Anda di halaman 1dari 16

Fakta: Setiap Orang Lahir Dengan Potensi Uniknya

Masing-Masing Namun Tidak Semua Menyadari


Dan Mampu Memaksimalkannya!

"Jika Anda Ingin Sukses....

Anda perlu tahu bagaimana orang sukses berpikir


Dan tahu bagaimana mereka dengan bijak menyikapi kegagalan

kuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:


 Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat
kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang
mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang


pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,
orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang
mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya
analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak
wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat
bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan
terciprat harumnya minyak wangi.
 Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal.
Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar
menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
 Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang
yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat,
pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar
bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif


Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita
akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan
orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam
menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa
melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat
membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

"Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain
bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward

Tips Motivasi Diri


Oleh: AsianBrain.com Content Team

Terkadang kita merasakan kejenuhan, tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Anda
merasa butuh adanya motivasi dari orang lain.

Mungkin cara ini bisa berhasil. Namun, untuk kemudian bisa berubah dan bersemangat,
kuncinya ada pada diri Anda sendiri.

Tidak ada seorang pun yang bisa memberikan motivasi lebih baik, selain diri kita sendiri.
Ada beberapa tips untuk memotivasi diri sendiri, yaitu :

1. Menuliskan tujuan pada selembar kertas.

Untuk bisa memotivasi diri, Anda harus memahami tujuan yang hendak Anda capai.
Lakukan refleksi, apa yang sebenarnya Anda inginkan. Kemudian, Anda harus
mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.

Pilihan yang Anda tentukan, haruslah realistis, sesuai logika. Anda tidak bisa memilih
jalan yang Anda rasa tidak sanggup untuk menjalankannya. Akhirnya, Anda akan
menemukan kegagalan dan keputusasaan, sebelum mencapai tujuan tersebut.

Tempelkan lembaran kertas yang berisi tujuan pada ruang yang sering Anda lihat. Anda
bisa memilih di cermin kamar, lemari, dinding, atau tempat mana saja yang Anda sering
melihat dan membacanya. Setiap hari, sekurangnya baca tulisan itu 5 kali, agar selalu
teringat dengan tujuan yang ingin Anda capai dan memiliki motivasi diri untuk
mencapainya.

Setiap hari pula, catatlah apa saja hal yang telah Anda lakukan untuk semakin
mendekatkan Anda dengan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan cara ini, Anda akan
menyadari apakah tujuan itu masih jauh, semakin dekat atau hampir tercapai.

2. Berhenti menunda
Menunda adalah kebiasaan yang bisa membunuh impian dan motivasi diri Anda.
Tetapkan batas waktu untuk mencapai satu tujuan, dan berpeganglah dengan batas waktu
yang Anda tentukan sendiri. Dengan memiliki perasaan dikejar batas waktu, Anda akan
lebih fokus dan berusaha untuk memenuhi tujuan tersebut.

Namun berhati-hatilah, jangan sampai menentukan batas waktu yang membuat Anda
stres dan frustasi, dan hanya akan merusak mental dan pikiran Anda. Pikirkanlah batas
waktu yang tepat dan tetap membuat Anda nyaman dalam menjalaninya.

3. Reward untuk diri sendiri

Cobalah untuk memberikan hadiah atau menghargai diri Anda sendiri ketika berhasil
menyelesaikan satu bagian dalam perencanaan untuk mencapai tujuan Anda. Ini akan
menjadikan Anda memiliki harapan, menyuntikkan motivasi diri Anda, agar bisa
menyelesaikan bagian-bagian berikutnya untuk memperoleh hadiah yang lebih baik.

Ingat, jika Anda telah menyelesaikan satu rencana, segeralah membuat rencana baru dan
pastikan batas waktunya. Orang yang sukses akan selalu mencari cara untuk
mengembangkan diri mereka dan kehidupan mereka.

4. Bersenang-senanglah

Dalam melakukan pekerjaan, Anda sering dihadapkan dengan masalah ataupun beban
pikiran yang berat. Rasa humor yang cukup, bisa menjadi salah satu kunci untuk sukses.
Cobalah untuk tidak terlalu berat memikirkan masalah dan pekerjaan.

Belajarlah untuk menikmati apa yang Anda lakukan setiap hari, sehingga bisa tetap
memiliki motivasi diri dan merasa antusias. Dengan tetap memiliki perasaan tersebut,
Anda bisa membantu diri sendiri mengontrol tingkat stres yang Anda miliki.

