Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT

1.FANI WULANDARI (22201017)


2.INDRIYAN HARUN (22201014)
3.NUR FADILAH (22201016)
4.AHMAD NURWHYUDI
(22201015)
Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan


manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di
antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
CIRI-CIRI PERILAKU BELAJAR
Berikut ini merupakan pendapat para ahli mengenai kelompok sosial:
1. Soerjono SoekantoProfesor sosiologi dari Universitas Indonesia tersebut mendefinisikan
kelompok sosial sebagai kesatuan-kesatuan atau himpunan manusia yang hidup
berdampingan karena memiliki hubungan yang saling timbal balik dan saling
mempengaruhi satu sama lain.
2. George HomansSosiolog asal Amerika Serikat ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai
kumpulan individu yang saling berinteraksi, melakukan kegiatan, dan memiliki perasaan yang
mendorong untuk membentuk sesuatu yang terorganisir secara menyeluruh dan saling timbal
balik.
3. Paul B. Horton dan Chester Chester L. HuntKedua sosiolog ini mendefinisikan kelompok
sosial sebagai sekumpulan manusia yang sadar akan keanggotaannya sebagai makhluk sosial
kemudian saling berinteraksi satu sama lain.
B. Syarat-syarat kelompok sosial

1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yg bersangkutan.


2. Adanya hubungan timbal balik antar anggota.
3. Adanya faktor pengikat (kesamaan latar belakang dsb)
•4. Memiliki struktur,kaidah,dan pola perilaku yg sama.
•5. Bersistem dan berproses.
Syarat-Syarat Kelompok Sosial
Sebuah kelompok bisa dikatakan sebagai kelompok sosial kalau
memenuhi beberapa syarat seperti berikut ini.
1. Adanya interaksi antar anggotaKelompok sosial memang untuk
mewadahi interaksi anggotanya. Jika tidak ada interaksi di dalamnya,
sebuah kelompok hanyalah kumpulan individu saja.
2. InterdependenAnggota satu dengan lainnya saling memberi pengaruh
dari perilaku dan sikap.
3. Adanya kesamaanAdanya kesamaan, baik itu penderitaan, nasib profesi,
daerah, dan lainnya yang bisa mempererat ikatan antar anggota.
4. KesadaranSetiap anggota memiliki kesadaran terhadap keterlibatan
dirinya di dalam kelompok tersebut.
5. Merasa jadi bagianPerasaan ini perlu dimiliki oleh anggota dari
kelompok sosial agar dirinya bisa merasakan manfaat adanya
kelompok sosial.
6. Adanya sistemBiasanya akan ada sistem atau aturan yang kian hari
makin berkembang sehingga kamu bisa merasakan adanya kelompok
sosial.
7. StrukturStruktur bisa menuntun para anggota untuk melaksanakan
peran dan tugasnya sebagai bagian dari kelompok.
Contoh-contoh kelompok sosial
1. Kelompok PrimerMerupakan kelompok sosial di mana para
anggotanya saling mengenal secara akrab dan pribadi. Biasanya
dalam kelompok sosial ini, hubungan anggota sosialnya bisa
melibatkan hubungan fisik. Wajar saja, bila para anggotanya
memiliki kedekatan personal dan emosional. Contoh dari
kelompok sosial primer adalah anggota keluarga..
2. Kelompok SekunderUmumnya dibentuk sebagai tempat
pertukaran manfaat bagi para anggotanya. Pertukarannya lebih
sering bersifat materiil, seperti uang, barang jualan, dan
semacamnya. Meski begitu, hubungannya juga bisa beralih jadi
relasi kelompok primer. Contoh: serikat pekerja, koperasi, dan
partai politik.
3. Kelompok FormalMerupakan kelompok yang sengaja dibentuk
melalui keputusan dari atasan atau manajer melalui suatu bagan
organisasi yang berfungsi menyelesaikan tugas secara efektif dan
efisien. Contoh: lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan.
4. Kelompok Keanggotan Kelompok yang menunjuk seseorang secara resmi
menjadi anggota. Orang lain biasa mudah mengenali anggotanya. Biasanya
mereka bisa dikenali melalui tanda pengenal yang dimilikinya.
Contoh: OSIS, komunitas pecinta hewan.

5. PublikAdalah sejumlah orang yang biasanya memiliki minat sama terhadap


suatu hobi atau kegemaran tertentu tanpa perlu memiliki pendapat yang sama.
Pemecahan masalah pun bisa dilakukan tanda adanya pengalaman tertentu.
Contoh: sekumpulan orang di tempat umum.
6. Kelompok ReferensiMerupakan kelompok sebagai dasar perbandingan bagi
seseorang dalam pembentukan nilai dan sikap umum/khusus atau pedoman
khusus dalam perilaku. Contoh: kelompok pemeluk agama.
7. PaguyubanMerupakan kelompok sosial yang bersifat kekeluargaan di mana
kelompok ini dibentuk oleh orang-orang yang sepaham (sedarah) untuk
membina kerukunan dan persatuan antara para anggotanya. Contoh:
kelompok arisan dan paguyuban RT.
8. Kelompok InformalKelompok sosial yang satu ini memiliki struktur dan
organisasi tertentu. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk akibat
dari pertemuan berulang kali. Setelah itu, pertemuan itu menjadi dasar bagi
bertemunya pengalaman yang sama. Contoh: kelompok belajar.
D. Proses kelompok social Proses terbentuknya kelompok sosial dapat terjadi karena
dipengaruhi oleh dua faktor diantaranya kedekatan dan adanya kesamaan.
1. Kedekatan, kedekatan yang dimaksudkan disini adalah kedekatan dalam hal
geografis. Seperti dapat dicontohkan pada kasus seorang anak kuliah yang
merantau ke daerah lain. Disana ia bertemu dengan anak-anak yang berasal dari
daerah yang sama dalam satu kampusnya. Secara tidak sengaja mereka menjadi
dekat dan akrab. Dari contoh kasus ini dapat disimpulkan bahwa semakin dekat
jarak interaksi seseorang maka dapat memungkinkan terbentuknya suatu
kelompok sosial..
2. Kesamaan, selain kedekatan secara geografis tadi. Terdapat faktor lain
yang mempengaruhi terbentuknya kelompok sosial yaitu adanya
kesamaan. Kesamaan yang dimaksud disini seperti kesamaan nasib,
kesamaan latar belakang, atau pun kesamaan kepentingan. Seperti
contoh ibu-ibu rumah tangga di suatu komplek perumahan yang sama-
sama menginginkan adanya penghasilan tambahan. Karena adanya
keinginan tersebut mereka membuat suatu UKM dibidang makanan
yaitu pengolahan sayur dan makanan agar digemari oleh anak-anak.
E. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Dasar terbentuknya kelompok sosial
di antaranya sebagai berikut :

1.Faktor DarahKelompok sosial dapat dibentuk atas dasar kesamaan darah


atau keturunan.
2. Faktor GeografisLokasi beraktivitas juga menentukan terbentuknya
kelompok sosial. Jika anggota masyarakat berkumpul di suatu tempat dan
menjalin komunikasi yang intens, maka secara perlahan mereka akan
membangun ikatan..
3. Faktor KepentinganJika terdapat kesamaan kepentingan di antara para
anggota masyarakat, maka sangat mungkin akan terbentuk kelompok
sosial. Contohnya kelompok intelektual, kelompok pecinta alam, dan
lain-lain.
4. Faktor Daerah AsalApabila seorang individu yang tinggal di suatu tempat
bertemu dengan individu lain dalam jumlah cukup banyak dengan
daerah kelahiran yang sama, maka kesamaan daerah asal sangat
mungkin mendorong terbentuknya kelompok sosial di daerah tersebut.
F. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial

Berdasarkan besar kecilnya anggota kelompok

Menurut George Simmel, besar kecilnya jumlah anggota kelompok akan


memengaruhi kelompok dan pola interaksi sosial dalam kelompok
tersebut. Dalam penelitiannya, Simmel memulai dari satu orang sebagai
perhatian hubungan sosial yang dinamakan monad. Kemudian monad
dikembangkan menjadi dua orang atau diad, dan tiga orang atau triad,
dan kelompok-kelompok kecil lainnya. Hasilnya semakin banyak jumlah
anggota kelompoknya, pola interaksinya juga berbeda.
Berdasarkan derajat interaksi dalam kelompok

Derajat interaksi ini juga dapat dilihat pada beberapa kelompok sosial
yang berbeda. Kelompok sosial seperti keluarga, rukun tetangga,
masyarakat desa, akan mempunyai kelompok yang anggotanya saling
mengenal dengan baik (face-to-face groupings). Hal ini berbeda dengan
kelompok sosial seperti masyarakat kota, perusahaan, atau negara, di
mana anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan erat.
Berdasarkan kepentingan dan wilayah

Sebuah masyarakat setempat (community) merupakan suatu kelompok


sosial atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-
kepentingan tertentu. Sedangkan asosiasi (association) adalah sebuah
kelompok sosial yang dibentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu.
Berdasarkan kelangsungan kepentingan

Adanya kepentingan bersama merupakan salah satu faktor yang


menyebabkan terbentuknya sebuah kelompok sosial. Suatu kerumunan
misalnya, merupakan kelompok yang keberadaannya hanya sebentar
karena kepentingannya juga tidak berlangsung lama. Namun, sebuah
asosiasi mempunyai kepentingan yang tetap.
Berdasarkan derajat organisasi

Kelompok sosial terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang


terorganisasi dengan rapi seperti negara, TNI, perusahaan dan
sebagainya. Namun, ada kelompok sosial yang hampir tidak
terorganisasi dengan baik, seperti kerumunan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai