Anda di halaman 1dari 14

KONSEP MOTIVASI

DISUSUN OLEH :

 AFIFAH FADJRIATI
 DIMAS ALDY RAMADHAN
 DINDA AYU CAHYANI
 FARHANAH HIDAYATI
 INTAN WINDIASTIKA
 SHAFANNISA A.Z
 SITI BADRIYAH
PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-


kekuatan yang ada dalam diri setiap individu untuk memulai dan
mengarahkan perilaku. Konsep ini digunakan untuk menjelaskan
perbedaaan-perbedaan dalam intensitas perilaku dimana perilaku
yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang kuat.
Selain itu konsep motivasi digunakan untuk menunjukkan arah
perilaku.

Motivasi adalah proses-proses psikologi yang dapat menyebabkan


adanya stimulasi, kegigihan, serta arahan terhadap kegiatan yang
dilakukan seseorang dengan sukarela pada suatu tujuan tertentu.
Menurut Robbin (2003:208) Motivasi adalah suatu proses yang
menghasilkan suatu intensitas, arah dan ketekunan individual dalam
usaha untuk mencapai satu tujuan. Sementara motivasi umum
bersangkutan dengan upaya ke arah setiap tujuan

Menurut Nimran (2005 : 47) mendefinisikan motivasi adalah sebagai


keadaan dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada
pencapaian hasil-hasil tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa :
a. Produktivitas
b. Kehadiran atau Prilaku kerja kreatifnya.

Menurut Adair (2007 : 192) Motivasi adalah adalah apa yang


membuat orang benar-benar berusaha dan mengeluarkan energi
demi apa yang mereka lakukan.
TEORI - TEORI MOTIVASI

1. Teori Hierarki Maslow


Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikologi
pada tahun 1943. Teori ini mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia
tersebut berdasarkan hirarkinya. 5 kebutuhan manusia yang dibahas di
dalamnya adalah :
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Penghargaan
Aktualisasi Diri
2. Teori Motivasi MC Clelland
Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang
ada di dalam diri manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi.
Menurut MC Clelland, individu dapat memiliki motibasi jika memang
dirinya memiliki keinginan  untuk berprestasi lebih baik dibandingkan
lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dipaparkan dalam teori ini yaitu:
 Kebutuhan prestasi
 Kebutuhan Afiliasi
 kebutuhan Kekuasaan

3. Teori X dan Y Mc Gregor


Teori motivasi ini menggabungkan dari teori eksternal dan internal
yang kemudian dikembangkan MC Gregor. Gregor merumuskan dua
perbedaan dasar dari perilaku manusia. Kedua teori ini yang kemudian
dikenal dengan Teori X dan Y.
Teori X Teori Y

• Kebanyakan pekerja itu malas,


• Usaha fisik dan mental yang telah
tidak senang bekerja bahkan jika
dilakukan manusia sama dengan
bisa akan menghindari hal
kegiatan bermain dan istirahat.
tersebut.
• Rata Rata seseorang akan mau belajar
• Karena pada dasarnya memang
jika dalam kondisi yang layak, tak hanya
tidak senang bekerja, maka harus
menerima namun juga ikut mencari
dilakukan pemaksaan dan
tanggung jawab.
pengendalian. Bahkan
• Ada kemampuan yang sangat besar
diperlakukan hukuman serta
dalam kecerdikan, daya imajinasi, serta
diarahkan agar dapat mencapai
kualitas yang digunakan untuk
tujuan dari organisasi
• Rata rata pekerja memang lebih memecahkan masalah dalam organisasi
yang tersebar luas di seluruh pegawai.
ingin dibimbing, memiliki ambisi
• Pengendalian yang dilakukan dari luar
kecil, kemauan diri sendiri atas
hukuman bukanlah cara yang tepat
segalanya, dan terkadang
untuk mengarahkan kepada tujuan
berusaha untuk menghindari
organisasi.
tanggung jawab
MOTIVASI DAN STRES DALAM
KEPERAWATAN
M o t i v a s i d a l a m K ep era w a t a n
M e n u r u t A b r a h a m C . d a n S h a n l e y F ( 1 9 9 7 ) m en y eb u t k a n b a h w a M c Do w e l l
d a l a m p e n el i ti a n n y a m e n e m u k a n h a l - h a l y a n g m e m o t i v a si p e ra w a t te t a p
bekerja di keperawatan yaitu:

- Ke p u a s a n k e r j a
- Pe n g e m b a n ga n P ro f e si o n a l
- Ko n d i s i k e r j a ya n g b a i k
- Ti n gk a t p e n gg a j i a n

N a m u n H i n s h a w , d k k ( 1 9 8 7 ) d a l a m p e n e l i t i a n n y a d i A m e ri k a S e ri k a t
m en e m u k a n f a c t o r - f a k to r p e n d u k u n g m o t i v a si p e ra wa t , y a i t u :
- Pe n g u r a n ga n st a f
- S t a t u s p r o f e si o n a l
- K e se n a n g a n p a d a p o si si y a n g d i m i l i k i
- K e m a m p u a n m em b e ri k a n a sp e k y a n g b e rk u a l i t a s
- K e k o h e s i f i t a sa n k e l o m p o k
- Pe n g e n a l a n t e rh a d a p k e u n i k a n p e ra w a t
- K e se m p a t a n p er tu m b u h a n p ro f e ssi o n a l
- Pe n g e n d a l i a n p ra k t i k k e p e ra w a t a n .
SUMBER STRESS DALAM KEPERAWATAN

Menurut Abraham dan Shanley (1997) berdasarkan


hasil survei yang dilakukan Dewe (1989) di Amerika
Serikat menemukan lima sumber stress dalam
keperwatan, yaitu:
- Beban kerja berlebihan
- Kesulitan menjalin hubungan dengan staf lain
- Kesulitan dalam merawat pasien kritis
- Berurusan dengan pengobatan/perawatan pasien
- Merawat pasien yang gagal untuk membaik
CARA MEMOTIVASI

Memotivasi Diri
Sendiri

Memotivasi Orang
Lain
MEMOTIVASI DIRI SENDIRI
1. M e nghar gai tindakan yang tel ah Anda ambil

Se tia p kal i Anda me la kukan se sua tu yang ba ik, se pe rt i menye le sa ika n tugas
te pa t wa ktu, ha rga ila h penc ap aia n itu. Perlu di ingat ba hwa me nghargai diri
se ndiri a da la h c ara terbai k unt uk me moti vasi di ri Anda .

2. Selal u te r motivas i dalam me lakukan se gala hal

Jika Anda i ngi n m emot iva si diri An da, Anda ha rus se la lu termotivas i da la m
me la kukan se gal a ha l. Ole h ka rena itu, Anda pun ha rus se la lu me nunjukka n sikap
a ntusia sm e Anda pa da se ga la ha l ya ng Anda kerja ka n.

3. Tetap mengejar ci ta-ci ta

Anda ha rus te rus-mene rus mena nta ng diri An da, sehi ngga Anda te ta p termotivas i
da la m me njala ni kehi dupan Anda . Ji ka Anda te la h berhas il me nca pa i s alah satu
impi an Anda , ja nga n be rhenti be rmi mpi. C a pa il ah ha l l ain ya ng be lum pe rna h
Anda raih se be lumnya . Denga n beg itu, Anda aka n te tap te rm otiva si dalam seg ala
ha l da la m hidup Anda .

4. Selalu waspada

Jangan sepelekan yang kecil dan hanya terfokus pada tugas besar saja.
Mulailah hari Anda dengan tugas-tugas kecil seperti membersihkan
kamar Anda atau menata pakaian di lemari. Hal itu tampaknya tidak
begitu penting, namun itu akan membuat Anda lebih waspada pada
hidup Anda. Jadi, ketika Anda mulai bekerja, Anda akan keluar dari
sikap malas dan lebih bersemangat dalam mencapai tujuan Anda.

5. Tidak membandingkan diri Anda dengan orang lain

Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, Anda seharusnya lebih


berfokus pada pencapaian Anda. Setiap orang memiliki jalan berbeda
dalam menempuh apa yang mereka cita- citakan. Maka, Anda harus
menjadi lebih baik dari hari ke hari, sehingga Anda selalu termotivasi
untuk menantang kemampuan Anda.
MEMOTIVASI ORANG LAIN

1. Langkah pertama sebelum kita memotivasi orang lain, kita


harus menjadi orang yang termotivasi atau menjadi orang
yang semangat terlebih dahulu.

2. Pahami teknik motivasi. Karena sering kali kita menemukan


banyak orang yang mencoba memotivasi orang lain, anak, atau
bawahan dengan cara yang salah. Bukan semangat yang kita
berikan, malah yang banyak terjadi justru kontradiktif.

3. Pahami orang yang akan kita semangati. Lihat apa yang akan
memotivasi dia. Mana yang lebih dominan, apakah motivasi
mengejar atau menghindar. Setelah paham, kita akan lebih
mudah memotivasinya. Seringkali kita minta dipahami, tetapi
lupa memahami.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri
seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain :

 Faktor Ekstern
• Lingkungan (baik di lingkungan sekolah, kerja,keluarga, teman
spermainan dan lainnya)
• Pemimpin dan kepemimpinannya
• Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
• Dorongan atau bimbingan atasan

 Faktor Intern
• Pembawaan individu
• Tingkat pendidikan
• Pengalaman masa lampau
• Keinginan atau harapan masa depan
ASPEK DALAM MOTIVASI

 1. Keadaan terdorong dalam diri organism


yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan
misalnya kebutuhan jasmani, karena
keadaan lingkungan, atau karena keadaan
mental seperti berpikir dan ingatan.

 2. Perilaku yang timbul dan terarah karena


keadaan ini.

 3. Goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku


tersebut.

Anda mungkin juga menyukai