Anda di halaman 1dari 55

Growth Mindset :

the New Psychology of Success


Fasilitator Anda adalah :
Yodhia Antariksa
• Founder dan CEO Sebuah Firma
Konsultan Manajemen (dengan
lebih dari 150 Klien Perusahaan)
• S2 Master of HR Management,
Texas A&M University (beasiswa
Fulbright)
• Executive Education - Wharton
Business School, University of
Pennsylvania
• Penulis 12 buku bisnis dan
pengembangan SDM
2
Undang Yodhia Antariksa
untuk menjadi konsultan
SDM atau fasilitator
pelatihan di kantor Anda.

Hubungi WA Yodhia pada


nomer : 0817.4823.235

Email :
antariksa.yodhia@gmail.com
Buku Mindset ditulis
oleh Prof Carol
Dweck, guru besar
ilmu psikologi dari
University of
Stanford. Buku ini
telah menjadi
international best
seller, dan terjual
lebih dari 2 juta
copy.
Buku Mindset
mengulik tentang
strategi untuk
membangun growth
mindset yang krusial
bagi sukses masa
depan; dan
sebaliknya cara
men-delete fixed
mindset yang bikin
nasib stagnan.
Studi yang
dilakukan Prof
Dweck
menemukan dua
tipe mindset,
yakni GROWTH
MINDSET dan
FIXED MINDSET.
Orang dengan GROWTH MINDSET
cenderung akan menunjukkan perilaku
berikut ini :
• Memandang tugas atau action yang
menantang sebagai sebuah tantangan
yang harus diatasi dan pasti bisa
dikuasai
• Merumuskan goal yang menantang dan
mampu memelihara komitmen yang
tinggi untuk menyelesaikannya
• Saat menghadapi masalah dan kendala,
langsung fokus pada solusi dan segera
meningkatkan kualitas action yang
dilakukan
• Saat menghadapi kegagalan, langsung
melakukan evaluasi dengan jernih dan
segera merumuskan beragam tindakan
yang lebih efektif, agar mampu meraih
hasil yang lebih baik di masa depan
• Mampu recover atau memulihkan diri
dengan cepat saat dihadapkan pada
kegagalan, atau situasi yang tidak
sesuai harapannya.
Sebaliknya orang dengan FIXED MINDSET
cenderung akan menunjukkan perilaku
seperti berikut ini :
• Cenderung enggan untuk menetapkan
tugas yang menantang, dan melihat tugas
yang sulit sebagai ancaman (bukan sebagai
tantangan menarik yang harus diatasi)
• Kurang memiliki aspirasi dan komitmen
yang tinggi untuk meraih sasaran yang
menantang (challenging)
• Saat menghadapi masalah, cenderung
langsung fokus pada kesulitan demi
kesulitan, dan kurang fokus pada solusi
apa yang harus diambil
• Saat menghadapi kegagalan, cenderung
lambat untuk bangkit kembali, dan
merasa hal ini adalah bukti bahwa
dirinya memang tidak kapabel
• Saat menghadapi kesulitan, cenderung
lebih mudah untuk menyerah dan lalu
enggan melanjutkan action-nya lagi.
• Saat menghadapi problem yang rumit,
akan cenderung menganggap dirinya tidak
akan sanggup mengatasinya; atau
menganggap level kompleksitas problem
itu jauh di atas kapabilitas yang
dimilikinya
• Mudah kehilangan rasa percaya diri akan
kemampuan, kecakapan dan kompetensi
dirinya untuk mengatasi berbagai masalah
dan melakukan action dengan sukses.
Growth Mindset

Mental lebih tangguh, optimis, dan


lebih konsisten dalam
melakukan action

Masa Depan Top Markotop


FIXED Mindset

Cenderung pesimis, kurang tekun


dan kurang kreatif dalam
menemukan solusi

Masa Depan Nyungsep


Ada 3 faktor yang
menentukan apakah
seseorang akan
memiliki growth
mindset atau fixed
mindset
Faktor 1 : Personal Experience

17
Seseorang
dengan lebih
banyak
pengalaman
keberhasilan
cenderung akan
makin percaya
diri, dan mudah
menumbuhkan
growth mindset.
18
Sebaliknya,
seseorang yang
berkali-kali
mengalami
pengalaman
kegagalan akan
cenderung makin
menurun rasa
percaya dirinya,dan
benih-benih fixed
mindset akan muncul
Faktor 2 : Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial di sekitar kita juga
amat menentukan pola mindset kita. Jika
lingkungan dekat kita lebih sering
menunjukkan kalimat-kalimat negatif
yang tidak suportif, atau malah
merendahkan potensi kita, maka pelan-
pelan kita akan makin kurang percaya
diri, dan fixed mindset juga terbentuk.
Tidak jarang, justru lingkaran sosial yang
terdekat dengan kita yang sering
melontarkan kalimat seperti : ah,
impianmu ketinggian; atau emang kamu
bisa? Atau udah lah ndak usah terlalu
muluk-muluk harapannya.....atau
puluhan kalimat negatif lainnya yang
justru membikin hati kita down.....
Di berbagai media sosial juga acap muncul kalimat
negatif yang tidak suportif, atau malah bernuansa
nyinyir, dan semuanya berdampak buruk bagi
pengembangan growth mindset kita.
Sebaliknya, growth mindset akan tumbuh jika
lingkungan sosial dekat kita sering
memberikan kalimat supportif yang membuat
kita makin bersemangat dan percaya diri.
Faktor 3 : Personal Belief and Thinking
Orang pesimis yang selalu overthinking
dan cemas memikirkan masa depan;
biasanya akan lebih mudah terjatuh
dalam jebakan fixed mindset.
Demikian juga, seseorang yang terlalu sering
fokus pada kekurangan, pada aneka kesulitan
hidupnya, cenderung akan lebih mudah jatuh
dalam jebakan fixed mindset.
Sebaliknya, growth mindset akan tumbuh jika
seseorang lebih sering melihat potensi
kelebihan yang ada pada dirinya (betapapun
kecilnya potensi ini) serta fokus pada solusi.
Rekap 3 faktor yang menentukan
pembentukan growth mindset vs
fixed mindset :
1. Pengalaman Personal
2. Lingkungan Sosial
3. Personal Belief
4 kiat untuk menumbuhkan
growth mindset......
Kiat 1 : Rayakan
Kemenangan-
kemenangan Kecil
(Small Wins)
Pengalaman keberhasilan, betapapun
kecilnya (small wins), memiliki dampak
penting bagi pertumbuhan rasa percaya
diri kita. Pencapaian-pencapaian positif
yang kecil ini sebaiknya lebih sering
disyukuri dan diapresiasi. Kita mesti
perlu melakukan ritual untuk mensyukuri
setiap pencapaian positif (betapapun
kecilnya) dalam keseharian yang kita
lalui.
Rutin mensyukuri keberhasilan kecil ini
akan berdampak positif bagi rasa
percaya diri kita; dan pelan-pelan hal ini
juga akan makin mengembangkan
potensi growth mindset dalam diri kita.
Maka, rumuskan small actions yang ingin
Anda jalani. Small actions = tindakan/
pekerjaan/aktivitas yang simpel dan
mudah dilakukan.
Lalu begitu Anda berhasil melakukan
small actions itu, syukuri dan rayakan
keberhasilannya. Ritual simpel seperti ini
ternyata terbukti bisa menumbuhkan
growth mindset dalam diri kita.
Action Plan #1 :

Tuliskan dan renungkan Small


Wins Anda di minggu ini, atau
bulan ini; lalu syukuri
keberhsilan kecil ini.
Contoh Action Plan #1 :

Saya sukses membaca buku


3 halaman selama 3 malam
berturut-turut
Contoh Action Plan #1 :

Saya sukses menulis laporan


penyelesaian tugas sebanyak
2 halaman hari ini.
Kiat 2 : Lakukan
Positive
Mental Exercise
Positive Mental Exercise =
membayangkan di benak Anda, beragam
problem pekerjaan atau problem hidup
yang Anda alami. Bayangkan pula
kendala dan hambatannya. Lalu setelah
itu, bayangkan ACTION apa yang akan
Anda lakukan sebagai JALAN
KELUARNYA. Bayangkan Anda bisa
melakukan action dan solusi itu secara
efektif dan optimal.
Positive Mental Exercise mengajak kita
untuk tidak hanya mikir aneka kesulitan
dan problem yang bikin stress. Namun
yang lebih utama adalah : mengajak kita
untuk selalu memikirkan potensi solusi
apa yang bisa kita lakukan. Selain itu,
kita juga diajak untuk membayangkan
seolah kita benar-benar bisa melakukan
beragam action solusi itu dengan sukses
dan efektif.
Langkah Melakukan Positive Mental Exercise
secara efektif :
• Pikirkan problem yang Anda hadapi
• Pikirkan dan bayangkan action apa yang akan
Anda lakukan sebagai jalan keluar (solusi)
• Bayangkan dengan detil langkah demi langkah
action itu; bagaimana Anda akan
melakukannya, kapan akan dilakukan, dan hasil
apa yang diharapkan
• Bayangkan Anda berhasil melakukan segenap
langkah action itu dengan efektif.
Studi menunjukkan
positive mental
exercise terbukti
mampu mempuat kita
lebih sukses dalam
menaklukkan
tantangan hidup, dan
dengan itu juga pelan-
pelan bisa
menumbuhkan growth
mindset dalam sekujur
batin kita.
Studi juga membuktikan : latihan otak
dan membayangkan seolah Anda
berhasil menjalankan solusi
dengan efektif, memang benar-benar
bisa membuat Anda efektif
menjalaninya secara nyata.
Latihan dalam otak ternyata dapat
menajamkan efektivitas tindakan
nyata kita.
Action Plan #2 :
Bayangkan kendala dan
tantangan yang Anda hadapi;
dan lalu bayangkan solusi
efektif untuk mengatasinya
Kiat 3 :
Fokus pada Proses,
bukan Hasil Akhir
Growth mindset kita akan tumbuh jika lebih
fokus pada PROSES untuk mencapai tujuan.
Jadi bukan fokus pada hasil akhirnya. Proses
action apa saja yang perlu dilakukan untuk
meraih tujuan yang diinginkan.
Saat mempelajari kisah sukses orang lain;
jangan lihat hasil akhirnya; tapi simak secara
detil proses perjuangan di baliknya. Apa saja
strategi dan habit yang dia jalani untuk
meraih sukses.
Untuk meraih sukses yang Anda
harapkan, maka pikirkan :
1. Apa proses action yang harus Anda
jalani secara rutin?
2. Apa habit yang harus Anda
tumbuhkan?
3. Apa rencana perbaikan
(improvement plan) yang perlu Anda
lakukan?
Action Plan #3 :
Pikirkan proses kerja kunci dan
perbaikan (improvement plan)
yang harus Anda jalani untuk
meraih sukses yang Anda
harapkan
Kiat 4 :
Dekati Inspirasi,
Jauhi Distraksi
Growth mindset kita akan tumbuh jika
lingkungan sosial di sekitar kita mampu
menebarkan dukungan yang suportif dan
memberikan inspirasi bagi kita untuk terus
bergerak maju.
Karena itu, hindari dan jauhi
lingkaran pergaulan atau lingkungan
sosial (offline dan online) yang
penuh dengan toxic negativity.
Lakukan social distancing dengan
orang-orang atau konten online yang
selalu menampilakn aura negatif
tentang banyak hal.
Sebaliknya, dekati lingkungan sosial
(offline dan online) yang mampu
menghadirkan inspirasi dan
dukungan positif bagi perjalanan kita
ke depan. Lingkungan sosial yang
suportif akan membantu kita
menumbuhkan growth mindset
yang kokoh.
Rekap 4 kiat praktikal menumbuhkan
growth mindset :
1. Rutin syukuri keberhasilan kecil
(small achievements)
2. Lakukan Positive Mental Exercise
3. Fokus pada Proses, bukan Hasil
Akhir
4. Dekati Inspirasi, Jauhi Distraksi
SELESAI

55

Anda mungkin juga menyukai