Anda di halaman 1dari 39

KONSEP DIRI

SELF CONCEPT
• Konsep Diri merupakn kesadaran seseorang mengenai siapa
dirinya. Artinya, sekumpulan keykinan dan perasaan
seseorang mengenai dirinya (Deaux, Dane, Wrightsman,
1993)
• Keyakinan seseorang  bakat, minat, kemampuan,
penampilan fisik, pengalaman dsb. merasa memiliki
keyakinan; positif-negatif, bangga-tidak bangga, senang-
tidak senang terhadap dirinya.
• Konsep diri penting? mengetahui dan memengaruhi
perilaku seseorang dalam menanggapi dunia dan
pengalaman (Markus, 1977)
• Pembentukan konsep diri orang lain
dalam proses interaksi sosial  analogi
cermin (Cooley, 1964)
• Konsep diri seseorang diperoleh dari hasil
penilaian/evaluasi orang lain terhadap
dirinya.
• Yang dipikirkan orang lain terhadap dirinya
menjadi sumber informasi tentang siapa diri
kita
• Namun Informasi dari luar bukan satu-
satunya.
• Hasil tindakan kita juga berpengaruh
terhadap konsep diri. Contoh: penguasaan
bahasa, pidato, dll
• Hasil tindakan  intropeksi dan persepsi
terhadap diri sendiri
Pengetahuan Tentang Diri
Kenrick, dkk (2002:43) menyatakan ada tiga macam sumber
pengetahuan diri (self-knowledge).
1. Cara pertama adalah dengan konsep yang pernah ditulis
Daryl Bem (1972) tentang teori persepsi diri (self perception
theory) yaitu self-perception process.

Pada proses ini seseorang mempersepsi dirinya melalui


perilaku-perilaku yang ditunjukkan dalam kehidupan
kesehariannya.

Misalnya orang akan mengatakan dirinya termasuk yang


baik hati apabila dalam kesehariannya ia suka memberikan
pertolongan pada orang lain, rendah hati, tidak pemarah,
lemah lembut dalam bertutur kata, dan sebagainya.
2. Cara kedua dikenal sebagai a reflected appraisal
process (Mead, 1934; Sullivan, 1953).

Dalam proses ini individu melakukan refleksi diri (berkaca) dengan


mengobservasi atau berimajinasi apa yang dikatakan orang lain
tentang diri sendiri.

Dengan cara ini seorang anak yang dikatakan oleh orang tuanya
bahwa dia berbakat, menyenangkan, dan gemuk akan berpikir
tentang dirinya seperti apa yang dikatakan orang tuanya
tersebut.

Charles Horton Cooley (1902) menggambarkan proses ini dengan


istilah the looking glass self.
3. Cara ketiga yaitu dikenal dengan perbandingan
sosial (social comparison) seperti yang pernah
diungkapkan oleh Leon Festinger (1954).

 Dalam cara ini seseorang membandingkan kemampuannya,


sikap-sikapnya, dan keyakinan atau system beliefnya dengan
orang lain.
 Orang akan mengatakan dirinya pandai apabila di dalam
kelas ia memiliki nilai tertinggi. Orang akan memandang
dirinya paling cantik apabila teman-teman sebayanya
berpenampilan jelek.
 Sebaliknya orang tidak akan berani mengatakan dirinya
paling pandai, paling cantik, paling kaya dan sebagainya
apabila tidak ada pembandingnya.
Selain ketiga cara di atas, seseorang juga
dapat melihat diri dari memory autobigrafinya
(Brehm & Kassin, 1996:50).

Egocentris Bias
Pengetahuan Tentang Diri
• Konsep Diriskema diri : Pengetahuan yang terorganisir
mengenai sesuatu yang kita gunakan untuk
menginterpretasikan pengalaman.
• Skema diri (self Schema):pengetahuan tentang diri yang
mempengaruhi cara seseorang untuk mengolah informasi
dan mengambil tindakan (Vaughan & Hogg, 2002).
• Eksperiment Beaman, klentz, Diener, & Svanum
(1979)pesta Halloween.
Pengetahuan Tentang Diri
• Hasil eksperimen: Tingkah laku seseorang dipengaruhi
oleh kesadaran tentang siapa dirinya.

Jenis Skema Diri


• Aktual SelfDiri saat ini
• Ideal Selft Diri yang diinginkan
• Ought Self  Diri seharusnya
Self Discrepancy Theory
• Discrepansy (kesenjangan)  dapat memotivasi seseorang
untuk berubah atau mengurangi kesenjangannya (Higgins,
1987) possibleself (Baron, Byrne & Branscombe, 2006):
Gambaran diri mengenai orang dimasa yang akan datang,
yang diinginkan atau tidak diinginkan (contoh: resolusi
awal tahun)
• Gagal mengatasi  emosi negatif,
• Aktual Self // Ideal Self Dejection related emotions:
Kecewa, tidak puas, sedih
• Aktual Self // Ought self agitation related emotions:
cemas, takut, terancam
IDENTITAS PERSONAL DAN
SOSIAL
• Identitas: Kontinum Personal ---Sosial (Vaughan & Hogg,
2002)
• Identitas personalseseorang mendefinisikan dirinya
berdasarkan atribut atau sifat yang membedakan diri
dengan orang lain dan hubungan interpersonal yang
dimiliki
• Identitas Sosial Mendefinisikan diri berdasarkan
keanggotaan dalam kelompok sosial atau atribut yang
dimiliki bersama
Bentuk Diri
• Brewer & gardiner (1996):
1. Individual Self  diri yang didefinisikan berdasarkan sifat pribadi
(individual defferences).
Contoh; Saya adalah orang yang pekerja keras yang pantang
menyerah ketika menghadapi tantangan

2. Relational Self: diri yang didefinisikan berdasarkan hubungan


interpersonal dengan orang lain.
Contoh: saya temannya anak Presiden

3. Collective Self: Diri yang didefinisikan berdasar keanggotaan


kelompok.
Contoh: Saya mahasiswa Psikologi UST
Harga Diri (Self Esteem)
• Self-esteem dapat diartikan sebagai penilaian (evaluasi)
kita yang positif atau pun negative terhadap diri kita
sendiri (Deaux, Dane, & Wrightsman, 1992)

• Harga diri seseorang bisa lebih tinggi ataupun lebih rendah


daripada orang lain. Oleh karena penilaian ini berada di
sistem kognitif maka penilaian seseorang terhadap diri
sendiri sangat tergantung kepada perubahan konsep diri
penilai terhadap atribut yang melekat berubah, maka harga
diri seseorang juga dapat berubah.
(1) self yang anda inginkan, artinya anda
menginginkan atau memiliki harapan agar diri
anda seperti apa
(2) karakteristik yang penting orang lain (misalnya
orang tuamu) yang disebut juga ideal self-others
(3) karakteristik yang seharusnya anda miliki
berkaitan dengan tugas, tanggung jawab dan
kewajiban terhadap orang lain (ought self)
(4) karakteristik yang penting bagi orang lain yang
anda rasakan harus dimiliki (ought self-others).
Carilah secarik kertas, lalu tulislah sepuluh
sifat yang menggambarkan seperti apa diri
anda sebenarnya.

Setelah selesai, tulislah juga sepuluh sifat


yang menurut anda penting dan harus anda
miliki.
Dua Macam KD:
Konsep Diri Negatif Konsep Diri Positif
• peka pada kritik • yakin akan kemampuan
• responsif sekali terhadap mengatasi masalah
pujian • merasa setara dengan
• Hiperkritis orang lain
• cenderung merasa tidak • menerima pujian tanpa
disenangi orang lain rasa malu
• bersikap pesimistis • sadar setiap keinginan dan
terhadap kompetisi perilaku tidak selalu
disetujui masyarakat
• mampu memperbaiki diri
Mengapa orang menginginkan
Harga Diri Positif?
• Harga diri positif membuat orang merasa nyaman dengan
dirnya di tengah kepastian Kematian.
Teror Managemen Greenberd dkk (1986): manusia
mengalami kecemasan dalam menghadapi kematian.
• Harga diri yang positif membuat orang bisa mengatasi
kecemasan, kesepian, dan penolakan sosial.  harga diri
menjasi “alat ukur” atau “sociometer” untuk melihat
sejauh mana sesorang diterima di lingkungan sosial
Mengapa orang menginginkan
Harga Diri Positif?
• “alat ukur” atau “sociometer”:

Eksplisit: meminta orang membuat rating (sangat sesuai-


sangat tidak sesuai)

Impisit: Mengukur kecepatan reaksi seseorang terhadap


stimulus yang diasosiasikan kepada dirinya.
KUNCI KONSEP DIRI POSITIF
1. Self Disclosure (Membuka diri)/SD. Ingat Johary Window
Theory >> faktor yang mempengaruhi, bagaimana
melakukannya, bagaimana merespon SD dari orang lain,
cara meningkatkan SD, apa saja yang mempengaruhi SD
kita, dan apa manfaat SD (pengetahuan diri, pengemb bakat
terpendam, efektifitas kom, hub yang penuh arti, kesehatan
fisiologis).
2. Self confidence, Maxwell Malts “believe in yourself and
you will succeed”. Bagaimana dengan Communication
Aprehension?
3. Selectivity: terpaan selektif, persepsi selektif dan ingatan
selektif
PERBANDINGAN
SOSIAL
• Bagaimana kita tahu seberapa baik atau
butuk kita?
• Apa saja yang baik dan buruk dari diri kita?

