Pengertian
Upaya untuk mendefinisikan komunikasi intrapersonal telah dilakukan oleh para ahli. Berikut
adalah beberapa pengertian komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh ahli, yaitu :
Sebagian besar definisi atau pengertian komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh para
ahli menitikberatkan pada konsep “the self” atau diri dan variannya. Hasil studi menunjukkan
bahwa komunikasi intrapersonal mengkonfirmasi sebuah pandangan bahwa langkah awal
menuju komunikasi yang efektif dengan orang lain adalah suksesnya komunikasi dengan diri
sendiri.
1. The self
Konsep tentang self telah dirumuskan oleh beberapa ahli salah satunya adalah George Herbert
Mead melalui teori interaksi simbolik. Dalam komunikasi intrapersonal, konsep self atau diri
digunakan untuk menggambarkan siapa dan apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Self atau
diri memiliki dua dimensi yaitu dimensi internal dan dimensi sosial.
Dimensi internal terdiri dari karakteristik kepribadian, sikap, nilai, kepercayaan, dan
kebiasaan.
Dimensi sosial terbentuk akibat adanya kontak dengan orang lain dan berfungsi sebagai
panduan komunikasi yang kita lakukan.
Self atau diri memiliki keterkaitan, self atau diri dibentuk dalam suatu hubungan dengan orang
lain dan pada gilirannya self atau diri memandu komunikasi dan hubungan yang kita lakukan
dengan orang lain.
Terkait dengan dimensi-dimensi diri, self atau diri juga dapat kita pahami dalam dua bagian,
yaitu private self dan public self. Private self seringkali berbeda dengan public self. Dalam artian
bahwa apa yang kita tampilkan kepada orang lain dalam ranah publik berbeda dengan ketika kita
sendirian atau tidak berada dalam ranah publik. Hal ini telah diungkapkan dan dijelaskan oleh
Erving Goffman dalam teori dramaturgi.
Self atau diri terdiri dari berbagai jenis, yaitu the physical self, the emotional self, the intellectual
self, dan the moral self.
The physical self – tubuh beserta fungsi-fungsi internal dan penampilan yang
menyertainya.
The emotional self – beberapa orang cenderung untuk memberikan tanggapan atau
bersikap secara emosional dibandingkan secara rasional.
The intellectual self – terkait dengan proses mental dalam pengambilan keputusan atau
analisis atau berpikir logis.
The moral self – terdiri dari nilai-nilai atau prinsip dan kepercayaan etis yang dimiliki.
2. Konsep diri
Konsep diri adalah segala sesuatu yang orang pikirkan dan rasakan tentang diri mereka sendiri.
Termasuk didalamnya adalah penampilan, kapabilitas fisik dan kapabilitas mental, sikap,
kepercayaan, kekuatan, dan kelemahan. Konsep diri adalah gambaran mental yang
dikomunikasikan kepada orang lain dalam situasi tertentu.
Konsep diri dibentuk melalui looking-glass self atau cermin diri dan perbandingan sosial atau
social comparison.
Cermin diri atau looking glass-self – dalam membentuk konsep diri, kita seakan-akan
menggunakan cermin di hadapan kita dan membayangkan diri kita sebagai orang lain dalam
benak kita.
Perbandingan sosial atau social comparison – dalam membentuk konsep diri, kita
menggunakan orang lain sebagai alat ukur untuk mengevaluasi diri. Dalam teori perbandingan
sosial telah dijelaskan bahwa kita seringkali membandingkan diri kita dengan orang lain
khususnya teman kita untuk membentuk penilaian terhadap bakat, kemampuan, kualitas dan
lain-lain yang kita miliki.
Konsep diri terdiri atas dua komponen, yaitu citra diri atau self-image dan harga diri atau self-
esteem.
Citra diri atau self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita dan menggambarkan
diri kita kepada orang lain termasuk didalamnya adalah karakteristik fisik seperti warna mata,
panjang rambut, dan lain sebagainya.
Harga diri atau self-esteem adalah bagaimana kita merasakan tentang diri kita, perasaan
kita, penerimaan diri, penghormatan diri, dan lain-lain.
Baik citra diri maupun harga diri memiliki pengaruh besar terhadap pola komunikasi
interpersonal.
Kita dapat menjadi komunikator yang efektif dengan memahami diri kita dan bagaimana orang
lain memandang diri kita, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai, konsep diri yang kita miliki, dan
bagaimana nubuat yang dipenuhi sendiri berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.
Variabel Intrapersonal
Agar kita dapat menjadi seorang komunikator yang baik maka seseorang harus memiliki
kesadaran diri yang mencakup nilai-nilai, sikap, serta kepercayaan.
Decoding – bagian dari proses komunikasi intrapersonal yang harus dilalui dimana
pesan-pesan atau informasi diambil ke dalam otak dan dibuat menjadi masuk akal.
Intergrasi (Integration) – bagian dari proses komunikasi intrapersonal dimana berbagai
bagian kecil informasi ditempatkan bersama. Kita menghubungkan satu bagian informasi kepada
orang lain, membuat perbandingan dan analogi, menggambarkan perbedaan, dan kemudian
mengelompokkannya atau membuat sebuah keputusan tentang bagian informasi dimana ia
berada.
Memori (memory) – ruang penyimpanan dalam komunikasi intrapersonal. Dalam ruang
penyimpanan ini berbagai kenyataan dan kejadian, sikap, penilaian sebelumnya dan kepercayaan
disimpan. Memori melibatkan kemampuan untuk menyimpan informasi dan memanggilnya
kembali.
Serangkaian persepsi atau schemata – menggambarkan struktur berpikir atau cara
mengorganisasi informasi.
Encoding – bagian akhir dari proses komunikasi intrapersonal dimana pemaknaan
diberikan untuk menghasilkan komunikasi yang penuh makna.
Umpan balik (feedback) – Komunikasi intrapersonal juga memiliki umpan balik yang
dinamakan umpan balik diri. Terdapat dua jenis umpan balik diri yaitu umpan balik diri eksternal
dan umpan balik diri internal. Yang dimaksud dengan umpan balik diri eksternal adalah bagian
dari pesan yang didengar. Sementara itu, yang dimaksud dengan umpan balik diri internal adalah
bagian yang kita terima dalam diri kita sendiri.
Gangguan – Elemen lain dalam komunikasi intrapersonal adalah interferensi atau
gangguan. Berbagai bentuk gangguan terjadi ketika kita memproses beberapa informasi pada
tingkatan yang salah. Gangguan ini dapat menimbulkan hambatan-hambatan komunikasi.
Proses
3. Memori. Tahap selanjutnya adalah memproses stimuli yang terjadi dalam tiga tingkatan yaitu
kognitif, emosional, dan fisiologis. Proses kognitif berhubungan dengan intelektual diri termasuk
penyimpanan, retrieval, pemilahan, dan asimilasi informasi. Proses emosional berkaitan dengan
emosi diri. Semua emosi dan sikap, kepercayaan, dan pendapat berinteraksi untuk menentukan
respon emosi terhadap berbagai stimulus. Proses fisiologis terjadi pada tingkatan fisiologis dan
hal ini berkaitan dengan psikologis diri. Respon semacam ini direfleksikan melalui perilaku fisik
seperti aktivitas otak, tekanan darah, dan lain-lain.
4. Transmisi. Pada tahap ini, pengirim dan penerima adalah orang yang sama. Transmisi terjadi
melalui berbagai impuls saraf.
Fungsi
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi internal dengan diri sendiri yang mendorong proses
untuk membawa makna individual terhadap beragamnya pesan. Terdapat 4 (empat) teori yang
meneliti aspek komunikasi intrapersonal, yaitu :
Teori yang dikembangkan oleh Howard Giles dan kawan-kawan menyuguhkan sebuah platform
informative untuk memahami perbedaan dan kesamaan budaya yang berkaitan dengan bahasa
dan tutur kata. Teori akomodasi komunikasi menitikberatkan pada bagaimana dan mengapa
orang memodifikasi atau merubah perilaku komunikasi mereka dalam situasi yang berbeda.
Teori ini berpendapat bahwa ketika berkomunikasi, orang berupaya untuk mengurangi atau
meningkatkan perbedaan antara diri mereka sendiri dengan orang lain. Mereka akan melakukan
hal-hal yaitu berkomunikasi seperti yang orang lain lakukan atau menampakkan perbedaan cara
berkomunikasi.
Teori yang dirumuskan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese ini mencoba untuk
menjelaskan dan memprediksi kapan, mengapa, dan bagaimana setiap individu menggunakan
komunikasi untuk meminimalisasi keraguan mereka ketika berinteraksi dengan orang lain.
Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) asumsi yang digunakan dalam teori ini yaitu :
Antisipasi interaksi masa depan, terjadi ketika kita akan bertemu dengan orang yang
sama.
Nilai insentif, terjadi ketika orang memiliki potensi untuk menyediakan ganjaran dan
hukuman kepada kita .
Deviansi terjadi ketika seseorang melakukan hal yang tidak biasa untuk melawan harapan
orang lain.
Teori pelanggaran harapan yang digagas oleh Judee Burgoon dan kawan-kawan ini menjelaskan
berbagai perilaku orang ketika ruang pribadinya mengalami pelanggaran. Ruang pribadi dapat
juga merujuk pada ruang psikologis dan ruang emosional. Sebagian besar inti teori pelanggaran
harapan memiliki asumsi bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk ruang pribadi dan afiliasi.
Ketika kita menerima satu kebuuhan yang telah dikompromikan, teori ini memprediksi bahwa
kita akan mencoba untuk melakukan sesuatu tentang hal itu. Kita dapat bergerak mendekat atau
melawan. Terdapat 3 (tiga) konsep dalam teori pelangaran harapan yaitu :
Pengharapan merujuk pada apa yang diantisipasi oleh seorang individu dalam suatu
situasi berdasarkan tiga faktor, yaitu konteks, hubungan, dan karakteistik komunikator.
Pelanggaran valensi yaitu evaluasi baik positif maupun negatif yang dibuat tentang
perilaku yang tidak kita antisipasi.
Komunikator menghargai valensi yaitu sebuah evaluasi yang dibuat tentang seseorang
yang berkomitmen terhadap pelanggaran.
Dapat kita lihat bahwa teori-teori komunikasi intrapersonal terkait erat dengan teori-teori
komunikasi anatar pribadi atau teori komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan karena
menurut beberapa ahli komunikasi intrapersonal merupakan bentuk khusus dari komunikasi
interpersonal. Selain itu, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa komunikasi
interpersonal yang efektif dapat terjadi manakala komunikasi intrapersonal berjalan dengan
sukses.
Kita dapat memahami berbagai pengertian atau definisi komunikasi intrapersonal yang
dikemukakan oleh para ahli.
Kita dapat memahami elemen-elemen dalam komunikasi intrapersonal.
Kita dapat memahami proses komunikasi intrapersonal.
Kita dapat memahami fungsi komunikasi intrapersonal.
Kita dapat memahami teori-teori komunikasi intrapersonal.