Anda di halaman 1dari 7

MODUL PEMBELAJARAN 1

MATA PELAJARAN SOSIOLOGI


KELAS XI ( SEBELAS )
BAB 1 Kelompok Sosial di Masyarakat

Di Susun Oleh :
UCU DARMANTO, S.P.d, MM. Pd.

SMA PELITA BUNGA BANGSA ARJASARI


TAHUN PELAJARAN 2021 - 2022
Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.1
Kelompok Sosial di Masyarakat

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
- Mendeskripsikan dasar-dasar pembentukan kelompok sosial
- Mengidentifikasi berbagai bentuk dan jenis kelompok kepentingan di masyarakat
- Memahami karakteristik khusus atau partikularisme dan ekslusivisme kelompok
- Memahami pola hubungan antarkelompok dalam masyarakat; dan
- Mendeskripsikan dinamika kelompok sosial

Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu:
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya
Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lain mendorong manusia untuk
membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau sosial group. Berikut pandangan
para ahli tentang pengertian kelompok sosial, Klik di Sini. Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa
kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga
mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.

Syarat dan Ciri Kelompok Sosial


Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok :

1) Memiliki pola interaksi


2) Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok, dan
3) Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok

Menurut Merton, kelompok berbeda dengan kolektiva (collectivities) dan kategori sosial. Kolektiva adalah
sejumlah orang yang mempunyai solidaritas berdasarkan nilai bersama serta memiliki kewajiban moral untuk
menjalankan peran yang diharapkan. Di dalam kolektiva tidak ada unsur interaksi yang menjadi kriteria utama
bagi kelompok. Kelompok juga berbeda dengan kategori sosial. Kategori sosial merupakan suatu himpunan
peran yang mempunyai ciri sama, seperti jenis kelamin atau usia. Di antara himpunan orang-orang yang
berperan itu, tidak ada interaksi.

Kelompok juga berbeda dengan kerumunan dan publik. Kerumunan terjadi apabila sejumlah orang berada
di satu tempat karena suatu yang menarik perhatian bersama. Kerumunan bukanlah suatu kelompok yang
terorganisasi. Interaksi di dalamnya bersifat spontan dan tidak terduga. Publik juga merupakan kumpulan
manusia yang memiliki perhatian pada hal yang sama. Namun, publik tidak berkumpul pada satu tempat.
Interaksi pada publik bersifat tidak langsung, yaitu melalui saluran komunikasi (surat kabar, radio, TV, dan
film).
Adapun ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut.

1) Kelompok sosial adalah satu kesatuan yang nyata, dapat dikenal, dan dapat dibedakan
kelompok sosialnya.
2) Tiap anggota kelompok sosial merasa memiliki kepentingan yang sama dan
mempertahankan nilai-nilai hidup yang sama.
3) Tiap kelompok sosial memiliki struktur sosial karena terdiri dari individu yang saling terkait satu
sama lain berdasar status dan perannya.
4) Tiap anggota kelompok sosial memiliki peran-peran yang berbeda
5) Tiap kelompok sosial memiliki norma-norma kelakuan yang mengatur peran anggota.

Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila
memiliki beberapa persyaratan berikut.
1) Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2) Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu.
3) Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok,
sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain
4) Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama
5) Bersistem dan berproses

Proses dan Faktor Pembentuk Kelompok Sosial


Proses pembentuk kelompok sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang secara kodrati tidak dapat hidup tanpa orang lain. Dengan kata lain,
manusia tidak mampu hidup apabila tidak bersama-sama dengan orang lain. Oleh karena itu, untuk
mencapai kodrat kemanusiaannya, manusia harus membentuk dan mengembangkan hubungan sosial
dengan manusia lain. Setelah melakukan suatu hubungan atau interaksi, agar manusia dapat bertahan
(survive) maka mereka harus membentuk kelompok.
Suatu kelompok sosial dapat terbentuk apabila terdapat sedikitnya dua orang anggota (dyad) yang saling
berinteraksi dan memengaruhi. Kemudian triad terdiri dari tiga orang yang saling berinteraksi. Ketika
besarnya anggota kelompok meningkat, jumlah kemungkinan hubungan juga meningkat.
Demikian, seseorang dikatakan menjadi bagian dari suatu kelompok apabila berkumpul dengan para anggota
dan memiliki interaksi dengan anggota lain dari kelompok tersebut.
Faktor pembentuk kelompok sosial
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab pembentukan kelompok sosial di antaranya sebagai
berikut.
1) Kepentingan yang sama
2) Pertalian darah atau keturunan yang sama
3) Daerah atau wilayah yang sama

Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.2


Kelompok Sosial di Masyarakat

B. Berbagai Bentuk dan Jenis Kelompok Kepentingan di Masyarakat

Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik

Emile Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua yakni kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas
mekanik dan kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas organik sebagai berikut.
1) Solidaritas mekanik, merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian
kerja. Yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruh warga masyarakat diikat oleh
kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bersama.
2) Solidaritas organik, merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas
ini bersifat mengikat, sehingga unsur-unsur di dalam masyarakat tersebut saling bergantung. Karena adanya
kesalingtergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan
hidup bermasyarakat.

Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gesellschaft (Patembayan)

Ferdinand Tonnies, kelompok di masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu gemeinschaft dan gesellschaft.
1) Gemeinschaf atau paguyuban, merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif. Suatu
keterikatan yang dibawa sejak lahir. Contohnya adalah ikatan perkawinan, agama, Bahasa, adat, dan rumah
tangga.
2) Gesellschaft atau patembayan, merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara
kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Bersifat sementara dan semu. Contohnya
adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha.
Kelompok Primer dan Sekunder

Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris membagi kelompok sosial menjadi kelompok primer dan kelompok
sekunder.
1) Kelompok primer, ditandai dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup
kelompok primer yang terpenting adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan
komunitas orang dewasa.
2) Kelompok sekunder, kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contohnya
adalah koperasi dan partai politik

In-Group dan Out-Group

Sumner membagi kelompok sosial menjadi dua yaitu in-group dan out-group.

1) In-group (kelompok dalam), dijumpai persahabatan, kerja sama, keteraturan, dan


kedamaian.
2) Out-group (kelompok luar), apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar muncullah
rasa kebencian, permusuhan, perang, atau perampokan.

Membership Group dan Reference Group

Robert K. Merton membagi kelompok sosial menjadi dua yakni membership group dan reference group.
1) Membership group, adalah kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota dari kelompok
tersebut.
2) Reference group, adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang secara psikologis
sehingga dapat membentuk pribadi dan perilakunya.
Robert K. Merton mengemukakan dua tipe umum reference group yaitu sebagai berikut.

1) Tipe normatif (normative type). Tipe ini menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang. Tipe
ini merupakan sumber nilai bagi individu, baik anggota maupun bukan anggota kelompok.
2) Tipe perbandingan (comparison type). Tipe ini merupakan pegangan bagi individu untuk menilai
kepribadiannya. Tipe ini lebih kepada perbandingan untuk menentukan kedudukan seseorang.

Kelompok Formal dan Informal

1) Kelompok formal, adalah kelompok yang memiliki aturan tegas dan kelompok ini sengaja diciptakan
untuk mengatur hubungan antarsesama anggota.
2) Kelompok informal, adalah kelompok yang tidak memiliki organisasi dan struktur yang pasti. Kelompok
informal ini umumnya terbentuk atas dasar seringnya pertemuan di antara anggota kelompok yang
memiliki pengalaman dan kepentingan yang sama.

Kelompok Okupasional dan Volunter

1) Kelompok okupasional, adalah kelompok yang tercipta karena semakin memudarnya fungsi
kekerabatan. Kelompok ini terdiri atas berbagai profesi atau memiliki pekerjaan yang sama. Anggota
kelompok ini biasanya memiliki aturan atau pedoman dalam bertingkah laku, yaitu berupa kode etik.
2) Kelompok volunter, adalah kelompok yang terdiri atas berbagai anggota yang memiliki kepentingan yang
sama juga. Namun, yang membedakan kelompok ini dengan kelompok okupasional adalah keberadaan
kelompok ini tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat.

Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.3


Kelompok Sosial di Masyarakat

C. Karakteristik Khusus atau Partikularisme dan Eksklusivisme Kelompok

Kamanto Sunarto, dalam hubungan antarkelompok terdapat berbagai macam dimensi, di antaranya dimensi
sejarah, institusi, gerakan sosial, perilaku, perilaku kolektif, dan sikap.
1) Dimensi sejarah, diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antarkelompok.
Hal tersebut terkait dengan timbulnya stratifikasi etnik, stratifikasi jenis kelamin, dan stratifikasi usia
2) Dimensi institusi, dapat berupa institusi politik dan ekonomi
3) Dimensi gerakan sosial, baik diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun
oleh mereka yang ingin mempertahankan keadaan yang sudah ada.
4) Dimensi perilaku, salah satu perilaku yang ditampilkan adalah diskriminasi pada anggota berbagai
kelompok
5) Dimensi perilaku kolektif, merupakan tindakan bersama oleh sejumlah besar orang, bukan tindakan
individu semata.
6) Dimensi sikap, timbulnya prasangka (prejudice) atau stereotip dan memunculkan sikap partikular
(partikularisme) dan eksklusif (eksklusivisme).

Partikularisme dan Eksklusivisme Kelompok

Partikularisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengutamakan kepentingan pribadi
di atas kepentingan umum atau aliran politik, ekonomi, kebudayaan yang mementingkan daerah atau
kelompok khusus; sukuisme. Adapun menurut Craig Stortie, partikularisme berkaitan dengan bagaimana
seseorang berperilaku dalam situasi tertentu. Orang tersebut akan memperlakukan keluarga, teman, dan in-
groupnya sebaik yang dia bisa, dan membiarkan orang lain mengurus dirinya sendiri (dengan asumsi mereka
akan dilindungi in-group
mereka sendiri). Contoh dari partikularisme adalah seorang pemimpin di suatu perusahaan konstruksi hanya mau
mempekerjakan buruh yang berasal dari kampungnya sendiri. Kecenderungan partikularisme adalah
mementingkan pribadi atau kelompok di atas kepentingan bersama. Secara sosiologis, sikap dan pandangan
partikularisme ini cenderung memicu konflik apabila kita hidup di tengah-tengah masyarakat majemuk atau
heterogen.

Adapun eksklusivisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah paham yang mempunyai kecenderungan
untuk memisahkan diri dari masyarakat. Dampak negatif eksklusivisme antara lain membuat seseorang
menganggap kepentingan kelompok sendiri menjadi satu-satunya hal yang penting. Secara sosiologis, cara
pandang dan sikap eksklusivisme mempunyai sisi positif dan negatif. Dari sisi positif, masyarakat dapat tetap
mempertahankan kebudayaan kelompoknya karena mereka menganggap kebudayaannya paling baik dan wajib
dipertahankan. Dari sisi negatif, mereka sangat tertutup pada pengaruh budaya lain sehingga sangat sulit
melakukan berbagai perubahan yang bersifat progresif.
D. Pola Hubungan Antarkelompok dalam Masyarakat

Michael Banton mengemukakan bahwa terdapat berbagai kemungkinan pola hubungan antarkelompok ras, di
antaranya adalah proses akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi.
1) Akulturasi, terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur.
2) Dominasi, terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum menyatakan bahwa
terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan antarkelompok,
- Genosida adalah pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu
- Pengusiran
- Perbudakan
- Segregasi, yaitu pemisahan antara warga kulit putih dan hitam (apartheid)
- Asimilasi, interaksi antara dua kelompok yang berbeda kebudayaannya sehingga
memunculkan kebudayaan campuran
3) Paternalisme, bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi
4) Integrasi, suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak
memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut.
5) Pluralisme, suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak perdata
masyarakat.

Stanley Lieberson, mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua pola,

1) Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi (migrant superordinate)


2) Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang (indigenous superordinate)

E. Dinamika Kelompok Sosial

Dinamika berarti interaksi atau hubungan antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, dinamika kelompok adalah gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang dalam
masyarakat yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan. Dengan
demikian, dinamika kelompok adalah gerak sekumpulan orang yang saling berhubungan dan memiliki tujuan
bersama yang dapat menimbulkan perubahan dalam masyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat, dinamika kelompok memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Menciptakan kerja sama di antara anggota kelompok sehingga akan menguntungkan satu sama lain
2) Memudahkan menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya
3) Memberikan kesempatan kepada semua orang untuk memberikan pendapat atau gagasan

Dalam perkembangannya, ada berbagai indikator yang dapat digunakan untuk mengukur dinamika kelompok,
yaitu adaptasi kelompok dan pencapaian tujuan bersama. Selain itu, dalam proses perkembangan suatu
kelompok dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor yang datang dari dalam maupun dari luar.
1) Faktor dari dalam (intern), di antaranya sebagai berikut.
a) Konflik antarindividu atau sebagai akibat adanya ketidakseimbangan kekuatan dalam kelompok
tersebut.
b) Adanya perbedaan kepentingan sehingga menimbulkan ketidakadilan atau
ketidakseimbangan pada anggota kelompok.
c) Adanya perbedaan paham dari tiap anggota kelompok dalam upaya memenuhi berbagai tujuan
kelompok.

2) Faktor dari luar (ekstern), di antaranya sebagai berikut.


a) Perubahan situasi atau keadaan di mana kelompok tersebut hidup.
b) Pergantian anggota kelompok akan memengaruhi perubahan kelompok.
c) Perubahan situasi sosial ekonomi kelompok.

Demikian, pada umumnya kelompok sosial tidak pernah berjalan di tempat (stabil) dan bukan merupakan
kelompok statis. Namun, pasti mengalami perkembangan serta perubahan, hanya saja kecepatannya yang
berbeda antara kelompok satu dengan kelompok lain.

Soerjono Soekanto mengatakan masalah dinamika kelompok juga menyangkut gerak atau perilaku kolektif. Dalam
hal ini, gerak sebagai bentuk aksi kolektiva. Penyebab suatu kolektiva menjadi agresif antara lain sebagai berikut.
1) Dalam jangka waktu yang lama mengalami frustasi
2) Adanya ketersinggungan
3) Merasa dirugikan
4) Munculnya ancaman yang berasal dari luar
5) Adanya perlakuan yang tidak adil
6) Bidang-bidang yang bersifat sensitif terkena imbasnya.

Keenam hal tersebut dapat juga dikatakan sebagai pemicu timbulnya suatu masalah atau konflik yang terjadi
di masyarakat ataupun dapat terjadi di dalam kelompok sendiri.
Soal Uji Kompetensi Pilihan Ganda Kelas XI Bab 1. Kelompok Sosial

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!


1. Maraknya penggunaan situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter menunjukkan bahwa manusia
memiliki...
A. Hasrat sosial D. Hasrat berjuang
B. Hasrat meniru E. Hasrat memberitahukan
C. Hasrat memiliki
2. Peristiwa berikut yang menunjukkan adanya hasrat bersatu ialah...
A. Andi berjuang keras untuk merebut jabatan Ketua OSIS
B. Winda selalu berbagi semua masalah pada sahabat akrabnya
C. Layanan surat elektronik sangat digemari untuk berkirim pesan secara gratis
D. Ganar meneladani semangat Bob Sadino dalam memulai wirausaha kulinernya
E. Warga desa bergotong royong untuk memperbaiki jembatan penghubung yang terputus akibat tanah longsor
3. Kelompok sosial sebagai kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau kesatuan yang bersifat guyub
ataupun formal. Definisi kelompok sosial tersebut dikemukakan oleh...
A. M.E. Shaw D. McDavid dan Harari
B. J.P. Chaplin E. D.W. Johnson dan E.P. Johnson
C. Burhan Bungin
4. Menurut McDougall, kelompok mampu merespons secara keseluruhan terhadap rangsang yang tertuju kepada
salah satu bagiannya. Ini menunjukkan adanya...
A. Kebutuhan D. Pementingan diri
B. Solidaritas E. Konflik antaranggota
C. Aspirasi anggota
5. Perhatikan hal-hal berikut!
1) Adanya perbedaan pendapat
2) Terdapat hubungan timbal balik
3) Adanya faktor-faktor yang sama
4) Munculnya corak sub budaya baru
Suatu kumpulan individu hanya dapat disebut sebagai kelompok sosial apabila memiliki karakteristik
yang ditunjukkan dengan nomor...
A. (1) dan (2) C. (1) dan (4)
B. (1) dan (3) D. (2) dan (4)
6. Di masyarakat terdapat kelompok pemerhati lingkungan, kelompok pemerhati kebudayaan, dan
kelompok olahragawan. Solidaritas dalam kelompok sosial tersebut didasarkan pada...
A. Perhatian yang sama D. Daerah asal yang sama
B. Keturunan yang sama E. Kepentingan yang sama
C. Lingkungan yang sama
7. Individu-individu dapat mengelompok karena memiliki kesamaan identitas etnis atau suku bangsa. Ini
adalah asumsi dari...
A. Teori aktivitas-interaksi-sentimen D. Teori identitas sosial
B. Teori identitas kelompok E. Teori alasan praktis
C. Teori hubungan pribadi
8. Menurut teori FIRO-B (Fundamental Interpersonal Relation Orientation Behavior), manusia
berkelompok sehubungan dengan...
A. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam hubungan antarpribadi
B. Satu identitas sosial bersama
C. Ciri-ciri ras dan etnis
D. Pencarian otoritas
E. Kesatuan sosial
9. Berikut ini yang dimaksud dengan kebutuhan inklusi adalah...
A. Kebutuhan untuk memenangkan persaingan dengan kelompok lain
B. Kebutuhan akan arahan, petunjuk, dan pedoman berperilaku dalam kelompok
C. Kebutuhan untuk terlibat dan tergabung dalam suatu kelompok
D. Kebutuhan akan kasih sayang dan perhatian dalam kelompok
E. Kebutuhan untuk membatasi pergaulan
10. Seorang pelajar yang duduk berdekatan dengan seorang pelajar lain di kelas akan lebih mudah
membentuk kelompok, dibanding dengan pelajar yang berbeda kelas. Ini bersesuaian dengan asumsi
dari...
A. Teori identitas kelompok D. Teori keseimbangan
B. Teori hubungan pribadi E. Teori kedekatan
C. Teori identitas sosial
11. Kelompok sosial dapat dibedakan atas kelompok dengan solidaritas mekanis dan kelompok dengan
solidaritas organis. Hal ini kemukakan oleh...
A. R.C. Ziller D. Robert K. Merton
B. Robert Bierstedt E. Ferdinand Tonnies
C. Emile Durkheim
12. Kelompok paguyuban dicirikan oleh adanya...
A. Kohesi yang rendah
B. Hubungan batin yang murni
C. Sikap mementingkan diri sendiri
D. Hubungan atas dasar kepentingan
E. Perbenturan yang terus-menerus antaranggota
13. Beberapa gejala sosial dalam masyarakat sebagai berikut.
1) Mematuhi adat kebiasaan yang tidak tertulis
2) Menerapkan prinsip bekerja sesuai dengan keahlian
3) Mempunyai sikap toleransi tinggi terhadap perbedaan sosial
4) Menggunakan perlengkapan hidup yang ramah lingkungan
Di antara gejala-gejala sosial di atas yang terdapat pada masyarakat patembayan/perkotaan adalah...
A. (1) dan (2) D. (2) dan (4)
B. (1) dan (3) E. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)
14. Contoh kelompok asosiasi menurut Robert Bierstedt adalah...
A. Pramuka D. Kelompok persahabatan
B. Kelompok belajar E. Pengelompokan secara statistik
C. Kelompok kekerabatan
15. Kelompok di mana seseorang secara fisik maupun administratif memang menjadi anggota, namun tidak
dijadikan acuan dalam sikap, penilaian, dan tindakan disebut...
A. Kelompok keanggotaan D. Kelompok acuan
B. Kelompok tertututp E. Massa
C. Kelompok terbuka
16. Perhatikan bentuk kerumunan berikut!
1) Penonton bioskop
2) Kerumunan dansa
3) Para pendengar khotbah keagamaan
4) Orang-orang yang mengadakan pesta minuman keras
Kerumunan yang termasuk formal audiences adalah...
A. (1) dan (2) D. (2) dan (3)
B. (1) dan (3) E. (2) dan (4)
C. (1) dan (4)
17. Kerumunan lazimnya ditandai oleh adanya penguatan aktivitas. Hal ini tampak dari fakta bahwa...
A. Kerumunan cenderung sugestibel
B. Kerumunan mudah menerima sugesti
C. Kerumunan sangat mudah sekali tersinggung
D. Kerumunan mudah memberikan respons terhadap rangsang
E. Perbuatan seorang individu dapat merangsang atau menguatkan perbuatan individu- individu lain
18. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Kejelasan tujuan kelompok
2) Kejelasan langkah-langkah pencapaian tujuan
3) Kemampuan pimpinan mengatur pergiliran tugas
4) Paksaan kelompok terhadap anggota-anggotanya
Faktor yang memengaruhi tinggi atau rendahnya kohesi kelompok adalah...
A. (1) dan (2) D. (2) dan (3)
B. (1) dan (3) E. (2) dan (4)
C. (1) dan (4)
19. Abu Huraerah menjabarkan sejumlah penyebab terjadinya konflik dalam kelompok, kecuali...
A. Adany perbedaan pendirian atau perasaan antaranggota kelompok
B. Adanya perubahan keadaan yang dihadapi oleh kelompok
C. Adanya perbedaan kepribadian antaranggota kelompok
D. Adanya perbedaan kepentingan antaranggota kelompok
E. Adanya paksaan untuk mematuhi norma kelompok
20. Suasana kelompok yang nyaman dapat diciptakan dengan...
A. Menciptakan rasa aman
B. Merumuskan tujuan secara sepihak
C. Pemaksaan kehendak oleh pimpinan
D. Melakukan pergiliran kepemimpinan
E. Penilaian yang didasarkan atas subjektivitas pimpinan

Anda mungkin juga menyukai