Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME INDIVIDU

DASAR SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Disusun Oleh :
INDAH FEBRIANI (1606953985)

UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
EKSTENSI SEMESTER I
TAHUN 2016

KELOMPOK KELOMPOK SOSIAL

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, tetapi bergantung
dengan orang lain. Sebab pada dasarnya manusia memiliki dua keinginan pokok yang harus
dipenuhi, yaitu :
1. Keinganan menjadi satu atau sama dengan sekelilingnya (masyarakat)
2. Keinginan menjadi satu dengan alam
Dua keinginan pokok tersebut harus bisa dipenuhi untuk dapat bertahan hidup atau
memenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan tersebut antara lain makan dan minum,
mendapatkan pakaian, tempat tinggal, pekerjaan untuk menghasilkan uang, dan sebagainya.
Hal tersebut dapat terlaksana jika ada interaksi sosial yang dimana menimbulkan kelompokkelompok sosial. Di katakana kelompok sosial apabila memiliki beberpa persyarata, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Adanya kesadaran tiap anggota kelompok merupakan bagian dari kelompok tersebut.
Ada hubungan timbal-balik antar anggota kelompok.
Terdapat faktor yang dimiliki bersama seperti nasib sama, tujuan sama, dan lain-lain.
Berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola prilaku
Bersistem dan berproses.
Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari berbagai kriteria, antara lain

besar-kecilnya jumlah anggota kelompok, erat tidaknya hubungan antara anggota kelompok,
kepentingan dan wilayah, dan lainnya.
Kelompok sosial dipandang dari sudut individu dilihat bedasarkan sifat sukarela atau
tidak sukarela. Dikatakan bersifat sukarela apabila terdapat beberapa arti tertentu yang
menimbulkan dorongan-dorongan sebagai anggota kelompoknya. Kelompok tersebut seperti
kelompok dalam hal pembelajaran, pekerjaan, rekreasi, dan yang dekat dengan kehidupannya
yaitu keluarga dan rukun tetangga. Sedangkan kelompok yang bersifat tidak sukarela
biasanya atas dasar kekerabatan, usia, seks, ras, dan kedudukan karena sudah sesuai dengan
adat istiadat dan lembaga kemasyarakatan yang ada.
Dalam kelompok sosial tentunya terdpat istilah yang dikenal in-group dan outgroup. In group merupakan kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya
sebagai bagian dari groupnya. Sedangkan out group merupakan kelompok sosial yang
diartikan sebagai dari lawan groupnya. Oleh karena itu terdapat kata-kata kami atau kita
dan mereka.
Sikap in group biasanya didasari atas simpati dan perasaan dekat dengan anggota
kelompoknya. Sedangkan sikap out group didasari atas antagonism dan antipati dengan
lawan groupnya. Perasaan in group atau out group ini merupakan dasar sikap dari
etnosentrisme, yaitu anggapan kebiasaaan kelompoknya lebih baik daripada kelompok lain.
Dalam kelompok sosial juga dikenal dengan istilah kelompok primer dan kelompok
sekunder. Tokoh yang mengemukakannya yaitu Charles Horton Cooley yang ditulis dalam

Social Organization pada tahun 1990. Kelompok primer merupakan kelompok sederhana
dimana anggotanya saling mengenal secara pribadi dan keraj sama yang erat. Contohnya
yaitu keluarga, teman sepermainan, rukun tetangga dan lain-lain. Sedangkan kelompok
sekunder merupakan kelompok besar dimana anggotanya tidak perlu mengenal secara pribadi
dan kerja samanya tidak begitu erat. Contohnya masyarakata dalam suatu Negara, kontrak
jual-beli, massa pendemo, dan lain-lain.
Syarat-syarat kelompok primer, yaitu anggota kelompok saling berdekatan secara
fisik, merupakan kelompok kecil, adanya suatu hubungan yang erat dan mendalam antar
anggota kelompok, adanya hubungan untuk mencapai tujuan bersama yang bersifat pribadi,
spontan, sentimental, dan inklusif bukan terikat karena adanya kontrak, ekonomi, politik, dan
hubungan kerja. Namun kenyataannya, tidak ada kelompok primer yang mampu memenuhi
semua persyaratan tersebut secara sempurna.
Sebelum mengenal kelompok primer dan kelompok sekunder, sudah ada lebih dulu
istilah paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft) yang dikemukakan oleh
Ferdinand Tonnies. Paguyuban (gemeinschaft) merupakan kehidupan bersama dimana
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, alamiah, dan kekal. Ciri pokok dari
paguyuban , yaitu intimate, private, dan exclusive. Kelompok ini dapat dijumpai pada
keluarga, kekerabatan, rukun tangga, dan sebagainya. Sedangkan petembayan (gesellschaft)
merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok, jangka pendek, dan dalam pikiran belaka
(imaginary). Kelompok ini dapat dijumpai pada kelompok dengan hubungan perjanjian
seperti ikatan antara pedagang, organisasi dalam industri, dan sebagainya.
Formal group merupakan kelompok terrstruktur yang memiliki aturan untuk mengatur
hubungan antara anggota. Contohnya organisasi. Sedangkan informal group merupakan
kelompok yang tidak mempunyai struktur dan aturan-aturan tertentu yang mengatur
hubungan antar anggotanya. Contohnya adalah klik (clique) yaitu kelompok kecil yang
timbul dalam kelompok besar.
Robert K. Merton mengemukakan perbedaan antara membership group dan reference
group. Membership group merupakan kelompok dimana setiap individu secara fisik menjadi
anggota kelompok tersebut. Terdapat 2 tipe, yaitu masih berinteraksi di dalam kelompok
tetapi tidak intens (nominal group member) dan sudah tidak berinteraksi dengan kelompok
(peripheral group member). Sedangkan reference group merupakan kelompok sosial yang
menjadi acuan bagi individu yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan
perilakunya. Terdapat 2 tipe, yaitu menentukan dasar-dasar individu (normative type) dan
sebagai pegangan individu dalam menilai kepribadiannya (comparison type).

Kelompok okupasional merupakan kelompok yang anggotanya memiliki pekerjaan


sejenis. Contohnya kelompok profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Ahli Gizi,
dan lain-lain. Sedangkan kelompok volunter merupakan kelompok yang anggotanya memiliki
kepentingan sama dan dapat dipenuhi tanpa mengganggu kepentingan umum masyarakat.
Contohnya kelompok Front Pembela Islam (FPI).
Kelompok kelompok kecil (Small Group) merupakan kelompok dimana paling
sedikit dua orang dan saling berhubungan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Kelompok
tersebit selalu timbul dari kelompok besar dan luas.
Selain terdapat kelompok sosial teratur, juga terdapat kelompok sosial yang tidak
teratur. Kelompok tersebut antara lain, yaitu :
1. Kerumunan (Crowd)
Kerumunan merupakan sekelompok orang yang bersifat sementara (temporer).
Kehadirannya dilihat secara fisik, interaksinya bersifat spontan, tidak terduga, dan
mempunyai kedudukan yang sama. Contohnya kerumunan penonton sepak bola di
stadion, penonton konser, dan antrian pembelian makanan di kafetaria atau kantin
sekolah. Bentuk-bentuk umum kerumunan, antara lain:
a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
Formal Audiences, yaitu kerumunan yang memiliki pusat perhatian dan
persamaan tujuan namun bersifat pasif. Contohnya penonton film.
Planned Expressive Group, yaitu kerumunan yang tidak ada pusat perhatian
namun memiliki persamaan tujuan. Contohnnya orang yang berpesta.
b. Kerumunan bersifat sementara
Inconvenient Aggregation, yaitu kerumunan yang kurang menyenangkan.
Contohnya antrian bis, kereta, dan lain-lain.
Panic Crowds, yaitu kerumanan orang yang panic karena menyelamatkan diri
dari bahaya. Contyohnya kerumunan yang berlarian menghindari kerusuhan.
Spectator Crowds, yaitu kerumunan penonton karena ingin melihat suatu
peristiwa. Contohnya kerumunan yang menonton penggrebekan polisi di salah
satu rumah warga.

c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma hokum


Acting Mobs, yaitu kerumunan yang menggunakan kekuatan fisik untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya kerumunan warga mengahalangi
aktifitas penggusuran.

Immoral Crowds, yaitu kerumunan yang bersifat immoral. Contohnya


kerumunan pemabuk dan perampok.
2. Publik
Kelompok yang bukan satu kesatuan dan interaksinya tidak terjadi secara langsung
melainkan melalui alat-alat komunikasi. Contohnya kelompok wartawan yang sedang
memabawakan berita melalui televisi.
Dinamika kelompok sosial terjadi karena setiap kelompok sosial pasti mengalami
perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangannya dapat terjadi secara cepat
dan lambat. Perubahan kelompok sosial bisa saja terjadi karena adanya konflik antar individu
atau bagian dalam kelompok itu sendiri. Selain itu juga disebabkan oleh pengaruh luar, antara
lain karena perubahan situasi dimana kelompok itu hidup, pergantian anggota-anggota
kelompok, perubahan yang terjadi pada situasi soasial dan ekonomi.

Sumber :
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Edisi ke 1. Cetakan ke- 44.

Anda mungkin juga menyukai