Motivasi diri sendiri memiliki keuntungan tersendiri dan juga memacu diri untuk bisa
lebih berkembang, lebih baik, dan mengarah pada kesuksesan.

Dengan memotivasi diri sendiri, berarti Anda juga bisa menciptakan jalan-jalan baru
untuk melangkah mencapai tujuan Anda.

Mengenal Arti Kepemimpinan


Oleh: AsianBrain.com Content Team
Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai kepemimpinan,
dan diantaranya memiliki beberapa unsur yang sama.

Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), istilah ini dapat didefinisikan sebagai suatu
perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok
untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan
organisasi.

Sedangkan menurut Anderson (1988), "leadership means using power to influence the
thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance".

Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi, antara


lain :

 Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau
bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk
menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan
atau bawahan, tidak akan ada pimpinan.
 Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his
or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang
memuaskan. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau
kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai
situasi.
 Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap
bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance),
keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada
diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang
lain (communication) dalam membangun organisasi.

Kepemimpinan seringkali disamakan dengan manajemen. Padahal, keduanya berbeda.


Menurut Bennis and Nanus (1995), pemimpin berfokus mengerjakan yang benar,
memastikan tangga yang kita daki bersandar pada tembok secara tepat. Sedangkan
manajer memusatkan perhatian pada mengerjakan secara tepat sedangkan manajemen
mengusahakan agar kita mendaki tangga seefisien mungkin.

Berikut perkembangan pemikiran ahli-ahli manajemen mengenai model-model


kepemimpinan :

 Model Watak Kepemimpinan

Pada umumnya studi pada tahap awal mencoba meneliti tentang watak individu yang
melekat pada diri para pemimpin, seperti misalnya: kecerdasan, kejujuran, kematangan,
ketegasan, kecakapan berbicara, kesupelan dalam bergaul, status sosial ekonomi mereka
dan lain-lain (Bass 1960, Stogdill 1974). Stogdill (1974) menyatakan bahwa terdapat
enam kategori faktor pribadi yang membedakan antara pemimpin dan pengikut, yaitu
kapasitas, prestasi, tanggung jawab, partisipasi, status dan situasi.
 Model Situasional

Model ini merupakan pengembangan model sebelumnya dengan fokus utama faktor
situasi sebagai variabel penentu kemampuan kepemimpinan.

 Model Kepemimpinan yang Efektif

Model ini memberikan informasi tentang tipe-tipe tingkah laku (types of behaviours) para
pemimpin yang efektif.

 Model Kepemimpinan Kontingensi

Model ini memfokuskan perhatiannya pada kecocokan antara karakteristik watak pribadi
pemimpin, tingkah lakunya dan variabel-variabel situasional.

 Model Transformasional

Ini merupakan model yang relatif baru, yang pada hakekatnya menekankan seorang
pemimpin perlu memotivasi para bawahannya untuk melakukan tanggungjawab mereka
lebih dari yang mereka harapkan. Pemimpin transformasional harus mampu
mendefinisikan, mengkomunikasikan dan mengartikulasikan visi organisasi, dan
bawahan harus menerima dan mengakui kredibilitas pemimpinnya.

Tips Agar Tampil Percaya Diri


Oleh: AsianBrain.com Content Team

Banyak ahli yang mengatakan bahwa percaya diri adalah modal yang sangat penting
untuk meraih kesuksesan. Ini juga yang akan menjadi pembeda antara pemenang dan
pecundang.

Percaya diri merupakan sikap positif seseorang yang mampu mengembangkan penilaian
positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan dan situasi yang
dihadapinya. Bukan berarti ia adalah mampu dalam segala hal.

Ia tetaplah manusia dengan segala keterbatasannya, namun pada saat yang sama ia
merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa melakukannya.
Hal ini semata-mata didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan
yang realistis terhadap diri sendiri.
Ingat, setiap orang itu berbeda, dengan keistimewaannya masing-masing. Kesadaran akan
hal ini akan membantu Anda untuk mengungkap keistimewaan yang Anda miliki. Hal ini
akan mendorong Anda untuk bangkit dan bergerak dengan percaya diri, merumuskan
cita-cita hidup dan mendukung tercapainya cita-cita tersebut.

Berhentilah menjadi orang minder, yang seringkali cepat menyerah, tersiksa atas
kesuksesan orang lain, kehilangan percaya diri, sensitif, hingga tidak memiliki selera
humor sama sekali. J

ika Anda masih merasa kurang dalam beberapa sisi, jangan memposisikan diri dalam
posisi bertahan dan lari dari kenyataan. Ini semua bukanlah solusi. Anda akan tetap saja
seperti ini, tanpa ada kemajuan yang berarti.

Nah, jika Anda ingin menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional, maka mulailah
dari dalam diri Anda sendiri. Hanya Anda sendirilah yang bisa mengubah diri Anda,
bukan orang lain. Saran saya, cobalah mengikuti beberapa langkah berikut :

Jujur Menilai Diri Sendiri

Ingatlah riwayat keberhasilan, potensi diri, maupun keahlian yang menjadi kelebihan diri
Anda. Temukan dan kembangkan potensi yang masih terpendam. Tanyakan pada orang-
orang terdekat atau mendatangi psikiater untuk menggali potensi diri

Tetapkan tujuan yang realistis

Dengan demikian, Anda akan mudah dalam mencapainya. Percaya diri dalam melangkah,
bertindak dan memutuskan segalanya, sekaligus memperkecil resiko yang tidak
ditimbulkan.

Beri penghargaan sekecil apapun

Jangan pernah meremehkan kemajuan yang Anda peroleh sekecil apapun Apalagi justu
terus mengingat kesalahan yang telah Anda lakukan, yang hanya membuat Anda merasa
tidak berguna.

Ikuti saran positif dan tolak saran negatif

Tidak selamanya saran orang lain harus Anda ikuti. Tidak setiap orang memberikan
support dan bersikap positif. Jangan sampai hal itu melunturkan rasa percaya diri Anda.

Positif thinking

Cobalah untuk senantiasa berpikir logis dan rasional, terhadap diri Anda, orang lain,
lingkungan dan setiap situasi yang Anda hadapi. Camkan bahwa tidak ada manusia yang
sempurna dan sangat rentan untuk melakukan kesalahan.
Gunakan self-affirmation

Jika Anda masing sering menyatakan, "Saya tidak bisa," maka ubahlah menjadi, "Saya
pasti bisa!". Ini penting untuk terus mengasah percaya diri Anda.

Berani mengambil resiko

Cobalah untuk berusaha dan berbuat secara nyata. Tanamkan pada diri Anda: No Risk,
No Gain.

Berani menerima tanggung jawab

Tanggung jawab mampu mendorong Anda untuk melakukan yang terbaik. Anda akan
terbiasa menyelesaikan tugas besar yang dibebankan dengan ringan.

Mencari Lingkungan yang kondusif

Perbanyaklah bergaul dengan orang-orang yang memiliki percaya diri tinggi. Sebab,
kePDan pun bisa menular.

Banyak bersyukur dan berdo'a

Perbanyaklah rasa syukur dan berdo'a atas segala hal yang Anda jalani dalam hidup.
Nikmati hidup Anda, dan lihatlah hal-hal baik yang telah Anda dapatkan.

Membentuk Sikap Positif


Oleh: AsianBrain.com Content Team

Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20. Secara
bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa
attitude, berasal dari bahasa Italia "attitudine" yaitu "Manner of placing or holding the
body, dan Way of feeling, thinking or behaving".

Definisi lain adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan
pikiran, dan perilaku. Kata ini bisa juga dimaknai sebagai perasaan seseorang tentang
obyek, aktivitas, peristiwa dan orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang
merepresentasikan suka atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada
sesuatu.
Konsep sikap pertama kali diangkat dalam bahasan ilmu sosial pertama kali oleh Thomas
(1918), sosiolog yang banyak menelaah kehidupan dan perubahan sosial, yang menulis
buku Polish Peasant in Europe and America: Monograph of an Immigrant Group yang
merupakan hasil riset yang dilakukannya bersama Znaniecki.

Sikap muncul dari berbagai bentuk penilaian, yang dikembangkan dalam tiga model,
yaitu afeksi, kecenderungan perilaku, dan kognisi. Respon afektif adalah respon fisiologis
yang mengekspresikan kesukaan individu pada sesuatu. Kecenderungan perilaku adalah
indikasi verbal dari maksud seorang individu. Respon kognitif adalah pengevaluasian
secara kognitif terhadap suatu objek. Kebanyakan individu berperilaku dari hasil belajar
sosial dari lingkungannya.

Terdapat kaitan antara sikap dan perilaku seseorang, walaupun tergantung pada faktor
lain, yang kadang bersifat irasional. Sebagai contoh, seseorang yang menganggap penting
transfusi darah belum tentu mendonorkan darahnya. Hal ini masuk akal bila orang
tersebut takut melihat darah, yang akan menjelaskan irasionalitas tadi.

Sikap dapat mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman. Tesser (1993)
berargumen bahwa faktor bawaan juga dapat berpengaruh dalam hal ini. Aliran musik
orang yang cenderung ekstrovert, akan berbeda dengan orang yg introvert.

Salah seorang ahli yang membahas tentang sikap adalah Carl Jung. Ia mendefinisikannya
sebagai kesiapan dari psike untuk bertindak atau bereaksi dengan cara tertentu. Ia sering
muncul dalam bentuk pasangan, satu disadari sedang yang lainnya tidak disadari.

Kadang-kadang kita mendengar istilah kepribadian yang karismatik, yang merupakan


kombinasi yang langka dari ciri-ciri yang memancarkan pesona atau daya tarik
tertentu.Sikap begitu pentingnya sehingga dapat menjadi lebih penting daripada
karakteristik-karakteristik fisik dan mental dalam suatu kepribadiaan.

Sikap positif begitu kuat dapat memperkuat ciri-ciri kepribadian. Ia dapat membuat orang
cantik menjadi dua kali lebih cantik. Hal ini dapat mengubah kepribadian yang
membosankan menjadi kepribadian yang dipandang orang menarik. Ia juga bisa
"mencemerlangkan" karakteristik kepribadian yang lain. Dalam proses ini, citra
keseluruhan orang yang bersangkutan menjadi lebih bersinar dan lebih menarik bagi
orang lain.

Rasanya tidak perlu diragukan lagi bahwa sikap positif dapat membantu orang
menampilkan kepribadian yang sebaik-baiknya. Banyak orang berbakat, termasuk
mereka yang memiliki karakteristik dan karisma yang didambakan orang lain merasa
kesepian dan tidak bahagia, baik dalam kehidupan pekerjaan maupun dalam kehidupan
pribadi, karena mereka tidak menyadari pentingnya sikap yang positif.
Menumbuhkan Motivasi Pelajar
Oleh: AsianBrain.com Content Team

Dalam setiap bidang, motivasi selalu dibutuhkan, karena inilah yang menjadi pendorong
atau tenaga untuk bergerak. Begitupun dengan pelajar. Motivasi pelajar dibutuhkan agar
siswa lebih giat dalam belajar dan berinovasi menghasilkan karya yang positif.

Untuk memotivasi pelajar, ada beberapa cara. Diantaranya adalah :

1. Menetapkan visi

Setiap pelajar hendaknya memiliki visi yang jelas. Untuk apa dia belajar? Apa yang
diharapkan begitu ia menyelesaikan studinya? Dengan demikian, ia tidak akan asal saja
dalam menjalani proses studinya. Seorang Luiz Alvarez, peraih Nobel Fisika, selalu
melaksanakan nasihat ayahnya untuk selalu duduk diam sambil memejamkan mata dan
berusaha memikirkan persoalan baru, untuk kemudian diteliti dan dipecahkan. Ia selalu
bermimpi untuk menjadi The Most, The Best and The First dalam setiap bidang yang
digelutinya. Kebiasaan baik Luiz ini bisa dijadikan motivasi pelajar, agar memiliki
mental juara.

2. Belajar bukan karena paksaan

Jadikan belajar sebagai makanan, dimana Anda akan lapar jika tidak melakukannya. Buat
bagaimana caranya agar belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan, bukan suatu
paksaan. Memang, awalnya ini seperti sebuah pengorbanan. Namun jika Anda
menjalaninya dengan ikhlas, maka lama kelamaan Anda akan bisa menikmati proses
belajar, bahkan ketagihan. Leon Joseph, seorang seniman Prancis di abad 19 bisa
memotivasi pelajar melalui nasihatnya : Kebahagiaan adalah mereka yang berani
bermimpi dan berani berkorban demi mewujudkan mimpinya.

3. Fokus

Sebuah ungkapan yang sangat bagus untuk memotivasi pelajar adalah : "kehidupan tidak
akan pernah menjadi luar biasa tanpa focus, dedikasi dan disiplin". Dengan fokus, maka
akan membuat Anda lebih tajam dalam menentukan sasaran. Ibaratnya, sinar matahari
tidak akan bisa membakar kertas, akan tetapi jika sinar ini difokuskanlewat sebuah kaca
pembesar, sinar ini mampu membakar tidak hanya kertas, tapi bahkan daging pun bisa
matang terbakar.

4. Tidak ada kamus menyerah

Setiap orang pastinya pernah mengalami kegagalan. Mungkin Anda juga pernah
mengalaminya. Bisa jadi Anda sudah bersusah payah, berjuang, belajar, namun Anda
tidak mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Kesuksesan akan mendatangi siapa saja
yang tidak takutterhadap kegagalan. Begitulah ucapan Winston Churchill, tokoh
terpenting sejarah Inggris Modern dan sejarah dunia, yang bisa memotivasi pelajar.

5. Membutuhkan waktu dan kesabaran

Kata-kata seorang Napoleon Hill mungkin bisa dijadikan motivasi pelajar : "kesabaran,
keteguhan hati, dan kerja keras adalah kombinasi untuk sukses. Karenanya, jika Anda
ingin sukses, maka Anda harus siap menjalani prosesnya. Akan beda hasilnya jika Anda
belajar ketika akan ujian saja, dengan mereka yang belajar secara rutin. Persiapan
mendadak dalam ujian, bisa jadi akan mengacaukan semuanya. Ingatan yang tidak
mengendap lama akan mudah hilang begitu saja.

Ingat, tidak semua orang yang sukses memiliki prestasi yang bagus sejak kecil. Bahkan,
tidak sedikit yang menemui masalah, seperti disleksia atau sukar mengeja kata-kata.
Sebut saja dalam hal ini Bill Gates (pendiri dan CEO Microsoft) dan Lee Kuan Yew
(mantan Perdaa Menteri Singapura, kemudian menjadi menteri Senior) adalah dua contoh
penderita disleksia yang berhasil. Kunci mengatasi masalahnya tidak lain adalah
memberikan pengulangan belajar dan memberikan dorongan pada anak tersebut. Itulah
mengapa, motivasi pelajar ini memegang peran penting dalam mendukung kesuksesan
seseorang.

Motivasi Guru
Oleh: AsianBrain.com Content Team

Apa yang membuat seorang guru bertahan dengan profesinya? Bahkan, tidak sedikit yang
harus tinggal di pelosok daerah dengan gaji apa adanya. Atau, mungkin saja menjadi guru
bukanlah cita-cita Anda. Bisa jadi karena pilihan kerja yang terbatas, mengharuskan Anda
menjadi guru.

Meski demikian, jika Anda telah menjadi seorang guru, mengapa tidak sekalian menjadi
guru yang baik dan handal, walau belum meliputi seluruh standar kebaikan dan standar
ideal menjadi seorang guru? Mungkin Anda perlu membaca kisah berikut yang bisa
dijadikan teladan, bahkan bisa memotivasi guru.

Memiliki misi dalam kehidupan adalah motivasi terbesar untuk berprestasi. Pada
November 1922, Fr henry Heras, seorang pendeta muda Spanyol, sesudah beberapa hari
mendarat di Bombay, mengabdikan diri pada lembaga pendidikan St. xafier. Ia adalah
seorang ahli sejarah dan mempunyai gelar dalam bidang sejarah Spanyol.

Ketika menemui pimpinan, ia ditanya mengenai cabang ilmu apa yang akan diajarkan.
Heras menjawab Sejarah India, bidang yang sama sekali tidak dipahaminya. Lalu
pimpinan menanyakan, bagaimana ia akan mengajarkan ilmu tersebut. Maka Heras
dengan optimis menjawab : saya akan mempelajarinya. Ungkapan luar biasa yang bisa
memotivasi guru dimana saja.

Dalam menjalankan misinya, tentu saja ia harus menghadapi tugas-tugas yang banyak. Ia
harus mempelajari sejarah secara keseluruhan. Ia harus kembali ke masa silam, serta
sejarah banyak manusia. Kompleksitas tugas kemudian bertambah ketika bukti
dokumenter periode penting berkurang dalam sejarah India dan tidak banyak naskah yang
didasarkan pada penemuan arkeologi.

Namun ia bisa melakuka tugasnya dengan tekad, bahwa dia bukan hanya guru sejarah
yang sempurna, namun juga seorang ahli sejarah yang memiliki reputasi sekelas Sir
Janudath sarkar dan dr. Surendra Nath sen. Kemudian ketika ia wafat di tahun 1956,
karyanya dikenang oleh sebuah institut di Bombay, dengan sebuatn Institut Heras. Nah,
benar bukan, cerita ini sungguh bisa memotivasi guru dimana saja.

Ketika Anda memiliki satu misi besar dalam hidup, maka tidak ada satu tugas pun yang
tampak sulit. Tidak ada kendala besar yang Anda hadapi. Jika Anda seorang tenaga didik,
kata-kata motivasi guru berikut mungkin sesuai untuk Anda :

Seratus tahun dari sekarang, tidak akan ada artinya jenis mobil apa yang akan saya
kendarai, jenis rumah yang saya tinggali, berapa banyak uang yang saya punya di
rekening bank atau pun seperti apa baju yang saya pakai. Tetapi dunia mungkin akan
bisa menjadi sedikit lebih baik karena saya berperan penting dalam kehidupan seorang
anak (Anonim)

Terkait dengan motivasi guru, perlu Anda ketahui, guru yang memberi kesan positif dan
mendalam kepada muridnya adalah guru yang memiliki banyak peran sekaligus. Anda
harus bisa berperan sebagai orang tua mereka, dan pada saat tertentu bergabung bersama
sebagai kawan mainnya. Pada saat yang penting, guru berperan sebagai seorang
pemimpin. Saat yang lain, guru memerankan diri sebagai fasilitator. Dan sejatinya, guru
memainkan dirinya sebagai guru

Menjadi guru berkualitas dunia dan akhirat menjadi konsensus dan tujuan bersama.
Apapun yang Anda lakukan di dunia, pastinya akan memiliki konsekuensi untuk
kehidupan Anda hari ini dan kelak di akhirat. Motivasi guru yang juga perlu Anda
pahami, dunia ini ibarat bercocok tanam dalam nilai-nilai kebaikan. Pahala kebaikan
tersebut akan dipanen di akhirat kelak.
Pentingnya Motivasi Organisasi
Oleh: AsianBrain.com Content Team

Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Dalam kehidupan, motivasi memiliki peranan yang sangat penting. Sebab, motivasi
adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, sehingga
mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang, maka dapat dipastikan bahwa orang itu
tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada. Begitupun dalam kehidupan
berorganisasi, motivasi organisasi sangat mutlak adanya.

Sehebat apapun recana yang telah dibuat oleh ketua organisasi, apabila dalam proses
aplikasinya dilakukan oleh anggota yang kurang atau bahkan tidak memiliki motivasi
yang kuat, maka akan menyebabkan tidak terealisasinya rencana tersebut.

Tidak salah jika kemudian Flipo mendefinisikannya dengan "Direction or motivation is


essence, it is a skill in aligning employee and organization interest so that behavior result
achievement of employee want simultaneously with attainment or organizational
objectives. Motivasi organisasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan
organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan
organisasi sekaligus tercapai.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan termotivasi oleh kebutuhan yang
dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang mengemukakan bahwa Motivasi
organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual.

Baron dalam Mangkunegara mendefinisikan motivasi organisasi sebagai proses


pemberian dorongan kepada anak buah supaya anak buah dapat bekerja sejalan dengan
batasan yang diberikan guna mencapai tujuan organisasi secara optimal. Motivasi ini
dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri.

Terkait dengan motivasi organisasi, perlu kita pahami, lima fungsi utama manajemen
adalah planning, organizing, staffing, leading, dan controlling. Pada pelaksanaannya,
setelah rencana dibuat (planning), organisasi dibentuk (organizing), dan disusun
personalianya (staffing).

Langkah berikutnya adalah menugaskan atau mengarahkan anggota menuju ke arah


tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading) ini secara sederhana adalah
membuat anggota melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus
mereka lakukan.
Memotivasi organisasi merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam
fungsi ini. Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat
menentukan efektifitas ketua.

Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan
kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan anggotanya berjalan tanpamotivasi,
maka bisa dipastikan kinerja organisasi yang memburuk, menemukan kegagalan program
kerja, bahkan terancam bubar.

Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam hal ini manusia dan hewan) yang dimotivasi
akan terjun ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang
tidak dimotivasi. Selain menguatkan organisme itu, motivasi organisasi cenderung
mengarahkan perilaku (orang yang lapar dimotivasi untuk mencari makanan untuk
dimakan; orang yang haus, untuk minum; orang yang kesakitan, untuk melepaskan diri
dari stimulus/rangsangan yang menyakitkan.

Jika demikian, motivasi organisasi memegang peranan yang tidak bisa diremehkan.
Banyak cara yang bisa dilakukan, baik secara formal maupun informal. Baik secara
organisatoris maupun pendekatan secara personal.

Sebagai pimpinan organisasi, sebisa mungkin bisa memahami masalah anggotanya,


sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi sangat penting dalam
hal ini, sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa menjalankan roda organisasi.
Apalagi, jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah kerja untuk anggotanya.

Menumbuhkan Motivasi Kinerja


Karyawan
Oleh: AsianBrain.com Content Team

Mungkin Anda masih sering bermasalah dengan kinerja karyawan. Sebagai


manajer,sudah pasti Anda menginginkan karyawan Anda memiliki kinerja tinggi.
Nyatanya, antara keinginan dan fakta kadang tidaklah sama.

Selalu ada masalah yang Anda hadapi. Padahal, bisa jadi karyawan Anda sudah bekerja
selama beberapa tahun, dengan lulusan minimal diploma. Mengapa motivasi kinerja
selalu menjadi persoalan?

Membahas motivasi kinerja karyawan, maka hal ini terkait dengan faktor-faktor yang
memengaruhinya. Diantaranya yaitu ketidakjelasan peran, rendahnya kompetensi,
keragaman sistem nilai yang dimiliki karyawan, preferensi yang berbeda, dan kurangnya
penghargaan.

1. Kejelasan peran karyawan.


Semakin jelas dan terinternalisasinya uraian peran di kalangan karyawan dan manajer
cenderung semakin kecilnya peluang terjadinya penyimpangan kinerja. Sebaliknya,
ketidakjelasan peran karyawan, akan menyebabkan motivasi kinerjanya menurun, bagkan
hilang sama sekali.

2. Kompetensi Karyawan.

Kompetensi terbagi dua :

- Kompetensi "keras" berupa pengetahuan dan ketrampilan

- Kompetensi lunak (soft skills), berupa sikap, etos kerja, motivasi, prakarsa, kreatifitas
dan empati.

Semakin tinggi derajad kompetensi karyawan semakin tinggi pula motivasi kinerja yang
dimilikinya.

3. Lingkungan Kerja.

Lingkungan kerja terbagi menjadi :

- Lingkungan fisik (fasilitas kerja termasuk peralatan kerja, ruangan, kursi dan meja,
listrik, pendingin ruangan, kebisingan yang rendah, dan alat pengaman)

- Non-fisik (gaya kepemimpinan manajer yang partisipatif, kompensasi, mutu hubungan


vertikal dan horisontal seperti kebersamaan serta lingkungan social).

Semakin nyaman lingkungan kerja, semakin tinggi motivasi kinerja karyawannya.

4. Sistem Nilai.

Nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang
diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya. Konflik
yang terjadi antara manajer dan karyawan bisa jadi karena dipengaruhi perbedaan nilai
tentang ukuran kinerja pekerjaan; apakah dilihat dari proses ataukah hasil; ataukah
gabungan keduanya. Sistem nilai sangat memengaruhi motivasi kinerja karyawan.

5. Preferensi.

Yang dimaksud adalah derajad kesukaan atau preferensi terhadap pekerjaan tertentu.
Karyawan yang tergolong teori Y (suka bekerja, disiplin, dan bertangung jawab), jenis
pekerjaan apapun cenderung siap untuk dilaksanakan. Namun ada sebagian kecil
karyawan tergolong teori X (tak suka bekerja, malas, dan tak bertanggung jawab), maka
proses dan motivasi kinerja karyawannya menjadi rendah. Manajer hendaknya dapat
mengidentifikasi derajad preferensi karyawan terhadap pekerjaan yang diberikan.
6. Penghargaan.

Setiap manusia membutuhkan penghargaan dari orang lain. Dalam bidang pekerjaan,
penghargaan yang dibutuhkan karyawan berbentuk kompensasi finansial dan non-
finansial. Kompensasi finansial dapat berupa gaji, upah, insentif, dan bonus. Kompensasi
non-finansial bisa berupa jenjang karir, piagam penghargaan prestasi, dan ucapan
terimakasih. Penghargaan adalah unsur vital dalam membangun motivasi kinerja dan
kepuasan karyawan.

