Program yang diampuh IZI Yogyakarta ini merupakan program Top-down dari IZI
Pusat. Yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi mikro. Tepatnya di Dukuh Brongkol
Desa Sidomulyo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.
Adapun tujuan dari program pemberdayaan yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat (penerima manfaat) dan sebagai bentuk penguatan aqidah islam karena
wilayah Desa Sidomulyo termasuk desa yang rawan kristenisasi.
Berikut kami sampaikan laporan ahir dari pemberdayaan KUMM Karimah. Kami
mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya dalam menjalin kerjasama ini. Semoga
kelak, kita bisa sinergis kembali dalam mensejahterakan masyarakat.
Suripta
Kepala Perwakilan IZI DI Yogyakarta
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Daftar Tabel 3
Daftar Diagram 4
A. Pendahuluan 5
B. Resume Implementasi Program 5
1. Profil Tim Karimah 7
2. Pendapatan Tim Karimah 12
3. Temu Karimah 14
4. Home Visit 17
5. Studi Banding 18
6. Pengajian Akbar 19
7. Pelatihan Administrasi Keuangan 21
8. Pelatihan Manajemen Bisnis 22
9. Sinergitas Community Development 25
C. Laporan Kegiatan 27
D. Laporan Keuangan 30
E. Evaluasi Dan Tindak Lanjut 31
F. Evaluasi Dan Terminasi 31
G. Evaluasi Kegiatan 31
H. Penutup 32
Dokumentasi 33
Testimoni 38
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR DIAGRAM
4
A. PENDAHULUAN
Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa di Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman yang diapit oleh 4 desa. Pada sebelah utara terdapat Desa Sidoagung,
sedangkan di sebelah timur yaitu Desa Sidokarto, kemudian di sebelah Selatan
terdapat Desa Argomulyo Bantul dan Balecatur, dan pada sebelah barat yaitu Desa
Sidoluhur dan Sumbersari.
Desa ini mempunyai 18 Rukun Warga (RW) dan 39 Rukun Tetangga (RT).
Sedangkan jumlah dukuhnya yaitu 8 dukuh: Brongkol, Sembuh Lor, Sembuh Kidul,
Pirak Bulus, Gancahan 5, Gancahan 6, Gancahan 7, dan Gancahan 8.
Berdasarkan data monografi Desa Sidomulyo tahun 2016, luas wilayah Desa
Sidomulyo yaitu 273.9790 Ha dengan jumlah penduduknya sebesar 6.106 jiwa dari
2.069 KK (kepala keluarga). Adapun mayoritas mata pencahariannya yaitu petani,
wiraswasta (usaha mikro), dan karyawan swasta.
Desa Sidomulyo, ini merupakan desa yang rawan kristenisasi. Sudah ada beberapa
yang masuk kristen. Hal ini disebabkan karena kesulitan di tingkat ekonomi. Selain
itu, masyarakat banyak yang menjadi peternak babi. Berdasarkan alasan inilah, IZI
Yogyakarta beriktikad untuk membuat pemberdayaan ekonomi mikro.
5
Nama community development-nya (comdev) yaitu KUMM Karimah (kelompok
usaha mandiri masyarakat). Anggota Karimah ada 11 orang ibu-ibu yang bergerak di
bidang service (jasa) dan goods (barang).
Sukatjiah
(ketua)
Anggota
6
1. Profil Tim Karimah
a. Sukatjiah
Sukatjiah adalah seorang penjahit yang berusia 63 tahun.
Beliau mempunyai 3 anak yang kesemuanya sudah
berkeluarga. Sehingga di rumah hanya tinggal dengan
suami yang berusia 71 tahun. Beliau sudah memulai usaha
jasa menjahit sejak tahun 1980, dengan bermodal mesin
jahit manual. Kegiatan menjahit adalah hobinya selain
memasak makanan jajanan pasar, yang dibantu suami,
seperti sosis bakar, sosis goreng, gorengan, dll kemudian
dititipkan ke kantin sekolah. Alhasil, usaha jasa jahit dan jualan jajanan pasar tersebut
sedikit demi sedikit mampu menopang ekonomi keluarga. Merasa sangat terbantu,
tatkala IZI memberikan bantuan berupa mesin jahit listrik, sehingga mengurangi rasa
keletihan dan menghasilkan lebih banyak jahitan.
b. Nur Aidah
Nur Aidah mempunyai dua anak sekolah; kelas 4 SD dan
kelas 3 SMK. Merasa berat dalam memenuhi kebutuhan
keluarga, karena penghasilan suami tidak menentu (bekerja
serabutan di bagian mekanik) ahirnya beliau berusaha
membuka warung kecil di rumahnya, dengan menjual cilok
dan es. Penghasilan kotor sehari Rp.23.000. Untuk keluar
dari himpitan tersebut, beliau mempunyai cita-cita ingin membuka jasa jahit permak
atau menjahit baju. Bersyukur, IZI memberikan bantuan berupa mesin jahit listrik.
Dengan adanya mesin ini, mulailah membuka jasa permak. Berhubung pemakaian
listrik meningkat pasca adanya mesin jahit, ahirnya beliau memutuskan dinamo
listriknya dicopot.
Setelah masyarakat sudah mengenal dan memakai jasa permaknya, kemudian beliau
mulai belajar sendiri menjahit baju untuk keluarganya terlebih dahulu, sambil
promosi. Alhasil, secara bertahap masyarakat menjahitkan baju bahkan kerudung ke
7
Nur Idah. Selain itu, beliau merasa lega sekarang karena anak sudah lulus SMK dan
mulai bekerja di pabrik roti.
c. Sukini
Sukini berusia 42 tahun, mempunyai 2 anak yang sekolah di
SD kelas 4 dan SMK kelas 3, serta suami yang bekerja di
sub-PLN bagian pencatatan meter. Kegiatan harian Sukini
yaitu setiap Senin - Jum‟at, pukul 9.00-13.00 WIB, bekerja
sebagai karyawan koperasi Desa Sidomulyo dengan
penghasilan Rp.450.000/bulan. Sedangkan siang-sore tidak
ada kegiatan yang produktif. Beliau ingin semua waktunya
produktif karena ingin membantu perekonomian keluarga
untuk melunasi hutang. Sehingga mempunyai cita-cita memiliki mesin jahit agar bisa
membuka jasa jahit tas.
Cita-cita terwujudkan dengan adanya IZI yang memberikan bantuan berupa mesin
jahit. Dari situ, beliau mulai belajar sendiri, dengan membuka youtube, membuat
aneka tas seperti; hand bag, pouch (dompet kecil untuk kosmetik), goody bag. Setelah
dirasa mampu, kemudian beliau membuka jaringan penjual tas dan sekarang telah
mempunyai brand sendiri yaitu Friset. Alhasil, mendapat order menjahitkan aneka tas
dengan perlengkapan bahan dari penjual. Hasilnya, sedikit demi sedikit ditabungkan.
Rencana ke depan, ingin bisa menjahit baju. Bersyukur, sekarang anak sulung sudah
lulus sekolah dan langsung kerja sehingga sedikit demi sedikit membantu ekonomi
keluarga juga.
d. Wasiyah
Wasiyah, 49 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga yang
kreatif dalam memasak aneka makanan. Hal ini dilakukan
karena menjadi tulang punggung keluarga. Suaminya
mengalami stroke. Bersyukur semua anaknya sudah
berkeluarga. Wasiyah membuka warung mie ayam dengan
nama „Miroso‟ dengan bermodal grobak yang sudah mulai usang, perlengkapan dapur
(kompor, panci, mangkok, dll). Untuk mensiati tatkala mie ayam-nya tidak begitu laku,
8
maka beliau memasak sayur matang seperti; gudeg, mie goreng, dll yang dititipkan ke
sentra penjual makanan, selain itu menerima pesanan makanan box, bahkan tidak jarang
masyarakat memakai jasanya untuk memasak di acara hajatan. Hasilnya, lumayan
mampu menopang ekonomi keluarga.
Namun, gerobak mie ayam yang hampir roboh itu, hampir membuatnya putus asa
jualan. Berkat IZI memberikan bantuan perlengkapan usaha, seperti gerobak, kompor,
meja, dll. Menjadikannya semangat kembali berjualan.
e. Retno Pujiastuti
Retno mempunyai dua anak; kelas 3 SD dan kelas 3 SMA.
Dengan matapencaharian suaminya yaitu karyawan di toko
bangunan di Kronggahan Sleman. Hasil suami belum
mampu menutupi kebutuhan keluarga, sehingga Retno ikut
ke temannya yang punya mesin jahit, dengan menjahit baju
(tanpa membuat pola). Kegiatan ini dilakukannya setiap
hari sambil membawa anak. Dengan mendapat gaji perhari
Rp.25.000.Hadirnya IZI yang memberikan bantuan berupa
masin jahit, menjadikan Retno tambah semangat untuk
menjahit baju tanpa harus ke rumah orang untuk pinjam mesin jahit. Selain itu, beliau
berusaha membuka jasa jahit aneka tas dengan merk “Nadhia New Collection”. Alhasil,
mampu membantu perekonomian keluarga.
f. Yulaecha Dewi
Yulaecha mempunyai 2 anak; TK dan remaja. Yang remaja
sudah kerja. Suaminya membuka jasa pemotongan ayam.
Karena mempunyai hutang usaha yang tinggi. Dahulu, pernah
ditipu oleh partner usahanya sekitar ratusan juta lebih. Hal ini
memacunya untuk usaha juga.
Yulaecha membuka jasa jahit aneka tas dengan memakai mesin manual. Selain itu
menjual makanan seperti bakmi jawa dan bebakaran. Berkat adanya IZI yang
memberikan bantuan mesin jahit listrik, kini sudah mampu memproduksi aneka tas
9
dengan merk “OX Oxazum” kemudian dijual melalui online yang dibantu anaknya.
Hasilnya, telah mampu membantu perekonomian keluarga.
g. Haryati
Har yati adalah penjual sayur keliling. Beliau mempunyai 2
anak; yang satu masih kelas 3 SMK dan satunya lagi sudah
bekerja. Dengan keadaan suami yang mengidap komplikasi
penyakit seperti jantung, stroke. Hal ini memantiknya untuk
semangat usaha, walaupun jualan sayur keliling. Selain itu,
beliau juga menjadi pembantu rumah tangga dan menjadi
tenaga administrasi pada dokter praktik.
Kurangnya perlengkapan seperti gerobak sayur menyebabkan pelanggan kecewa karena
kebutuhan sayurannya tidak terpenuhi. Berkat IZI yang memberikan sepeda baru,
gerobak sayur menjadikan semua jenis sayur bisa tertampung. Sehingga pelanggan
merasa senang selain itu mampu meningkatkan penjualan. Sekarang merasa bangga
karena sudah mempunyai merk yaitu “Sayur Suhar”, berharap bisa meningkatkan omset
pasca adanya merk ini.
h. Sumiyatun
Sumiyatun mempunyai dua anak; kelas 3 SMK dan
kuliah di UGM, dengan keadaan suami yang
berpenyakit stroke dan jantung. Beliau juga mengurusi
ibunya yang sudah sepuh. Beruntung anaknya yang
kuliah itu mendapat beasiswa bidik misi.
Beliau menjadi tulang punggung keluarga. Berusaha
keras berjualan soto daging sapi dengan bermodal
hutang. Jadi penghasilan hariannya untuk bayar hutang dan sisanya dipakai untuk
kebutuhan keluarga. Sambil terus berdo‟a dan berusaha, agar bisa membeli gerobak
baru karena yang sudah mulai usang dan agar suami sembuh. Alhasil suaminya sudah
mengalami perbaikan. Suami sekarang bertani.
10
Pasca IZI memberikan bantuan perlengkapan usaha; gerobak, meja, kompor,dll.
Semangat usahanya bertambah. Selain itu agar mendapat penghasilan lagi selain dari
jual soto daging sapi tersebut, beliau membuat tahu guling kemudian dititipkan ke
kantin sekolah. Hasilnya mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
i. Tugilah
Tugilah adalah janda beranak dua yang kedua
anaknya masih sekolah; kelas 2 SD dan kelas 1 SMK.
Beliau menjadi tulangpunggung keluarga
menjadikannya kreatif dalam berusaha seperti
membuka usaha kolam ikan nila (musiman) dan
jualan nasi kucing. Setiap jam 4 pagi, beliau sudah
bangun dan mulai memasak nasi kucing. Kemudian
anak sulungnya membantunya membungkus nasi kucing, setelah itu sambil mengantar
anak ke sekolah, beliau membawa nasi kucingnya untuk dititipkan ke kantin sekolah.
Siangnya beliau ke kantin sekolah lagi untuk mengambil hasil jualan
Namun karena perlengkapan jualan nasi kucing kurang, jadi sempat tidak semangat.
Sejak IZI memberikan bantuan perlengkapan usaha, beliau semangat kembali untuk
jualan nasi kucing. Bertambah semangat pula, tatkala dibimbing IZI untuk membuat
merk; “Nasi Kucing Bu Tugilah”. Selain itu, beliau mendapat kepercayaan dari
rekanan IZI untuk bagi hasil dalam usaha ikan nila.
j. Meriyati
Meriyati mempunyai dua anak yang masih sekolah; TK
dan kelas 3 SD. Adapun matapencaharian suami yaitu
menjadi tukang sopir (go car), namun semenjak mobilnya
tidak ada sekarang pekerjaan suami serabutan dengan
penghasilan yang tidak menentu. Keadaan ini, memacunya
untuk tetap jualan penjual pakaian secara (door to door),
yang penghasilannya tidak menentu juga karena musiman.
11
Dalam artian, kalau menjelang momen lebaran maka penjualan meningkat, begitupun
sebaliknya. Berkat adanya IZI yang memberikan bantuan berupa maneukin, etalase,
dll, bliau berusaha membuka jualannya di rumah juga selain keliling.
k. Nuryati
Nuryati mempunyai satu anak yang masih kelas 1
SMP. Matapencaharian suaminya yaitu karyawan
swasta. Nuryati mempunyai hobi membatik,
hobinya ini dijadikan usaha. Walaupun dengan
selalu pinjam peralatan membatik karena tidak ada
dana untuk membelinya. Semenjak IZI
memberikan bantuan berupa perlengkapan
membatik, beliau jadi tambah semangat membatik.
Adapun aktivitas membatiknya dilakukan tatkala ada pesanan, namun di rumah
tersedia sample batik kreasinya. Jenis batiknya yaitu batik alam, dalam artian
memakai bahan-bahan yang bisa didapat dari alam, karena mempunyai tujuan agar
bisa meminimalisir dampak negatif dari limbah batiknya terhadap ekosistem alam di
sekitarnya. Hasil kreasinya ini sering diikutsertakan dalam pameran batik di Sleman,
dengan merk “Batik Aurora”. Beliau juga menjadi anggota asosiasi batik Godean.
12
Pendapatan Pra&Pasca mendapatkan Fasilitasi
1.800.000
1.600.000
1.400.000
1.200.000
Axis Title
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
0
Retno
Sukatjia Nur Yulaecha Sumiyat Nuriyati
Sukini Wasiyah Pujiastut Haryati Tugilah Meriyati
h Aidah Dwi un Eko
i
Pra- 400.000 23.000 0 250.000 400.000 700.000 150.000 150.000 300.000 400.000 300.000
Pasca 600.000 300.000 200.000 400.000 1.000.00 1.700.00 400.000 250.000 480.000 400.000 300.000
13
3. Temu Karimah
Temu Karimah merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari Kamis/ Rabu
(tentatif) pukul 13.00 – 15.00 WIB, dengan tempatnya dibuat secara rolling di
rumah anggota Karimah. Adapun tujuan dari Temu Karimah yaitu untuk
meningkatkan kapasitas keilmuwan tentang bisnis yang bernafaskan keislaman
selain itu untuk monitoring dan evaluasi.
14
memberikan motivasi agar bisa menjadi pengusaha
Motivasi Berwirausaha
19-Okt-17 yang sukses dunia dan ahirat
Materi Aqidah
10-Mei-18 Review_Cashflow
penguatan tentang cara pencatatan keuangan usaha
belajar tulis angka arab agar bisa mengetahui
18-Mei-18 Belajar Angka Arab
halaman iqro/alqur'an
15
mendorong untuk bisa memakmurkan masjid
Personal Project &
dengan rajin mengikuti kajian dan sholat berjamaah
03-Jul-18 Urgensi Memakmurkan
di masjid. Pembuatan personal project khusus yang
Masjid
bergerak di bidang goods, berupa study banding
16
TEMU KARIMAH
120%
100%
80%
Axis Title
60%
40%
20%
0%
Agu-17 Okt-17 Des-17 Feb-18 Apr-18 Jun-18 Agu-18
Agu-17 Sep-17 Okt-17 Nov-17 Feb-18 Mar-18 Apr-18 Mei-18 Jun-18 Jul-18 Agu-18
Kehadiran 100% 75% 68% 91% 100% 94% 91% 89% 100% 96% 95%
Ketidakhadiran 0% 25% 32% 9% 0% 6% 9% 11% 0% 4% 5%
4. Home Visit
Home visit merupakan kegiatan fasilitator mengunjungi rumah anggota tim
Karimah. Dengan tujuan untuk menjalin komunikasi interpersonal, memahami
keadaan keluarga, dan mengetahui tempat jualan serta perkembangan usahanya.
Kegiatan ini dilakukan secara kondisional.
Alhasil, tim Karimah merasa senang dikunjungi karena merasa diperhatikan selain
itu bisa mencurahkan isi hati terkait kondisi usaha bahkan kondisi keluarganya.
“Aku sangat senang dikunjungi, menjadikan saya tambah semangat selain itu
suami jadi lebih mendukung pasca fasilitator melakukan komunikasi langsung
dengan suamiku” ungkap Nur Aidah. Ungkapan lainnya dari Sukini “Saya jadi
tambah berani berbicara di forum karena dimotivasi dan dikasih cara agar bisa
percaya diri, selain itu saya bisa ngomong apapun tanpa jarak dengan fasilitator”.
17
Selanjutnya Wasiyah berkata “Usahaku bertambah pasca dikunjungi fasilitator
yang membuat saya semangat untuk maju, terimakasih IZI”.
5. Studi Banding
Studi banding dilakukan karena melihat beberapa anggota Karimah yang belum
mengalami perkembangan usaha, walalupun sudah mendapatkan pelatihan
marketing. Studi banding ini diperuntukan untuk tim Karimah yang bergerak di
usaha makanan, seperti penjual nasi kucing, mie ayam, dan soto daging sapi.
Kegiatan dilakukan pada bulan Juli 2018. Fasilitator mengajak persatu orang
anggota Karimah tersebut untuk menjajaki kuliner di Yogyakarta yang terkenal.
Karima dipandu fasilitator untuk mengamati dan mencicipi makanan. Berikut
adalah hasilnya:
18
6. Pengajian Akbar
Agar program comdev ini dirasakan oleh warga lainnya, selain 11 ibu-ibu asal
Dukuh Brongkol, maka tercetuslah acara “Pengajian Akbar”. Selain itu, acara ini
sebagai pembelajaran organisasi bagi tim Karimah. Kegiatan ini dilaksanakan
pada hari Ahad, 11 Maret 2018, pukul 19.30-21.00 WIB, bertempat di masjid As-
Syamsi Dukuh Brongkol Desa Sidomulyo. Dihadiri oleh aparat Desa Sidomulyo,
warga Dukuh Brongkol, dan perwakilan IZI Yogyakarata.
Berikut adalah diagram partisipasi kegiatan Pengajian Akbar:
Pengajian Akbar_Karimah
23%
77%
Kehadiran Ketidakhadiran
77% kehadiran peserta pada pengajian akbar ini, menandakan bahwa warga
antusias untuk mengikuti pengajian selain itu mereka ingin lebih mengenal
tentang IZI.
Rangkaian acara pertama yaitu pembacaan ayat suci al-qur‟an yang dibacakan
oleh Nur Aidah dengan saritilawahnya yaitu Wasiyah. Sedangkan pembawa
acaranya yaitu Sukatjiah. Selanjutnya sambutan. Sambutan pertama disampaikan
oleh Wisnu Kumorojati, perwakilan aparat Desa Sidomulyo, mengatakan “Kami
19
sangat mengapresiasi pemberdayaan dari IZI di desa ini. Kami juga merasa
bangga dengan perkembangannya seperti telah membukakan jaringan dengan
stakeholder Kecamatan Godean dan kelak akan membantu pembuatan perizinan
IUKM (izin usaha kecil mikro). Hal ini memberikan pembelajaran yang sangat
berharga bagi tim Karimah untuk perkembangan bisnisnya”. Sambutan kedua
disampaikan oleh Taufik Nur Hidayat, perwakilan IZI Yogyakarta, mengatakan
bahwa “Pemberdayaan ini, kami fokuskan ke KUMM Karimah yang diharapkan
bisa membantu perkembangan bisnis mikro. Sedangkan bagi yang belum
merasakan program KUMM, bisa memanfaatkan Program IZI lainnya seperti
latansa, pemberian beasiswa untuk anak sekolah, dll”.
Selanjutnya yaitu acara inti yang dibersamai oleh Ust.Agus Sutana. Beliau
menyampaikan tema “Bersama menuju Jannah-NYA”. Untuk mencapai surgaNya
maka keniscayaan bagi insan untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi
laranganNYA. Salah satu perintahnya yaitu menjalankan sholat 5 waktu. Agar
mendapat pahala lebih banyak, maka dilakukan secara berjamaah. Manfaat
berjamaah yaitu bisa menguatkan persaudaraan selain itu bisa juga sebagai ajang
untuk memakmurkan masjid. Perintah lainnya seperti melakukan kebaikan, saling
tolong menolong. Karena kebaikan yang tertoreh itu sebetulnya akan kembali lagi
kepada kita. Sedangkan larangan yang perlu dilaksanakan yaitu tidak
menggunjing, tidak mengikuti hawa nafsu. Dengan menjalankannya maka hati
akan bersih. Hati yang bersih itu hati yang disukai Allah.
Berhubung hampir mendekati pukul 21.00 WIB, sehingga tidak ada sesi diskusi
dengan pemateri. Tetapi membuka pertanyaan yang terkait KUMM Karimah,
Hj.Sudarto bertanya “Saya ingin mengetahui jenis bantuan yang diberikan IZI dan
perkembangannya pada tim Karimah ini?” untuk menjawabnya, fasilitator
mengajak tim Karimah untuk maju dan menjelaskan masing-masing. Sukatjiah
menjawab “Bantuan dari IZI bukan berupa uang tetapi perlengkapan usaha (fix
cost) , seperti mesin jahit, gerobak, etalase, dll yang disesuaikan dengan jenis
usaha dari personal kami”. Selanjutnya Yulaechah mengatakan “Berkat bantuan
20
dari IZI dan pembinaannya, usahaku sekarang tambah berkembang yang dulunya
sempat mandek, terimakasih banyak kepada IZI atas fasilitasinya”. “Cita-cita-ku
bisa menjahit sekarang tercapai, terimakasih IZI atas pemberian bantuan mesin
jahitnya beserta pembinaannya selama ini” Ungkap Sukini.
Kegiatan ini telah masuk ke media dengan link https://izi.or.id/kumm-karimah-izi-
yogyakarta-bantu-tingkatkan-perekonomian-warga-sidomulyo Headline-nya yaitu
“KUMM Karimah IZI Yogyakarta Bantu Tingkatkan Perekonomian Warga
Sidomulyo” berisi tentang tim Karimah merasa terbantu dengan adanya fasilitasi
dari IZI.
Kegiatan ini dilakukan selama bulan Februari, Maret, dan April. Waktunya
dilakukan saat Temu Karimah. Mayoritas anggota Karimah belum mengetahui
cashflow. Secara perlahan, fasilitator mengajari satu persatu. Tatkala home visit –
pun fasilitator menanyakan terkait catatan keuangannya. Bahkan fasilitator
mengulangi lagi tentang cara memasukan transaksi ke lembar cashflow. „Mbak,
saya belum paham kalau ada sisa jualan, tulisnya apa?‟ Tanya Haryati, penjual
sayur keliling‟. Dijawab “Ditulisnya piutang bu, terus jumlah sisa jualannya
ditaksir berapa ribu kemudian dimasukan ke Debet”. “Kalau dalam sehari beli
benang, jarum apa ditulis satu-satu?” tanya Nur Aidah, jasa permak dan jahit baju.
21
Dijawab “ditulisnya langsung saja satu yaitu perlengkapan jahit (benang dan
jarum), terus masukan jumlah pembeliannya di kolom Kredit”.
Sambil latihan mengisi cashflow, fasilitator mengajak tim karimah untuk membuat
cashflow. Diahir bulan atau awal bulan selanjutnya, hasilnya diserahkan ke
fasilitator. “Berkat latihan cashflow ini, saya jadi belajar disiplin dalam mencatat
keuangan dan ahirnya saya tahu keuntungannya perbulan” Ujar Sumiyatun,
penjual soto daging sapi.
Terjadi peningkatan kemampuan dalam pelatihan ini, untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada grafik dibawah ini:
22
dukuh se-Desa Sidomulyo. Pada acara ini terdapat pameraan produk tim Karimah,
seperti batik, baju, tas, makanan, dll.
Acara dibuka oleh Taufik Nur Hidayat, perwakilan IZI Yogyakarta, mengatakan
bahwa “Kegiatan ini merupakan bagian dari saluran IZI dalam menyalurkan
amanah zakat dari para donatur untuk penerima manfaat yang dikemas dalam
bidang pemberdayaan. Kami juga berharap pelatihan ini bisa membawa perbaikan
dan perkembangan untuk usaha mikro di Desa Sidomulyo ini”.
Untuk mengukur kapasitas sebelum dan pasca pelatihan ini, peserta diberikan tes.
Peserta terlihat khidmat mengisi tes. “Akhirnya selesai juga menjawab semua
pertanyaan tes ini, semoga saja jawabannya tepat” Ujar Retno, penjahit baju dan
tas.
Selanjutnya yaitu kegiatan inti yang dibersamai oleh Yuli Afriyandi, M.Si dari
PLUT UMKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu, usaha mikro kecil dan menengah)
Yogyakarta. Beliau menjelaskan bahwa “Untuk bisa bersaing dengan produk dari
pengusaha yang lain, maka perlu adanya diferensiasi produk. Produk pembeda
inilah yang akan mampu diterima dan bertahan di pasaran. Diferensiasi harus
mencakup konten (nilai apa yang ditawarkan), konteks (bagaimana cara
menawarkannya), dan infrastruktur (hal yang mendukung penawaran; iklan,
brosur, tempat yang strategis, dll). Selain itu tetap harus kreatif agar bisa
menjadikan keunikan tersendiri dari produk itu sendiri‟
Pada sesi tanya jawab Puji Suwarni, pedagang gorengan, bertanya “Memberikan
varian gorengan, apa termasuk diferensiasi?” Pemateri menjawab “Iya bu, itu
merupakan bagian dari diferensiasi, selain itu agar konsumen lebih puas maka
rasa dan kebersihan makanan juga perlu”. “oh, gitu ya pak, wah jadi tambah ilmu,
terimakasih pak” sahut Puji. Penanya lainnya yaitu Sukinah, penjahit “Saya belum
bisa menemukan diferensiasi untuk jasa menjahit, apa ya pak?” Dijawab “Untuk
jasa menjahit, diferensiasinya bisa dengan memberikan ketepatan waktu, ukuran
23
sesuai serta hasilnya sama dengan model yang diminta konsumen.” “OK,
terimakasih pak atas ilmunya” ujar Sukinah. “Sama-sama bu” sahut pemateri.
Tutik, pengusaha laundry, bertanya “Kalau laundry pembedanya apa harus lebih
wangi?” Dijawab “Kalau wangi itu sudah biasa tetapi lebih rapih (hasil
setrikaannya) ini bisa jadi pembeda bagi usaha laundry lainnya” .
“Pelatihan kali ini sangat membukakan wawasanku untuk berani bersaing dengan
membuat diferensiasi produk, terimakasih IZI” Ungkap Yulaechah, pengusaha
handycraft dan makanan. “Saya juga merasa senang bisa ikut pelatihan, ini ilmu
bisnis baru bagiku, terimakasih banyak IZI” Rusmiyati (penjual makanan).
24
Pelatihan ini, dirasa efektif oleh para peserta. Terlihat adanya kenaikan sebesar
1,4 dari nilai pra dan pasca test yang diberikan fasilitator. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada diagram di bawah ini:
25
Tanggal Kegiatan Hasil
Sounding ke stakeholder siap mensupport kegiatan KUMM
22-Feb-18
Desa Sidomulyo Karimah
memberikan pelayanan pembuatan
sounding ke Camat
28-Feb-18 IUMK (Izin usaha mikro dan kecil)
Godean
secara gratis
jalin sinergitas secara kedinasan;
pemberian pelatihan usaha &
pemberian akses dana usaha pasca
sudah mempunyai IUMK. Sedangkan
Sounding ke Dinas UMK secara non-kedinasan (pribadi sekda
13-Agu-18
Sleman Sleman) akan menjalin kerjasama di
bidang service (jasa menjahit) antara
masyarakat binaannya yang di
Gamping dengan binaan IZI di
Godean (KUMM Karimah)
akan memberikan perhatian lebih pada
KUMM Karimah secara maksimal
Sounding ke Desa
20-Agu-18 pasca tidak di fasilitasi IZI, dengan
Sidomulyo
memberikan prioritas pelatihan dan
pemberdayaan dari Desa Sidomulyo
Tabel 4. Sounding KUMM Karimah ke Stakeholder
26
IZI” Dengan isinya yaitu pihak pemerintah Kecamatan Godean mendukung
program pemberdayaan IZI dan kelak akan memfasilitasi pembuatan IUKM.
C. LAPORAN KEGIATAN
1. Nama Program
IZI to Success KUMM Karimah
2. Penyelenggara Program
Penyelenggara program adalah IZI Pusat yang melibatkan IZI Cabang Yogyakarta
yang terdiri dari 1 orang Project Officer dan 11 orang mustahik yang sekaligus
pelaksana program.
5. Target Mustahik
Target mustahik-nya yaitu masyarakat di Dukuh Brongkol, Desa Sidomulyo,
Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
27
6. Hasil Kegiatan
Kegiatan yang telah dilakukan dari bulan Agustus 2017 sampai dengan Agustus
2018, sebagai berikut:
a. Sosialisasi
Fasilitator membuat sosialisasi kepada mustahik terkait program ini, yang
sebelumnya fasilitator melakukan survei lokasi dan pendataan mustahik dan
menjalin komunikasi dengan stakeholder terkait program KUMM Karimah.
b. Launching Program
Launching Program IZI to Success KUMM Karimah dilaksanakan setelah
membuat musyawarah dengan mustahik, perwakilan tokoh masyarakat dan
stakeholder serta kepala cabang IZI Yogyakarta. Hal ini agar program KUMM
Karimah di support oleh tokoh masyarakat dan stakeholder kelak selama
fasilitasi dan pasca fasilitasi.
28
kondisi anggota lainnya selain itu untuk menumbuhkan sense of belonging terhadap
KUMM.
f. Penguatan Kelembagaan
Penguatan kelembagaan yang dilakukan yaitu dengan memberikan materi tentang
keorganisasian. Hal ini bertujuan agar anggota KUMM Karimah mampu menjalankan
perannya masing-masing, selain itu menjaga kekompakan dalam kelompok di dalam
setiap kegiatan dan keseharian.
h. Capacity Building
Kegiatan ini dilakukan agar anggota KUMM Karimah menambah kapasitas
keilmuwan terkait usaha mikro, seperti pelatihan marketing dan manajeman
administrasi (cashflow). Pelatihan tersebut dianggap penting karena sebelum
mendapat fasilitasi mustahik belum mengenal cashflow dan pelatihan web-marketing
, dsb.
i. Penyaluran Modal
Penyaluran modal yang diberikan kepada mustahik yaitu berupa perlengkapan usaha
(fix cost) seperti mesin jahit, gerobak, meja kursi, dll. Agar tepat perlengkapan yang
dibeli tersebut maka fasilitator menemani belanja mustahik. Hal ini dirasa efektif oleh
mustahik karena bisa sambil menjalin keakraban dengan fasilitator.
j. Home Visit
Kegiatan ini dilakukan secara kondisional. Fasilitator mengunjungi setiap rumah
penerima manfaat yang bertujuan untuk menjalin dan menguatkan komunikasi
interpersonal seerta mengetahui keadaan dari usahanya.
29
k. Study Banding
Kegiatan ini bertujuan untuk menampah kapasitas ilmu usaha dan agar bisa meng-
ATM (Amati Tiru Modifikasi) dari penjual yang sudah maju dan berkembang. Hanya
diperuntukan untuk penerima manfaat yang bergerak di usaha kuliner.
D. LAPORAN KEUANGAN
Laporan dan Pe nggunaan Dana
IZI To Succe s KUMM Karimah DIY
Inisiatif Zakat Indone sia
Pe riode Agustus 2017 - Se pte mbe r 2018
Pe ne rimaan
Penerimaan Dana Rp 60.215.800
Jumlah Pe ne rimaan Rp 60.215.800
Pe nggunaan Dana
Te rmin I
Kordinasi Pelaksanaan Program Rp 500.000
Launching Program Rp 761.300
Training Manajemen Bisnis
Pendampingan dan Home Visit Rp 6.000.000
Intervensi Modal Rp 31.429.000
Penguatan Motivasi Spiritual Rp 396.000
Terminasi Penyerahan Pengelolaan Program (Endline Survey)
Pelaporan
Pe nyaluran Dana Te rmin I Rp 39.086.300
Te rmin II
Kordinasi Pelaksanaan Program Rp 200.000
Launching Program
Training Manajemen Bisnis Rp 2.000.000
Pendampingan dan Home Visit Rp 6.364.400
Intervensi Modal
Penguatan Motivasi Spiritual Rp 309.400
Terminasi Penyerahan Pengelolaan Program (Endline Survey)
Pelaporan Rp 812.300
Pe nyaluran Dana Te rmin II Rp 9.686.100
Te rmin III
Kordinasi Pelaksanaan Program Rp 200.000
Launching Program
Training Manajemen Bisnis
Pendampingan dan Home Visit Rp 7.643.200
Intervensi Modal
Penguatan Motivasi Spiritual Rp 1.114.500
Terminasi Penyerahan Pengelolaan Program (Endline Survey) Rp 1.150.000
Pelaporan Rp 1.335.700
Pe nyaluran Dana Te rmin III Rp 11.443.400
Saldo Rp -
30
E. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Ada beberapa hal yang dijadikan evaluasi agar program KUMM Karimah lebih baik
dan mengalami kemajuan, antara lain:
1. Menjaga komunikasi interpersonal dengan tim Karimah agar tim mampu menjaga
semangat untuk mengembangkan usahanya.
2. Menjaga sinergitas dengan stakeholder dari tingkat desa, kecamatan, dan tingkat
kabupaten, agar kelak KUMM Karimah mendapat perhatian dan fasilitasi.
3. Catatan cashflow usaha tim Karimah masih perlu dilatih kembali.
G. EVALUASI KEGIATAN
Secara umum, rangkaian kegiatan KUMM Karimah berjalan dengan baik. Kegiatan
yang terlaksana, seperti capacity building, temu rutin Karimah, sosialisasi, home
visit, dan study banding. tersebut memberikan dampak positif bagi penerima
manfaat, seperti rasa ego sudah berangsur mengikis sehingga terjalin kekompakan
kelompok, secara bertahap usaha mulai berkembang dengan membuat diferensiasi,
dll. Selain itu, tingkat partisipasi pada pertemuan rutin mencapai 91%. Hal ini bisa
disimpulkan bahwa penerima manfaat untuk menyukseskan program selain itu dirasa
mampu meningkatkan kapasitas keilmuwan bisnis dan meningkatkan ruhiyah. Untuk
meningkatkan kuantitas penerima manfaat, KUMM Karimah telah mengadakan
pengajian akbar dan pelatihan marketing. Kegiatan ini, sebagai ajang untuk
31
menyampaikan kepada masyarakat lain bahwa perkembangan kegiatan KUMM
Karimah dan mempromosikan hasil usaha anggota KUMM Karimah.
Terkait keterserapan anggaran selama program KUMM Karimah ini, fasilitator
berusaha membuat efisiensi anggaran sehingga program terlaksana dengan baik dan
semaksimal mungkin.
H. PENUTUP
Demikian laporan kami buat dan sampaikan. Semoga apa yang sudah tertoreh bisa
memberikan nilai manfaat bagi masyarakat penerima manfaat. Kami mengucapkan
terima kasih atas kepercayaannya untuk mengelola program ini dan semoga kelak
kita bisa menjalin sinergis kembali dalam program community development.
32
DOKUMENTASI KEGIATAN
33
Temu Karimah Temu Karimah
34
Pelatihan Manajeman Bisnis Pelatihan Manajeman Bisnis
35
Sounding ke UMKM Sleman Tim Karimah berhasil membuat IUMK (Izin
usaha mikro dan kecil)
36
Terminasi KUMM Karimah Terminasi KUMM Karimah
37
TESTIMONI
38
Bantuan perlengkapan usaha dari IZI telah
membuatku bangkit dari keterpurukan,
karena gerobak yang dulu usang. Sekarang
jualan mie ayam-nya ada dua varian; mie
ayam biasa dan mie ayam ceker. Bahkan
menyediakan lotek, nasi kotak, mie ayam
goreng, dan gudeg.
39
Tabel 5. Deskripsi Pra-Proses-Pasca Fasilitasi
Jenis Gambaran Usaha Sebelum Mendapat Gambaran Usaha Setelah Mendapat Fasilitasi dari
NO NAMA PROSES
Usaha Fasilitasi dari IZI IZI
menjahit pakaian dengan menggunakan setelah mendapat bantuan mesin jahit sangat membantu untuk menunjang usaha jasa
mesin manual (tenaga injak kaki) yang memakai tenaga listrik dari IZI, jahit. Mengingat, usia sudah manula. Dengan
sehingga proses rampungnya pesanan merasa lebih efisien dalam bantuan mesin jahit listrik ini bisa menghemat
memakan waktu lama. Suami sudah memproses pesanan jahit baju. Satu tenaga dan meningkatkan hasil jahitan.
Penjahit tidak bisa bekerja sehingga Sukatjiah hari bisa menghasilkan 2-4 baju. Penghasilan bersih satu bulan yaitu Rp.600.000
1 Sukatjiah
Pakaian harus berusaha untuk bisa
mendapatkan penghasilan. selain
menjahit, menjual makanan kecil; bakso
tusuk,gorengan,dll yang dititipkan ke
penjual di sekolah.
Sebelum mendapat bantuan mesin Setelah mendapat bantuan mesin
jahit, usaha Nur Idah adalah jualan cilok jahit, Nur Idah membuka jasa permak
yang hasilnya sangat tidak bisa pakaian. Selain itu, secara bertahap
membantu perekonomian keluarga belajar sendiri menjahit baju untuk masyarakat mulai memakai jasa jahit pakaian dan
Penjahit
(Rp.23.000/hari masih kotor) karena anak-anaknya. Setelah merasa permak. Hampir setiap hari ada pesanan permak,
2 Nur Idah baju dan
suami bekerja di bengkel yang percaya diri, beliau membuka jasa apalagi menjelang lebaran mengalami peningkatan
Permak
penghasilannya-pun sangat sedikit. Dari jahit baju selain permak. pesanan. Saat menerima jasa permak penghasilan
situ, Nur Idah mempunyai impian perbulan Rp.100.000, namun setelah menerima
mempunyai mesin jahit untuk bisa jasa jahit pakaian, penghasilan perbulan mencapai
bergerak di jasa permak dan jahit baju. Rp.300.000 .
Dari jam 9.00-13.00 WIB, bekerja setelah mendapat bantuan mesin jahit Alhasil, beliau memanfaatkan waktunya untuk
Jasa Jahit sebagai karyawan koperasi Desa listrik dari IZI, beliau mulai belajar kegiatan produktif . Dengan menerima jasa jahit
3 Sukini Sidomulyo. Sedangkan siang-sore tidak menjahit tas. Dengan bermodalkan tas, dompet kosmetik, hand bag. Hasil perbulan
Tas
ada kegiatan yang produktif. Sukini melihat youtube. Hal ini, bermanfaat Rp.200.000.
ingin semua waktunya produktif karena dan mampu merealisasikan
ingin membantu perekonomian impiannya, yaitu membuka jasa jahit
keluarga untuk melunasi hutang. beliau tas, selain itu dompet kosmetik
ingin mempunyai mesin jahit agar bisa (pouch)
membuka jasa jahit tas.
menjual mie ayam hanya satu jenis Setelah mendapat bantuan gerobak bertambah semangat pasca mendapat stimuli
varian (mie ayam biasa tanpa di beri dan perlengkapan lainnya; meja, dll. secara interpersonal dari fasilitator melalui
ceker/bakso,dll). Kondisi penjualan mie Dari sini, beliau mulai bangkit kembali. program home visit. jumlah tempat penitipannya
ayam kian menurun, ditambah kondisi Kondisi gerobak yang baru mencapai 7 yang dulu cuma 1-2. pasca studi
Jual Mie gerobak yang sudah rapuh, sehingga membuatnya tambah semangat banding, beliau menambah varian mie ayam; mie
4 Wasiyah
Ayam hampir tutup. Kondisi suami yang sakit jualan. Selain itu, beliau berkreasi ayam biasa dan mie ayam ceker. Bahkan
stroke,menjadikan beliau tulang menjual mie ayam goreng yang menambah jenis jualannya; lotek dan membuka
punggung bagi suaminya. dititipkan ke penjual lainnya, pesanan nasi kotak. Alhasil, bisa mencukupi
walaupun masih satu-dua tempat kebutuhan keluarga dengan penghasilan perbulan
penitipan jualan mie nya. Rp.400.000.
Dikarenakan belum mempunyai mesin Setelah mendapat bantuan mesin jahit Alhasil dari jasa jahit pakaian dan aneka tas,
jahit, sambil membawa anak-anak dari IZI, jahitan di bawa pulang dengan penghasilan sebulan bisa mencapai Rp.300.000-
Retno menjahit baju di rumah teman mendapat gaji secara borongan 1.000.000.
Retno Jasa Jahit
5 dengan mendapat gaji bersih perhari (tergantung jumlah bahan yang
Pujiastuti Baju
Rp.25.000. namun tidak setiap hari diambil). Selain itu, berusaha belajar
dapat pesanan bisa 3 hari menjahit, 3 sendiri cara membuat tas, hand bag,
hari lagi tidak. dan dompet kosmetik.
Yulaecha membuka jasa jahit dengan Setelah mendapat bantuan mesin jahit hasil menjual aneka tas dan makanan, sebulan
memakai mesin manual, dengan hasil listrik, mulai menjual aneka tas; hand mencapai Rp.1.700.000. penghasilannya ini, telah
jahitannya sedikit. Selain itu, Yulaecha bag, dompet kosmetik, tas. Dengan mampu membantu perekonomian keluarga dan
Yulaecha Penjahit
6 menjual bakmi jawa dan bebakaran. dibantu anaknya untuk pemasaran membayar hutang.
Dwi aneka Tas
Penghasilan perbulan Rp.700.000 melalui online. Selain itu, tetap
menjual bakmi jawa dan bebakaran.
Penjual wadah sayuran sederhana sehingga mendapat bantuan gerobak sayur penjualan varian sayuran yang beragam
7 Haryati tidak bisa menampung banyak jenis menjadikan hampir semua jenis menambah semangat dan meningkatkan
sayur
keliling sayuran (tidak kumplit) sehingga sayuran bisa tertampung. Sehingga penghasilan. Setiap bulan bisa mendapatkan
banyak pembeli yang kecewa. bisa menjual hampir semua jenis Rp.400.000.
Penghasilanya-pun tidak menentu. sayuran, bumbu-bumbu, daging, dll.
Sedangkan Haryati menjadi tulang Pembeli-pun merasa senang karena
punggung keluarga karena suami sudah kebutuhan akan sayurannya bisa beli
sakit-sakitan (komplikasi) , dua anak hanya disatu penjual.
yang belum menikah. untuk menambah
penghasilan, beliau menjadi pembantu
rumah tangga dan menjadi tenaga
administrasi di rumah praktik seorang
dokter pada malam harinya.
keadaan suami yang mengalami mendapat bantuan perlengkapan mendapat kunjungan dari fasilitator dan studi
Penjual penyakit stroke dan tanggungan 2 anak usaha; gerobak, kompor, meja,dll. banding ke tempat penjual soto yang terkenal di
soto yang masih sekolah dan mahasiswa Menjadikan Sumiyatun sudah sedikit- Yogyakarta menjadikan Sumiatun tambah
daging menjadikan Sumiyatun tulang punggung demi sedikit tidak berhutang dagang semangat dan berusaha membuat inovasi. Alhasil,
8 Sumiyatun sapi keluarga. Kondisi ini menjadikan beliau lagi. Yang dulu, membeli gas-pun rasanya mampu mengalahkan soto-soto yang
semangat berjualan walaupun tidak mampu. terkenal di Yogyakarta, sehingga menghasilkan
modalnya sering hutang. loyal customer. penghasilan perbulan Rp.250.000
Tugilah janda beranak dua yang kedua mendapat bantuan perlengkapan penghasilan nasi kucing perbulan sebesar
anaknya masih sekolah. Menjadi usaha, lumayan membantu usaha Rp.480.000
penjual
tulangpunggung keluarga, namun jualan nasi kucingnya .
9 Tugilah nasi
mempunyai usaha kolam ikan nila yang
kucing
hasilnya lumayan membantu kebutuhan
keluarga, selain jualan nasi kucing.
mendapat bantuan perlengkapan Dikarenakan hasil yang tidak menentu dan kalau
kondisi menjadi penjual pakaian secara
reseller usaha; maneukin, etalase, dll. hanya di rumah saja maka sistem perputaran
10 Meriati (door to door), masih tergolong
pakaian Diharapkan bisa membuka toko pakaian kurang, maka tetap menjadi penjual
musiman lakunya. Dalam artian tidak
sendiri agar tidak menjadi penjual baju pakaian keliling. Dengan hasil perbulan rata-rata
setiap hari ada transaksi. Hal ini, sangat
tidak mencapai kecukupan akan keliling, Rp.400.000
kebutuhan keluarga, sedangkan suami
kini bekerja serabutan yang sama
penghasilannya-pun tidak menentu.
pembuatan batik secara manual, dan mendapat bantuan berupa Penjualan batik yang dirasa sulit dan harga yang
bergantung kepada cuaca. Kalau cuaca perlengkapan untuk membuat batik, terlalu mahal (karena pembuatan secara manual)
terang bisa menghasilkan 2-3 kain batik. dirasa sangat membantu karena sehingga sistem perputaran terhambat, walaupun
Nuryati usaha Sistem penjualan batik-pun mengalami sebelumnya perlengkapan batiknya sudah sering diberi saran untuk penjualan secara
11
Eko batik kendala, bisa dikatakan tidak menentu. meminjam ke teman. online, tapi belum menghasilkan. Penghasilan
perbulan 300.000.
Tabel 6. Data Penerima Manfaat
No Nama Usia Status Suami Jumlah Jenis Lokasi Jumlah No. HP Alamat
Tanggungan Usaha Usaha Pendapatan
(orang)
1 Sukatjiah 63 Menikah Tidak 2 Menjahit Brongkol Rp.600.000/bulan 089 0139 2415 Brongkol, RT.002/003,
thn bekerja Baju Sidomulyo, Godean