Anda di halaman 1dari 35

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

OLEH:
DWI NOVITA INDIKASARI, M.PSI
Pengertian Kepribadian

Kepribadian berasal dari bahasa Inggris dari kata personality.


Istilah ini dalam bahasa Yunani yaitu Persona yang artinya
topeng dan personare artinya menembus.

Istilah topeng dipakai berkenaan dengan para pemain


sandiwara pada jaman Yunani kuno. Menurut Kartono Kartini
(1996), personality adalah sifat dan tingkah laku khas
seseorang yang membedakannya dengan orang lain, integrasi
karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat,
pendirian, kemampuan dan potensi, yang dimiliki seseorang.
 Menurut Gordon W. Allport
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem
psikolisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan.

 Krech dan Crutchfield


Kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik individu ke dalam
suatu kesatuan yang unik yang menentukan dan yang dimodifikasi oleh
usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
berubah terus menerus.

 Adolf Heukeun, S.J dkk


Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan perbuatan
serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani,
emosional,maupun yang sosial.
• Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks,
yang terdiri dari aspek psikis seperti inteligensi,
sifat, sikap, minat, cita-cita, dll. Serta aspek fisik,
seperti bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dll.
• Kepribadian merupakan pola tingkah laku yang
khas atau unik.
• Kepribadian bersifat dinamis.
• Tujuan yang ingin dicapai oleh individu.
•Kepribadian merupakan gambaran sikap dan
perilaku secara umum yang tercermin dari ucapan
dan perbuatannya
•Kepribadian merupakan keseluruhan sikap, ekspresi,

perasaan, temperamen, ciri khas dan juga perilaku


seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan temperamen
tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang
kalau dihadapkan kepada situasi tertentu.
 Kepribadian (personalitas) adalah kualitas
seseorang yang menyebabkan ia disenangi atau
tidak disenangi oleh orang lain.

 Watak (karakter) adalah kepribadian yang


dipengaruhi oleh motivasi yang menggerakkan
kemauan sehingga orang tersebut bertindak.
Orang yang berwatak apabila sikap, tingkah
laku, dan perbuatannya dipandang dari segi
norma-norma sosial adalah baik dan
sebaliknya.
 Tabiat (temperamen) adalah kepribadian yang
bergantung pada keadaan badaniah. Sifatnya
turun temurun dan tak dapat diubah oleh
pengaruh-pengaruh dari luar.
 Sifat adalah sistem neuropsikis yang
digeneralisasikan dan diarahkan.
 Kebiasaan (habit) adalah bentuk tingkah laku yang
tetap dari usaha menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang mengandung unsur efektif perasaan
(Kartono K, 1996)
 Sikap (attitude) biasanya memberi penilaian
menerima atau menolak terhadap objek yang
dihadapi dan biasanya berhubungan dengan suatu
objek.
 Tipe adalah konstruksi ideal si pengamat dengan
mengabaikan sifat-sifat khas individualnya.
 Tahap Perkembangan Kepribadian:

Erik H.Erikson: psikososial


- Trust vs Mistrust (0-1) : kepercayaan
Seperti bayi menangis di tempat yang asing, orang yang
baru dikenalnya.

- Autonomy vs Shame & Doubt (1-3) : malu/ragu


ragu dalam berbuat sehingga meminta bantuan/persetujuan
dari orangtua.

- Initiative vs Guilt (3-6): rasa percaya diri


Seperti anak mengalami kegagalan dari kemampuan yang
terbatas dia merasa bersalah dan waktu yang akan datang tidak
mau berinisiatif mengerjakannya.

- Industry vs Inferiority (6-12) : memiliki kesamaan yang diraih


teman sebaya
Aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungan, sehingga hambatan
dan kegagalan membuat anak merasa rendah diri karena keterbatasan
ketidak mampuannya.
 Tahap Perkembangan Kepribadian:

- Identity vs Identity Confusion (12-20) : krisis identitas


adanya keikutsertaan remaja dengan teman sebayanya (setia
kawan).

- Intimacy vs Isolation (20-30) : ikatan sosial/cinta


Lebih selektif dalam memilih kelompok, orang-orang yang
sepaham.

- Generativity vs Stagnation (30-65) : tidak sukses/


tidak berarti
Pengetahuan luas, kecakapan banyak, sehingga perkembangan individu
sangat pesat.

- Ego Integrity vs Despair (65 keatas): kepuasan


Dorongan untuk berprestasi ada, namun karena adanya
kemampuan yang terbatas sehingga mematahkan dorongan.
 Tahap Perkembangan Kepribadian:

Carl Gustav Jung:


- usia anak
- usia pemuda
- usia pertengahan
- usia tua
 Teori Psikoanalitik (Sigmund Freud)
Id, ego, super ego.

id : dorongan dibawa sejak lahir, semua keinginan


dan kebutuhan.
seperti mengedipkan mata, bayi yang lapar
membayangkan makanan atau puting ibunya.

ego : berkembang dari id, mengikuti prinsip realita.

super ego: kekuatan moral dan etik.


 Teori Psikologi Humanistik (Carl Rogers)
“ Self”.
- Real Self : kondisi individu saat ini.
- Ideal Self : kondisi individu yang mana ingin
dilihat dan dicapai oleh individu
itu sendiri.
- Persepsi “I” atau “Me” sebagai objek dan
Persepsi hubungan “I” atau “Me” dengan
orang lain.
 Tipologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang pengelompokkan berdasarkan tipe
atau jenis.

A. Tipologi Konstitusi
1. Tipologi Hippocrates-Galenus
Terpengaruh oleh kosmologi empedokles, yang
menganggap bahwa alam semesta beserta isinya
tersusun atas 4 unsur pokok, yaitu tanah, air, udara,
dan api, yang masing-masing mendukung sifat:
A. Tipologi Konstitusi
1. Tipologi Hippocrates-Galenus…

a. sifat kering (chole)--- unsur tanah (chloric).


Cirinya: hidup, semangat besar, keras,
hatinya mudah terbakar, daya juang besar,
optimistis.
b. sifat basah (melanchole) --- unsur air
(melancholis).
Cirinya: mudah kecewa, daya juang kecil,
muram, pesimistis.
A. Tipologi Konstitusi
1. Tipologi Hippocrates-Galenus…

c. sifat dingin (phlegma)--- unsur udara


(phlegmatis).
Cirinya: tak suka terburu-buru, tenang,
kalem, tak mudah dipengaruhi, setia.
d. sifat panas (sanguis) --- unsur api
(sanguinis).
Cirinya: hidup, mudah berganti haluan,
ramah.
A. Tipologi Konstitusi
1. Tipologi Hippocrates-Galenus…
Cairan tubuh oleh Galenus membagi sifat
berdasarkan temperamental :
a. Chloe (empedu kuning)
Ciri: garang, lekas marah, tersinggung, pendendam,
hobinya banyak, melakukan sesuatu yang selalu
menguntungkan untuk dirinya sendiri, kurang
mempunyai karya seni, emosi kuat, serius.
b. Melanchole (empedu hitam)
Ciri: kaku, muram, penakut, pesimis, membiarkan
perbuatan jahat, pasrah.
A. Tipologi Konstitusi
1. Tipologi Hippocrates-Galenus…
Cairan tubuh oleh Galenus membagi sifat
berdasarkan temperamental :
c. Phlegma (limpa/kelenjar hati)
Ciri: tenang, dingin, sabar, tidak mudah terpengaruh,
tidak mudah senyum, sombong, teliti.
d. Sanguis (darah)
Ciri: ekspansif, lincah, riang, optimis, mudah
tersenyum, tidak mudah putus asa, mudah marah,
sensasi, cepat jatuh cinta, dan melupakannya.
Macam
-macam
Kepriba
dian
A. Tipologi Konstitusi
2. Tipologi Mazhab Italia
Tokoh: De-Giovani dan Viola.
Pendapat De-Giovani---3 macam variasi
bentuk tubuh manusia:
- Orang yang togok kecil cenderung
mempunyai bentuk tubuh yang panjang.
- Orang yang togok besar cenderung
mempunyai bentuk tubuh pendek.
- Orang yang togok normal cenderung
mempunyai proporsi badan yang normal.
A. Tipologi Konstitusi
2. Tipologi Mazhab Italia…
Viola---3 golongan bentuk tubuh manusia:
- Microplanchnis bentuk tubuh jangkung.
- Macroplanchnis bentuk tubuh pendek.
- Normosplanchnis mempunyai proporsi
tubuh selaras.

3. Tipologi Mazhab Perancis


Tokoh Sigaud:
- Tipe respiratoris—lingkungan yang
berwujud udara;
A. Tipologi Konstitusi
3. Tipologi Mazhab Perancis…
Tokoh Sigaud:
- Tipe digestif-- lingkungan yang
berwujud makan-makanan;
- Tipe muskuler – lingkungan yang berwujud
keadaan alam;
- Tipe cerebal – lingkungan yang berwujud keadaan
sosial.

4. Tipologi Kretschmer (Jerman):


Kretschmer membedakan antara konstitusi,
temperamen dan watak.
A. Tipologi Konstitusi
4. Tipologi Kretschmer (Jerman):
Kretschmer membedakan antara konstitusi,
temperamen dan watak.
a. Tipe manusia menurut keadaan jasmani:
- tipe piknis.
- tipe leptosom.
- tipe atletis.
- tipe displatis.
b. Tipe manusia menurut temperamen:
- tipe schizotyme.
- tipe cyklothym.
A. Tipologi Konstitusi
5. Tipologi Sheldon:
Tokoh: William Herbert Sheldon. a.
komponen kejasmanian primer:
- endomorphy;
- mesomorphy;
- ectomorphy.
b. komponen kejasmanian sekunder:
- dysplasia;
- gynandromorphy;
- texture.
B. Tipologi Temperamen
1. Tipologi Berdasarkan Sifat Kejiwaan Semata
2. Tipologi Kant dan Neo Kantinisme
3. Tipologi J.Bahnsen
4. Tipologi E. Meumann
5. Tipologi Heymans
6. Tipologi G.Ewald

C. Tipologi Berdasarkan Nilai Kebudayaan


1. Teori Spranger
B. Tipologi Temperamen
Tokoh: Immanuel Kant
mengandung 2 aspek yaitu
- fisiologis : konstitusi tubuh, susunan cairan
jasmani.
- psikologis : kecenderungan kejiwaan yang
disebabkan oleh komposisi darah.

Temperamen terdiri dari 2 macam:


- temperamen perasaan (sanguinis dan
melancholis).
- temperamen (choleris dan phlegmatis).
 Faktor Keturunan (Biologis):
sistem syaraf, watak, seksual, kelainan penyakit.
>> seorang yang memiliki anggota tubuh yang
sempurna biasanya lebih percaya diri dari pada
orang memiliki kekurangan secara fisik.
 Faktor lingkungan fisik (geografis):
budaya masyarakat, iklim.
>> orang yang tinggal didaerah tanah yang tidak
subur membentuk pribadi pekerja keras
sedangkan orang yang berada di daerah tanah
subur membentuk sikap santai karena mudah
mendapatkan kebutuhan.
 Faktor lingkungan budaya:
orang yang hidup di kota yang memiliki budaya
individualis memaksa untuk bekerja keras membuat sikap
yang rajin, dan orang yang berada di lingkungan budaya
kasar akan membentuk sikap seseorang yang kasar.

 Faktor pengalaman kelompok:


>> orang yang memiliki sahabat pemarah membentuk
sikap pemarah.

 Faktor pengalaman pribadi yang unik:


>> orang yang ikut kegiatan pramuka atau paskibra akan
berbeda sikapnya dengan orang yang tidak ikut kegiatan
tsb.
Perawat Penting Mengetahui Kepribadian
Orang Lain……

Agar dapat menentukan:


- Sikap untuk menyesuaikan dengan
kepribadian pasien.
- Sikap yang tepat dalam menghadapi pasien
yang berbeda kepribadiannya, pasien
diharapkan merasa tenang dan aman dalam
menjalani proses perawatan dan pengobatan.
Perawat Penting Mengetahui Kepribadian
Orang Lain

-Tidak boleh membedakan bahkan


mengistimewakan pasien satu dengan yang
lain selama dirawat dari kelas perawatan yang
berbeda.
-Pasien memiliki kepribadian yang unik tidak
ada yang sama.
Berikut kepribadian yang harus dimiliki seorang perawat profesional:
1. Keadaan fisik

2. Penampilan yang menarik

3. Kejujuran

4. Keriangan

5. Berjiwa sportif

6. Rendah hati dan murah hati

7. Dapat dipercaya

8. Loyalitas

9. Pandai menimbang perasaan

10. Pandai bergaul

11. Keramahan,simpati, dan kerjasama

12. Rasa humor

13. Sopan santun

Bekerja tidak semata-mata berorientasi pada uang. Yang pertama harus


melihat pengetahuan yang memadai sesuai kompetensi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai