Anda di halaman 1dari 23

Komunikasi Interpersonal untuk

Profesi Bidang Informasi


Fathiya Hasyifah Sibarani

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Chapter 03
Konsep Diri dan Komunikasi Antarpribadi
OUTLINE

• Pengertian Konsep Diri


• Faktor-Faktor Konsep Diri
• Aspek-Aspek Konsep Diri
• Ciri-Ciri Konsep Diri
• Teori “Johari Windows”
Pengertian
Konsep Diri
Konsep diri merupakan aspek diri yang paling penting. Konsep diri bukan faktor
yang dibawa dari lahir, tetapi faktor yang dibentuk dan dipelajari dari pengalaman
individu dan berhubungan dengan orang lain.

Menurut (Widiarti, 2017) konsep diri adalah pemahaman tentang diri sendiri yang
timbul akibat interaksi dengan orang lain.

Menurut (Brooks dalam Rakhmat, 2015) konsep diri adalah pandangan dan perasaan
tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini bisa bersifat psikologis, sosial, dan fisis.
Dengan konsep diri, kita dapat membayangkan bagaimana kita bercermin. Hal itu
bertujuan untuk mengetahui siapa diri kita sesungguhnya.

Tahapan-tahapan proses bercermin:

• Membayangkan bagaimana kita tampak pada orang lain.

• Membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kita.

• Penerimaan diri (self-acceptance).

Sumber: (Rahmat, 1985)


Perumusan Konsep Diri:
• Gambaran siapa diri kita sebenarnya (mencakup diri psikologis, diri fisik, diri
spiritual, diri sosial, dan diri intelektual) yang bersumber dari pengalaman dan
interaksi kita dengan orang lain.
• Konsep diri merupakan persepsi terhadap gambaran di atas untuk dipadukan dan
menggambarkan keseluruhan gambaran.

Sumber: (Debes mengutip Devito), (Brooks)


Persepsi
terhadap
Konsep Diri • Persepsi Fisik: berkaitan dengan bagaimana kita mempersepsi diri kita secara fisik. (Cth: Apakah kita
termasuk orang yang tinggi atau pendek)
• Persepsi Sosial: berkaitan dnegan bagaimana pandangan orang lain tentang diri kita. (Cth: Apakah kita
termasuk orang yang mudah bergaul, penyendiri, atau egois)
• Pesepsi Psikologis: berkaitan dengan apa yang ada pada “dalam” diri kita. (Cth: Apakah saya orang
yang berbahagia? Karena apa saya berbahagia?).
• Pengalaman: berkaitan dengan sejarah hidup kita, mulai dari dilahirkan sampai saat ini. (Cth: Kita
menjadi anak yang keras kepala karena sering diperlakukan sebagai anak yang berada dipihak yang
kalah).
• Interaksi dengan orang lain: berkaitan dengan bagaimana lingkungan pergaulan kita akhirnya
membentuk persepsi kita atas diri sendiri.

Sumber: (Brooks)
Dimensi
Dasar
Konsep Diri • Konsep Diri Aktual: persepsi yang realistis terhadap diri kita sendiri / persepsi atas
diri kita saat ini.
• Konsep Diri Ideal: persepsi seseorang atas dirinya harus seperti apa. Biasanya,
individu akan membandingkan antara konsep diri ideal dengan konsep diri aktualnya.
• Konsep Diri Pribadi: gambaran bagaimana kita menjadi diri sendiri. (Cth: Kita
berusaha untuk menunjukkan bahwa kita bertindak sebagai orang yang ramah,
kreatif, dll).
• Konsep Diri Sosial: bagaimana kita ingin dipandang oleh orang lain sebagai bagian
dari satu kelompok masyarakat.

Sumber: (Brooks)
Faktor-Faktor
yang
Menurut (Rakhmat, 2005) faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu:
Mempengaruhi
Konsep Diri
1. Orang Lain: seseorang untuk memahami dirinya yaitu dengan mengenal diri
orang lain terlebih dahulu. Bagaimana penilaian orang lain terhadap dirinya yang
akan membentuk konsep diri seseorang tersebut.

2. Kelompok Rujukan (Reference Group): dengan melihat kelompok ini, seseorang


dapat mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri
kelompoknya. (Cth: kelompok suatu organisasi).
Menurut (Fitts) konsep diri berpengaruh kuat terhadap tingkahlaku seseorang.
Berikut adalah faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri, yaitu:

1. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal yang memunculkan perasaan


positif dan perasaan berharga.

2. Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu dan orang lain.

3. Aktualisasi Diri, atau implementasi dan realisasi dari potensi pribadi yang
sebenarnya.
Aspek-Aspek
Konsep Diri
Menurut (Calhoun dan Acocella) terdapat tiga aspek pada konsep diri, yaitu:

1. Pengetahuan: apa yang individu ketahui tentang dirinya. (Cth: kelengkapan dan
kekurangan fisik, usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan, agama, dll).
Pengetahuan diri juga berasal dari kelompok sosial.

2. Harapan: harapan yang diinginkan setiap individu untuk menjadi dirinya sendiri
yang ideal. (Cth: kemungkinan dirinya menjadi apa di masa depan).

3. Penilaian: individu menilai dirinya sendiri dan hasil penilaian tersebut disebut
harga diri. Semakin tidak sesuai harapan dan standar diri, maka akan semakin
rendah harga diri seseorang.
Ciri-Ciri
Konsep Diri
Cara kita memandang dan mempersepsikan diri sendiri merupakan hal yang terpenting dalam
melihat cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Konsep diri sangat menentukan perilaku
komunikasi antarpribadi. Terdapat dua ciri konsep diri, yaitu Konsep Diri Negatif dan Konsep Diri
Positif.

