Anda di halaman 1dari 29

Individu Dan Kelompok

Kelompok Sosial
 Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial.
Ada dua hasrat manusia sejak lahir
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di
sekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam di
sekelilingnya.
Kelompok Sosial
Naluri manusia untuk selalu hidup bersama
dengan orang lain disebut Gregariosness
Mengapa manusia selalu hidup berkelompok? 
1. Manusia tidak mempunyai kemampuan fisik
yang cukup untuk hidup sendiri
2. Tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri
3. Secara sosiologis, sebagian kepribadian
manusia terbentuk oleh kehidupan berkelompok, demikian
juga status dan peran.
Syarat terbentuknya Kelompok

sosial :
1. Setiap anggota harus sadar bahwa ia merupakan
bagian dari kelompok yang bersangkutan
2. Ada hubungan timbal balik antar anggota
3. Ada suatu faktor yg dimiliki bersama
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola
tertentu
5. Bersistem dan berproses
Tipe-tipe Kelompok Sosial
1. W.G.Sumner, membedakan kelompok Sosial menjadi
1. In-group
kelompok sosial dimana individu mengidentikasikan dirinya.
Sikap In-group
 Pada umumnya didasari adanya rasa simpati, persahabatan,
kerjasama dan kedamaian

2. Out-group
kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan
in-groupnya
Sikap terhadap out-group,
ditandai adanya permusuhan, kebencian, perasaan antipati (antagonisme)
dan ethnocentrisme

Kelompok ini biasanya dilandasi perbedaan yang sangat prinsip, misal beda
suku dan agama
2. Charles Horton Cooley :
1. Primary group
2. Secondary group
Kelompok primer/utama, biasanya :
1. Jumlah anggotanya sedikit saling mengenal antar
anggota
2. Secara fisik berdekatan (kecil) hubungan langsung
bersifat pribadi (personal)
3. Adanya hubungan yang langgeng,
simpati dan kerjasama yang spontan, tujuan individu
adalah tujuan bersama.
 keluarga, kelompok sepermainan
Kelompok Sekunder, biasanya :
1. Jumlah anggotanya banyak
2. Tidak saling kenal secara pribadi
3. Secara fisik berjauhan
4. Hubungannya tidak langgeng

Hubungan kontrak jual beli,


organisasi dalam pabrik/industri
3. Ferdinand Tonnies :
1. Gemeinschaft / patembayan
2. Gesellschaft / paguyuban
Gemeinschaft
bentuk khdpn bersama yang anggota-anggotanya
diikat oleh hub batin yg murni dan alamiah serta
kekal.
Dasar hub.nya adanya rasa cinta dan kesatuan batin.
Perasaan dan akal mrpkn kesatuan hidup yang
alamiah dan organis yang kemudian disebut
wesenwille
Keluarga, kekerabatan, RT dll
Ciri utama Gemeinschaft :
1. Intimate / akrab / mesra
2. Private  hubungan bersifat pribadi
(untuk beberapa orang saja)
3. Exclusive / hub hanya untuk “kita” saja
dan tidak untuk orang di luar “kita”
Tipe2 Gemeinschaft
2. Gemeinschaft by blood  paguyuban atas dasar
ikatan darah (keluarga, kekerabatan)
2. Gemeinschaft of place  paguyuban orang-orang
yang berdekatan tempat tinggal (RT, RW, dll)
3. Gemeinschaft of mind  paguyuban orang-orang
yang memiliki jiwa dan pikiran yang sama, ideologi
sama (organisasi profesi dll)
Gesellschaft
suatu bentuk khdpn bersama yang merupakan ikatan
lahiriah yang bersifat pokok utk jangka waktu pendek
 suatu bentuk kemauan yang dipimpin oleh cara
berpikir yang didasarkan pada akal  Kurwille
 kemauan yang ditujukan pada tujuan tertentu dan bersifat
rasional

Ciri ciri Gesellscaft antara lain ;


1. Hubungan antar anggota renggang
2. Tidak mempribadi
3. Jumlah anggotanya banyak
4. Pola hubungannya rasional
4. Formal group dan Informal group
Kelompok Formal
Adalah kelompok yang mempunyai aturan yang jelas dan
tegas secara tertulis yang sengaja diciptakan oleh
anggotanya  tentang kedudukan, struktur organisasi
maupun kewajiban dan hak dari masing masing anggota
dan sebagainya.  organisasi
Kelompok informal
adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur organisasi
tertentu dan pasti.  kedudukan, kewajiban dan hak dari
masing masing anggota tidak jelas dan tidak tertulis 
biasanya terbentuk pertemuan yang berulangkali karena
kepentingan dan pengalaman yang sama.  clique
5. Robert K.Merton
1. Membership group
2. Reference group

Membership group
 kelompok dimana setiap orang secara
fisik menjadi anggota kelompok itu
Dari intensitas interaksinya, membership group dapat
dibedakan menjadi :

1. Nominal group-member :
seorang anggota dianggap oleh anggota lain masih
berinteraksi dengan keompok sosial ybs, tetapi
berkurang intensitasnya (tdk aktif)
2. Peripheral group-member : anggota yang masih tercatat
tetapi sama sekali sudah tidak berinteraksi lagi dengan
kelompok ybs, shg klp tidak berkuasa terhadap orang
tersebut.
Reference Group
kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang (bukan anggota kelompok) untuk
membentuk pribadi dan perilakunya.
nilai2, norma, tindakan ataupun budaya
kelompok dijadikan rujukan atau pedoman oleh
seseorang /sekelompok orang yang bukan
menjadi anggota kelompok tsb.
Ada 2 tipe Reference Group
1. Tipe normatif (normative type) yang menentukan
kepribadian seseorang
 merupakan sumber nilai bagi individu
baik anggota maupun bukan anggota.
 Anggota TNI yang berpegang teguh pada
tradisi yang dipelihara seniornya
2. Tipe perbandingan (comparison type) yang merupakan
pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya
 dipakai sebagai perbandingan untuk
menentukan kedudukan seseorang.
 Status ekonomi seseorang dibanding dengan
orang lain yang semasyarakat.
6. Kelompok Okupasional dan Volunter

• Kelompok Okupasional , muncul karena


 semakin memudarnya fungsi kekerabatan
 memeiliki pekerjaan yang sama
 Organisasi profesi seperti IDI, ISI dll
• Kelompok Volunter
 kelompok yang memiliki kepentingan sama,
tapi tidak mendapat perhatian masyarakat.
 melalui kelompok ini diharapkan dapat
memenuhi kepentingan anggotanya tanpa
mengganggu kepentingan masyarakat umum.
Kelompok Sosial yang tidak
teratur
I. Crowd (kerumunan)
 individu-individu yang berkumpul secara
kebetulan di suatu tempat pada waktu yang
bersamaan.

Ciri-ciri kerumunan:
1. Sifatnya sementara
2. Tidak terorganisasi
3. Kedudukan sosialnya sama
4. Mudah bereaksi ataupun meniru
5. Identitas individu tenggelam
Bentuk kerumunan
1. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial

a. Khalayak penonton yang formal


(formal audiences)
Kerumunan yang mempunyai pusat
perhatian dan persamaan tujuan, tetapi
sifatnya pasif.
 bisa direncanakan,
contoh: penonton bioskop, penonton
sepak bola, mendengarkan
kampanye, khotbah agama
b. Kelompok Ekspresif yang direncanakan
(planned expressive group)
 kerumunan yang pusat perhatiannya
tidak begitu penting akan tetapi
punya persamaan tujuan,
 biasanya adalah sebagai penyalur
ketegangan yang dialami karena
pekerjaan sehari-hari
contoh kerumunan dansa, pesta dll
2. Kerumunan Yg Sangat Sementara
( Casual Crowds)

 Kerumunan yang kurang menyenangkan


(inconvenient aggregations)
 semakin banyak orang hadir akan
menghambat tercapainya tujuan.
 Misalnya kerumunan orang antri karcis,
kerumunan menunggu bus/ kereta api
Kerumunan orang yang sedang panik (panic
Crowds)
 orang yang bersama-sama untuk
menyelamatkan diri dari suatu bahaya
 dorongan dalam diri individu-individu
cenderung mempertinggi rasa panik.
misalnya ada bencana alam atau bom yang
meledak, perampokan, kebakaran, kecelakaan
lalu lintas dan terjadi banyak korban
Kerumunan penonton yang tidak direncanakan
(Spectator Crowds)

 Kerumunan orang yang ingin melihat


kejadian tertentu (kecelakaan lalu lintas/
kebakaran dll) atau pertunjukan yang
tiba-tiba
 hampir sama dengan khlayak penonton
bedanya tidak direncanakan
Contoh: ada orang jual jamu ditepi jalan
dengan permainan sulap
3. Kerumunan yang berlawanan dgn
Hukum (Lawless Crowds)
a. Kerumunan yang emosional (Acting Mobs)
 Kerumunan yang bertindak emosional,
bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu
dengan menggunakan kekuatan fisik yang
berlawanan dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat.
 Terjadi karena hak-hak mereka diinjak-injak
atau tidak adanya keadilan

.
b. Kerumunan yang melanggar
moral (immoral Crowds)
 Kerumunan yang hampir sama
dengan kelompok ekspresif,
 bedanya kerumunan ini
melanggar atau bertentangan
dengan norma norma sosial.
Misal: kerumunan orang minum2an
keras, mabuk sehingga
mengganggu ketertiban dan
ketenteraman masyarakat.
II. Publik
kelompok yang tidak merupakan
kesatuan (tanpa bentuk/struktur)
Interaksi terjadi secara tidak langsung
dengan alat komunikasi, seperti melalui
radio, telivisi, media cetak dan sejenisnya.
 Pengikut lebih luas dan besar.
 Tidak ada pusat perhatian yang tajam sehingga tidak
ada kesatuan
III Massa
• massa merupakan kumpulan orang banyak yang mempunyai
kehendak atau pandangan yang sama,
 tapi
• tidak berkerumun pada suatu tempat tertentu dan mengikuti
kejadian dan peristiwa yang penting dengan alat-alat komunikasi
modern seperti halnya publik.
• Karena tidak berkerumun, maka setiap individu yang tergabung
dalam massa saling terpisah sehingga tindakannya tidak bersifat
spontan terhadap sugesti yang timbul dalam massa.
• Berhubung sifatnya tidak apontan maka massa dapat lebih rasional
dan masing-masing individu menyadari akan dirinya dan
kepentingannya.
• Bertemunya kepentingannya orang banyak dalam massa, karena
adanya pengaruh yang kuat sekali yang berrasal dari alat-alat
komunikasi modern, sehingga mengakibatkan dorongan pada
individu untuk menyesuaikan dirinya dengan dunia yang lebih luas.
Hanya saja penyesuaian ini dapat bersifat emosional apabila setiap
hari disiarkan hal-hal yang sama dan mungkin juga menjadi fanatik
terhadap persoalan yang sama, oleh karena itulah maka massa dapat
disesatkan oleh propaganda.
• Meskipun massa lebih rasional, akan tetapi kalau dibandingkan
dengan publik maka tingkat kecerdasannya lebih sederhana.
Menurut Leopold Von Wiese, massa
dibedakan

• Antara : 1. Massa yang konkrit.


• 2. Massa yang abstrak.
• Massa disebut massa yang konkrit apabila mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
• Adanya ikatan batin, karena adanya persamaan kehendak dan pandangan
• Adanya persamaan norma-norma, karena orang-orang yang tergabung dalam
massa yang konkrit ini mempunyai peraturan dan kebiasaan sebdiri, Misalnya :
massa Orpol
• Mempunyai struktur yang jelas. Seperti halnya massa orpol dengan sendirinya
maka sudah terbentuk struktur organisasi yang jelas sehingga mengnal
pimpinan dan pembagian kerja
• Mempunyai potensi yang dinamis, sehingga dapat menimbulkan gerakan
massa. Misalnya : gerakan buruh, gerakan pemuda.
• Sebaliknya massa yang abstrak adalah sekedar kumpulan manusia
yang belum diikat oleh kesatuan norma, kesatuan emosional dan
sebagainya meskipun mereka telah menjadi satu karena adanya
dorongan. Jadi massa yang abstrak merupakan embrio dari massa
yang konkrit, akan tetapi tidak selamanya demikian tergantung dari
situasi dan kondisi dimana massa itu terbentuk bisa juga massa
abstrak itu kemudian bubar. Demikian juga halnya dengan massa
yang konkrit, dalam perkembangannya selalu mengalami kegagalan-
kegagalan sehingga anggotanya menjadi putus asa, dan tidak
bersemangat lagi untuk berjuang dan akhirnya massa tersebut bubar
(*).

Anda mungkin juga menyukai