Anda di halaman 1dari 28

Konsep Kelompok Sosial

Dalam Masyarakat
Oleh : Nasihin
Jurusan Keperawatan
Tahun 2020
SETELAH SELESAI PBM , MHS MAMPU :
 Menjelaskan dengan benar Pengertian kelompok sosial
 Menyebutkan dengan benar Ciri-ciri kelompok sosial
 Menjelaskan dengan benar proses terbentuknya
kelompok sosial
 Menyebutkan dengan benar klasifikasi kelompok social
 Menyebutkan dengan benar type-type kelompok sosial
 Menjelaskan dengan benar dinamika kelompok sosial
I. Pengertian Kel Sosial
 Sherif : Merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri
atas dua atau lebih individu yang sudah mengadakan
interaksi sosial yang cukup intensif dan juga teratur
 Hendropuspito : Kumpulan yang sifatnya nyata serta
teratur dari seorang individu yang melakukan
perannya secara berhubungan guna meraih tujuan
bersama
 Willa Huky : merupakan sebuah unit yang terdiri atas
dua orang atau lebih yang saling berinterkasi dan
juga berkomunikasi
 Mac Iver dan Charles H.Page : Sebuah kesatuan atau
himpunan manusia yang hidup bersama sebab
terdapat interaksi diantara mereka
 Soerjono Soekanto : Merupakan himpunan manusia
yang hidup Bersama . Hubungan tersebut timbal balik ,
saling mempengaruhi serta adanya kesadaran untuk
saling tolong menolong.
 Roland Freedman at all : merupakan suatu organisasi
yang terdiri atas dua atau lebih individu , saling
bergantung dengan adanya ikatan – ikatan dalam suatu
sistem ukuran – ukuran kelakuan yang bisa diterima
sekaligus disetujui oleh semua pihak anggotanya
Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Terdapat lima ciri-ciri kelompok sosial, antara lain:
 Sebagai kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari
kelompok atau kesatuan manusia yang lain
 Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki
status dan peran tertentu. Kelangusngan hidup kelompok
tersebut tergantung pada ketangguhan para anggotanya
dalam melaksanakan peranannya.
 Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan di antara
para anggotanya.
 Memiliki kepentingan bersama.
 Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya.
Proses pembentukan kelompok social
Terjadi karena adanya naluri manusia ingin bersatu dengan
manusia lain.
Merupakan kehendak sendiri tanpa adanya paksaan
Karena adanya kedekatan dan kesamaan pada individu
Tercipta oleh adanya kontak sosial serta komunikasi sosial
Sebab lain yaitu :
 Terdapat motivasi guna meraih tujuan bersama.
 Membantu perkembangan dari suatu kelompok sosial.
 Adanya tujuan individu di dalam kelompok sosial itu sendiri
 Adanya pengorganisasian untuk mempermudah koordinasi
 Persepsi ikut mendasari terbentuknya kelompok sosial
 Kebebasan individu dalam menyampaikan ide atau pendapat
Berikut beberapa perspektif psikologi bagaimana proses pembentukan
kelompok sosial.
1. Psikodinamik: pendekatan ini dipengaruhi oleh Freud. Pendekatan ini
menyatakan bahwa individu bergabung dgn kelompok untuk
pemenuhan kebutuhan biologis dan psikologis (Teori perkembangan
kelompok dan Teori Firo-B)
2. Sosiobiological: dipengaruhi oleh C Darwin. Pendekatan ini fokus pada
keinginan manusia untuk survive.
3. Sosiokultural: pembentukan kelompok berdasarkan identitas
sosial/kelompok dan budaya
4. Proses perbandingan Sosial: pendekatan ini menyatakan bahwa orang
bergabung dengan kelompok untuk memperoleh informasi tentang diri
mereka dan lingkungan
5. Pertukaran sosial: pendekatan ini menyatakan bahwa individu
bergabung dalam suatu kelompok mempertimbangkan keuntungan
atau kerugian.
KLASIFIKASI KEL SOSIAL
• Georg Simmel :mengklasifikasi kelompok
social berdasarkan besar kecilnya anggota ,
bgmn individu saling mempengaruhi serta
interaksi social dlm kel tsb.
• F.Stuart Chapin : mengklasifikasi kelompok
berdasarkan tinggi rendahnya derajat
kelekatan hubungan antar anggota kelompok
saling kenal, ( face to face groupings) sep.
keluarga, RT,Desa
KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL
A. DURKHEIM : Kelompok dibedakan :
 Solidaritas mekanik
 Solidaritas organik

1. Solidaritas mekanik dengan ciri-ciri :


Masyarakatnya masih sederhana
Tinggal dan hidup tersebar terpisah dari yang lainya
Masing-masing kelompok dapat memenuhi keperluan tanpa bantuan kel. luar
Anggota umumnya dapat menjalankan peran anggota lain
Pembanggian kerja belum berkembang
Peran anggota sama shg ketidakhadiran sor tdk mempengaruhi kelangsungan hidup kel.
Setiap kelompok hidup mandiri tidak tergantung pada kelompok lain
Masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif yang mencakup kepercayaan dan perasaan
Sanksi terhadap pelanggaran bersifat represif , dikenai hukum pidana

Contoh : Baduy dalam di Banten


2. Solidaritas organik dengan ciri :
 Masyarakat telah mengenal pembagian kerja yang
rinci dan saling ketergantungan
 Setiap anggota menjalankan peran yang berbeda
 Ketidakhadiran pemegang peran ttt akan
mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup
masyarakat
 Hukum yang menonjol adalah hukum perdata, artinya
siapa yang melanggar harus membayar ganti rugi.

Contoh :
Masyarakat modern yang telah mengenal adanya system
kerja sama untuk memenuhi hidupnya
B. TONNIES :
Mengklasifikasikan kelompok sosial menjadi :
1. Gemeinschaft dan
2. Gesellschaft.
Gemeinschaft ciri-cirinya sbb :
 Anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah,
dan kekal.
 Kehidupan bersama yang intim , Pribadi dan ekslusif
 Suatu keterikatan yang dibawah sejak lahir
Gemeinschaft memiliki tiga jenis yaitu :
 gemeinschaft by blood,
 gemeinschaft of place dan
 gemeisnchaft by mind
Contoh : kelompok kekerabatan dan keluarga
Gesellschaft atau Patembayan :
Adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki
ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek.
Ciri-cirinya :
 Kehidupanya semu
 Sebagai kehidupan public, sebagai orang yang kebetulan hadir
bersama tetapi masing-masing tetap mandiri
 Bersifat sementara
Contoh :
Pedagang dan pembeli, setelah melakukan transaksi, mereka
tidak akan bertemu lagi . Artinya kelompok yang mereka
ciptakan bersifat sementara.
W.G SUMNER : IN-GROUP DAN OUT-GROUP
Menurut Sumner di kalangan anggota kelompok dalam (in-Group)
dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaian
Hubungan antara kelompok dalam (in-group) dengan kelompok luar
(out-group) cenderung ditandai kebencian, permusuhan dsb.
Perasaan in-group yang berkembang pada masyarakat modern al.
patriotisme , batas kelompok dan keanggotaan diperluas ialah
kewarganegaraan.
Dalam pandangan Sumner patriotisme ini bahkan dapat
berkembang menjadi chauvinism.
Contoh : Bagi masyarakat Banten, suku sunda mrpkn kel. dalam, suku
bugis mrpk kel. luar. Suku Sunda pasti akan menganggap kelompoknya
adalah yang terbaik. Hal seperti ini akan menyebabkan konflik etnis.
COOLEY: PRIMARY dan SECONDARY GROUP :

ciri-ciri primary group adalah :


Jumlahnya kecil
Memiliki solidaritas yang kuat, rasa kebersamaanya tinggi
Terikat kuat dengan budayanya
Antarn anggotanya saling terikat kenal , akrab dan dekat
Contoh :
Keluarga, kekerabatan, kelompok RW/RT dan masyarakat desa

Ciri-diri Secondary group :


Jumlah anggotanya besar
Rasa kebersamaanya kurang
Masing-masing anggota kurang akrab
Pola hubungannya kontekstual
Contoh : Partai politik dan perkumpulan.
TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL

Tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


1. Kelompok Sosial menurut Proses Terbentuknya dapat dibedakan menjadi
kelompok semu dan Kelompok nyata.

Kelompok Semu dengan ciri :


 Bersifat sementara
 Terjadi secara spontan dan tidak direncanakan atau tiba-tiba.
 Tdak terorganisasi sehingga tidak berstruktur,
 Tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama
(langgeng),
 Tidak ada kesadaran kelompok, dan
 Kehadirannya bersifat sementara.

Contoh : berkumpulnya orang ketika terjadi tabrakan


1) Kerumunan (crowd) : merupakan berkumpulnya orang pada saat
tertentu secara cepat tanpa ada ikatan organisasi.
Contoh :
 Penonton di dalam gedung film dan pendengar khotbah.
 Kelompok ekspresif sep orang yang berkumpul di pantai untuk
berekreasi, orang yang sedang pesta
 Kerumunan panik (panic causal crowds), sep ketika sedang terjadi
gempa semua orang berkumpul
 Kerumunan emosional (acting lawless crowds), yaitu kerumunan
yang menggunakan kekuatan fisik sep. pengeroyokan.
 Kerumunan tak bermoral (immoral lawless crowd), sep kumpulan
orang yang mabuk dan pecandu narkotika
2) Massa (mass)
Massa mempunyai kemiripan dengan kerumunan tetapi proses
terbentuknya agak berbeda.
Pada massa ada sebagian pembentukan yang disengaja dan ada
sebagian yang terjadi secara spontan. Contohnya adalah
pengumpulan orang-orang di lapangan untuk melakukan demonstrasi.

3) Publik (public)
Terbentuknya publik hampir sama dengan massa tetapi tidak dalam
tempat yang sama. Publik mempunyai anggota yang tersebar tanpa
batas wilayah formal. Contohnya adalah publik pendengar pidato
presiden yang disiarkan oleh Radio.
Para hadirin yang datang pada pidato tersebut merupakan massa,
Sedangkan seluruh pendengar radio yang memperhatikan pidato
adalah publik.
Kelompok Nyata
Kelompok sosial yang nyata mempunyai berbagai bentuk tetapi ada satu ciri yang sama, yaitu
kehadirannya bersifat tetap.
Robert Bierstedt mengklasifikasikan kelompok nyata menjadi empat jenis, yang didasarkan atas
ada tidaknya hubungan sosial, komunikasi, kesadaran jenis, serta ada tidaknya organisasi formal
pada kelompok sosial tersebut.

1) Kelompok statistik (statistick group)


Kelompok statistik merupakan kelompok dalam arti analitis saja. Ciri-cirinya :
 Tidak direncanakan tetapi bukan berarti terjadi secara spontan,
 Tidak terorganisir dalam satu wadah tertentu,
 Tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama (langgeng),
 Tidak ada kesadaran berkelompok, dan
 Kehadirannya bersifat tetap.

• Contoh kelompok statistik : Penggolongan penduduk berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan, dll.
2) Kelompok kemasyarakatan (societal group)
Adalah kelompok yang di dalamnya terdapat persamaan kepentingan
pribadi diantara para anggotanya, tetapi kepentingan tersebut bukanlah
kepentingan bersama. Kelompok kemasyarakatan mempunyai ciri-ciri:
 Tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya,
 Kemungkinan berkelompok dalam suatu wadah tertentu,
 Kemungkinan ada interaksi, interelasi, dan komunikasi,
 Kemungkinan terjadi kesadaran berkelompok, dan
 Kehadirannya tetap.

Contoh :
kelompok yang memiliki kesamaan jenis kelamin (laki-laki/perempuan), ras,
agama, kelompok kaya dan miskin, dsb.
3) Kelompok sosial (social group)
Kelompok sosial oleh para ahli sosiologi sering disebut
kelompok masyarakat “khusus”. Ciri-ciri kelompok sosial
adalah:
 Tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya,
 Kemungkinan berkelompok dalam suatu wadah tertentu,
 Ada interaksi dan interelasi sehingga terjadi komunikasi,
 Ada kesadaran berkelompok, dan
 Kehadirannya tetap

Contohnya kelompok teman bermain, tetangga, dan


sebagainya.
4) Kelompok asosiasi (associational group)
Kelompok asosiasi mempunyai bentuk yang tetap.
Ciri-ciri kelompok asosiasi adalah:
 Terjadi karena sengaja direncanakan/dibuat,
 Terorganisir dalam suatu wadah,
 Ada interaksi, interalasi, dan komunikasi secara
terus menerus,
 Kesadaran berkelompok sangat kuat, dan
 Kehadirannya bersifat tetap.
Contoh : Kel. partai politik, perkumpulan olah raga,
dan sebagainya
2. Kelompok Sosial menurut Ikatannya
Berdasarkan ikatannya , Ferdinand Tonies membagi
kelompok menjadi 2 yaitu, Gemeinschaft dan Gesellschaft
a. Paguyuban (Gemeinschaft )
Hubungan antar anggota kelompok sosial intim (dekat),
privat (pribadi), dan eksklusif (hanya melibatkan dua pihak
tanpa pihak ketiga).
b. Patembayan (Gesellschaft)
Kelompok sosial patembayan (Gesellschaft) bersifat lebih
semu. Hubungan atar anggota bersifat jangka pendek
(sementara), berdasarkan kontrak tertentu, terikat secara
lahir tanpa adanya ikatan batin. Para anggotanya
berhubungan secara resmi.
3. Komunitas
Komunitas merupakan kelompok sosial yang dibatasi oleh wilayah
geografis yang jelas. Komunitas ini sering dinamakan sbg masyarakat
setempat. Dasar dalam suatu komunitas yaitu batas wilayah dan
kesadaran berkelompok. Contohnya RT, RW, Kelurahan, dsb.

Unsur-unsur perasaan yang terdapat dalam komunitas adalah:


 Seperasaan, ini sebagai akibat seseorang berusaha untuk
mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang
dalam kelompok tersebut.
 Sepenanggungan, setiap individu sadar akan perannya dalam
kelompoknya sendiri.
 Saling memerlukan, individu merasakan dirinya tergantung pada
komunitasnya yang meliputi kebutuhan fisik maupun psikologis.
4. Organisasi Sosial
Organisasi merupakan kesatuan orang-orang dengan struktur dan pembagian kerja yang
jelas. Organisasi sosial mempunyai ciri-ciri :
 Memiliki keanggotaan yang bersifat formal.
 Status dan peran dari masing-masing anggota jelas.
 Rumusan organisasi jelas.
 Memiliki identitas yang jelas.
 Dalam sebuah organisasi sosial, keanggotaan dapat menunjukkan status dan peran
masing-masing.
 Beberapa aspek yang berhubungan erat dengan keanggotaan organisasi yaitu:
 Keanggotaan diperoleh melalui syarat dan kualifikasi tertentu.
 Anggota mempunyai hak dan kewajiban yang telah ditetapkan.
 Keanggotaan seseorang dalam organisasi karena adanya minat terhadap tujuan org
 Program kerja disesuaikan dengan tujuan organisasi
 Anggota organisasi tercatat dengan daftar keanggotaan.
 Organisasi mempunyai sifat relatif langgeng
Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Organisasi Formal
Ciri-ciri organisasi formal, yaitu:
Pola komunitas relatif mapan,
Disiplin kerja diatur secara formal,
Struktur dan Pengorganisasian jelas,
Ada keahlian tertentu, dan
Tujuan organisasi jelas.

b. Organisasi informal
Ciri-ciri organisasi informal, yaitu:
Tidak memiliki struktur dan pengorganisasian secara jelas
Paguyuban Seni
Hubungan sosial bersifat informal,
Jumlah anggotanya relatif kecil,
Pembentukan organisasi atas dasar kepentingan bersama,
Disiplin kerja didasarkan atas kesadaran pribadi bukan pada aturan yang memaksa
Adanya kegemaran anggota yang relatif sama di luar organisasi.
DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
 Kel social mrpkn kelompok dinamis—selalu berubah
 Perubahan lambat – cepat ( evolusi vs revolusi)
Penyebab :
 Pengaruh luar –misal ada musuh bersama kel
menjadi lebih bersatu
 Pergantian anggota kelompok – org penting
 Perubahan krn status social ekonomi – mis. konflik
pilpres, perebutan mata pencaharian , agama, dll
Dalam dinamika kelompok mungkin terjadi antagonism
antar anggota kelompok yg secara hipotesis prosesnya
sbb :
 Pada kel yang bersaing akan terjadi stereotip
 Kontak antara kedua kelompok yang bermusuhan tdk
akan mengurangi sikap tindak bermusuhan tsb
 Tujuan yang hrs dicapai dg kerjasama akan menetralisir
sikap bermusuhan
 Dalam kerja sama utk mencapai tujuan yang sama
steretipe yang semula (-) bisa berubah menjadi (+)
Masalah dinamika social juga menyangkut gerak atau
perilaku kolektive ( cara pikir,merasa , bereaksi suatu
kolektive yang serta merta dan tdk terstuktur)
Penyebabnya al :
 Frustasi dlm jangka waktu yang lama
 Tersinggung
 Dirugikan
 Ada ancaman dari luar
 Diperlakukan tidak adil
 Terkena pada bidang kehidupan yang sangat sensitif

Anda mungkin juga menyukai