia 14-23 baik pria
maupun Wanita mempunyai kecenderungan sedang mengembangkan konsep diri dimana
dalam proses tersebut terjadi dinamika dalam mengkategorisasikan konsep diri akan
semakin positif atau semakin negative.
Dalam proses tersebut melibatkan kepercayaan diri yang juga akan semakin menigkat
atau menurun. Perubahan dalam konsep diri juga dapat terjadi Ketika seseoarang melalui
peristiwa yang dianggap sebagai titik balik dalam kehidupannya, peristiwa seperti mengikuti
acara-acara relegius, atau melewati sakit yang berkepanjangan setelah kehilangan pekerjaan.
Atau berpisah dengan pasangan. Konsep diri yang sehat bersifat fpleksibel dan dapat
5
berubah sepanjang lingkaran kehidupan berjalan. Meskipun tidak semua peristiwa terpenting
dalam kehidupan manusia, meskipun terdapat beberapa temuan bahwa perubahan konsep
diri Ketika sudah memasuki usia dewasa cenderung tidak terjadi secara dramatis.
2. Tujuan Komunikasi Antar pribadi
Ada beberapa tujuan umum dalam berkomunikasi yaitu penemuan, pembinaan
hubunggan yang bermakna, persuasi dan bermain, Adapun penjelasan tujuan komunikasi ini
yaitu sebagai berikut:
a. Penemuan
Salah satu tujuan utama komunikasi adalah menyangkut penemuan diri (personal
discovery). Bila seseorang berkomunikasi dengan orang lain, maka sebenarnya ia
belajar mengenal dan mengetahui diri sendiri dan orang lain. Cara lain dalam
melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan social, kemampuan,
prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Dengan
demikian, ketika kita mengevaluasi diri sendiri maka kita membandingan diri dengan
orang lain.
Dengan berkomunikassi kita dapat memahami secara lebih baik dari diri sendiri dan
diri orang lain yang diajak berkomunikasi. Selain penemuan diri, komunikasi juga
memungkinkan untuk menemukan dunia luar, dunia yang dipenuhi obyek, peristiwa
dan manusia lain. Masa sekarang, beragam media komunikasi muncul dan dijadikan
sebagai alat untuk mendapatkan informasi tentang berbagai hal baik di bidang
olahraga, kesehatan dan gizi, hiburan, pembangunan ekonomi, politik, sosial, agama
dan lainnya.
b. Pembinaan hubungan bermakna
Komunikasi bertujuan untuk membina dan memelihara bertujuan untuk membina dan
memelihara hubungan yang bermakna bagi orang lain. Seseorang menghabiskan waktu
dan energy berkomunikasi demi untuk membina dan memeliha hubungan social.
Seseorang dapat berkomunikasi dengan rekan kerja di kantor, berbincang-bincang
dengan orang tua, anak, saudara, dan yang lainnya. Inilah tujuan seseorang
berkomunikasi yaitu menjalin, membina dan memelihara hubungan yang baik diantara
mereka.
c. Persuasi
Komunikasi berusaha untuk menyakinkan agar mengubah sikap dan dan perilaku baik
untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Komunikasi dengan media massa,
sebagian besar berusaha untuk mengubah sikap dan perilaku manusia. Media dapat
6
hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong seseorang
membeli berbagai produk. Ada banyak waktu seseorang melakukan persuasi
antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Ketika seseorang
berjumpa dengan orang lain, ia berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Ia
berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu dan sebagainya.
d. Bermain
Perilaku komunikasi lebih banyak untuk bermain dan menghibur diri dan orang lain.
Hiburan merupakan tujuan akhir dan cara untuk mengikat perhatian orang lain
sehingga seseorang dapat mencapai tujuan-tujuan lain.
Tujuan komunikasi bukan hanya apa yang dijelaskan di atas, masih banyak tujuan yang lain.
Akan tetapi tujuan ini adalah tujuan secara umum dan utama, komunikasi tidak hanya
mendorong, oleh satu tujuan akan tetapi didorong oleh kombinasi beberapa tujuan.
7
tempat kerja kita, sedang dalam hubungan persahabatn dan romantic cenderung berbagi
tema yang luas dan dalam, termasuk dalamnya adalah informasi pribadi.
8
1. Suppositions
Terdapat lima suppositions yang menjadi dassar dari teori ini yaitu:
a. Dialektika privasi
b. Batasan privasi
c. Informasi pribadi
d. Control
e. Aturan pribadi
Suppositions ini saling behubungan yang memberi kontriterintegrasi sebagai satu
kesatuan. Dalam CPM terdapat asumsi bahwa privasi maupun pengungkapan diri bukanlah
dua hal yang benar-benar terpisah, konteks ini dilihat sebagai dialektika diantara dua hal
yang benar-benar tepisah, konteks ini dilihat sebagai dialektika diantara dua hal tersebut
pengunaan teori ini untuk menganalisis dalam komunikasi antarpribadi menyandingkan dua
hal (pengungkapan dan privasi) sulit membayangkan Ketika membicarakan tentang
pengungkapan tanpa melihat hadirnya privasi sebaiknya ketika menugkapkan sesuatu tetapi
kita masih berkutat dengan privasi.
untuk mempunyai hubungan dengan orang lain individu perlu melakukan pengungkapan
diri. Hal-hal apa yang ingin disampaikan kepada orang lain, perasaan apa yang akan dibagi
dengan orang lain, kemampuan individu melakukan hal-hal tersebut akan menjadi penentu
bagaimana hubungan akan belangsung tentu saja hal tersebut membutuhkan proses,
3. keuntugan pengungkapan diri
Pengungkapan diri pada sebaggian individu akan mendatangkan beberapa keuntungan
untuk pribadi ataupun dalam pengelolaan hubungan jangka Panjang. Menurut ( floyd 2011)
keuntugan dari pengungkapan diri antara lain menguatkan hubungan dan kepercayaan saling
terbuka.
1. Saling keterbukaan
Kecenderungan kita melakukan pengungkapan diri adalah kepada orang-orang
yang kita merasa nyaman bersamanya dan menurut kita orang yang kita orang
tersebut juga tidak akan sungkan untuk mengungkapkan dirinya, kepada kita berbagi
informasi secara wajar dengan sahabat, krabat,dan pasangan akan membantu kita
untuk melihat hubungan dan menguatkan kepercayaan. Sebaliknya dengan
berkurangnya pengungkapan diri pada skema hubungan jangka Panjang seperti
pernikahan atau shabat dekat menjadi tanda pada ketengagan pada hubungan.
2. Saling keterbukaan
9
Dalam pola komunikasi dan budaya tertentu kita cenderung untuk mengunakan
asas “saling” dalam melakukan pengungkapan diri. Ketika kita mengungkapkan diri
kepada orang lain, maka orang lain tersebut juga akan mempunyai kecenderungan
mengungkapkan diri Kembali kepada kita. Informasi pribadi yang kita bagikan
kepada orang lain, akan merasa nyaman melakukan hal serupa kepada kita.
3. Pelepasan emosi
Kadang kala bagian terpenting dari pengungkapan diri adalah perassaan “plong”
dimana satu imformasi yang selama ini dipendam sendiri sudah dapat dibagikan
kepada orang lain.
4. Pengungkapan diri yang kita lakukan dalam beberapa konteks dapat digunakan untuk
membantu orang lain untuk melalui masa-masa sulitnya mungkin ada sahabat yang
sedang mempunyai masalah domestic dalam keluarganya, kita dapat mengungkapkan
diri bahwa kita pernah juga berada pada posisi tersebut dan berhasil melaluinya.
Pengungkapan yang kita lakukan dapat membuat orang lain merasa bahwa dia tidak
sendirian dan ada seseorang yang selalu menerima pengungkapan diri untuk
membantu para pecandu narkoba, alcohol, keluarga broken,untuk melalui kondisi sulit
tersebut.
