1. Menurut Biestedt
a. Kelompok Statis.
Kelompok statis cirinya adalah kelompok ini biasanya bukan merupakan
sebuah organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis
di antara anggotanya. Contoh kelompok statis adalah kelompok
penduduk usia balita (0 – 5 tahun)
b. Kelompok Kemasyarakatan.
Kelompok kemasyarakatan adalah kelompok yang memiliki kesamaan
tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara
anggotanya. Contoh kelompok kemasyarakatan adalah pengelompokan
penduduk berdasarkan jenis kelamin.
c. Kelompok Sosial.
Kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran
jenis dan hubungan antaranggota terjalin, tetapi tidak terikat dalam
ikatan organisasi. Contoh kelompok sosial, antara lain keluarga batih
dan kelompok teman.
d. Kelompok Asosiasi.
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang mempunyai kesadaran sejenis
dan memiliki kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Para
anggota dalam kelompok asosiasi melakukan hubungan sosial, kontak,
dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh
kelompok asosiasi adalah negara, sekolah, dan ormas.
a. Solidaritas mekanik
Solidaritas mekanik adalah kelompok masyarakat sederhana yang
memiliki persamaan perilaku dan sikap. Masyarakat dapat memenuhi
keperluan pokoknya. Dalam solidaritas ini, belum ada pembagian kerja
karena masyarakatnya mengerjakan suatu hal bersama-sama. Semua
individu memiliki kesamaan peran. Apabila seseorang tidak hadir, ini
tidak akan menjadi perkara besar, karena bisa digantikan orang lain.
Contoh solidaritas mekanik adalah masyarakat pedesaan. Masyarakat ini
masih sangat sederhana dan mengutamakan kebersamaan.
b. Solidaritas Organik
Solidaritas Organik adalah kelompok masyarakat yang memiliki ikatan
kompleks. Sebab jenis kelompok sosial ini telah mengenal adanya
pembagian kerja. Peran tiap individu sangat penting. Sehingga
ketidakhadiran seseorang akan membawa pengaruh besar dalam
kelompok. Dalam solidaritas ini, ada kesepakatan kelompok sosial
profesional yang mendasari jalinan pekerjaan antarindividu. Contoh
solidaritas organik adalah masyarakat perkotaan. Relasi tiap individu
dalam kelompok sosial ini didasarkan pada perasaan saling
membutuhkan satu sama lain.
2. Menurut Proses Terbentuknya
a. Kelompok semu
Kelompok semu terdiri dari orang-orang yang terbentuk sementara
secara spontan dan tidak memiliki identitas, aturan, ikatan, ataupun
tujuan bersama. Dalam kelompok semu, interaksi dan komunikasi hanya
bersifat sementara dan tidak mengikat. Oleh karena itu, kelompok semu
tidak bertahan lama.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, contoh kelompok semu adalah:
1. Kerumunan atau crowd
Kerumunan merupakan kumpulan yang terjadi secara spontan dan tidak
teratur. Kerumunan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Kelompok statistik
Biasanya, kelompok sosial jenis ini ada karena keperluan penelitian.
Kelompok ini tidak terorganisir, apalagi terencana. Tidak ada kesadaran
berkelompok dalam kelompok statistik dan ada karena disesuaikan
dengan kepentingan. Contoh: kelompok penduduk usia 17-65 tahun,
kelompok remaja yang mempunyai akun media sosial, dan lain-lain.
Kelompok Masyarakat
Kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan
di antara anggotanya. Namun demikian, kesamaan kepentingan tersebut
tidak lantas menjadikan kepentingan bersama dalam kelompok ini.
Kelompok ini terbentuk secara alami dan spontan, tanpa perlu
direncanakan.
Kelompok masyarakat memungkinkan adanya sarana kesadaran
berkelompok dan interaksi karena adanya sarana pemersatu. Sifatnya
tetap dan memiliki kemungkinan tidak dibatasi oleh wilayah. Contoh:
Kelompok masyarakat khusus
Kelompok ini terbentuk karena adanya kesamaan yang khusus dan lebih
spesifik di antara anggotanya. Kesamaan tersebut bisa berupa usia,
gender, tempat tinggal, pekerjaan, dan lain-lain. Kelompok ini terbentuk
secara alami dan biasanya terbentuk karena ketersediaan sarana untuk
bersatu. Anggotanya memiliki kesadaran dalam berkelompok dan
interaksi yang kontinu.
Kelompok asosiasi
Kelompok ini memiliki sifat tetap. Keberadaannya sengaja dibentuk dan
direncanakan dengan baik. Biasanya kelompok ini mempunyai
organisasi yang kuat dan memiliki sistem yang terorganisir dengan baik.
3. Menurut Ikatanya
Etnis
Etnis atau suku merupakan kelompok sosial yang pengelompokannya
didasarkan pada kemiripan dalam hal garis keturunan. Selain itu, etnis
juga mempunyai kemiripan budaya, bahasa, dan ideologi yang sama.
Kesamaan-kesamaan tersebut menentukan seseorang diakui atau tidak
dalam etnis tertentu.
Contoh: persatuan ikatan mahasiswa etnis tertentu, persaudaraan etnis
tertentu, dan sebagainya.
Bangsa
Bangsa merupakan kelompok sosial yang pengelompokannya disatukan
oleh nasionalisme pada negara. Bangsa terbentuk karena adanya
penderitaan, sejarah, nasib, dan perjuangan yang sama.
Contoh: Bangsa Indonesia, Bangsa Jerman, Bangsa Amerika, dan lain-
lain.
Masyarakat
Kelompok sosial jenis ini merupakan kelompok sosial yang cakupannya
luas dan ciri-cirinya beragam. Pada umumnya, masyarakat
dikelompokkan berdasarkan wilayah tempat tinggal, mata pencaharian,
kemajuan peradaban, dan lain-lain.
Contoh: netizen, masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Pulau
Jawa, dan lain-lain.
Paguyuban
Paguyuban merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena adanya
ikatan batin yang kuat. Dalam prakteknya, tidak jarang gotong royong
dan tolong-menolong antar anggota didasari ketulusan tanpa
kepentingan dan pamrih. Beberapa diantaranya memiliki garis keturunan
yang sama. Beberapa yang lain diikat oleh rasa kebersamaan dan
solidaritas.
Paguyuban memiliki ciri-ciri intim (Hubungan yang erat dan
menyeluruh), privat (hubungannya bersifat pribadi), dan eksklusif
(hanya untuk “kita” saja, selain “kita” tidak termasuk). Contoh: keluarga
inti, keluarga besar, rukun tetangga, dan sebagainya.
Patembayan
Patembayan adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan lahiriah,
biasanya kurang disertai adanya ikatan batin. Sehingga dalam
prakteknya, interaksi dilakukan karena adanya kepentingan satu sama
lain. Hal ini berisiko ikatan kelompok ini sifatnya tidak berjangka
panjang.
Terbentuknya patembayan didasari atas pemikiran rasional yang lebih
mempertimbangkan untung-rugi ikut serta di dalamnya. Jika seseorang
anggota sudah tidak memiliki kepentingan apapun, dia bisa keluar
sewaktu-waktu dari kelompok. Contoh: ikatan antar pedagang, ikatan
pengusaha, ikatan alumni sekolah, serikat pekerja, dan sebagainya.
Komunitas
Komunitas adalah kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang
memiliki kesamaan karakteristik seperti hobi, geografi, profesi, agama,
ras, dan lain-lain. Di dalam komunitas, memungkinkan terjadinya
interaksi yang saling membantu sehingga ikatan perasaan cukup kuat di
dalamnya. Contoh: komunitas pendaki gunung, komunitas gowes,
komunitas fotografi, dan lain-lain.
Organisasi sosial
Organisasi sosial merupakan kelompok sosial yang memiliki struktur
yang jelas. Masing-masing anggota memiliki tugas dan peran masing-
masing. Dan semua diatur dengan rapi, spesifik, dan terukur. Organisas
sosial keanggotaannya bersifat resmi dan sifat lembaganya memiliki
identitas yang jelas dan diakui.
4. Kelompok Primer Dan Sekunder
A. Primer
Kelompok sosial yang anggotanya saling mengenal secara pribadi dan
akrab merupakan kelompok primer atau primary group. Dalam
kelompok sosial ini, hubungan sosial anggotanya dapat melibatkan
hubungan fisik atau tidak. Akan tetapi, kelompok ini sering kali disebut
sebagai face to face group sebab hubungannya kerap melibatkan
interaksi yang intensif. Wajar saja bila para anggota kelompok ini
mempunyai kedekatan personal serta emosional.
B. Sekunder
Sedikit berbeda dengan primary group, kelompok sekunder adalah
kelompok sosial yang hubungannya relatif impersonal dan bersifat
sementara. Umumnya, relasi ini berorientasi untuk menyelesaikan tujuan
atau tugas tertentu saja.
Karena itu, kelompok ini disebut juga sebagai special interest group atau
kelompok kepentingan khusus.
Hubungan di dalam special interest group berputar di sekitar
kepentingan dengan rentang sempit serta tujuan praktis yang tanpa
adanya tujuan tersebut, kelompok ini tidak ada.
Perbedaan Primer dan Sekunder
Ukuran Kelompok
Perbedaan pertama antara kelompok primer dan sekunder adalah
ukurannya. Kelompok primer adalah kelompok kecil yang terdiri dari
anggota keluarga dan teman dekat. Kelompok sekunder, di sisi lain,
lebih besar dan cenderung tidak terlalu akrab.
Tingkat Keterikatan
Perbedaan kedua adalah tingkat keterikatan antara anggota kelompok.
Kelompok primer memiliki tingkat keterikatan yang lebih kuat karena
anggota-anggotanya sering berinteraksi satu sama lain dan memiliki
hubungan yang dekat. Di sisi lain, kelompok sekunder memiliki tingkat
keterikatan yang lebih rendah karena anggotanya kurang sering
berinteraksi dan tidak selalu memiliki hubungan yang dekat.
Frekuensi Interaksi
Perbedaan ketiga adalah frekuensi interaksi antara anggota kelompok.
Kelompok primer memiliki interaksi yang lebih sering karena anggota-
anggotanya terlibat dalam aktivitas sehari-hari bersama. Kelompok
sekunder, di sisi lain, memiliki interaksi yang lebih sporadis karena
anggotanya terlibat dalam aktivitas yang lebih formal.
5. Organisasi sosial
Kelompok sosial yang paling jelas keberadaannya adalah asosiasi.
Kelompok asosiasi ini mempunyai struktur yang jelas dan memiliki
kesadaran kelompok yang kuat, tetapi Ikatan kelompoknya relatif
longgar. Makin berkembang tingkat kehidupan masyarakat, maka makin
berkembang pula ragam kebutuhan. Guna memenuhi kebutuhan
tersebut, maka dibuatlah wadah-wadah yang dapat mengorganisir
anggota kelompok. Oleh karena itu, perkembangan kelompok asosiasi
menjadi organisasi sosial makin nyata. Organisasi merupakan kesatuan
orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang jelas. Jadi,
pengertian organisasi sosial adalah kesatuan orang-orang dengan
struktur dan pembagian kerja yang jelas sebagai akibat hubungan sosial
yang terjadi di dalam masyarakat di mana hubungan tersebut merupakan
suatu kesatuan yang teratur.
Ada ukuran yang tetap dalam tata hubungan sosial yang dapat
diterima oleh anggota kelompok.
Adanya pola tingkah laku yang standar dan menjadi pedoman
tingkah laku anggota.