Perbandingan Sosial
(Baron, Byrnei, & Branscombe, 2006)
• Festinger (1954): untuk mengetahui seperti apa dirinya,
orang akan melakukan perbandingan dengan orang lain. 
sebab tidak ada patokan yang objektif untuk menilai.

• Upward Social Comparation: Membandingkan dengan


yang lebih baik
• Downward social Comparation: membandingkan dengan
orang yang tidak lebih baik.

• Menghasilkan gambaran yang positif,


• Bukan gambaran yang akurat
• Self evaluation maintenance Model (Tesser,
1988) mendapat gambaran yang positif:

• Orang menjaga jarak dengan orang yang


dianggap lebih baik dari kita.

• Membandingkan diri dengan orang yang tidak


lebih baik dari kita
SELF AWARENESS
• Teori kesadaran diri (self-awareness theory)
yang dikemukakan oleh Robert Wicklund
dan koleganya menyatakan bahwa perhatian
yang terfokus pada diri (self-focused
attention) mendorong seseorang untuk
memperhatikan diskrepansi diri sehingga
memotivasi untuk lari dari kesadaran diri
atau mengubah perilakunya (Brehm &
Kassin, 1996:58).
Ada dua macam fokus perhatian diri ini :
1. Self-focusing situation terjadi manakala
seseorang tidak melakukan focus diri
tetapi lebih pada situasi yang
terprediksikan.
2. Self focusing person individu lebih
memperhatikan diri daripada orang lain.
Penelitian Fenigstein dkk (1975) dan Buss (1980)
menunjukkan bahwa individu itu memiliki privat self
consciousness dan public self-consciousness.

Privat self-consciousness cenderung untuk melakukan


introspeksi kedalam pikiran dan perasaan kita sendiri,

Public self-consciousness merupakan kecenderungan untuk


memfokuskan pada image atau citra publik.
PRESENTASI DIRI
• Dalam berinteraksi, perhatian kita seringkali perhatian kita tertuju
pada bagaimana orang lain akan menilai kita. Maka kita
berusaha mengontrol bagaimana orang lain menilai diri kita

• Impression Management
(usaha untuk mengatur kesan yang orang lain tangkap mengenai kit
baik secara disadari maupun tidak disadari (Schlenker, 1980))

Presentasi Diri
(menampilkan, berpenampilan, berperilaku sesuai dengan yang
diinginkan orang lain)
SELF PRESENTATION
• Presentasi diri merupakan proses ketika kita
mencoba untuk mengendalikan kesan orang
lain tentang diri kita.
• Strategi presentasi-diri merupakan usaha-
usaha kita untuk membentuk kesan orang
lain dalam cara tertentu dalam rangka untuk
mendapatkan pengaruh, kekuatan., simpati,
dan perhatian.
• Motif utama yang mengatur presentasi diri,
yaitu instrumental dan ekspresif.
• Instrumental, yaitu kita ingin mempengaruhi orang lain
dan mendapatkan penghargaan (Schlenker, 1980). Ada tiga
tujuan instrumental, yaitu ingratiation, intimidasi, dan
permohonan.
• Motif kedua yang mengatur presentasi diri
adalah presentasi diri ekspresif. Kita
membangun sebuah citra diri kita untuk
mengklaim identitas pribadi, dan
menampilkan diri dengan cara yang
konsisten dengan citra tersebut.
Strategi Presentasi Diri
(Jones & Pittman, 1982)

1. Ingratiation
Suatu tindakan yang dilandasi motivasi untuk mencapai
sesuatu ( to get along) dan disukai orang lain.
(“Mmencari muka”), ketika kita mencoba untuk
menampilkan kualitas kita yang terbaik sehingga orang lain
akan menyukai kita.
2. Self-promotion
Suatu istilah yang menggambarkan tindakan-
tindakan yang dimotivasi oleh keinginan
untuk menjadi tertentu (to get ahead) dan
disegani (respected) atas kompetensi kita
(Arkin, 1981; Jones & Pittman, 1982).
3. Intimidation
bertujuan untuk ditakuti dengan cara menampilkan diri
sebagai orang yang berbahaya dan menakutkan.

4. Supplication
bertujuan dikasihani, orang menampilkan diri sebagai orang
yang lemah dan bergantung

5. Exemplification
dianggap memiliki integritas moral tinggi dengan
menampilkan diri sebagai rang yang rela berkorban untuk
orang lain.
• Strategi yang lain (Berglas & Jones, 1979)
• Self Handicappingmengeksternalisasi bila hasil negatif
menginternalisasi jika hasil positif

Tujuannya: melindungi harga diri sebagai antisipasi terhadap


hasil yang tidak sesuai harapan
• Strategi yang lain (Berglas & Jones, 1979)
• Bask in reflected glory (BIRging)mengasosiasikan
dirinya dengan keberhasilan orang lain, bukan
keberhsailan dirinya sendiri

Tujuannya: meningkatkan harga diri

Anda mungkin juga menyukai