3. Resiko Pengungkapan diri
Mengapa tidak semua orang mudah melakukan pengungkapann diri, karena menurut
ilmuwan komunikasi melcom parks (1981) ternyata dalam pengunkapan diri juga melibatkan
resiko untuk yang mengungkapkan dan pihak target. Beberapa resiko yang mungkin dia dapat
dari pengungkapan diri: penolakkan kewajiban untuk pengungkapan diri orang lain melukai
oranng lain dan melanggar privasi orang lain.
1. Penolakan
Ketika melakukan pengungkapan, sebenarnya kita sedanng “membolehkan” orang
lain untuk mengetahui informasi tentang kita yang tidak pernah diketahui oleh orang
lain tersebut. Meskipun beberapa informasi yang di bagikan dapat memberi dampak
positif, seperti pelepasan beban emosional dan menigkatkan kepercayaan tetapi pada
saat yang bersamaan ada resiko yang siap datang.
2. Peluang mewajibkan orang lain
Pengungkapan diri kita kepada orang lain dapat memberi epek dan kesan bahwa
orang lain tersebut juga :berkewajiban” untuk melakukan pengungkapan dirinya
kepada kita, pada Sebagian orang kondisi tersebut justru membuat tidak nyaman.
10
Keheningan dalam hubungan justru mendorong individu target menghindari kita
karena merasa terbebani untuk melakukan pengungkapan balik kepada kita.
3. Melukai orang lain
Kadang kita menyampaikan suatu informasi tentang ketidaknyamanan kita kepada
orang lain. Dari pengungkapan “jujur” tersebut kadang kala orang lain merasa
tersakiti, meskipun sebenarnya niat kita melakukan pengungkapan diri adalah untuk
memberikan masukan atau pendapat yang jujur, tetapi tenyata tidak jujur. Tetapi
ternyata tidak kejujuran yang tidak dikemas dengan baik justrumembuat penerima
salah memahami pesan tersebut. Mungkin anda pernah mendengar ungkapan “kalua
tidak dapat menyampaikan sesuatu yang manis, sebaiknya tidak menyampaikan
apapun sama sekali”
4. Melanggar privasi orang lain
Pengungkapan yang berlebihan dapat melukai orang lain yang terlibat dalam
hubungan, dalam banyak hubungan termasuk dalam keluarga, persahabat, dan
hubungan di tempat kerja pembangian informasi pribadi dengan orang lain bukan
berarti boleh disampaikan kepada orang ketiga, Ketika kita mengungkapkan
informasi pribadi kepada pihak ketiga tanpa ijin semacam gossip atau rumor kita
beresiko melukai orang yang mengungkapkan diri kepada kita dan merusak
kepercayaannya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan pengetahuan dan keterampilan yang sangat penting dan berguna
bagi setiap orang. Dengan berkomunikasi, seseorang dapat berkomunikasi intrapribadi atau
berkomunikasi dengan diri sendiri, mengenal diri sendiri, meyakinkan diri sendiri
mempersiapkan pesan-pesan yang akan disampaikan kepada orang lain, mengambil
keputusan setelah dipertimbangkaan dan menilai atau mengevaluasi diri sendiri. Selain
komunikasi intrapribadi, juga seseorang dapat berkomunikasi antarpribadi yaitu berinteraksi
dengan orang lain, menilai orang lain, dan mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain.
Dengan komunikasi ini maka seseorang dapat berkenalan dengan orang lain, memiliki
sahabat, kekasih, dan mempererat tali silaturahim dengan keluarga. Melalui komunikasi ini
maka seseorang harus menjaga, memelihara, membina, dan boleh jaadi merusak dan
memperbaiki hubungan pribadi yang telah terjalin.
B. Saran
Agar mahasiswi dapat memahami atau mengetahui apa yang di maksud dengan konsep diri
Dan apa saja pengungkapan diri yang harus kita ketahui dan harapan saya dengan adanya
makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi saya, dan dapat menambah wawasan bagi para
pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14