Motiv asi
memberikan dorongan kepada seseorang
untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki,
Motivasi adalah kesediaan individu untuk
mengeluarkan upaya yang tinggi untuk
mencapai tujuan organisasi ( Stephen P.
Robbins, 2001)
Motivasi UPAYA, merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang
termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk
Motiv asi
akan menghasilkan kinerja yang tinggi
KEBUTUHAN, kondisi internal yang menimbulkan
dorongan, dimana kebutuhan yang tidak terpuaskan
akan menimbulkan tegangan yang merangsang
dorongan dari dalam diri individu
TUJUAN ORGANISASI
P ada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motiv asi yang
tingg. K inerja yang tinggi adalah fungsi dan interaksi antara motiv asi,
kompetensi dan peluang sumber daya pendukung, sehingga kinerja dapat
dirumuskan sebagai berikut:
5 teori
motiv asi
Teori Efek Hawthorn
Teori Kebutuhan Adam Maslow
Teori X & Y McGregor
Teori Hygene & Motivator Herzberg
David McClelland
Teori Motivasi Berprestasi
Motivasi Kebutuhan dihargai sebagai manusia ternyata lebih
penting dalam meningkatkan motivasi dan
Teori E fek produktivitas kerja karyawan dibandingkan dengan
Haw thorn
kondisi fiisik lingkungan kerja.
Sikap karyawan dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi
baik di dalam maupun di luar lingkungan tempat kerja.
dampakpadamotivasikelompokkerjadan
Kelompok informal di lingkungan kerja berperan
sikapkaryawandalambekerja.
penting dalam membentuk kebiasaan dan sikap para
karyawan.
Kerjasama kelompok tidak terjadi begitu saja, tetapi
harus direncanakan dan dikembangkan.
pada dasarnya karyawan bekerja untuk
memenuhi kebutuhan sebagai berikut:
K ebutuhan
Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan social.
Maslow
Teori X dan Y Teori X menganggap bahwa:
Karyawan tidak suka bekerja dan
C IR I-C IR I P E R ILA K U K A R YA W A N YA N G
TIN G G I M E N U R U T M C C LE LLA N D
A D A LA H :
M E N YU K A I TA N G G U N G JA W A B U N TU K
M E M E C A H K A N M A SA LA H .
C E N D E R U N G M E N E TA P K A N TA R G E T
YA N G SU LIT D A N B E R A N I M E N G A M B IL
R ISIK O .
M E M ILIK I TU JU A N YA N G JE LA S D A N
R E A LISTIK .
M E M ILIK I R E N C A N A K E R JA YA N G
M E N YE LU R U H .
LE B IH M E M E N TIN G K A N U M P A N B A LIK
YA N G N YA TA TE N TA N G H A SIL
P R E STA SIN YA .
SE N A N G D E N G A N TU G A S YA N G
D ILA K U K A N D A N SE LA LU IN G IN
K A R A K T E R I S T I K
M O T I V A S I B E R P R E T A S
I M E N U R U T D A V I D
M C C L E L L A N D
C IR I-C IR I K A R YA W A N YA N G M E M ILIK I
M O TIV A SI B E R P R E STA SI R E N D A H
A D A LA H :
D IR I.
TID A K M E M ILIK I TA N G G U N G JA W A B
P R IB A D I D A LA M B E K E R JA .
B E K E R JA TA N P A R E N C A N A D A N
TU JU A N YA N G JE LA S.
R A G U -R A G U D A LA M M E N G A M B IL
K E P U TU SA N .
M E N YIM P A N G D A R I TU JU A N
K ARAK TE RIS TIK MOTIVAS I B E RP RE TAS I Menurut Dav id McClelland
Laporan hasil penelitian tentang gaya manajerial dari 16.000 manajer di Amerika Serikat menunjukkan sebagai
berikut :
Manajer dengan motivasi berprestasi yang rendah memiliki karakter pesimis dan tidak percaya dengan
kemampuan bawahannya. Sedangkan manajer dengan motivasi berprestasi tinggi sangat optimis dan
memandang bawahan baik dan menyenangkan.
Motivasi manajer dapat diproyeksikan pada bawahannya.Bagi manajer yang bermotivasi prestasi tinggi selalu
memperhatikan aspek-aspek pekerjaan yang harus diselesaikan dan mendiskusikan tugas pekerjaan yang harus
dicapai bawahannya, sehingga mereka akan menerima.
Manajer yang bermotivasi berprestasi tinggi cenderung menggunakan metode partisipasi terhadap bawahannya,
sedangkan manajer dengan motivasi berprestasi sedang dan rendah selalu menghindar dalam interaksi dan
komunikasi terbuka.
Manajer yang prestasinya tinggi lebih memperhatikan pada manusia dan tugas / produksi,manajer yang
prestasinya sedang lebih memperhatikan tugas / produksi,sedangkan manajer yang prestasinya rendah hanya
memperhatikan kepentingan pribadi dan tidak menghiraukan bawahannya.
Teknik Memotiv asi K inerja