Tidak semua faktor berhubungan atau berpengaruh nyata terhadap motivasi kinerja
karyawan. Hal itu sangat berkaitan dengan tipe organisasi apakah berorientasi pada laba
atau nirlaba; apakah BUMN atau non-BUMN.

Motivasi kinerja karyawan juga sangat terkait dengan faktor-faktor kompetensi


organisasi, skala atau ukuran usaha organisasi, karakteristik perusahaan sebagai
organisasi pembelajaran, karakteristik karyawan, jenis pekerjaan, budaya organisasi, dan
gaya kepemimpinan manajer dalam organisasi. Dengan demikian faktor-faktor yang
memengaruhi cenderung beragam dan sangat situasional sesuai dengan kondisi
perusahaan atau organisasi masing-masing.

Cerita Motivasi
Oleh: AsianBrain.com Content Team

Mungkin Anda sering membaca cerita motivasi untuk membangkitkan semangat Anda.
Ya, ini sangat diperlukan bagi siapa saja. Jika mengingat masa kecil, maka kita sering
mendapatkan dongeng sebelum tidur dari orang tua. Tanpa kita sadari, banyak hal yang
bisa kita dapatkan dari dongeng tersebut. Sebut saja kisah Kancil Nyolong Timun. Ada
makna mendalam terkandung didalamnya, bahwa kita tidak boleh berlaku seperti kancil
dengan sikapnya yang gemar mencuri.

Ketika dewasa, maka kita sudah jarang untuk mendapatkan dongeng. Meski demikian,
kita tetap membutuhkan cerita motivasi yang memberikan semangat bagi kita untuk
menjalani kehidupan. Motivasi ibarat api dalam diri kita, yang senantiasa diketahui kapan
mulai meredup dan kapan sedang berkobar-kobar. Manakala api tersebut sedang
meredup dan kita berusaha untuk mengobarkannya lagi, maka harus ada sesuatu yang
mampu menjadi semacam energi pembakarnya.

Kebiasaan bercerita dan mendengarkan cerita adalah cara yang paling disukai oleh
bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang. Beberapa tahun terakhir, banyak
bermunculan cerita motivasi yang dikemas dalam bentuk buku, berupa kisah sukses
orang-orang dari berbagai sisi. Misalnya saja, kisah sukses pebisnis, penulis, artis, dan
sebagainya. Tentu saja buku-buku tersebut laris di pasaran, karena masalah motivasi
adalah hal yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan.

Sebagai contoh, jika Anda sangat ingin berbisnis makanan, Anda bisa mengambil hikmah
dari cerita motivasi kegigihan Kolonel Sanders, pendiri waralaba ayam goreng terkenal
KFC. Dia memulainya di usia 66 tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak
memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis.

Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan menawarkan resep masakannya ke
lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Kolonel Harland Sanders adalah pelopor
Kentucky Fried Chicken atau KFC yang telah tumbuh menjadi salah satu ya

ng terbesar dalam industri waralaba makanan siap saji di dunia.

Anda juga bisa belajar dari cerita motivasi Honda. Jika Anda mengamati kendaraan yang
melintasi jalan raya, pasti mata Anda selalu terbentur pada kendaraan bermerek Honda,
baik berupa mobil maupun motor.

Merek kendaran ini memang selalu menyesaki padatnya lalu lintas. Karena itu barangkali
memang layak disebut sebagai raja jalanan.

Namun, pernahkah Anda tahu, jika sang pendiri kerajaan bisnis Honda, Soichiro Honda,
selalu diliputi kegagalan saat menjalani kehidupannya sejak kecil hingga berbuah
lahirnya imperium bisnis mendunia itu. Dia bahkan tidak pernah bisa menyandang gelar
insinyur. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang.

Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. Saat
merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit,
kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun, ia terus bermimpi dan bermimpi. Dan,
impian itu akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras. Cerita motivasi
yang luar biasa, bukan?

Masih banyak cerita motivasi yang bisa Anda dapatkan, baik melalui buku, searching,
majalah, dan sebagainya. Anda bisa mengambil hikmah yang luar biasa, diantaranya
Anda bisa mengambil pelajaran bagaimana mereka menyelesaikan masalah-masalah yang
mereka hadapi. Bisa jadi, masalah yang Anda alami sama dengan yang pernah mereka
hadapi. Dengan demikian, Anda bisa mengambil pelajaran dari mereka. Bahkan, Anda
tidak perlu merasakan kegagalan yang mereka alami,

Anda mungkin juga menyukai