Persiapan ASS/US
Kelas XI
Penyusun : Zsa Zsa Ryana, S.Pd.
3.1 Memahami pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan
Sosiologis
Kelompok sosial teratur adalah kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran, saling
berinteraksi, dan terikat dengan norma. Beberapa tokoh Sosiologi mengklasifikasikan
kelompok sosial teratur berdasarkan ciri dan pembentuknya, yaitu:
Kelompok sosial ini dijelaskan oleh Ferdinand Tonnies berdasarkan kehendak alami dan
kehendak rasional.
Jenis kelompok ini diperkenalkan oleh Charles Horton berdasarkan keakraban para
anggotanya. Kelompok ini juga disebut sebagai face to face group.
Kelompok sekunder dikemukakan oleh Elsworth Faris. Jenis kelompok ini terbentuk karena
ikatan formal atau kelembagaan.
Contoh kelompok sekunder: PT Sido Makmur mempunyai 1000 karyawan. Meski bekerja di
tempat yang sama dan berorientasi terhadap uang, karyawan tersebut belum tentu akrab satu
sama lain.
Jenis kelompok ini diperkenalkan oleh William Graham Sumner yang dibagi menurut
perasaan dan sikap anggota.
Contoh Out Group: Supporter klub sepak bola yang mengejek atau menjatuhkan klub lain.
Jenis kelompok ini terbentuk berdasarkan identias anggota secara fisik dan dikemukakan oleh
Robert King Merton.
Kelompok sosial tidak teratur adalah kelompok yang mempunyai tujuan yang sama, namun
tidak memiliki hubungan jangka panjang serta aturan yang mengikat.
Ada 3 jenis kelompok sosial tidak teratur, yaitu Kerumunan, Publik, dan Massa. Masing-
masing mempunyai ciri dan dasar pembentuk yang berbeda.
1. Kerumunan
Kerumunan adalah individu yang berkumpul secara kebetulan. Bersifat spontan, sementara,
dan tidak teratur.
Ada 3 jenis kerumunan menurut Kingsley Davis, yaitu Kerumunan Biasa (Casual Crowds),
Kerumunan Berartikulasi Struktur Sosial (Social Structure Crowds), dan Kerumunan
Berlawanan Norma Sosial (Lawless Crowds)
Acting Mobs atau Kerumunan Emosional, adalah kerumunan yang terbentuk karena
alasan emosional, menggunakan kekuatan fisik, dan bertindak kekerasan. Contoh:
tawuran antar pelajar biasanya didasari karena perasaan tidak suka satu sama lain.
Immoral Crowds atau Kerumunan Amoral, adalah kerumunan yang berisi orang-
orang dengan perilaku yang bertentangan dengan moral, tetapi tidak menggunakan
fisik. Contoh: kelompok pengguna narkoba dan kelompok penjudi.
2. Massa
Massa adalah kumpulan orang dengan tujuan tertentu yang berkumpul di suatu tempat
dalam jangka waktu sementara. Massa memiliki ciri-ciri:
Impulsif dan responsif, artinya massa bergerak secara cepat dan tiba-tiba dalam
menghadapi sebuah situasi.
Ada pihak yang menggerakan, artinya massa bisa terbentuk karena ada individu yang
memulai dan memimpin.
Contoh massa: aksi mahasiswa yang menolak kenaikan BBM, demonstrasi buruh terhadap
pabrik yang melakukan PHK tanpa pesangon, dan sejenisnya.
3. Publik
Publik adalah kelompok yang tidak berbentuk kesatuan dan berinteraksi secara tidak
langsung melalui berbagai media komunikasi. Publik tidak terlihat secara fisik, tidak
berada di suatu tempat, dan serta jumlahnya sangat banyak.
Ciri-ciri publik:
Punya tujuan
Contoh: netizen di media sosial yang membicarakan Pemilu agar lebih mudah menentukan
pilihan atau masyarakat Indonesia yang gencar menyuarakan hashtag #DirumahAja saat
COVID-19 masuk ke negara kita.
Adanya permasalahan sosial ini disebabkan karena pengelompokan sosial yang terjadi dalam
masyarakat, Adjarian.
contoh masalah sosial dengan kecenderungan eksklusi sosial dari pasar kerja
pembatasan peran perempuan pada bidang-bidang pekerjaan tertentu. Pembahasan
konsep. Eksklusi sosial adalah tindakan penyingkiran atau pengucilan ke pinggiran
masyarakat. Artinya adanya eksklusi sosial dalam kehidupan masyarakat
memengaruhi munculnya masalah sosial berupa pembatasan bagi kelompok-kelompok
lemah untuk ikut serta dalam bidang-bidang kehidupan sosial terutama ekonomi.
Sehingga hal ini menjadikan munculnya ketimpangan ekonomi antarmasyarakat.
Eksklusi sosial biasanya terjadi pada masyarakat yang memiliki kekuatan yang lemah
seperti kelompok miskin, perempuan, anak jalanan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu
eksklusi sosial banyak terjadi di pasar kerja, yang menjadikan masyarakat tidak dapat
melakukan pengembangan dan peningkatan taraf ekonomi. Contohnya adanya
pembatasan bagi perempuan dalam pekerjaan dibidang tertentu seperti satpam,
pekerjaan lapangan dan lain sebagainya, karena dianggap bahwa bidang tersebut
banyak didominasi oleh laki-laki.
Dominasi : penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah
Subordinasi : Subordinasi merupakan penilaian bahwa salah satu gender lebih
rendah dari yang lain. Subordinasi lebih banyak terjadi pada perempuan dan
menjadikannya berada di posisi inferior atau lebih rendah. Ex : Perempuan suka
dianggap cengeng
Stereotip : suatu prasangka yang didasarkan pada penilaian atau anggapan
berdasarkan karakteristik perilaku orang lain. Adapun karakteristik tersebut,
meliputi ras, jenis kelamin, suku bangsa, dan keterampilan komunikasi yang dimiliki
seseorang atau kelompok sosial. Ex : Perempuan tidak bisa menjabat posisi tertentu
krn dianggap lemah, perusahaan lebih suka mempekerjakan laki2 karena Wanita
banyak mengalami cuti (cuti hamil, cuti melahirkan), belum lagi jika menstruasi dan
anak sakit, permepuan banyak meminta cuti.
Marginalisasi : suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang
mengakibatkan kemiskinan. Ex : Anak punk yang diasingkan dari masyarakat
3.3 Memahami arti penting prinsip kesetaraan untuk menyikapi perbedaan sosial demi
terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis
Contoh
5. Prinsip kesetaraan
Prinsip kesetaraan adalah sebuah prinsip dimana orang-orang dipandang dengan
status sosial yang sama. Maksudnya status sosial yang sama yaitu memiliki hak
hukum, kebebasan berpendaapat, keamanan.
Prinsip kesetaraan dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah dalam hal hak,
individu memiliki hak yang sama dalam aspek apapun. Yang kedua adalah
dalam hak kewajiban, individu tidak boleh ada yang diperlakukan secara
berbeda.
6. Harmoni sosial
- dapat disebut juga sebagai suatu kehidupan yang harmoni,harmoni sosial ialah
dimana kondisi dimana individu hidup sejalan dan serasi dengan tujuan
masyarakat.
- Harmonisasi sosial dapat terwujud dengan adanya faktor atau upaya sebagai
berikut: 1. Adanya solidaritas dalam masyarakat yang beragam. 2. Adanya
pranata sosial untuk mencapai dan menjaga harmonisasi sosial. 3. Sikap saling
toleransi dan menghargai keberagaman masyarakat.
3.4 Menganalisis konflik sosial dan bagaimana melakukan respon untuk melakukan
resolusi konflik demi terciptanya kehidupan yang damai di masyarakat
7. Penyebab konflik sosial
8. jenis konflik
9. konflik dan kekerasan
Faktor Penyebab Kekerasan
- Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum selesai ditelaah.
- Memungkinkan terjadinya penyesuaian kembali terhadap nilai dan norma serta hubungan
sosial dalam kelompok sesuai kebutuhan individu atau kelompok.
- Bisa berfungsi sebagai saran mencapai keseimbangan antara berbagai kekuatan dalam
masyarakat.
- Memunculkan sebuah kompromi baru jika pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang
seimbang.
“Salah satu dampak positif dari konflik adalah menguatkan rasa solidaritas antarsesama
anggota kelompok.”
2. Dampak Negatif Terjadinya Konflik
3.5 Menganalisis cara melakukan pemecahan masalah untuk mengatasi permasalahan sosial,
konflik dan kekerasan di masyarakat
1. Mediasi
Selama ini, kita sering mendengar istilah mediasi, namun pernahkah kalian bertanya-tanya
apa itu mediasi dalam sosiologi?
Jadi, mediasi merupakan cara penyelesaian konflik yang melibatkan bantuan pihak ketiga
(bersifat netral) sebagai penengah (kasih anjuran).
Contoh mediasi yakni ketika Dini yang ketahuan mencuri kue di toko, tetapi ia tidak dituntut
oleh pemilik toko ke ranah hukum karena ditengahi oleh Pak Joko.
2. Arbitrase
Pengendalian konflik dengan cara arbitrase berarti menyelesaikan konflik dengan bantuan
pihak ketiga (bersifat netral) yang bertindak sebagai pemberi keputusan. Keputusan-
keputusan yang dibuat disertai dengan perjanjian tertulis dari pihak yang berkonflik.
Contoh arbitrase yakni ketika wasit mengganjar kartu merah untuk Rano pasca keributannya
dengan Aldo. Di sini, wasit bertindak sebagai pihak ketiga yang netral. Selain itu, keputusan
wasit juga bersifat mutlak dan harus dipatuhi.
3. Adjudikasi
Adjudikasi merupakan cara penyelesaian konflik melalui jalur pengadilan (sidang). Contoh
adjudikasi yakni ketika hakim memutuskan hak asuh anak diberikan kepada sang istri setelah
perceraian.
4. Kompromi
Upaya penyelesaian konflik sosial selanjutnya adalah dengan cara kompromi. Kompromi
adalah bentuk penyelesaian konflik dengan adanya upaya masing-masing pihak untuk
mengurangi tuntutan.
Contoh kompromi adalah ketika Mia terlibat kecelakaan dengan Diana, lalu mereka pun
saling menuntut ganti rugi. Namun, pada akhirnya mereka saling mengikhlaskannya.
5. Konsiliasi
Konsiliasi adalah bentuk penyelesaian konflik dengan adanya upaya mempertemukan pihak
yang berkonflik. Contoh konsiliasi yaitu ketika Pak RT memanggil Budi dan Damar setelah
rebutan lahan parkir.
6. Koersi
Koersi merupakan bentuk akomodasi dengan menggunakan ancaman, baik fisik maupun
psikologis agar pihak lain bertindak sesuai yang diharapkan. Contoh koersi yakni ketika
polisi menggunakan gas air mata sebagai upaya menghentikan demonstrasi yang ricuh.
7. Stalemate
Apa itu stalemate? Stalemate adalah situasi di mana ketika kedua belah pihak yang
berkonflik memiliki kekuatan yang seimbang sehingga konflik terhenti pada titik tertentu.
Contoh stalemate yakni berakhirnya Perang Dingin antara Amerika Serikat vs Uni Soviet,
hingga konflik Korea Utara dan Korea Selatan.
13. Perdamaian
Sumber
https://www.brainacademy.id/blog/kelompok-sosial
https://roboguru.ruangguru.com/forum/sebutkan-contoh-masalah-sosial-dengan-
kecenderungan-eksklusi-sosial-dari-pasar-kerja-_FRM-LBJ6J0FY?
action=login&_tracker=forum_detail_lock
https://adjar.grid.id/read/543477251/3-ragam-permasalahan-sosial-materi-sosiologi-
kelas-11-kurikulum-merdeka?page=all
Kompas.com
https://www.ayovaksindinkeskdi.id/diferensiasi-sosial/
https://roboguru.ruangguru.com/forum/faktor-faktor-apakah-yang-menyebabkan-
harmonisasi-kehidupan-masyarakat-_FRM-IE2HZVDH#:~:text=Harmonisasi
%20sosial%20dapat%20terwujud%20dengan,toleransi%20dan%20menghargai
%20keberagaman%20masyarakat.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/3071-Full_Text.pdf
https://www.zenius.net/blog/upaya-penyelesaian-konflik-sosial