A. Ciri-Ciri Konsep Diri Negatif


1. Peka terhadap kritik
2. Responsif terhadap pujian
3. Bersikap hiperkritis
4. Merasa tidak disenangi orang lain
5. Bersifat pesimis terhadap kompetisi
Konsep diri negatif cenderung melahirkan watak introvert, yakni watak tertutup dan cenderung hanya
memikirkan diri sendiri.

Sumber: (William dan Phillip dalam Rakhmat, 2004)


B. Ciri-Ciri Konsep Diri Positif
1. Yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah.
2. Merasa setara dengan orang lain.
3. Menerima pujian tanpa rasa malu.
4. Menyadari bahwa setiap orang memiliki berbagai perasaan, perilaku, dan keinginan yang tidak seluruhnya
disetujui oleh masyarakat.
5. Mampu memperbaiki diri sendiri.
6. Peka terhadap kebutuhan orang lain.
7. Mampu menikmati berbagai kegiatan (Cth: pekerjaan)
8. Sanggup mengakui kepada orang lain terkait perasaan dorongan dan keinginan.
9. Menolak usaha orang lain untuk mendominasinya.
Konsep diri positif cenderung membawa kita memiliki watak ekstrovert, yakni watak terbuka yang memberikan
tempat bagi orang lain.

Sumber: (William dan Phillip dalam Rakhmat, 2007)


Keterbukaan
dan
Kesadaran
• Kesadaran diri (self-awareness) membantu untuk mengetahui kelebihan dan Diri
kekurangan yang ada pada diri kita.
• Mengetahui siapa kita dan apa yang kita inginkan.
• Tingkat keterbukaan (Self-disclosure) dan kesadaran diri dapat diungkapkan
dengan teori “Johari Windows”.

Sumber: (Juliano)
Teori “Johari
Windows”
Istilah JOHARI merupakan gabungan dari dua nama orang, yaitu Joseph Luft dan Harington
Ingham.
A. Open Area (Daerah Terbuka)
• Diketahui diri sendiri dan orang lain.
• Open Area setiap orang berbeda besarnya, tergantung dengan siapa kita berkomunikasi.
• Contoh: nama, usia, jenis kelamin, dll.
• Semakin kecil bagian Open Area, maka akan semakin buruk komunikasi berlangsung.

B. Blind Area (Daerah Buta)


• Tidak diketahui diri sendiri, tetapi diketahui orang lain.
• Orang lain kelihatan sangat cemas jika memiliki sedikit saja Blind Area,
bahkan ia akan berusaha melakukan terapi dan mengikuti kegiatan penyadaran
diri.
• Contoh: Seseorang memiliki kebiasaan menggoyangkan kakinya ketika
gelisah.
C. Hidden Area (Daerah Tertutup)
• Diketahui diri sendiri, tetapi tidak diketahui orang lain.
• Area ini adalah tempat kita merahasiakan sesuatu tentang diri sendiri dan
tentang orang lain.
• Contoh: Menyimpan sendiri masalah keluarga.

D. Unknown Area (Daerah Gelap)


• Tidak diketahui diri sendiri maupun orang lain.
• Orang lain kelihatan sangat cemas jika memiliki sedikit saja Blind Area, bahkan ia
akan berusaha melakukan terapi dan mengikuti kegiatan penyadaran diri.
• Untuk mengetahui daerah gelap seseorang, dapat dilakukan hipnotis.
C. Hidden Area (Daerah Tertutup)
• Diketahui diri sendiri, tetapi tidak diketahui orang lain.
• Area ini adalah tempat kita merahasiakan sesuatu tentang diri sendiri dan
tentang orang lain.
• Contoh: Menyimpan sendiri masalah keluarga.

D. Unknown Area (Daerah Gelap)


• Tidak diketahui diri sendiri maupun orang lain.
• Orang lain kelihatan sangat cemas jika memiliki sedikit saja Blind Area, bahkan ia
akan berusaha melakukan terapi dan mengikuti kegiatan penyadaran diri.
• Untuk mengetahui daerah gelap seseorang, dapat dilakukan hipnotis.
 Menumbuhkan Kesadaran Diri
• Dialog dengan diri sendiri.
• Mendengarkan.
• Mengurangi daerah buta.
• Amati diri anda yang berbeda-beda.
• Memperluas daerah terbuka.
Self-
Disclosure
(Pengungkapan
Pengungkapan informasi dengan sengaja tentang diri kita atau menceritakan apa
Diri)
yang kita ketahui tentang diri sendiri kepada orang lain yang tidak mengetahuinya.
 Fungsi Self-Disclosure  Dimensi Self-Disclosure
• Pengetahuan tentang diri • Valensi self
• Kemampuan mengatasi masalah • Kecermatan dan kejujuran
• Pelepasan energi • Maksud dan tujuan
• Meningkatkan efektifitas komunikasi • Keakraban
• Membangun hubungan yang bermakna
• Kesehatan psikologis
 Faktor yang mempengaruhi Self-Disclosure
• Efek diadik
• Ukuran khalayak
• Topik bahasan
• Valensi
• Jenis kelamin
• Ras, Nasionalis, dan Usia
• Mitra dalam hubungan

Apabila Self-Disclosure terjadi, maka komunikasi yang berlangsung menjadi lebih terbuka dan
kemungkinan besar pihak-pihak yang terlibat komunikasi tersebut akan menjadi semakin akrab.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai