Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

CIRI – CIRI KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT


&
KONSEP ORGANISASI SERTA INSTITUSI SOSIAL LAIN

KELOMPOK IV
1. DWI MAULIDA AMALIASARI
2. CILVIA LISTYANINGRUM
3. TYTY MURDIANASARI
4. YULI RATNANTI
5. NUR ARIEF MUSTAQIM
6. ETI INDRAYANI
7. TRI SUSANTI
8. DEWI SUSANTI

JURUSAN SI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Kelompok merupakan konsep yang sangat umum dipakai dalam sosiologi
dan antropologi. Sebenarnya kelompok merupakan kumpulan manusia yang
memiliki syarat-syarat tertentu, dengan kata lain tidak semua pengumpulan
manusia dapat disebut sebagai  kelompok. Kelompok sosial dan masyarakat
adalah suatu kelompok yang saling berkaitan akan tetapi memiliki ciri yang
berbeda. Dalam masyarakat terdiri dari berbagai kelompok sosial yang beraneka
ragam. Sehingga dengan adanya kelompok sosial yang ada dalam masyarakat
dapat menyeimbangkan keadaan ketika masyarakat mengalami sebuah konflik.
Organisasi sosial merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk
oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-
sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Institusi sosial merupakan suatu bentuk organisasi yang secara tetap


tersusundari pola-pola kelakuan, peranan-peranan dan relasi-relasi sebagai cara
yang mengikat guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan sosial dasar.

Kebutuhan sosial dasar basic dan kebutuhan sosial dasar terdiri atas
sejumlah nilai material,mentaldan spiritual, yang pengadaannya harus terjamin,
tidak dapat dipengaruhi oleh factor-faktor kebetulan atau kerelaan
seseorang.misalnya kebutuhan akan sandang, pangan, perumahan,kelangsungan
jenis/ keluarga,pendidikan,kebutuhan-kebutuhan ini harus dipenuhi.
B.       RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat
disajikan adalah :
1.         Pengertian kelompok sosial dan kelompok masyarakat
2.         Penyebab terjadinya kelompok sosial
3.         Ciri kelompok sisoal dan kelompok masyarakat
4.         Proses pembentukan kelompok

C.      TUJUAN
1. Kita bisa mengetahui ciri dari kelompok
2. Sebagai bahan pembelajaran yang dapat menambah ilmu pengetahuan. .  
3. Apa yang dimaksud dengan organisasi social  ?
4. Apa yang di maksud dengan institusi sosial  ?
5. Bagaimana proses pembentukan organisasi dan institusi social?
6. Bagaimana tipe organisasi dan institusi social
7. Bagaiman peran dan fungsi organisasi
BAB II

PEMBAHASAN

CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT

A. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial merupakan sekumpulan atau segolongan manusia yang


saling berinteraksi satu dengan yang lain serta mempunyai kesadaran terhadao
suatu keanggotaan di dalam sebuah kelompok bersama.

Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial menurut para ahli.

1.      Menurut Soerjono Soekanto Pengertian dari Kelompok sosial adalah himpunan


atau kesatuan kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling
berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
2.      Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotannya dan saling berinteraksi.
3.      Menurut George Homans
Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan
memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan
berhubungan timbal balik.
4.      Menurut wikipedia
kelompok sosial adalah dalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
B. FAKTOR PENDORONG TERBENTUKNYA KELOMPOK SOSIAL

Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor


tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu
kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :

1.      Dorongan untuk mempertahankan hidup


Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial
yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha
mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya  tidak mungkin akan
terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial,
hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa
merasa aman.
2.      Dorongan untuk meneruskan keturunan
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat
alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial
itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga
dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai
3.      Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan
pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal.
Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya
pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat
maksimal.
4.      ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama merantau dan
berasal dari daerah yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin,
meskipun semula belum saling mengenal ketika.

C. KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL


1. Berdasarkan Cara Terbentuknya
a. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan   
Ciri-ciri kelompok semu :
 Tidak direncanakan
 Tidak terorganisir
 Tidak ada interaksi secara terus menerus
 Tidak ada kesadaran berkelompok
 Kehadiranya tidak konstan
Kelompok semu dibagi tiga yaitu :
1. Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :
 Formal audiency / pendengar formal Contoh: orang-orang
mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
  Inconvenient Causal Crowds  adalah: Kerumunan yang sifatnya
terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang
sama, contoh : orang antri tiket kereta api.
 Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana
panik. Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan
diri dari bahaya.
 Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk
karena ingin menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan
penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
 Lawless Crowds adalah  kerumunan yang tidak tunduk pada
pemerintah, contoh : aksi demo.
 Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak
bermoral, contoh : kerumunan orang yang minum-minuman keras.
2. Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama
dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan
direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan
sehingga tidak bersifat spontan.
3.  Publik,
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama
dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak
pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian
yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar,
jejaring sosial dan lain-lain.
Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai
berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu
kehadirannya selalu konstan.
a. Kelompok Statistical Group
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki
hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok
penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
b.   Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis
kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan
komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
c.    Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan
masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya
unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau
kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang
berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh :
ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan
sebagainya.
d.    Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur
formal (kepengurusan).
Ciri-cirh kelompok asosiasi :
1)      Direncanakan
2)      Terorganisir
3)      Ada interaksi terus menerus
4)      Ada kesadaran kelompok
5)      Kehadirannya konstan
2.   Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara Anggota
Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
 Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang
masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal
adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
 Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah
kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga
disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota.
3.   Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam
Kelompok.
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
  Gemeinschaft / paguyuban Merupakan kelompok sosial yang anggota-
anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
 Gesselschaft / patembayan Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk
waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk
dalam pikiran belaka. Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam
sebuah pabrik.
4.   Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri
 In group : suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain
dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga
membentuk suatu perilaku – perilaku sosial tertentu seperti : Solidaritas,
kesediaan berkorban, kerja sama, konformitas, obediance, dll.
 Out group : Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan
kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya perilaku
antogonistik dan antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace, paranoid,
etnocentristic, non koperatif, lalai, dan sebagainya.
5.    Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Kualitas Hubungan diantara Para
Anggotanya.
 Kelompok Primer Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar
anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh : keluarga,
kelompok sahabat, teman, teman sepermainan.
 Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan
didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI
6.    Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Pencapaian Tujuan
 Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan
dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
  Kelompok Informal. Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena
pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman
yang sama.Contoh : anggota OSIS

D. CIRI – CIRI UTAMA KELOMPOK


Ciri-ciri kelompok  masyarakat
1.      Adanya interaksi sesama anggota masyarakat
2.      Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
3.      Saling tergantung satu dengan lainnya
4.      Memiliki adat istiadat tertentu  / kebudayaan
5.      Memiliki identitas Bersama

E. BENTUK – BENTUK KELOMPOK


Proses pembentukan Kelompok
1.  Persepsi: Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan
intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau
lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan
bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki
kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2.    Motivasi: Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota
kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok.
Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu
kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain
melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan: Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi:
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses
kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan
secara lebih efesien dan efektif.
5. Independensi: 
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan
disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat,
serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam
tata aturan yang disepakati kelompok.
6. Interaksi: 
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan
interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang
didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
KONSEP ORGANISASI SERTA INSTITUSI SOSIAL LAIN

A. PENGERTIAN ORGANISASI DAN INSTITUSI SOSIAL

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh


masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan
bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak
dapat mereka capai sendiri.

Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah


satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam
melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan
bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup.

Istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution,


namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial. Hal ini
dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para
anggota masyarakat. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial
merupakan sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktifitas-
aktifitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan
masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakn
satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk
keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tat cara dan


prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antar manusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setis masyarakat
sederhana maupun masyarakatmodern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat
menginginkan keteraturan hidup.

B. PROSES PEMBENTUKAN ORGANISASI  DAN INSTITUSI SOSIAL


Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap
penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari
individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan yang disebut
dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai
Pranata sosial.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut:
1. Diketahui
2. Dipahami dan dimengerti
3. Ditaati
4. Dihargai

Pada dasarnya, pembentukan kelompok dan organisasi sosial dapat diawali


dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam
memenuhi kebutuhannya. Dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal
berikut:

1. Persepsi: Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan


intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu
atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki
kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota
yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.

2. Motivasi: Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota


kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan
kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga
akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat
memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa
memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan: Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.

4. Organisasi: Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi


dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat
diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.

5. Independensi: Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika


kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk
menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun
demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati
kelompok.

6. Interaksi: Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok,


karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara
horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang
pengetahuan tersebut.

C. TIPE ORGANISASI  DAN INSTITUSI SOSIAL

Tipe-tipe organisasi

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada
tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada
sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

1.   Organisasi Formal /Resmi

Organisasi formal/ Resmi adalah organisasi yang dibentuk oleh


sekumpulan orang /masyarakat yang memiliki suatu struktur yang
terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan
otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta
memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan
bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung.
Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing
anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara
eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat
lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal
tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan
mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh
organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan
universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

2.     Organisasi informal

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai


baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk
menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut.
Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang
bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah
pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi
informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan
didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.

Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi
sekunder menurut Hicks:

1. Organisasi Primer
Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi
dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik
dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari
organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
2. Organisasi Sekunder
Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual,
rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena
dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada
anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara
majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai
seberapa besar pembayaran gajinya.

Tipe-tipe Lembaga Sosial

Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan perkembangannya

a. Crescive institution,

yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat
masyarakat. Contoh: lembaga perkawinan, agama, hak milik.

b. Enacted institution,

yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Contoh: lembaga piutang (bank) dan lembaga pendidikan.

2. Berdasarkan sistem nilai yang diterima oleh masyarakat

a.   Basic institution,

yaitu lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan


mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah
dan negara.

b.    Subsidiary institution,

yaitu lembaga sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap kurang
penting oleh masyarakat, seperti rekreasi. Ukuran yang digunakan untuk
menentukan penting atau tidaknya suatu lembaga sosial sangat
bergantung pada kondisi dan situasi masyarakat yang bersangkutan.
Contoh: mentraktir teman-teman setelah mendapatkan gaji pertamanya.

3. Berdasarkan penerimaan masyarakat

a.  Approved and sanctioned institution,

yaitu lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat. Contoh: lembaga


sekolah dan perusahaan dagang.

b. Unsanctioned institution,

yaitu lembaga sosial yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat


tidak mampu memberantasnya. Contoh: sindikat kejahatan, pelacuran
dan perjudian.

4. Berdasarkan penyebarannya

a. General institution,

yaitu lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Contoh: lembaga agama.

b. Restricted institution,

yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu, seperti
pemeluk agama tertentu. Contoh: lembaga agama Islam, Kristen,
Protestan, Hindu dan Buddha.

5. Berdasarkan fungsinya

a.  Operative institution,


yaitu lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-
cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang
bersangkutan. Contoh: lembaga industri.

b.  Regulative institution,

yaitu lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat-istiadat atau tata


kelakuan yang ada dalam masyarakat. Contoh: lembaga hukum, seperti
kejaksaan dan pengadilan.

D. PERAN DAN FUNGSI ORGANISASI DAN INSTITUSI

       Fungsi Organisasi Sosial

       Organisasi sosial memiliki fungsi :

1. Sebagai patner pemerintah yang menangani masalah kesejahteraan sosial


secara            dinamis dan bertanggungjawab berdasarkan prinsip swadaya,
swadana, dan sebuah usaha.
2. Sebagai motivator dan transistor serta dinamis partisipasi sosial masyarakat
dalam melaksanakan usaha kesejahteraan sosial.

      Organisasi social berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam


pembangunan bangsa dan Negara. Perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat baik yang berbadan hokum maupun yang tidak merupakan
implementasi fitrah manusia sebagai mahkluk social yang mempunyai naluri
untuk selaluhidup bersama-sama manusia membentuk organisasi social untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

   Fungsi lembaga sosial

      Menurut summer lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial,


fungsi-fungsi tersebut antara lain:
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam
menghadapi masalah di masyarakat terutama yang menyangkut kebutuhan
pokok.
b. Menjaga keutuhandari masyarakat yang bersangkutan.
c. Memberi pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan pengawasan
terhadap tingkah laku para anggotanya.

Peran  Organisasi  Sosial

Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok masyarakat untuk


mencapai tujuan yang sama. Organisasi ini merupakan tempat untuk
menyalurkan suara atau pendapat dan tempat untuk menyalurkan suara atau
pendapat dan tempat untuk melakukan kegiatan bersama. Peran organisasi dalam
sebuah perusahaan sangatlah penting, karena perusahaan didirikan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan
aktifitas, kerjasama, dan tentu saja orang yang melakukan aktifitas tersebut atau
sumber daya manusia yang ketiga unsur ini terdapat dalam sebuah organisasi.
Kesimpulannya, suatu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu membutuhkan
organisasi didalamnya agar bisa tercapai tujuan tersebut.
BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang
lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan
membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu
kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan, tugas atau  tujuan
dengan cara bekerja sama.
Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih
mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota
kelompok , setiap anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-
masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat
hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal.

B.       Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa
saran yaitu: Masyarakat mampu menghargai perbedaan yang sudah terjadi di
masyarakat, tidak memaksakan suatu Kelompok untuk mengikuti atau
memaksakan sesuatu hal yang berbeda seperti perbedaan derajat atau
persamaan yang sudah berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

http://wordpress.com/2011/03/23/masyarakat-dan-kelompok-sosial
http://www.academia.edu/9426680/
HUBUNGAN_HUKUM_DENGAN_KELOMPOK_SOSIAL_DALAM_MASYARA
KAT
http://www.berpendidikan.com/2015/06/ciri-kelompok-sosial-.html
http://www.google.co.id/definisi-ciri- masyarakat.html
http://www.goggle.co.id.search.proses-kelompok-sosial.html
http://www.yuksinau.id/kelompok-sosial/

Anda mungkin juga menyukai