Anda di halaman 1dari 12

Individu, Kelompok Sosial, dan Kelompok Masyarakat

A. Manusia Sebagai Individu


Seseorang dilahirkan sebagai suatu sistem yang tidak dapat dipisah-pisahkan (individe) antara
subsistem jasmani dan subsistem rohani. Dia lahir sebagai ‘Individu’ yang memiliki kelengkapan
fisik-biologis dan potensi-potensi fsikologi yang berkembang dan dapat dikembangkan.
Individu berhubungan dengan orang perorangan atau pribadi, berarti individu bertindak sebagai
subjek yang melakukan suatu hal, subjek yang memiliki pikiran, subjek yang memiliki
keinginan, subjek yang memiliki kebebasan, subjek yang member arti (meaning) pada sesuatu,
subjek yang mampu menilai tindakan sendiri dan tindakan orang lain.
Dalam kehidupan keseharian setiap individu manusia akan saling berinteraksi secara
komplementer dan timbal balik. Sebagai akibat dari hubungan-hubungan yang terjadi diantara
individu-individu ini maka lahirlah kelompok-kelompok sosial yang dilandasi oleh kesamaan-
kesamaaan kepentingan bersama, dimulai dari kelompok sosial terkecil, yaitu keluarga,
masyarakat hingga suatu bangsa. Namun, tidak semua himpunan manusia dapat dikatakan
kelompok sosial, melainkan terdapat persyaratan-persyaratan tertentu dan klasifkasinya.
Sumaatmadja (1998) “kepribadian merupakan seluruh perilaku individu yang merupakan hasil
dari interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fisikal yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian
situasi lingkungan yan terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologinya,
jika mendapat rangsangan dari lingkungan”.
Fredman (1962 : 112) menyatakan bahwa manusia merupakan malkhluk hidup yang tidak tidak
dilahirkan dengan kecakapan untuk ‘immediate adaption to environment’ atau kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan segera terhadap ligkungannya.
Gregariousness : Naluri manusia untuk selalu hidup dengan yang lainnya
Social animal : Naluri manusia untuk senantiasa hidup bersama.
Naluri manusia untuk selalu berhubungan dengan sesamanya ini dilandasi oleh alas an-alasan
sebagai berikut :
1. Keinginan manusia untuk menjadi satu denganmanusia lain di sekelilingnya (masyarakat)
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya
Social group : kelompok-kelompok sosial yang yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan
kepentingan-kepentingan bersama, dimulai dari kelonpok terkecil yaitu keluarga, masyarakat,
hingga suatu bangsa.

B. Kelompok Sosial
Untuk dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, terdapat persyaratan-persyaratan tertentu
seperti yang dikatakan oleh Soekanto (1982 : 111) sebagai berikut :
1. Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan lainnya dalam
kelompok itu.
3. Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan
yang merupakan unsure pengikat atau pemersatu. Factor tersebut dapat berupa nasib yang
sama, kepentingan bersama, tujuan yang sama ataupun ideologi yang sama.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyak pola prilaku.

Mac Iver (1961 : 213) : “Kelompok terbentuk melalui proses interaksi dan proses ssosial,
dimana manusia berhimpun dan bersatu dalam kehidupan bersama berdasarkan hubungan
yang timbal balik, saling mempengaruhi dan memiliki kesamaan untuk tolong-mennolong.
Buhler (1968 :172) “Proses Sosialisasi : proses yang membantu individu-individu melalui
belajar dan penyesuaian diri, bagaimana cara hidup dan berfikir kelompoknya agar isa dapat
berperan serta berfungsi bagi kelompoknya”.
1. Klasifikasi Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Mac Iver dan Page 91957 : 124) “mengelompokan kelompok sosial dalam beberapa sudut
pandang dengan berbagai kriteria”.

Simmel dalam Systematic Sosiety “mendasarkan kelompoknya pada besar kecilnya


jumlah anggota, cara individu mempengaruhi kelompoknya, serta interaksi sosial dalam
kelompok tersebut.
Para sosiolog “mendasarkan pengelompokannya pada derajat saling mengenal pada
angota-angotanya (face to face groupings). Contohnya keluarga, rukun tetangga, desa,
kota, koperasi, dan Negara.

2. Kelompok Sosial Dipandang Dari Kelompok Individu


Keanggotaan individu dalam kelompok tidak selalu bersifat sukarela baik dalam struktur
masyarakat sederhana maupun yang sudah kompleks.

Dalam susunan masyarakat sederhana, seorang individu–anggota masyarakat-


kelompok-kelompok kecil secara tebatas yang didasari oleh kekerabatan, usia, sex, dan
pekerjaan atau kedudukan yang menempatkan individu pada prestige tertentu sesuai adat
dan kebiasaan masyarakat di sekitarnya.

Dalam susunan masyarakat yang sudah kompleks, individu menjadi anggota beberapa
kelompok sosial sekaligus yang berdasarkan pada sex, dan ras.

3. In Group dan Out Group


Polak (1966 : 166) “konsep in group dan out group meupakan pencerminan dari adanya
kecendrungan sikap ‘etnocentrisme’ dai I ndividu-individu dalam proses sosialisasi
sehubungan dengan keanggotaannya pada kelompok-kelompok sosial, yaitu suatu sikap
dalam menilai kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran-ukuran sendiri”.

Sikap In Group : didasari oleh perasaan simpati


Sikap Out Group : didasari suatu kelainan dengan wujud antagonisme atau antipasti.

4. Primary group dan Secondary Group


Cooley mengatakan bahwa “primary group adalah kelompok-kelompok yang ditandai
cirri-ciri kenal-mengenalantara angota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat
pribadi.
Selo Sumarjan dan Soemardi dalam ‘setangkai bbunga sosiologi’ (1960 : 401)
menyatakan bahwa primary group merupakakn kelompok-kelompok kecil yang
permanen berdasarkan saling mengenal secara pribadi diantara anggotanya.

Konsep Davis (1960 : 290) menggarisbawahi cirri-ciri utama primary group sebagai
berikut :
1. Kondisi-kondisi fisik : sifat kenal mengenal dan kedekatan secara fisik
2. Sifat hubungan primier : adanya kesamaan tujuan dari individu-individu yang bersifat
pribadi, spontan sentimental, dan inklusif.
3. Kelompok-kelompok yang konkret dan hubungan primer

5. Gemeinschaft dan Gesselschaft


Tonnies dan Loomis (1960 : 82) menyatakan bahwa “Gemeinschaft adalah bentuk
kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alamiah
dan dasar dari hubungan tersebut aadalah rasa cinta dan kesatuan batin yang telah
dikodratkan”.

Gesselschaft merupakan kebalikanya, yaitu berupa lahir yang bersifat pokok untuk
jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner, dan strukturnya bersifat mekanis
sebagaimana terdapat dalam sebuah mesin.

6. Formal Group dan Informal Group


Formal Group : merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan
tegas yang sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan diantara anggotanya. Contohnya
perkumpulan pelajar, himpunan wanita, persatuan sarjana dan lain-lain.

Informal Group : tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Contohnya
bentuk kelompok kecil tanpa struktur formil.

7. Kelompok-Kelompok Sosial Yang Tidak Teratur


Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur dapat digolongkan kedalam dua golongan
besar, yaitu kerumunan dan publik.

a. Kerumunan (crowd)
Kerumunan : suatu kelompok manusia yang bersifat sementara (temporer), tidak
terorganisasi dan tidak mempunyai sistem pembagian kerja maupun pelapisan sosial.

Cirri-ciri kerumunan :
 Interaksi di dalam kerumunan bersifat spontan
 Orang-orang yang berkumpul mempunyai kedudukan yang sama

Ada beberapa macam kerumunan :


 Kerumunan formal (formael audiences), yaitu kerumunan yang mempunyai pusat
perhatian dan tujuan. Contoh orang yang menonton bioskop, orang yang
menghadiri pengajian.
 Kerumunan ekspresif (planned ekspressive group), contohnya orang yang
menghadiri pesta.
 Kerumuna sementara (casual crowds), yang bersifat kurang menyenangkan,
contohnya pengantri karcis kereta api.
 Kerumunan orang panic (panic crowds)
 Kerumunan penonton (spectator crowds)
 Kerumunan yang berlawanan dengan hukum (lawless crowds)
a. Acting mobs, kumpulan orang yang bertindak emosional dalam demontrasi atau
unjuk rasa.
b. Immoral mobs, kumpulan orang yang mabuk-mabuk

b. Publik
Public merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan.

8. Masyarakat Pedesaan (Rural Community) dan Masyarakat Perkotaan (Urban


Community)
a. Masyarakat setempat : Masyarakat setempat yang dapat menunjukkan warga
sebuah kota, desa, suku atau bangsa.
Ciri masyarakat setempat adalah Social Relationship antara anggota-anggotanya

b. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan


Masyarakat Pedesaan :
 Hubungan yang terjadi antara anggota masyarakat terjalin secara erat medalam
dengan sistem kehidupan berkelompok.
 Penduduknya biasanya berkonsentrasi pada sector pertanian
 Dalam mengelola pertanian, cara-cara yang digunakan masih sangat tradisional
dan tidak efisien.
 Golongan orang-orang tua dijadikan penasihat dalam kehidupan sehingga peranan
mereka menjadi begitiu penting.
 Masalah yag timbul adalah sulitnya mengadakan peubahan-perubahan.

Masyarakat Kota :
 Memandang penggunaan kebutuhan hidup dari sudut pandang masyarakat
sekitarnya
 Dalam memperhatikan kebutuhan hidup dikhususkan pada keperluan utama dari
kehidupan, fungsi pakaian, makanan, rumah dan lain-lain.
 Makanan pakaian, dan rumah merupakan pemenuhan bagi kepuasan sosial yang
berkaitan dengan kedudukan/status sosialnya di masyarakat.

C. Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-
sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama
dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelimpok itu.

Masyarakat sebagai system sosial di dalamnya terdapat unsure-unsur yang saling


berhubungan seperti :
1. Kepercayaan dan pengetahuan
2. Perasaan
3. Tujuan
4. Kedudukan (status)
5. Kaidah/norma
6. Tingkat/pangkat
7. Kekuasaan
8. Sanksi
9. Fasilitas

Pembahasan terhadap masyarakat secara garis besar menyangkut tiga aspek, yaitu :
1. Struktur sosial : keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-
kaidah sosial (norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok, serta lapisan-
lapisan sosial.
2. Proses sosial : pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya
pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dan segi kehidupan politik.
3. Perubahan sosial : perubahan dalam struktur sosial dan jalinan hubungan dalam
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai