KELOMPOK IV
1. DWI MAULIDA AMALIASARI
2. CILVIA LISTYANINGRUM
3. TYTY MURDIANASARI
4. YULI RATNANTI
5. NUR ARIEF MUSTAQIM
6. ETI INDRAYANI
7. TRI SUSANTI
8. DEWI SUSANTI
JURUSAN SI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelompok merupakan konsep yang sangat umum dipakai dalam sosiologi
dan antropologi. Sebenarnya kelompok merupakan kumpulan manusia yang
memiliki syarat-syarat tertentu, dengan kata lain tidak semua pengumpulan
manusia dapat disebut sebagai kelompok. Kelompok sosial dan masyarakat
adalah suatu kelompok yang saling berkaitan akan tetapi memiliki ciri yang
berbeda. Dalam masyarakat terdiri dari berbagai kelompok sosial yang beraneka
ragam. Sehingga dengan adanya kelompok sosial yang ada dalam masyarakat
dapat menyeimbangkan keadaan ketika masyarakat mengalami sebuah konflik.
Organisasi sosial merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk
oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-
sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Kebutuhan sosial dasar basic dan kebutuhan sosial dasar terdiri atas
sejumlah nilai material,mentaldan spiritual, yang pengadaannya harus terjamin,
tidak dapat dipengaruhi oleh factor-faktor kebetulan atau kerelaan
seseorang.misalnya kebutuhan akan sandang, pangan, perumahan,kelangsungan
jenis/ keluarga,pendidikan,kebutuhan-kebutuhan ini harus dipenuhi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat
disajikan adalah :
1. Pengertian kelompok sosial dan kelompok masyarakat
2. Penyebab terjadinya kelompok sosial
3. Ciri kelompok sisoal dan kelompok masyarakat
4. Proses pembentukan kelompok
C. TUJUAN
1. Kita bisa mengetahui ciri dari kelompok
2. Sebagai bahan pembelajaran yang dapat menambah ilmu pengetahuan. .
3. Apa yang dimaksud dengan organisasi social ?
4. Apa yang di maksud dengan institusi sosial ?
5. Bagaimana proses pembentukan organisasi dan institusi social?
6. Bagaimana tipe organisasi dan institusi social
7. Bagaiman peran dan fungsi organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
Tipe-tipe organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada
tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada
sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
2. Organisasi informal
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi
sekunder menurut Hicks:
1. Organisasi Primer
Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi
dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik
dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari
organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
2. Organisasi Sekunder
Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual,
rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena
dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada
anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara
majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai
seberapa besar pembayaran gajinya.
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perkembangannya
a. Crescive institution,
yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat
masyarakat. Contoh: lembaga perkawinan, agama, hak milik.
b. Enacted institution,
yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Contoh: lembaga piutang (bank) dan lembaga pendidikan.
a. Basic institution,
b. Subsidiary institution,
yaitu lembaga sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap kurang
penting oleh masyarakat, seperti rekreasi. Ukuran yang digunakan untuk
menentukan penting atau tidaknya suatu lembaga sosial sangat
bergantung pada kondisi dan situasi masyarakat yang bersangkutan.
Contoh: mentraktir teman-teman setelah mendapatkan gaji pertamanya.
b. Unsanctioned institution,
4. Berdasarkan penyebarannya
a. General institution,
yaitu lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Contoh: lembaga agama.
b. Restricted institution,
yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu, seperti
pemeluk agama tertentu. Contoh: lembaga agama Islam, Kristen,
Protestan, Hindu dan Buddha.
5. Berdasarkan fungsinya
A. Simpulan
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang
lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan
membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu
kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan, tugas atau tujuan
dengan cara bekerja sama.
Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih
mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota
kelompok , setiap anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-
masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat
hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa
saran yaitu: Masyarakat mampu menghargai perbedaan yang sudah terjadi di
masyarakat, tidak memaksakan suatu Kelompok untuk mengikuti atau
memaksakan sesuatu hal yang berbeda seperti perbedaan derajat atau
persamaan yang sudah berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
http://wordpress.com/2011/03/23/masyarakat-dan-kelompok-sosial
http://www.academia.edu/9426680/
HUBUNGAN_HUKUM_DENGAN_KELOMPOK_SOSIAL_DALAM_MASYARA
KAT
http://www.berpendidikan.com/2015/06/ciri-kelompok-sosial-.html
http://www.google.co.id/definisi-ciri- masyarakat.html
http://www.goggle.co.id.search.proses-kelompok-sosial.html
http://www.yuksinau.id/kelompok-sosial/