Anda di halaman 1dari 15

INTERPERSONAL

SKILLS
STRATEGI MENGHADAPI ORANG “SULIT”
Didiet Darmawan, S.SI., M.MT
NEGOSIASI

2
 Adakah orang sulit ? Pada intinya tidak ada orang
sulit, yang terjadi hanya ketidakcocokan
kepribadian antara pelobi dan sasaran lobi.
 Manusia dilahirkan dengan kepribadian dasar
Definisi “Orang dan kepribadian ini tidak akan pernah hilang
Sulit” dalam lobi sampai meninggal. Pengalaman hidup,
pendidikan, teman bergaul, perubahan status
sosial ekonominya tidak pernah mengubah
kepribadian dasarnya, yang ada hanya
memperkaya , menambah dan memberi warna.
Charles J. Keating mengemukakan bahwa
kesulitan dalam menghadapi orang lain bukan
karena orang itu memang sulit untuk didekati atau
Definisi “Orang sulit untuk diajak kerjasama. Orang tersebut
Sulit” dalam lobi dirasa sulit karena ada faktor konflik kepribadian
antara kita dengannya.
 Kepribadian Introvet
Orang yang tidak mudah mengungkapkan
perasaannya kepada orang lain.
 Kepribadian Ekstrovet
Orang yang senag bersama orang lain, tidak ada
tipe-tipe rahasia yang disembunyikan.
kepribadian  Kepribadian mengindera
Myers-Briggs Orang yang serba cermat, peduli hal-hal yang
detail, sadar akan lingkungan fisik dan sangat
praktis. Loyal kepada perusahan memiliki
perhatian terhadap masalah yang dihadpi atasan.
Kepribadian intuitif
Penyusun konsep dan pengkhayal didalam
organisasi. Cenderung melihat kemungkinan
dibandingkan realitas.
Kepribadian pemikir
tipe-tipe Melihat segala sesuatu menurut akal dan logika.
Bersifat kognitif, menghargai intelektual, dan segala
kepribadian yang masuk akal. Emosi atau perasaan dinilai tidak
Myers-Briggs penting.
Kepribadian perasa
Cenderung hangat dan mudah didekati, terbuka
terhadap pendapat orang lian. Pengambilan
keputusan cenderung berdasarkan perasaan.
Kepribadian pengatur
Paling senag dengan aturan dan jadwal, meski
tidak menyukai rutinitas, ia tidak senang
tipe-tipe menghadapi hal-hal yang diluar perkiraannya.
kepribadian
Myers-Briggs Kepribadian mengerti:
Kepribadian yang dimiliki oleh orang yang
menikmati hidup sebagaimana adanya.
1. Pengkritik
2. Si Agresif
3. Tukang gossip
4. Sang moralis
5. Si Martir
tipe-tipe 6. Tuan perfeksionis
kepribadian 7. Penggemar hal-hal sepele
pemicu konflik 8. Si sumbu pendek
9. Si pembual
10. Orang yang sinis.
11. Seniman merendahkan diri untuk meremehkan orang lain
12. Penipu
 Terhadap pengkritik:
Tenangkan hati dan perasaan anda, tetap fokus
pada topik lobi.
 Si Agresif :
Strategi Siapkan data dan informsi, tetap ingatkan
menghadapi terhadap komitmen yang disepakati bersama.
kepribadian  Si tukang gossip
pemicu konflik ingatkan dirinya untuk lebih fokus pada topik lobi.
 Sang moralis
Hadapi dengan kerendahan hati, sampaikan kita
perlu banyak belajar dari dirinya.
 Terhadap si martir ; ucapkan terima kasih, setelah itu
agenda lobi harus tetap berjalan sesuai topik yang akan
didiskusikan.
 Tuan perfeksionis, berikan senyum penuh kasih, setiap
sarannya kita catat katakan padanya sarannya dicata
tetapi dalam waktu singkat ini mohon pengertiannya
Strategi untuk menerima apa adanya.
menghadapi  Penggemar hal-hal sepele ; maklumi keterbatas yang
dimilikinya, ajak fokus pada tofik lobi.
kepribadian
 Si sumbu pendek; perlu mencari informasi hal-hal apa
pemicu konflik yang bisa menyebabkan dia cepat “meledak’ ciri mereka
adalah ingin mengerjakan hal yang bukan prioritas.
 Si pembual : utarakan kekaguman anda padanya, hanya
itu, kemudian jangan anda tanggapi lebih lanjut. Ajak dia
untuk bicara soal agenda lobi.
 Orang yang sinis; perlu dimaklumi, jangan
terpengaruh kembali arahkan ke topik dan
agenda lobi.
 Terhadap seniman yang suka merendahakan diri
untuk meremehkan orang lain, anda hanya perlu
Strategi membesarkan hati anda sendiri. Jangan mudah
menghadapi tersinggung, besarkan hati karena kita
kepribadian membutuhkan dia.
pemicu konflik
 Terhadap penipu; berhati-hatilah. Jangan lupa
untuk meminta perjanjian tertulis atau meminta
bukti-bukti otentik manakala harsu berhubungan
dan mengikat janji dengannya.
Kini yang menjadi pertanyaan bagaimana
menciptakan kerjasama. Mengelola bisnis adalah
mengelola orang.
Lobi adalah bagian dari tugas-tugas dalam organisasi,
Menciptakan bagian dari usaha pencapaian tujuan organisasi. Maka
Kerjasama suksesnya lobi adalah dengan cara mengelola dan
menangani orang.
Membaca orang adalah membaca kepribadiannya,
membaca kecerdasannya serta membaca pola dan
cara belajarnya adalah salah satu alat untuk
keberhasilan lobi kita.
Berikan kesan pertama yang positif
Bangun kepercayaan dalam dirinya
Buatlah mereka kagum pada diri kita
Menciptakan
Kerjasama Cari tahulah hobi mereka.
Apabila mereka sudah suka kepada kita maka
akan senang bersahabat dengan kita.
Bila anda punya ide ingin bekerjasama dengannya,
buatlah seolah-olah ide anda adalah idenya.
Ketika kita ingin bekerjasama dan mendapatkan
dukungan penuh dari seseorang, berikan kerjasama
dan dukungan penuh kepadanya terlebih dahulu.
Lebih sulit mempertahankan kerjasama daripada
Menciptakan menciptakan kerjasama.
Kerjasama Ketahuilah keinginan mereka, ketahuilah kebutuhan
mereka.
Penuhilah keinginan dan kebutuhan mereka
Bila telah terbina kerja sama yang baik, bicaralah
selalu tentang kesamaan-kesamaan, kurangi bicara
tentang perbedaan-perbedaan.
ThankYou
Didiet Darmawan, S.SI., M.MT
+62 811 341 9101
didiet.d@gmail.com

Source:
UI Wellness Center, Presented by Michele Guerra, MS, CHES
https://www.mindtools.com/pages/article/newHTE_88.htm#groups

Anda mungkin juga menyukai