2. Out-group
kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan
in-groupnya
Sikap terhadap out-group,
ditandai adanya permusuhan, kebencian, perasaan antipati
(antagonisme) dan ethnocentrisme
Membership group
kelompok dimana setiap orang secara
1. Nominal group-member :
seorang anggota dianggap oleh anggota lain
masih berinteraksi dengan keompok sosial
ybs, tetapi berkurang intensitasnya (tdk
aktif)
2. Peripheral group-member : anggota yang
masih tercatat tetapi sama sekali sudah tidak
berinteraksi lagi dengan kelompok ybs, shg
klp tidak berkuasa terhadap orang tersebut.
Reference Group
kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang (bukan anggota kelompok) untuk
membentuk pribadi dan perilakunya.
nilai2, norma, tindakan ataupun budaya
kelompok dijadikan rujukan atau pedoman
oleh seseorang /sekelompok orang yang
bukan menjadi anggota kelompok tsb.
Ada 2 tipe Reference Group
1. Tipe normatif (normative type) yang menentukan
kepribadian seseorang
merupakan sumber nilai bagi individu
baik anggota maupun bukan anggota.
Anggota TNI yang berpegang teguh pada
tradisi yang dipelihara seniornya
2. Tipe perbandingan (comparison type) yang
merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai
kepribadiannya
dipakai sebagai perbandingan untuk
menentukan kedudukan seseorang.
Status ekonomi seseorang dibanding dengan
orang lain yang semasyarakat.
6. Kelompok Okupasional dan Volunter
Ciri-ciri kerumunan:
1. Sifatnya sementara
2. Tidak terorganisasi
3. Kedudukan sosialnya sama
4. Mudah bereaksi ataupun meniru
5. Identitas individu tenggelam
Bentuk kerumunan
1. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur
sosial
.
b. Kerumunan yang melanggar
moral (immoral Crowds)
Kerumunan yang hampir sama
dengan kelompok ekspresif,
bedanya kerumunan ini
melanggar atau bertentangan
dengan norma norma sosial.
Misal: kerumunan orang minum2an
keras, mabuk sehingga
mengganggu ketertiban dan
ketenteraman masyarakat.
II. Publik
kelompok yang tidak merupakan
kesatuan (tanpa bentuk/struktur)
Interaksi terjadi secara tidak langsung
dengan alat komunikasi, seperti melalui
radio, telivisi, media cetak dan sejenisnya.
Pengikut lebih luas dan besar.
Tidak ada pusat perhatian yang tajam
sehingga tidak ada kesatuan
III Massa
massa merupakan kumpulan orang banyak yang
mempunyai kehendak atau pandangan yang sama,
tapi
tidak berkerumun pada suatu tempat tertentu dan
mengikuti kejadian dan peristiwa yang penting
dengan alat-alat komunikasi modern seperti halnya
publik.
Karena tidak berkerumun, maka setiap individu yang
tergabung dalam massa saling terpisah sehingga
tindakannya tidak bersifat spontan terhadap sugesti
yang timbul dalam massa.
Berhubung sifatnya tidak apontan maka massa dapat
lebih rasional dan masing-masing individu menyadari
akan dirinya dan kepentingannya.
Bertemunya kepentingannya orang banyak dalam
massa, karena adanya pengaruh yang kuat sekali
yang berrasal dari alat-alat komunikasi modern,
sehingga mengakibatkan dorongan pada individu
untuk menyesuaikan dirinya dengan dunia yang lebih
luas. Hanya saja penyesuaian ini dapat bersifat
emosional apabila setiap hari disiarkan hal-hal yang
sama dan mungkin juga menjadi fanatik terhadap
persoalan yang sama, oleh karena itulah maka massa
dapat disesatkan oleh propaganda.
Meskipun massa lebih rasional, akan tetapi kalau
dibandingkan dengan publik maka tingkat
kecerdasannya lebih sederhana.
Menurut Leopold Von Wiese, massa
dibedakan