Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KONSEP

RECOVERY DAN
SUPPORTIVE
ENVIRONMENT DALAM
PERAWATAN KLIEN
GANGGUAN JIWA
KELOMPOK 7
1. CILVIA LISTYANINGRUM

2. TYTY MURDIANASARI

3. YULI RATNANTI

4. NUR ARIEF MUSTAKIM

5. TRISUSANTI

6. DEWI RATNASARI
Konsep Recovery

Recovery merupakan suatu proses perjalanan


mencapai kesembuhan dan transformasi yang
memampukan seseorang dengan gangguan jiwa
untuk hidup bermakna di komunitas yang dipilihnya
untuk mencapai potensi yang dimilikinya (USDHHS,
2006 dalam Stuart, 2013).
Recovery gangguan jiwa merupakan gabungan
pelayanan sosial, edukasi, okupasi, perilaku dan kognitif
yang bertujuan pada pemulihan jangka panjang dan
memaksimalkan kecukupan diri (Stuart, 2013)
Sejumlah praktik berbasis bukti mendukung dan meningkatkan
pemulihan meliputi :
- tritmen asertif komunitas komunitas,
- dukungan bekerja,
- manajemen dan pemulihan penyakit,
- tritmen terintegrasi untuk mendampingi kejadian berulang gangguan jiwa
dan penyalahgunaan zat,
- psikoedukasi keluarga,
- manajemen pengobatan.
Supportive Therapy
(Wermon, Rockland)
3 ASPEK SUPPORTIVE TERAPY
ASPEK BOLOGIS ASPEK PSIKOLOGIS ASPEK SOSIAL

- sering sakit maag, - mudah cemas, - susah bergaul,


- migraine, - kurang percaya diri, - menarik diri,
- batuk-batuk - perasaan bersalah, - tidak disukai,
- ragu-ragu, - bermusuhan,
- Pemarah - tidak mampu
mendapatkan pekerjaan,
- dan sebagainya
Prinsip proses supportive therapy adalah menguatkan respon
copinh adaptif, individu diupayakan mengenal telebih dahulu
kekuatan-kekuatan apa yang ada pada dirinya; kekuatan mana
yang dapat dipakai alternative pemecahan masalahnya .
Manfaat dan Peran Perawat pada Pemberian
Terapi pada Proses Penyembuhan

Pemberian terapi adalah berbagai pendekatan penenganan


klien gangguan jiwa yang bervariasi, yang bertujuan untuk
mengubah perilaku klien dengan gangguan jiwa dengan
perilaku mal adaptifnya menjadi perilaku yang adaptif.
Next……

Keperawatan termasuk dalam posisi yang ideal dalam memberikan perawatan dengan

menggabungkan banyak terapi CAM (Efektivitas terapi komplementer dan


alternatif ) untuk mengatasi gejala yang dialami oleh klien dengan gangguan
jiwa. Disamping itu terapi CAM yang memberdayakan klien dapat
memperkuat hubungan antar perawat dan klien dalam meningkatkan proses
pemulihan (Stuart, 2013).
Terapi Generalis

1. Terapi Psikofarmakologi
2. Terapi Kejang Listrik (Elektroconvulsive Therapis)
3. Terapi Tindakan Pada Keluarga
4. Iktisas Terapi Kelompok
Terapi Psikofarmakologi

Psikofarmakologi merupakan sebuah standar yang


telah ditetapkan dalam menangani penyakik-
penyakit neurobiologis. Namun, obat tidak dpat
berjalan sendiri dalam menangani masalah personal,
social atau komponen lingkungan klien atau respon
terhadap penyakit
Peran perawat dalam psikofarmakologi

a. Pengkajian Klien
b. Kordinasi Tritmen Modalitas
c. Pemberian Obat
d. Monitor Efek Obat
e. Edukasi Pengobatan
Terapi Kejang Listrik (Elektroconvulsive Therapis)

Terapi Kejang listrik adalah pengobatan dengan pemberian kejang yang cukup berat
melalui alat yang diindukdi pada klien yang yang dibius dengan memeberikan arus
listrik melalui elektroda yang dipasang pada klien (Manked et al,2010).
Perawat kesehatan jiwa memiliki peran penting dalam melakukan ECT. Peran paling
penting perawat adalah memberikan kesempatan bagi klien untuk untuk mengespresikan
perasaan, termasuk masalah yang terkait dengan mitos atau yang berkaitan dengan ECT
Terapi Tindakan Pada Keluarga

Tindakan pada keluarga merupakan terapi yang ditujukan untuk melibatkan


keluarga dan mendorong mereka untuk menjadi peserta aktif dalam ritmen dan
pemulihan, sehingga meningkatkan keterampilan koping pada klien dan
keluarga mereka.
Peran Perawat dalam terapi keluarga yaitu untuk mendorong hubungan keluarga
yang sehat melalui psikoedukasi, penguatan kekuatan, konseling sportif, dan rujukan
untuk terapi dan dukungan.
Iktisas Terapi Kelompok

Kelompok terapiutik memiliki tujuan bersama yaitu kelompok memiliki tujuan


kelompok untuk membantu anggota yang secara konsisten terlibat dalam engidentifikasi
hubungan destruktif dan mengubah perilaku maladaptive mereka.

 Peran Perawat

Perawat sebagai pemimpin kelompok harus dapat mengkordinir dan mempelajari


kelompok dan berpartisipasi di dalamnya pada waktu bersamaan. Pemimpin harus selalu
memantau kelompok dan bila diperlukan, membantu kelompok mencapai tujuannya.
Terapi Spesialis

a. Guided Imagery
b. Music Intervention
c. Humor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai