Anda di halaman 1dari 14

TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

SEVEN HABITS
( 7 KEBIASAAN BAIK )

Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

PT BERLIAN DUTA ENERGI


COAL PROJECT - GAM KAUBUN
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

SEVEN HABITS
Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif

Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, untuk pertama kali terbit pada tahun 1989, adalah sebuah
buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R. Covey. Buku ini sudah terjual lebih dari 15 juta kopi
dalam 38 bahasa sejak publikasi pertamanya, yang ditandai dengan dirilisnya edisi ulang tahun ke-15 tahun
2004. Covey menyajikan pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan
diri pada apa yang dia sebut sebagai prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi.
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

7 Kebiasaan

Setiap bab dalam bukunya didedikasikan kepada satu kebiasaan,[2] yang diwakili oleh
imperatif berikut ini:

Kemenangan pribadi atau kemandirian

Tiga kebiasaan yang pertama mengarahkan pembaca dari ketergantungan menuju


kemandirian (kemenangan pribadi):
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

1. PROAKTIF.
Jadilah seseorang yang bersifat Proaktif.
Kerjakan sesuatu melalui inisiatif, motivasi yang tinggi, kemauan yang timbul dari diri
sendiri.
Orang yang reaaktif biasanya baru bertindak setelah ada sesuatu yang menggangu dia,
seperti ditanya, disuruh, diminta dan sebagainya.

· Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif


Ringkasan: Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan
bagaimana mereka terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer untuk
efektivitas dalam kehidupan Anda. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda buat dan
konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey mengartikan tanggung jawab (responsibility) sebagai
response - ability atau kemampuan untuk melakukan respon atas stimulus yang dihadapi.
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

2. BEGIN WITH THE END MIND.


Mulailah sesuatu pekerjaan dengan tujuan jelas.
Jika orang tidak mempunyai target atau tujuan yang jelas maka orang tersebut
selamanya akan menemui kegagalan, sebab apa yang ia jalankan atau kerjakan
dilakukan tanpa arah ataupun perencanaan yang jelas.

· Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran


Ringkasan: Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda
yang sangat penting. Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang
berbeda dan hubungan dalam hidup Anda.
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

3. PUT FIRTS THINK FIRTS.


Tempatkanlah yang utama dengan tujuan yang jelas.
Bila seseorang selalu mengerjakan yang kecil-kecil atau bukan utama, maka ia tidak akan
selesai dengan tugasnya.

· Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama


Ringkasan: Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan
skala kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha
yang sudah anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang Anda inginkan,
mendorong Anda semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan
yang diuraikan dalam kebiasaan 2.
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

Kemenangan publik atau Interdependensi

Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan
publik atau interdependensi (misalnya bekerja dengan orang lain):
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

4. THINK WIN – WIN.

Berpikirlah dan bertindaklah selalu untuk kebaikan maupun keuntungan kedua belah pihak,
jangan menjatuhkan orang lain untuk keuntungan diri sendiri.

· Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang


Ringkasan: Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan
dalam hubungan Anda. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan"
untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu
orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

5. SEEK TO UNDERSTAND AND TO BE UNDERSTOOD.

Belajarlah mengerti apa yang dimaksud atau dipikirkan oleh partner dan barulah mencoba
membuat partner mengerti apa yang kita maksud. Kebanyakan orang ingin agar orang lain
mengerti apa yang kita inginkan, tapi tidak mau mengerti apa yang orang lain pikirkan.

· Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti

Ringkasan: Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi
orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran
terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati,
dan pemecahan masalah secara positif.
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

6. SYNERGI.

Membiasakan diri untuk bekerja sama secara aktif dengan partner agar ada
kesimbangan didalamnya. Kemauan dan usaha untuk kerjasama ini akan menghasilkan
suatu hubungan atau kelompok yang mempunyai Synergi yang tinggi.

· Kebiasaan 6: Sinergi

Ringkasan: Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang
positif, sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya
sendiri. Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong
kontribusi yang berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

Pembaharuan diri

Kebiasaan terakhir berkaitan dengan peremajaan-diri:

7. SHARPEN THE SAW.


Asahlah kebiasaan anda dan teman anda setiap saat agar enam kebiasaan diatas tidak
terpolusi oleh kebiasaan lain.

· Kebiasaan 7: Asahlah gergaji

Ringkasan: Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk
menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

Mentalitas kelimpahan.

Covey menciptakan ide "mentalitas kelimpahan" atau "pola pikir kelimpahan", sebuah konsep yang
menyebutkan bahwa seseorang mempercayai terdapat cukup sumber daya dan kesuksesan untuk
dibagikan dengan sesamanya. Dia membandingkanya dengan "pola pikir kelangkaan" (contohnya:
kompetisi yang merusak dan tidak perlu), yang ditemukan pada ide bahwa, jika orang lain menang
atau berada dalam situasi sukses, itu berarti Anda yang kalah; tidak mempertimbangkan kemungkinan
adanya kemenangan bagi kedua belah pihak (dalam satu cara atau lainnya) pada situasi yang terjadi.
Individu dengan mentalitas kelimpahan akan mampu ikut merayakan keberhasilan orang lain daripada
merasa terancam olehnya.[3]
Setelah terbitnya buku ini, sejumlah buku lainnya bermunculan membahas tentang ide tersebut. Covey
berpendapat bahwa mentalitas kelimpahan muncul dari memiliki harga diri yang tinggi dan rasa aman
(lihat kebiasaan 1, 2, and 3), dan memimpin kepada pembagian keuntungan, pengakuan dan tanggung
jawab.[4] Organisasi juga perlu mengaplikasikan mentalitas kelimpahan ketika melakukan
bisnisnya.[5]
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

Spiral ke atas

Covey menjelaskan model "Spiral ke atas" dalam bagian mengasah gergaji. Melalui hati nurani kita,
bersama dengan kemajuan yang berarti dan konsisten, spiral akan menghasilkan pertumbuhan,
perubahan, dan perkembangan yang konstan. Pada dasarnya seseorang selalu berusaha
mengintegrasikan dan menguasai prinsip-prinsip yang diuraikan dalam 7 kebiasaan pada tingkat
yang semakin tinggi pada setiap iterasi. Perkembangan selanjutnya pada kebiasaan apapun akan
membuat pengalaman yang berbeda dan Anda akan mempelajari prinsip-prinsip tersebut dengan
pemahaman yang lebih dalam. Model spiral ke atas terdiri dari tiga bagian: belajar, komitmen,
melakukan. Menurut Covey, seseorang harus semakin meningkatkan pembelajaran hati nuraninya
agar dapat tumbuh dan berkembang pada spiral ke atas. Ide pembaharuan dengan pendidikan akan
mendorong seseorang menuju kebebasan personal, rasa aman, kebijaksanaan,dan kekuasaan.[6]
TRAINING CENTRE & PEOPLE DEVELOPMENT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai